Dosen Pengampu :
Drs.Najmuddin Rasul, M.Pd
Disusun oleh :
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Andalas.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari,
agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Terima kasih, wassalamu’ alaikum.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A.Pengertian Ibadah...................................................................................................3
B.Hakikat Ibadah .......................................................................................................4
C.Pembagian Ibadah..................................................................................................6
D.Fungsi dan Tujuan Ibadah......................................................................................8
A.Kesimpulan ............................................................................................................11
B.Daftar Pustaka .......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian umat manusia percaya bahwa ibadah hanyalah melakukan ritual
yang dipandang sebagai kewajiban, seperti puasa dan salat. Sayangnya, kita
gagal mengingat bahwa ibadah tidak bisa dipisahkan dari larangan-larangan
pertama Tauhid. Mengapa? Semuanya saling berhubungan karena kita tidak
bisa sampai pada monoteisme tanpa memahami sepenuhnya ide ibadah.
Ibadah diakui secara luas dalam karya-karya hukum Islam dan memiliki
sejarah panjang dalam studi Islam. Termasuk dalam kitab-kitab fikih ini,
pembahasannya diawali dengan topik ibadah. Semua entitas kehendak dan
emosional, termasuk manusia, melayani Allah. Hamba, yang dikenal dengan
istilah “abd” dalam bahasa Al-Qur’an, adalah sesuatu yang dimiliki dan
dikuasai. Allah memiliki kepemilikan yang lengkap dan tidak diragukan lagi
atas hamba-hamba-Nya. Akibatnya, makhluk tidak dapat terlibat dalam
kehidupan dan aktivitas sendiri. Menerima semua arahan-Nya sebagai
kewajiban yang lahir dari kepemilikan itu.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ibadah
Dalam istilah linguistik, pemujaan diartikan sebagai penyerahan diri
atau kerendahan hati. Sebaliknya, ibadah adalah tindakan penyerahan yang
dilakukan dan dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT, merendahkan diri
di hadapan-Nya dengan cinta yang besar, dan meliputi semua yang membuat
Allah senang, baik itu berbentuk kata-kata atau kata-kata atau perbuatan. yang
bersifat dhahir atau pemikiran.
Ibadah adalah pengabdian kepada Allah SWT. Secara harfiah, ibadah
adalah pengabdian. Ibadah adalah tindakan menunjukkan ketaqwaan kepada
Allah SWT dalam bahasa Indonesia, yang dilandasi ketaatan untuk mengikuti
perintah-Nya dan menahan diri dari melanggar larangan-Nya. Istilah fiqh
menggambarkan ibadah sebagai jenis pelayanan diri kepada Allah SWT. rajin
mengikuti semua petunjuk dan nasihat-Nya, dan menahan diri dari melakukan
apa pun yang Dia larang. Ingatlah bahwa hanya Allah yang bertanggung
jawab atas semua tindakan Anda, baik secara lisan maupun tulisan.
Pada dasarnya ibadah dapat di bagi dalam tiga kategori utama antara
lain:
1. Ibadah hati (qalbiah) adalah ketika seseorang telah memiliki rasa
takut, rasa cinta (mahabbah), mengharap (raja’), senang (raghbah),
ikhlas, tawakkal.
2. Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) adalah dalam bentuk
dzikir, tasbih, tahlil, tahmid, takbir, syukur, berdoa, membaca ayat
Al-qur’an.
3. Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah) adalah
yang dilaksanakan dalam bentuk sholat, zakat, haji, berjihad,
berpuasa.
Kata ibadah berasal dari bahasa Arab. Asal katanya "abada", yaitu
"merendahkan diri serta tunduk", dalam arti penghambaan diri ('abid) kepada
Allah SWT. Penulis syarah Al-Wajibat menjelaskan, “Ibadah secara bahasa
berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.
B. Hakikat Ibadah
Jin dan manusia tidak diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi
sesuatu yang sia-sia dan sia-sia. Selain itu, Allah SWT tidak menciptakan
mereka untuk makan, minum, hiburan, atau tertawa; melainkan, Dia
menciptakan mereka untuk satu tujuan mulia: untuk menyembah Allah
SWT, mempersatukan, mengagungkan, dan menjunjung-Nya melalui
kepatuhan terhadap semua perintah-Nya dan menahan diri dari semua
larangan-Nya, berhenti pada batas-batas-Nya (dengan mematuhi larangan-
Nya). , dan meninggalkan ibadah selain-Nya.
C. Pembagian Ibadah
Para ulama menjelaskan bahwa secara garis besar, ibadah dapat dibagi
dalam dua kelompok besar, yakni ibadah mahdhah dan ibadah Ghairu
mahdhah.
1. Ibadah Mahdhah
Shalat yang terdiri dari amalan-amalan shalat yang telah diatur sejak
awal merupakan contoh ibadah mahdhah. Dan orang-orang yang
mendirikan shalat tentu mengharapkan manfaat dari Allah SWT. Dan
langsung saja penjelasan Nabi Muhammad SAW tentang wahyu yang
diwahyukan dapat memberitahu kita tentang amalan shalat ini. bukan hasil
dari imajinasi dan cita-cita seseorang.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Selaku penulis artikel menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, akan tetapi selaku manusia biasa tetap berharap dapat menjadi bahan
diskusi dan renungan bersama dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan kita,
maka berdasarkan dari berbagai penjelasan di atas dapat kami simpulkan sebagai
berikut: