Anda di halaman 1dari 10

FIQIH IBADAH DAN MUAMALAH

DEFINISI IBADAH DAN KEDUDUKANNYA DALAM ISLAM

Dosen Pengampu: Drs. H. M. Ziad, M.Ag

Disusun Oleh:

Roby Ariatman : (190101070)


Septiana Ade Karunia : (190101041)
Tina Astuti : (190101057)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN(FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM(UINMA)

2020
KATA PENGANTAR
Mengawali kata pengantar ini marilah kita bersyukur atas rahmat Allah Yang Maha
Kuasa karena dengan karunia-Nya kita diberikan kesempatan dan kesehatan dalam
beraktivitas sebagaimana biasanya, dan dengan rahmat-Nya pula kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Definisi Ibadah Dan Kedudukannya Dalam Islam” semoga bisa
bermanfaat bagi saudara sekalian. Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, dan umatnya.

Kami berharap semoga dengan makalah ini, bisa mendatangkan manfaat sehingga
dapat di aplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari dan menjadi refrensi atau menambah
wawasan dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan terlebih lagi kepada
seorang pendidik/guru.

Mataram, 29 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1 Definisi Ibadah.........................................................................................................2


2.2 Makna Ibadah...........................................................................................................2
2.3 Kedudukan Ibadah Dalam Islam..............................................................................3

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................5

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................5
3.2 Saran........................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum pengertian ibadah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ibadah
dalam pengertian umum dan ibadah dalam pengertian khusus .ibadah dalam
pengertian umum ialah segala aktivitas jiwa dan raga manusia (makhluk, yang
diciptakan) yang ditujukan kepada Allah (al-khaliq, sang maha pencipta), sebagai
tanda ketundukan dan kepatuhan hamba tersebut kepada-Nya. Sedangkan ibadah
dalam arti khusus ialah semua kegiatan ibadah yang ketentuannya telah digariskan
oleh nash- nash Al- Qur’an dan hadits yang ketentuan- ketentuan itu tidak boleh
ditambah atau dikurangi atau diubah.
Menurut Syeikh Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa ibadah ialah nama yang
menggabungkan setiap perkara yang di sukai dan di ridhoi orleh Allah semata dari
perkataan atau perbuatan, zohir maupun batin.
Kedudukan ibadah mencaji sangat penting dalam agama Islam, terutama pada
akhir zaman saat ini.Kita melihat bahwa kebanyakan orang menganggap remeh
dengan ibadah mereka sendiri.Padahal mereka tau yang menciptakannya ialah
Allah, namun mereka tetap ingkar.Oleh karena itu kami pemakalah memaparkan
makalah ini guna menjadi refrensi atau menjadi motivasi yang memberikan
memanfaatan kepada setiap orang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Definisi dari Ibadah?
2. Apa makna dari Ibadah?
3. Bagaimana kedudukan Ibadah dalam Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi ibadah menurut bahasa dan istilah.
2. Untuk mengetahui makna Ibadah yang terkandung di dalam Islam.
3. Untuk mengetahui kedudukan Ibadah serta memahami dan mengamalkannya.
BAB 1I
PEMBAHASAN
A. Definisi Ibadah
Ibadah secara bahasa “etimologi” berarti merendahkan diri serta
tunduk.Sedangkan menurut syara’ “terminology”, ibadah mempunyai banyak
definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.Definisi itu antara lain adalah:
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui
lisan para Rasul-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan
tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang
paling tinggi.
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun
yang bathin.1
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan.Rasa khauf (takut),
raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang),
dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).Sedangkan
tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah
lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati).Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah
ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati).Serta masih banyak lagi macam-macam
ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku.Sesungguhnya Allah Dia-
lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-
Dzaariyaat: 56-58]2

1
http://nidafuada.blogspot.com/2016/10/pengertian-ibadah-dan-kedudukannya (diakses pada tanggal 29
September 2020, pukul 14:30)
2
QS Adzaariyat [51]: 56-58
Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia
adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan
Allah, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang
membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa
yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong. Siapa yang beribadah
kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia adalah
mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya
dengan apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia adalah mukmin muwahhid (yang
mengesakan Allah).

B. Makna Ibadah
Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab ‘Ibadah. Dalam
terminology bahasa Indonesia sebagaimana yang tedapat dalam Kamus Besar
bahasa Indonesia (KBBI) kata ini memiliki arti: Perbuatan atau pernyataan bakti
terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama. Makna Ibadah
Menurut:
a.) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimullah: Ibadah adalah segala sesuatu yang
mencakup semua hal yang dicintai dan di ridhai Allah Ta’ala, baik berupa
ucapan dan amalan, yang nampak dan yang tersembunyi. 3 Selanjutnya beliau
menyatakan: Maka solat, zakat, puasa, haji, berkata benar, menunaikan
amanah, berbakti kepada ibu-bapa, menghubungkan sillaturrahim, menepati
janji, menyuruh kepada  kebaikan, mencegah daripada kejahatan, berperang
menentang orang kafir dan munafik, bersikap ihsan kepada jiran, anak yatim,
orang miskin, orang yang kekurangan bekalan dalam perjalanan, hamba sahaya
dan ihsan kepada binatang peliharaan, berdoa, berzikir, membaca Al Quran,
semuanya itu termasuk sebahagian daripada ibadat. Demikian  pula cinta akan
Allah dan cinta akan Rasul Nya, takut kepada Allah, merujukkan sesuatu
kepada Nya, memurnikan ketaatan kepada Nya, bersabar menerima hukum
Nya, bersyukur atas segala kurniaan Nya, reda dengan qada’ dan qadar Nya,

