Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA

IBADAH DAN URGENSINYAH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 5
1.Khairunnisa ( PO7134223025)
2. Andini syahputri (PO7134223080)
3. Gita Nada Hartawan (PO7134223005)
4. Rindra Kurnia Syawalia (PO7134223009)
KELAS STR01A

Dosen Pengampu :
MIFTAHUL HUSNI, , S.PDI, M.PDI
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rah
mat dan ridhoNya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi
mata kuliah Fiqih yang berjudul "Ibadah ". Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu dosen selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah Fiqih (
AIK II), juga kepada semua temanteman yang telah memberikan dukungan kepada
saya dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan terdalam saya, semoga penyusun
an makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi
mengenai " Ibadah " bagi para pembaca Saya menyadari jika dalam menyusun mak
alah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kr
itik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah
ini saya susn, apabila ada katakata yang kurang berkenan dan banyak terdapat keku
rangan, saya mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aaminn.

Palembang, 9 Agustus 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................
DaftarIsi...............................................................................................................

BAB 1 Pendahulian............................................................................................
BAB II Pembahasan.......................................................................................................
Pengertian ibadah dan urgensinya………………………………………………….
Macam Macam Ibadah……………………………………………………………….
A. Ibadah Mahdah ………………………………………………………………………………………
B. Ibadah Ghairu Mahdah……………………………………………………………………………

Syarat Diterimanya Ibadah……………………………………………………………………………


Urgensi Ibadah dalam islam…………………………………………………………
BAB III Penutup..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian
Ibadah dalam bahasa Arab, kata ‘ibadah berarti pengabdian, penyembahan, ketaatan, dan
merendahkan diri. Para ulama memberikan definisi yang beragam terhadap istilah ini. Ulama
Mazhab Hanafi menyatakan bahwa ibadah adalah perbuatan mukalaf melawan hawa nafsu
dalam rangka mengagugkan Allah. Definisi lain diajukan oleh ulama Mazhab Syafii. Menurut
mereka, ibadah adalah perbuatan yang dibebankan oleh Allah kepada hamba-Nya,
meskipun tidak sesuai dengan kegiatan hamba tersebut. Menurut Ibnu Taimiyah, ulama fikih
Mazhab Hanbali, ibadah adalah ketaatan dan ketundukan yang sempurna yang didasari
oleh kecintaan terhadap Dzat yang disembah. Ibadah dapat meliputi semua aktivitas
manusia, baik berupa perbuatan maupun perkataan, baik bersifat lahiriah maupun
batiniah.Berdasarkan penjelasan-penjelasan tadi, Yusuf al-Qardhawi seorang pemikir Islam
dari Mesir, menyimpulkan bahwa ibadah adalah1segala sesuatu yang dapat menghantarkan
manusia kepada keridha Allah, baik berupa perkataan maupun perbuatan, bersifat lahiriah
ataupun batiniah baik berupa perkataan maupun perbuatan, bersifat lahiriah ataupun
batiniah.2 Ibadah itu dilakukan dengan penuh rasa ketaatan terhadap Allah SWT,
mengharapkan keridhaan dan perlindungan dari Allah dan sebagai penyampaian rasa
syukur atas segala nikmat hidup yang diterima dari Allah. Ibadah dilakukan sesuai dengan
petunjuk yang diberikan oleh Allah, meskipun dalam keadaan tertentu apa yang dikehendaki
Allah untuk dilakukan itu berada di luar jangkauan akal dan nalarnya, seperti lari kecil atau
jalan cepat anatara bukit Safa dan Marwa dalam melaksanakan ibadah
haji.3 Berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Dzariyat [51]
Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku Seorang Muslim maupun non-Muslim, bahkan bagi manusia pada umumnya, ibadah
merupakan konsekuensi hidupnya sebagai makhluk ciptaan Allah. Manusia ditakdirkan
sebagai makhluk yang mempunyai kelebihan akal dari makhluk lainnya.

Sedangkan ibadah ‘ghairu mahdhah’ adalah ibadah yang tidak hanya menyangkut
hubungan manusia dengan Allah tetapi juga dengan lingkungannya, baik sesama manusia,
binatang, tumbuhan maupun benda- benda mati. Ibadah jenis ini meliputi segala perbuatan
manusia yang tergolong baik, seperti tersenyum, membuang duri dari jalan, menjaga
kelestarian lingkungan,7 belajar, berpakaian, sedeqah, infaq bahkan termasuk juga perilaku
terpuji lainnya.8 Yang di maksud dengan ibadah ‘ghairu mahdhah’ dalam penelitian ini
adalah kedisiplinan belajar dan kedisiplinan berpakaian.
Setiap orang yang beragama sudah pasti memiliki kewajiban kepada Tuhannya. Dan dalam
melaksanakan kewajiban tersebut sudah seharusnya dilaksanakan dengan taat dan disiplin
tanpa ada paksaan dari siapapun. Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu beribadah dan
menyembah-Nya dengan segenap iman. Dalam setiap beribadah kita harus
melaksanakannya dengan disiplin. Karena dengan disiplin maka semua pekerjaan akan
berjalan dengan baik. Maksud disiplin disini adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan
yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Perlu disadari pengaruh disiplin dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Ibadah dan urgensinya

