“HAKEKAT IBADAH”
SEMESTER II
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Hakekat Ibadah” yang digunakan sebagai salah satu tugas mata kuliah Al-Islam
Kemuhammadiyahan II yang disampaikan oleh dosen bapak Muh. Ilyas Padduntu,
S.Ag, M.Pd.I.
08 Maret 2024
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakekat ibadah?
2. Apa yang dimaksud dengan ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah?
3. Apa fungsi dari ibadah?
4. Apa hikmah dari ibadah?
5. Apa makna spiritual ibadah bagi kehidupan sosial di masyarakat?
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami hakekat ibadah.
2. Untuk mengetahui pengertian ibadah mahdhah dan ibadah ghairu
mahdhah.
3. Untuk mengetahui fungsi dari ibadah.
4. Untuk mengetahui hikmah dari ibadah.
5. Untuk mengetahui makna spiritual ibadah bagi kehidupan sosial di
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu
hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah SWT yang
bersifat ritual (peribadatan), ibadah mahdhah merupakan manifestasi dari rukun
islam yang lima. Atau juga sering disebut ibadah yang langsung. Selain itu juga
ibadah mahdhah adalah ibadah yang perintah dan larangannya sudah jelas dan
tidak memerlukan penambahan atau pengurangan.
Islam memberikan prinsip-prinsip ibadah sebagai berikut:
a. Beribadah hanya menyembah Allah sebagai sebagai wujud hanya mengesakan
Allah.
b. Ibadah dilakukan secara ikhlas, yakni niat murni semata hanya mengharap ke-
ridhaan Allah SWT.
c. Ibadah harus sesuai tuntunan baik dari Al-Qur’an maupun Al-Sunnah.
4
Contohnya: ketika Al-Qur’an berbicara tentang shalat, ia menjelaskan
fungsinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Qur’an dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar.
3. Melatih diri untuk berdisiplin adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk
ibadah menuntut kita untuk berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas
dalam pelaksanaan shalat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku,
sujud dan aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk berdisiplin.
5
SWT, senantiasa menafkahi hartanya di jalan Allah SWT. Ia menyadari bahwa
miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk
keperluannya semata-mata sebagai bekal di akhirat yang di wujudkan dalam
bentuk pengorbanan harta untuk keperluan umat.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakekat ibadah adalah ibadah yang dilakukan semata hanya karena Allah
SWT. Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang ketentuannya telah
ditetapkan oleh Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Contoh
ibadah khusus ini adalah shalat (termasuk didalamnya thaharah), puasa, zakat, dan
haji. Sedangkan ibadah ghairu mahdhah adalah semua perbuatan baik yang
dilakukan dengan niat karena Allah SWT semata, misalnya bersedekah, belajar,
dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagainya.
Terdapat tiga aspek fungsi ibadah yaitu mewujudkan hubungan antara
hamba dengan Tuhannya, mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan
kewajibannya dan melatih diri untuk berdisiplin. Kemudian, hikmah dari ibadah
sendiri diantaranya tidak syirik, memiliki ketakwaan, terhindar dari kemaksiatan,
berjiwa sosial dan tidak kikir.
3.2 Saran
Sebagai umat islam kita harus memahami secara mendalam tentang ibadah
baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah serta mengaplikasikan
kedalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti ketakwaan kita terhadap Allah SWT
serta menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai pegangan hidup.
7
DAFTAR PUSTAKA