FIQIH IBADAH
Disusun Oleh:
Kelompok 2
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt. Atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Fiqih Ibadah” makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru
mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqih Ibadah...............................................2
B. Bentuk dan Macam-macam Ibadah..............................................................8
A. BEBERAPA ketentuan pokok ibadah........................................................10
D. Filosofi dan Hikmah Ibadah..........................................................................12
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
Kesimpulan...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika zaman dulu sampai pada saat ini kita mungkin sudah mengetahui
kewajiban kita sebagai hamba Allah yang lemah , dan banyak yang tahu
kewajiban kita di muka bumi ini yakni hanya untuk beribadah kepada Allah
SWT. Pendapat seperti ini memang tidak salah karena sudah tertulis dalam
Al-Qur’an. Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu yang tentunya memiliki sifat
ilmiah, logis. Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati
Ibadah merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang ada di setiap agama
yang ada di seluruh dunia. Di dalam agama Islam juga terdapat banyak ibadah
yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap umatnya kepada Allah SWT.
Salah satu kegiatan ibadah yang sangat penting dan dijadikan tiang agama
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dibuat suatu rumusan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dikatakan thariq ( jalan ) muábbad dan unta yang muábbad artinya yang
sudah disiapkan. Semua makna ini sesuai dengan isytiqaq-nya. Allah SWT
2
3
terkandung dalam kata ibadah, taábbud dan úbudiyah. Bahkan ketika orang
Arab mendengar kata hamba atau ibadah, maka yang pertama kali terbetik
Lebih dari itu, jika seorang hamba sudah menyerahkan diri kepada
tuannya, penuh taat dan kepasrahan, ia juga meyakini akan keagungan dan
ketinggian tuannya, hatinya diselimuti rasa syukur atas segala nikmat dan
dengan berbagai cara agar bias bersyukur atas segala anugerahnya dan
bisa digabungkan dengan makna ubudiyah kecuali jika seorang hamba tidak
utama dari ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan total serta ketaatan
mutlak. Terkadang makna ini ditambah dengan aspek perasaan hati berupa
Ibadah yang bermakna penghambaan dan ketaatan. (Al Baqarah 2:172; Asy
a. Shalat
Sholat diwajibkan bagi setiap umat islam karena barang siapa yang
b. Zakat
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
5
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan AllahMaha
c. Puasa
minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang
cairan untuk periode tertentu, biasanya satu hari (24 jam), atau beberapa
seksual dan lainnya serta makanan. Seperti dalam firman allah swt yang
artinya
d. Haji
Kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna tujuan dan
dapat di baca dengan dua lafazh Al-hajj .Haji menurut istilah syar’i
dan ada pula ulama yang berpendapat: “Haji adalah bepergian dengan
suatu amalan yang tertentu pula. Akan tetapi definisi ini kurang pas
karena haji lebih khusus dari apa yang didefinisikan di sini, karena
seharusnya ditambah dengan satu ikatan yaitu ibadah, maka apa yang
Ibadah tidak hanya terbatas pada shalat, puasa, haji, zakat, dan
di ajak untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah adalah nama sebutan
bagi segala sesuatu yang disukai Allah dan di Ridhoi-Nya, baik berupa
nahi munkar, berjihad melawan orang kafir dan munafiq, berbuat baik
kepada tetangga, anak yatin, orang miskin, orang yang berjuang di jalan
akan selamat, khawatir dengan azab dan yang lainnya, semua termasuk
ibadah.[6]
dari bangunan islam terdiri dari sebagian kecil makna ibadah kepada
7
Allah dan bukan semuanya seperti yang diinginkan oleh Allah dari
Hamba-nya.
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
Namun, ibadah mencakup tauhid dan semua jenis amal baik. Setiap
ibadah harus mengacu pada nash yang ada dan telah disyariátkan Allah,
dengan cara qiyas atau ijtihadnya sendiri pastilah jumlah taklif akan
lebih banyak dari apa yang ada di zaman Rasulullah SAW. Sehingga
sulit untuk membedakan mana yang syariat dasar dan mana yang
Setiap orang yang membuat syariat baru atau ibadah tertentu maka ia
itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. Asy-Syura 42 : 21)
karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu apa yang tidak kita ketahui.
sifat. Ibadah ini contoh nya menolong orang, berjihad di jalan Allah,
Ibadah semacam ini ialah puasa, yakni menahan diri dari makan, minum,
pekerjaan. Ibadah ini contoh nya ialah I’tikaf (duduk di dalam masjid),
menahan diri dari jima’ dan mubasyarah, bernikah dan menikahkan, haji.
menahan diri dari berbicara dan dari berpaling lahir dan batin dari yang
Macam-macam ibadah :
dan puji-pujian.
pula padanya hak hamba, seperti : Sholat fardhu dan Sholat Sunnah.