Pengertian ibadah
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah katayang diambil daribahasa Arab
‘Ibadah. Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Ka
mus Besar BahasaIndonesia kata ini memiliki arti: Perbuatan atau penyataan
Ibadah merupakan rangkaian ritual
yang dilakukan manusiadalam rangka pengabdian atau kepatuhan kepada sang Pen
cipta. Ibadah dalam Islam tidak hanya terbatas pada hubunganmanusia dengan Alla
h semata, melainkan juga terdapathubungan antara manusia dengan manusia lainny
a serta antaramanusia dengan alam.
Ulama fikih mendefinisikan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan
ketundukkan dan kerendahan diri kepada Allah SWT. Redaksi lain menyebutkan
bahwa ibadah adalah semua yang dilakukan atau dipersembahkan untuk mencapai
keridhaan Allah SWT dan mengharapkan imbalan pahala-Nya di akhirat kelak
Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan danmenyucikan jiwa dengan meng
enal dan mendekatkan dirikepada Allah Swt. serta mengharapkan ridaNya.Selain un
tukkepentingan yang bersifat ukhrawi, ibadah digunakan untukkepentingan dan keba
ikan bagi diri sendiri, keluarga sertamasyarakat yang bersifat duniawi.Ibadah dalam I
slam menempati posisi yangpaling utamadan menjadi titik sentral seluruh aktivitas m
anusia.Jadi, apa sajayang dilakukan oleh manusia bisa bernilai ibadah, tetapitergant
ung pada niatnya masingmasing maka dapat dikatakanbahwa aktivitas manusia dap
at bernilai ganda, yaitu bernilaimaterial dan bernilai spiritual.

Macam Macam Ibadah


Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua yakni ibadahkhassah (khusus) atau
mahdah dan ibadah `ammah (umum) ataughairu mahdah.
A.Ibadah Mahdah
Ibadah mahdah adalah ibadah yang khusus berbentuk praktikatau perbuatan yang
menghubungkan antara hamba dan Allah melalui cara yang telah ditentukan dan dia
tur atau dicontohkanoleh Rasulullah saw dan
juga ibadah yang berhubungan denganpenjalanan syariat Islam
yang terkandung dalam rukun Islam.
Oleh karena itu, pelaksanaan dan bentuk ibadah ini sangat ketat, yaitu harus sesuai
dengan contoh dari Rasulullah seperti,
• salat,
• zakat,
• puasa, dan
• haji.

B.Ibadah Ghairu Mahdah


Adapun ibadah ghairu mahdah Ibadah ghairu mahdhah dikenaldengan ibadah mua
malah, adalah ibadah umum berbentukhubungan sesama manusia dan manusia den
gan alam, yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini tidak ditentukan cara dansyarat seca
ra detail, diserahkan kepada manusia sendiri.
Islam hanya memberi perintah atau anjuran, dan prinsip-prinsipumum saja.
Misalnya
• menyantuni fakir miskin,
• mencari nafkah,
• bertetangga,
• bernegara,
• tolong-menolong, dan lain-lain
.
➢ Ibadah dari segi pelaksanaannya dapat dibagi dalam tigabentuk, yakni sebagai berikut:
1) Ibadah jasmaniah ruhaniah, yaitu perpaduan ibadah antarajasmani dan rohanimisaln
ya salat dan puasa.
2) Ibadah ruhaniah dan maliah, yaitu perpaduan ibadahrohaniah dan hartaseperti zakat.
3) Ibadah jamani, ruhaniah, dan mâliyah yakni ibadah yang menyatukan ketiganyaconto
hnya seperti ibadah Haji.

➢ Ibadah dari segi kepentingannya, ibadah dibagi menjadi duayaitu


1. kepentingan fardi (perorangan) seperti salat
2. kepentingan ijtima` (masyarakat) seperti zakat dan haji.

➢ Ditinjau dari segi bentuknya, ibadah ada lima macam yaitusebagai berikut:
1) Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan,seperti zikir, doa, tahmid, dan membaca Al-
Qur'an.
2) Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukanbentuknya, seperti membantu atau
menolong orang lain, jihad, danmengurus jenazah.
3) Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukanbentuknyaseperti salat, puasa,
zakat dan haji.
4) Ibadah yang tata cara pelaksanaannya berbentuk menahandiri, seperti puasa, iktikaf, dan
ihram.
5) Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang
yang telah melakukan kesalahanterhadap dirinya dan membebaskan sesorang yang beruta
ngkepadanya.
Syarat Diterimanya Ibadah
Ibadah adalah perkara taufiyah yaitu tidak ada suatu bentukibadah yang disyari'atka
n kecuali berdasarkan Al-Quran danAs
Sunnah. Apa yang tidak disyari'atkan berarti bid'ahmardudah (bid'ah yang ditolak) se
bagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.
‫َم ْن َع ِمَل َعَم ًال َلْي َس َع َلْيِه َأْم ُر َن ا َفُهَو َر ٌّد‬
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan “
.tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Agar dapat diterima, ibadah disyarat harus benar . Dan ibadahitu tidak bisa dikataka
n benar kecuali dengan adanya tiga syarat:

1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
Syarat yang pertama merupakan konsek uensi dari syahadat laailaahaillallah,karena
ia mengharuskan ikhlas beribadah hanyakepada Allah dan jauh dari syirik kepadaNy
a.
‫َب َلٰى َم ْن َأْس َلَم َو ْج َه ُهۥ ِهَّلِل َو ُه َو ُمْح ِس ٌن َفَلُهٓۥ َأْج ُرُهۥ ِع نَد َر ِّبِهۦ َو اَل َخ ْو ٌف َع َلْي ِه ْم َو اَل ُه ْم َي ْح َز ُن وَن‬
Artinya: (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah,
sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Surat-al-
baqarah-ayat-112)
Adaorangyang selalu menunaikan sholat, sedekah, puasa, hingga berangkat haji ber
ulang kali. Namun, semuanyadilakukan untuk memperoleh manfaat duniawi, entah k
arenajabatan, mendapatkan sanjungan, atau sekadar menarikperhatian. Jika demiki
an, sia-sia amalan ibadah yang merekalakukan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Suatu amal hanya (akan dinilai sebagai ibadah) sesuai denganniatnya, dan masing
masing orang akan meraih sesuatu sesuaidengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Musli
m)
2. Iman
Ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan iman kepadaAllah. Hal ini menga
ndung pengertian bahwa setiap seseorangmelaksanakan ibadah harus diyakini bah
wa itu merupakanperintah Allah atau merupakan anjuran Allah. Kalau tidak adaterda
pat dengan tegas bahwa ibadah itu perintah atau anjuranAllah, maka harus berlanda
skan apakah itu merupakan perintahatau anjuran Nabi Muhammad
saw, sehingga dengan demikiankita akan yakin bahwa itu sesuai dengan syariat dan
yakin akanditerima dan mendapat balasan pahala dari Allah swt;
3. Ittiba
Ittiba artinya mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. UmatMuslim yang telah bersyaha
dat bahwa Nabi Muhammad adalahutusan Allah, secara otomatis ia akan mematuhi
perintah, menjauhi larangan, dan beribadah kepada Allah hanya dengansyariat yang
Beliau ajarkan.
Oleh sebab itu, barangsiapa membuat perkara baru yang taksesuai syariat, maka ha
l tersebut pasti tertolak. Allah Swt. berfirman:
‫َو َم ن َي ْب َت ِغ َغْي َر ٱِإْلْس َٰل ِم ِد يًن ا َفَلن ُيْق َبَل ِم ْن ُه َو ُه َو ِفى ٱْل َء اِخَر ِة ِمَن ٱْلَٰخ ِس ِر يَن‬
Artinya: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi. (Ali-Imran/3: 85).

Urgensi Ibadah dalam islam


1. Hikmah ibadah dalam kehidupan
2. Memahami tujuan dan makna ibadah
3. Keutamaan orang beribadah dengan orang kafir
4. Islam tidak dipisahkan agama dan akhirat
5. Islam menganut berbagai aspek kehidupan manusia, di Bidang Ekonomi,
Pendidikan, Sosial

DAFTAR PUSTAKA
Kallang, Abdul. “Konteks Ibadah Menurut Al-Quran.” Al-Din: Jurnal Dakwah dan
Sosial Keagamaan 4, no. 2 (2018): 1–13.
Prof.Dr.A, Prof.Dr.Abdul Aziz Muhammad Azzam & Prof.Dr.Abdul wahab sayyed
hawwas. Fiqh Ibadah. Edited by Abror Khairul. Lampung: Phoenix Publisher,
2009.
Suarning Said. “Wawasan Al-Qur’an Tentang Ibadah.” Syari’ah Dan Hukum
Diktum 15, No. 1 (2017): 43–54.

Anda mungkin juga menyukai