Anda di halaman 1dari 13

ASAS ISLAM & IBADAH

Makalah Pengertian Aqidah


Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah AQIDAH 3
Dosen pengampu : KH. Abul Hidayat Saerodji
Oleh
Alif Fardan (A2001363)

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FATAH
CILEUNGSI BOGOR
KATA PENGANTAR

Pertama tama puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan tabi’ahum,
serta umatnya yang senantiasa berusaha untuk mengikuti jejak mulianya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan saya
sebagai penyusun. Makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi saya dan
pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung di dalamnya serta menjadi
sumbangsih dalam bidang Aqidah khusunya mengenai permasalahan yang akan saya
bahas.

Akhir kata semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan bimbingan petunjuk dan
keistiqomahan dalam menjalankan setiap urusan kita, serta memberikan keatabahan,
kekuatan dan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi segala tantangan.

Cileungsi,17 September 2021

PENULIS

1
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A.LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................3
B.RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................................4
A. ASAS ISLAM.................................................................................................................4
B. IBADAH (TUNDUK) ....................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
I.KESIMPULAN..................................................................................................................9
II.DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

2
.BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman (mu’min).

Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara
dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena akal
manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau
oleh akal manusia

Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan
keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan keimanan
yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.

Dalam syarat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu keyakinan pada
rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan
(ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal
atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai
cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang
pertama.

Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhias karena Allah SWT
yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai
dengan petunjuk Rasululiah SAW. ini disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi satu
syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasuluflah SAW tertolak
atau mengikuti Rasuiullah SAW saja tapi tidak ikhlas, karena faktor manusia,
umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria
itu. Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur'an surah AI-Kahfii 110 yang artinya :
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun didalam
beribadah kepada Tuhannya".

3
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja Asas Islam ?

2.      Apa itu Ibadah ?

3. Apa saja Pembagian Ibadah ?

 C.    Tujuan
1.      Memahami Asas Islam

2.      Memahami Apa itu Ibadah

3. Memahami Pembagian Ibadah

4
BAB II

PEMBAHASAN
A.    Asas Islam
[ASAS (POKOK)

‫ | أساس اإلسالم‬Asas Islam

Asas terdiri dari aqidah dan ibadah Aqidah adalah dasar keimanan, yaitu dua kalimat
syahadat dan rukun iman yang enam. Aqidah dalam pengertian ma’qudah artinya yang
terikat. Keimanan yang terikat atau tersimpul di dalam dua makna, yaitu, kalimat
syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasullullah sebagai asas dibangunnya
kepribadian seorang mukmin yang mampu memberi sibghah dan wijhah (corak dan
arah) yang menggerakkan niat, kehendak, sikap, dan perilaku positif, mampu menolak
perilaku negatif yang tercela. Matang dalam pengendalian diri dan dapat menetralisir
pengaruh emosional yang destruktif. Para ulama ilmu kalam merumuskan definisi
aqidah tauhid sebagai berikut:

ً‫إفراد المعبود بالعبادة مع إعتقاد وحدته ذاتا ً وصفاتا وأفعاال‬

"Menetapkan bahwa beribadah hanyalah untuk dzat yang disembah (Allah) dan
mengi'tikadkan tentang ke-Esaan-Nya pada dzat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan Nya"
(Nasution, 1973)

Dalam hal tauhid Dr. Yusuf Qhardhawi memberi dua pengertian yaitu tauhid I’tiqadhi
ilmi (keyakinan secara teori) dan tauhid amal shaleh (keyakinan yang dipraktikkan
dalam perlaku) Dua Tauhid tersebut tidak bisa dipisahkan antara tauhid I’tiqadhi ilmi
mencakup ma'rifat yakni ilmu pengetahuan yang dapat mengenal dzat dan sifat-sifat
Allah dengan benar dalam bentuk isbath (pernyataan), istiqad (keyakinan) dan tauhid
dalam bentuk talb (permohonan), qosh (tujuan) iradah (kehendak) Adapun tauhid
amali shulihi yaitu mentauhidkan-Nya secara objektif dan praktis. Meng-Esakan Allah
melalui peribadatan yang sempurna. Keta'atan yang mutlak merendahkan diri, tawakal
takut dan mengharap hanya kepada-Nya (Qardhawi)

