Disusun oleh :
M Renaldy Fadillah
M Sahid Maulana
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan
kepada kita semua yaitu nikmat islam dan iman. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah fiqih
ibadah.
Makalah tentang ibadah dan kedudukannya dalam islam ini, kami sajikan
berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1. Pengertian Ibadah ........................................................................ 2
2.2. Macam – Macam Ibadah .............................................................. 4
2.3. Ruang Lingkup dan Sistematika Ibadah ..................................... 4
2.4. Tujuan Ibadah .............................................................................. 6
2.5. Hakikat Ibadah .............................................................................. 7
2.6. Hikmah Ibadah .............................................................................. 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 9
3.2. Saran............................................................................................ 9
Daftar Pustaka......................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ibadah?
2. Apakah macam-macam ibadah itu?
3. Apa saja ruang lingkup dan sistematika ibadah?
4. Apakah tujuan, hakikat, dan hikmah beribadah?
C. Tujuan manfaat penulisan
Dengan adanya makalah ini agar dapat menjadi bahan pelajaran dan bahan
referensi serta jadi bahan bacaan untuk menguasai dasar fiqih ibadah khususnya
dikalangan para mahasiswa maupun siswa
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ibadah
.
1
hadits qudsi
2
Yusuf Al-Qarḑawy, Al-Ibadah fie al-Islam, Muassasah al-Risalah, cet.6,
3
Beirut, 1979, h. 27.2 Hasbi As-Ṣiddiqie, Kuliah Ibadah, cet. V, Bulan Bintang, Jakarta, 1985,
2
4
Ash-Shiddieqy, TM. Hasbi. Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan Hikmah.Cet. VII; Jakarta: Bulan Bintang.
1991.
Pengertian ibadah secara terminologis menurut ulama tauhid, dan hadits ibadah
adalah:
ِ ِ ِ ِ
ُ َُت ْوح ُد اهلل َوَت ْعظ ُمهُ َغا يَةَ الت َّْعظْي ِم َم َع التَّ َذ لُّ ِل َواخْل
ُض ْو ِع لَه
ض اهُ َق ْوالً ك اَ َن َإْو فِ ْعالً َجلِيًّا ك اَ َن َإْو َخ ِفيًّا َت ْع ِظْي ًم ا لَهُ َو ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ الْعبَ َادةُ ه َى ا ْس ٌم َجام ٌع ل َما حُي بُّهُ اهللُ َو َي ْر
طَلَبًا لَِث َوابِِه
3
“Ibadah itu yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridai oleh Allah SWT
,baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi
dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya.”
Ibadah Ghairu Mahdlah disebut juga ibadah umum yaitu segala amal perbuatan
yang titik tolaknya adalah ikhlas, titik tujuannya adalah ridha Allah dan garis
amalannya adalah amal shaleh. Dalam ibadah ini, lebih condong kepada masalah-
masalah mu’amalah. Contoh dari ibadah ini antara lain: tolong menolong, dll.
Membicarakan ruang lingkup ibadah, tentunya tidak dapat melepaskan diri dari
pemahaman terhadap pengertian ruang lingkup itu sendiri. Oleh sebab itu menurut
Ibnu Taimiyah (661-728.H/1262- 1327.M) yang dikemukakan oleh Ritonga,5 bahwa
ruang lingkup ibadah mencakup semua bentuk cinta dan kerelaan kepada Allah, baik
dalam perkataan maupun perbuatan, lahir maupun batin; Termasuk dalam pengertian
ini adalah şalat, zakat, haji, benar dalam pembicaraan, menjalankan amanah, berbuat
baik kepada orang tua, menjalin silaturahmi, memenuhi janji, amar maruf nahi
munkar, jihad terhadap orang kafir, berbuat baik pada tetangga, anak yatim, fakir
miskin dan ibn sabil, berdoa, zikir, baca Al-quran, rela menerima ketentuan Allah dan
lain sebagainya. Ruang lingkup ibadah yang dikemukakan Ibnu Taimiyah di atas,
cakupannya sangat luas, bahkan menurut Taimiyah semua ajaran agama itu termasuk
ibadah; Hanya saja bila diklasifikasikan dapat dikelompokan kepada:
5
Rahman Ritonga, dkk, Fiqh Ibadah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1997, h.06
4
Kedua; yang berhubungan dengan (tambahan dari) kewajiban di atas dalam bentuk
ibadah-ibadah sunnat, seperti: żikir, membaca al-quran, doa dan istighfar
Ketiga; semua bentuk hubungan sosial yang baik serta pemenuhan hak-hak manusia,
seperti: berbuat baik kepada orang tua, menjalin silaturahmi, menyantuni anak yatim,
fakir miskin dan ibn sabil.