3
Al-Ubudiyah oleh Syaikul Islam ibnu Taimiyah
bertawakal kepada Nya, mengharap rahmat Nya dan takut kepada azab siksa
Nya dan amalan-amalan lainnya semuanya itu termasuk 'Al Ibadah'. 
b.) Menurut Doktor Ibrahim Al Buraikan, Ibadah ialah: Nama yang mencakupi
segala sesuatu yang diredai Allah dan dicintai Nya, baik berupa perkataan
maupun perbuatan yang zahir mahupun yang batin, dengan penuh rasa cinta,
kepasrahan (menyerah) dan ketundukan (taat) yang sempurna, serta
membebaskan diri daripada segala hal yang bertentangan dan menyalahinya.     
c.) Dari keterangan diatas kita dapat membuat kesimpulan bahawa makna Ibadah
menurut istilah ialah: Seluruh kegiatan lahir dan batin dalam pengamalan
aqidah, syariah dan akhlak yang diikuti dengan rasa cinta kepada Allah swt. (Al
An'am 6:162-163)4

C. Kedudukan Ibadah dalam Islam


Kedudukan ibadah dalam Islam menempati posisi yang paling tinggi dan
penting serta menjadi titik sentral dari seluruh aktifitas muslim. Namun tujuan
mendirikan ibadah bukanlah untuk ibadah saja, ibadah salam Islam adalah semua
perbuatan manusia yang diarahkan kepada Allah baik berupa ibadah ritual maupun
ibadah sosial.5
Bagian ini penting di pelajari agar terbentuknya sahsiah muslim yang
memahami Ibadah dengan benar dan sanggup mengamalkannya didalam kehidupan
ini. Karena hidup ini hanyalah Bernilai, apabila dipenuhi dengan amal Ibadah
kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan jin dan manusia tidak
ada tujuan lain melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya sehaja dan hanya
beribadah itu sahajalan jalan yang dapat menyelamatkan jin dan manusia di dunia
dan di akhirat nanti. (Az-Zariyat 51:56)6

4
QS Al An’am [6]: 162-163
5
Abdul 2009, “fiqih Ibadah”, Bandung: Pustaka Setia, Hal. 54
6
QS Adzaariyat [51]: 56-58
Itulah sebabnya Allah selalu memerintahkan manusia khususnya orang yang
beriman agar memenuhi hidupnya untuk beribadah kepada Allah sahaja. Khususnya
kepada orang-orang yang beriman, Allah telah memberikan panduan, agar pada
setiap sholat (sewaktu membaca do’a iftitah) mereka menugucapkan secara tegas
suatu pernyataan, bahwa hanya kepada Allah sahaja kita beribadah: Sesungguhnya
sholat ku, Ibadah ku, hidup dan mati ku adalah untuk Allah Rabb sekalian alam.
Setiap Rasul yang diutus kepada setiap umat, antara inti dakwah dan seruannya
ialah agar umatnya beribadah kepada Allah dan menjauhi seseorang yang
melampaui batas. (An-Nahl 16:36)7

7
QS Annahl [16]: 36
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ibadah sangat diperlukan untuk kehidupan ini terutama untuk seorang muslim.
ibadah mempunyai ruang lingkup yang sangatlah luas. Serta dibalik setiap ibadah
yang telah disyariatkan oleh Allah pasti mempunyai hikmah dan rahasia untuk
kemaslahatan umat itu sendiri.Dalam beribadah sepatutunya kita mengetahui
seberapa tinggi kedudukan ibadah tersebut dalam Islam, ini semua bertujuan
mendorong kita untuk lebih semangat dan giat lagi dalam beramal.

B. Saran
Pada zaman saat ini, yang mana dikatakan sebagai penghujung
zaman.Sepatutnya kita sebagai insan yang beriman untuk meningkatkan kualitan
serta kuantitas ibadah kepada Allah.Semoga makalah dapat mendatangkan manfaat
yang baik bagi pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
http://nidafuada.blogspot.com/2016/10/pengertian-ibadah-dan-kedudukannya (diakses pada
tanggal 29 September 2020, pukul 14:30)

QS Adzaariyat [51]: 56-58

Al-Ubudiyah oleh Syaikul Islam ibnu Taimiyah

QS Al An’am [6]: 162-163

Abdul 2009, “fiqih Ibadah”, Bandung: Pustaka Setia, Hal. 54

QS Adzaariyat [51]: 56-58

QS Annahl [16]: 36

Anda mungkin juga menyukai