5) Mencakup kedua-dua hak, tetapi hak hamba lebih berat, seperti : zakat,
kaffarat dan menutup aurat.Dalam soal harta, hak Allah mengikuti hak
hamba dengan dalil bahwa harta itu menjadi mubah bila dibolehkan oleh
mereka.
10
keridhaan Allah.
jamin dengan tak ada sesuatu agunan dipahalai dia, jika ia kehendaki
keridhaan Allah.
(pokok) di dalam ibadah adalah Tawajjuh (menghadap) kepada Allah SWT dan
11
mengesakan-Nya dengan niat ibadah dalam setiap keadaan. Hal itu diikuti
dari azab neraka. Jadi, hal ini termasuk dalam arti Ar-Rajaa’ (harapan)
memperoleh pahala dari Allah SWT, takut siksanya, dan merupakan bagian
dari ibadah yang tertuju kepada Tuhan semesta alam. Al-Khauf (takut) dan Ar-
Rajaa’ dalam arti ini tidak tercela, selama ikhlas karena Allah sebagaimana
adalah Al-Khudlu’ atau berendah diri, tunduk kepada Allah yang disertai
mengingat-Nya.
Diterima tidaknya suatu ibadah terkait pada dua faktor yang penting.
1. Filosofi
nyatalah bahwa ibadah itu jalan yang harus dilalui untuk mensucikan jiwa
dan pekerjaan.
ibadah.
a. Kebaikan akal.
sewajarnya dan dengan semestinya, dan kita tetap memelihara inti sari
ibadah itu.
dengan tidak ditengahi oleh seorangpun. Para ulama’ dalam syari’at islam
seoran hamba dengan Allah, Khaliqnya. Mereka dan orang lain soal ini,
sama saja. Para ulama’ hanya dibebankan member pengajaran. Karena itu,
memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. (QS.
Alghasiyah/88:21-22)
keakhiratan.
2. Hikmah
Tidak ada ibadah yang kosong dari hikmah, apabila tiap-tiap ibadah di
dalam syari’at islam diteliti dan diselami hikmah dan rahasinya, nyatalah tak
ada suatu ibadah yang kosong dari hikmah. Hanya saja, hikmah itu ada yang
Contohnya :
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Ak”..
(QS. Thaha/20:14)
Shibghah Allah Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada
baqharah/2:138)
maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan
PENUTUP
Kesimpulan
peribadatan manusia kepada allah ,yakni antara makhluk yang tercipta kepada
sang penciptanya. rukun utama dari bangunan islam terdiri dari sebagian kecil
makna ibadah kepada Allah dan bukan semuanya seperti yang diinginkan oleh
Ibadah tidak hanya terbatas pada shalat, puasa, haji, zakat, dan semua turunannya.
Melainkan Seorang muslim bisa menjadikan semua pekerjaan biasa dan bersifat
ucapan , ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat,
yang tertentu untuk Allah, ibadah-ibadah yang lebih mengutamakan hak Allah
17
18
walaupun terdapat pula padanya hak hamba, yang mencakup kedua-dua hak,
yang cepat, Ada yang salah satu maslahatnya segera diperoleh dan sedangkan
yang keduanya lambat diperoleh, Salah satu maslahatnya cepat diterimanya dan
Kemaslahatannya lambat untuk yang memberi dan cepat untuk yang menerima.
Filosofi Ibadah : Islam menegakkan ibadah atas beberapa sendi yang dapat
dan dengan semestinya, dan kita tetap memelihara inti sari ibadah itu.
Hikmah Ibadah : Setiap ibadah memiliki hikmah. Mereka yang terang hatinya,
bebal, tidak terang mata hatinya, tidak tembus pikirannya, tidak dapat
menyelaminya.
DAFTAR PUSTAKA
19