5
Allah Subhanahu wa Ta'ala Berfirman:

‫ئيس البر أن ثولُوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من امن باهلل واليوم اآلخر والملتيكة والكتب والثبيشن‬
‫ ذوى القربى واليتنمى والمسكين وأبن الشبيل والشايلين وفي الرقاب وأقام الصلوة وعائى‬،‫وهائى المال على حبه‬
‫الزكوة والموفون بعهدهم إذا عنهدواً والشيرين في البأساء والضراء وجين الباين أولنيك الذين صدقوا وأولتيك هم‬
‫المتقون‬

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, Nabi-Nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya),
dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa (QS. Al Baqarah: 1777)

B. IBADAH (TUNDUK)

Secara bahasa ibadah berarti tha’at, tunduk, menurut, mengikatkan dan do'a. Menurut
ulama tauhid, ibadah adalah meng-Esakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sungguh
sungguh dan merendahkan diri serta merundukkan jiwa serunduk tunduknya kepada
Allah. Pengertian ini didasarkan pada Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang

ً ‫وأعبدوا هللا وال تشركوا به شيئا‬...

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu


apapun” (QS An Nisau 36)

Sedang menurut ulama fiqih ibadah ialah; semua bentuk pekerjaan yang bertujuan
memperoleh keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendambakan pahala dari Nya
di akhirat. Ibadah dari segipelaksanaannya dapat dibagi dalam tiga bentuk:

6
a. Ibadah jasmaniah dan rohaniah yaitu perpaduan ibadah jasmani dan rohani,
seperti shalat dan puasa.

b. Ibadah rohaniah dan maliyah yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan harta,
seperti zakat.

c. Ibadah jasmaniah, rohaniah, dan maliyah sekaligus, seperti ibadah haji

Ditinjau dari segi kepentingannya, ibadah ada dua macam: Pertama; ibadah menurut
kepentingan fardi (perorangan) seperti shalat dan puasa Kedua, ibadah ijtima' (sosial)
seperti zakat dan haji. Adapun ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya terdiri dari
lima macam, yaitu:

a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti berdzikir, berdo'a, tahmid dan
membaca Al-Qur'an.

b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya seperti


membantu atau menolong orang lain, jihad dan mengurus jenazah.

c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan (amalan) yang telah ditentukan wujud perbuatannya
seperti shalat, puasa, zakat, dan haji

d. Ibadah yang tata caranya dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri seperti
puasa, i'tikaf, dan ihram.

e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang telah
melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan seseorang yang telah
berhutang kepadanya.

Pada prinsipnya ibadah merupakan intisari ajaran Islam yang berarti penyerahan diri
secara sempurna pada kehendak Allah Subhanahu waTa'ala. Dengan demikian hal ini
akan mewujudkan suatu sikap dan perbuatan dalam bentuk ibadah (Ensiklopedi Islam,
1994).

IBADAH MAHDAH DAN GHAIRU MAHDHAH |

‫عبادة محضة وغير محضة‬

Secara garis besar Ibadah dibagi dua, yakni;

7
a. Ibadah mahdhah atau Ibadah Khossah (khusus) yaitu ibadah yang ketentuannya
telah ditetapkan oleh ketentuan nash atau dalil dan dicontohkan oleh Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam, seperti shalat, zakat, puasa, haji.

b. Ibadah ghairu mahdhah atau ibadah ammah (umum) yaitu semua perbuatan yang
mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah Subhanahu
wa Ta'ala. Seperti bekerja mencari nafkah, makan minum dan sebagainya.

Dalam ibadah mahdhah nilai dan kualitasnya sangat ditentukan oleh dua hal yaitu niat
dan sah. Niat yang dimaksud adalah niat yang ikhlas semata-mata hanya karena Allah
dan ditunjukan hanya mengharap ridha dan ampunan-Nya. Dan yang dimaksud dengan
sah adalah jika dalam pelaksanaannya mengikuti aturan atau syariat yang telah
ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah:

0 ‫وما أمروا إال ليعبدوا هللا مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلوة ويؤتوا الزكوة وذلك دين القيمة‬

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus
(QS. Al-Bayyinah.5)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda

‫أنما األعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى (رواه البخاري ومسلم‬

Sesungguhnya semua amal itu tergantung dari niatnya, dan sesungguhnya apa yang
diperoleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya (HR Bukhari dan
Muslim)

