PRODI HTN
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan pada Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia yang dilimpahkan pada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia tepat waktu.
COVER............................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................ii
DAFTAR ISI................................................................... iii
BAB 2 PEMBAHASAN................................................2
a. dilihat secara umum..............................2
b. di tinjau disegi pelaksanaan..................2
c. ditinjau di segi kepentinganya...............2
d. di tinjau di segi waktu pelaksanaanya..3
e. di tinjau disegi hukumnya......................3
1. pengertian ibadah
Ibadah adalah masalah terpokok dalam ajaran agama Islam, karena hakikat diciptakannya manusia di muka bumi ini adalah
artinya :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS: Al-Dzariyat/51 : 56).
Secara etimologi, ibadah berasal dari kata ‘abada- ya’budu-‘ibadatan, yang berarti mengesakan, beribadah, menyembah dan
Ibadah juga dapat berarti: ta’at, tunduk, menurut, mengikut, dan juga dapat diartikan do’a
akan tetapi Allah tidak memiliki kebutuhan maupun kepentingan apapun terhadap perbuatan hamba-hamba-Nya.
Allah menegaskan hukum atau aturan-aturan tentang ibadah dan tata caranya, namun kepentingan maupun manfaat ibadah itu
justru untuk si pelaku ibadah (orang yang melakukan ibadah) itu sendiri.
1.3 tujuanya
1. Manusia diciptakan di muka bumi adalah sebagai “Kholifah” yang wajib beribadah kepadaTuhan-Nya (Albaqoroh ayat 30-31)
2. Manusia memiliki 2 Unsur Jasmani dan Rohani yang keduanya memberikan perhatian dengan Ibadah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep ibadah secara umum dibagi menjadi dua yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah atau sering disebut muamalah.
Ibadah mahdhah merupakan macam ibadah yang sudah ditentukan dan menjadi syariat bagi umat Islam.
Dengan kata lain, ibadah mahdhah yaitu hubungan secara vertikal antara manusia dengan Allah SWT. Contoh dari ibadah mahdhah
meliputi ibadah sholat, zakat, puasa dan haji. Sementara itu ibadah ghairu mahdhah atau muamalah adalah segala perbuatan yang
mendatangkan kebaikan. Biasanya macam ibadah ini dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
Ibadah ini juga dikerjakan oleh antar sesama manusia atau hubungan horizontal. Contoh dari ibadah ghairu mahdhah yakni
membangun masjid, sedekah, silaturahmi, menjenguk orang sakit, mencari ilmu, bekerja, menolong orang hingga perbuatan baik
lainnya.
Ibadah Khusus (ibadah mahdah): seluruh kegiatan ibadahnya ketentuannya ditetapkan oleh Syariat (Alquran dan hadist)
ibadah Khusus (ibadah mahdah): seluruh kegiatan ibadahnya ketentuannya ditetapkan oleh Syariat (Alquran dan hadist)
Ibadah umum (ghairu mahdah): ketentuannya ditentukan oleh syariat, pelaksanaan kegiatannya ditentukan oleh manusia sesuai
Ibadah terbagi menjadi tiga, yakni ibadah jasmaniyah–ruhaniyah, ibadah ruhiyah - maliyah, dan ibadah jasmaniyah-
ruhaniyah-maliyah. Pertama pelaksanaannya memerlukan kegiatan fisik disertai jiwa yang tulus ikhlas kepada Allah. Misalnya
:shalat dan puasa. Kedua pelaksanaannya seperti perbuatan mengeluarkan sesuatu harta yang menjadi hak miliknya diiringi dengan
Ketiga adalah naik haji yakni kegiatannya memerlukan kegiatan fisik dengan melakukan beberapa bentuk amalan, di samping perlu
mengeluarkan biaya sebagai ongkos perjalanannya, serta di niatkan untuk memenuhi panggilan Allah.
Ibadah fardiy adalah bentuk ibadah yang manfaatnya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melakukannya saja, dan tidak ada
hubungannya secara langsung dengan orang lain. Seperti Shalat dan Puasa.
Ibadah ijtima’iy adalah ibadah yang manfaatnya dapat dirasakan oleh yang mengerjakan ibadah tersebut, juga mengandung aspek
sosial yakni dapat dirasakan secara langsung oleh orang lain. Misalnya ibadah zakat, di mana si muzakki (orang yang berzakat)
2
4. Ditinjau dari Segi Waktu Pelaksanaannya
Ibadah muwaqqat, yaitu ibadah yang waktu pelaksanaanya sangat terikat oleh waktu yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Apabila melaksanakan di luar waktu yang ditetapkan, maka menjadi tidak sah secara hukum, bahkan dianggap berdosa. Misalnya,
shalat lima waktu, puasa ramadhan, dll.
Ibadah ghairu muwaqqat ialah ibadah yang waktu pelaksaannnya tidak tergantung dengan waktu-waktu tertentu. Contoh: bertasbih
dan berzikir, sedekah. Dll
Ibadah dibagi dua macam Wajib adalah ibadah yang harus dilaksanakan, bagi pelanggarnya dianggap berdosa. Misalnya shalat lima
waktu, puasa Ramadhan, dan zakat.
Ibadah sunnah adalah Ibadah yang dianjurkan pelaksanaannya, Pelaksananya akan memperoleh pahala dari Allah SWT., namun bagi
yang tidak melaksanakan tidak dianggap berdosa, contohnya shalat sunnat rawatib, sedekah dan lain-lain.
BAB III
penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan
perbaikan pada makalah ini
3
DAFTAR FUSAKA
https://www.academia.edu/38819853/Makalah_Ibadah
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=271880#:~:text=Ditinjau%2
0dari%20Segi%20Pelaksanaannya,ibadah%20jasmaniyah%2Druhaniyah%2Dmaliyah.