Kelima; Akhlak rabbaniyah (bersifat ketuhanan), seperti mencintai Allah dan rasul-
Nya, takut kepada Allah, ikhlas dan sabar terhadap hukum-Nya.
1. Țaharah
2. Ṣalat
3. Penyelenggaraan janazah
4. Zakat
5. Puasa
6. Haji dan Umrah
7. I‟tikȃf
8. Sumpah dan Kaffȃrah
9. Nażar
10. Qurban dan Aqiqah
5
6
Wahbah Zuhayli, Al-Fiqhu al-Islamy waadillatuhu,I, Daar Al-Fikr, 1989, h.11
a. Tujuan Ibadah
َاَفَ َح ِس ْبتُ ْم اَنَّ َما خَ لَ ْق ٰن ُك ْم َعبَثًا َّواَنَّ ُك ْم اِلَ ْينَا اَل تُرْ َجعُوْ ن
Artinya: Apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu
tidak dikembalikan kepada kami? 8
7
Ditbinperta, Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi, Ilmu Fiqh, I, Jakarta, 1983, h. 5-6
8
Direktorat Jenderal Bimas Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah, Al-Qur‟an dan
Terjemahnya, Kementerian Agama RI, 2010, h. 540
9
Direktorat Jenderal Bimas Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah, Al-Qur‟an dan
Terjemahnya, Kementerian Agama RI, 2010, h. 862
b. Hakikat Ibadah
6
Hasbi As-Ṣhiddiqi10, seorang cendekiawan Muslim mengemukakan bahwa
hakikat ibadah ialah: Ketundukan jiwa yang timbul dari hati yang merasakan
cinta terhadap Tuhan yang disembah dan merasakan kebesaran-Nya, meyakini
bahwa bagi alam ini ada penguasanya, yang tidak dapat diketahui oleh akal
hakikatnya.
Ibnu Kaśir, salah seorang ilmu tafsir mengemukakan bahwa hakikat ibadah
itu adalah Himpunan dari semua rasa cinta, tunduk dan takut yang sempurna
(kepada Allah).
c. Hikmah Ibadah
7
Mewajibkan jihad untuk kebenaran Islam, mewajibkan amar ma’ruf untuk
kemaslahatan orang awam, mewajibkan nahi munkar untuk menjadikan cambuk
bagi orang-orang yang kurang akalnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian ibadah pada dasarnya memiliki kesamaan esensial, yakni masing-
masing bermuara pada pengabdian seorang hamba kepada Allah swt., dengan cara
mengagungkan-Nya, taat kepada-Nya, tunduk kepada-Nya, dan cinta yang
sempurna kepada-Nya.
B. Saran
Mempelajari mengenai ibadah sangatlah penting karena untuk mengetahui
makna dan hakikat kita beribadah kepada Allah SWT
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’ān al-Karīm.
Al-Ibadah fie al-Islam, Muassasah al-Risalah
Jalan Lurus Menuju Hati Sejahtera; Tafsir Surah al-Fatihah. Cet. I; Jakarta:
Yayasan Kalimah, 1999, terjemahan dari alNahj al-Qawin wa al-Sirat al-
Mustaqim min tafsir al-Qur’ān al-Azhim. Ujungpandang: Syariah Press, 1995.
Ash-Shiddieqy, TM. Hasbi. Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum
dan Hikmah.
10