Sedangkan dalam ibadah ghairu mahdhah atau ibadah ammah adalah semua amalan
atau usaha untuk mendapatkan suatu kebajikan berkaitan erat dengan perilaku
seseorang yang diniarkan sebagai wujud pengabdian seorang hamba kepada Allah
dengan harapan bisa mendapatkan ridha dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala
semata mata Manusia yang mampu menjadikan semua aktivitasnya untuk
mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berarti telah melakukan suatu amal
ibadah yang sangat besar dan mulia. Yang dimaksud dengan segala aktivitas adalah
semua usaha yang dilakukan baik di bidang ekonomi, pertanian, perdagangan, sebagai
buruh, karyawan, pengusaha, jihad menegakkan kalimat Allah, menuntut ilmu

8
pengetahuan, berdakwah, meningkatkan penghayatan agamanya dan sebagainya.
Allah berfirman: ‫طيبة‬

‫ حيوة طيبة‬،‫من عمل صلحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه‬

‫© ولتجزيئهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون‬

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". "(QS. Al Nahl:97)

Orang-orang yang mempunyai pandangan hidup bahwa hidup adalah ibadah


(pengabdian) kepada Allah maka mereka memandang materi, pangkat, jabatan, dan
lain-lain sebagai alat untuk mencapai kemuliaan di sisi Allah dan ke ridhaan-Nya bukan
sebagai tujuan :

‫*ألم تر كيف ضرب هللا مثال كلمة طيبة كشجرة طيبة أصلها ثابت وفرعها في السماء‬

‫تؤتي أكلها كل حين بإذن ربها ويضرب هللا األمثال لل ّناس لعلهم يتذكرون‬

"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat


yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat" (QS. Ibrahim 24)

Persis seperti yang digambarkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an tersebut di atas dan
hadits bahwa tauhid orang beriman seperti pohon yang sehat. Akarnya kuat dari
hempasan badai, batangnya menjulang ke angkasa tegar dan kokoh, daun hijau
menambah keindahan paronama dan memberi nuansa kesejukan kepada siapapun
yang ingin berteduh di bawahnya. Bukan hanya sejuk bahkan pohon akan selalu
memberi buahnya setiap musim tanpa diminta sebagai bentuk konstribusi pribadi

9
orang-orang yang beriman. Di dalam hatinya selalu melekat tanda tanya besar, apa
yang harus dipersembahkan kepada Allah dan apa yang harus diberikan kepada
sesama.

Hakikat Ibadah

Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yaitu untuk beribadah kepada Allah
SWT. Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu
Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan
diridhai oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun
yang dhahir (nyata).

Adapun hakekat ibadah yaitu:

a.Ibadah adalah tujuan hidup kita, seperti yang terdapat dalam surat adz-dzariat ayat
56, yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah
kepada allah.

b.Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan
penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.

c. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan
larangan-Nya.

d. Hakikat ibadah sebagai cinta.

e. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang
dicintai Allah).

f. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk dan
jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Asas Islam terdiri dari aqidah dan ibadah Aqidah adalah dasar keimanan, yaitu
dua kalimat syahadat dan rukun iman yang enam. Aqidah dalam pengertian
ma’qudah artinya yang terikat. Keimanan yang terikat atau tersimpul di dalam
dua makna, yaitu, kalimat syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammadur
Rasullullah.
2. Secara bahasa ibadah berarti tha’at, tunduk, menurut, mengikatkan dan do'a.
Menurut ulama tauhid, ibadah adalah meng-Esakan Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan sungguh sungguh dan merendahkan diri serta merundukkan jiwa
serunduk tunduknya kepada Allah.
3. Secara garis besar Ibadah dibagi dua, yakni;

a. Ibadah mahdhah atau Ibadah Khossah (khusus) yaitu ibadah yang ketentuannya
telah ditetapkan oleh ketentuan nash atau dalil
b. Ibadah ghairu mahdhah atau ibadah ammah (umum) yaitu semua perbuatan
yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
4. Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yaitu untuk beribadah kepada
Allah SWT. Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-
Islam Ibnu Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang
dicintai dan diridhai oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik
amalan batin ataupun yang dhahir (nyata).

11
DAFTAR PUSTAKA

 http://kumpulanskripdanmakalah.blogspot.com/2016/02/makalah-ibadah-agama-
islam.html?m=1
 https://karyatulisilmiah.com/makalah-aqidah-makna-dan-ruang-lingkup-
pengertian-ruang-lingkup-tujuan-dan-manfaat-aqidah/https://
www.academia.edu/34995061/Makalah_Tentang_Aqidah_Islamiyah
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/pengertian-
aqidah-lengkap-beserta-macam-dan-tujuannya-1vukglUg0xK

12

Anda mungkin juga menyukai