Anda di halaman 1dari 9

“ HAKEKAT IBADAH DALAM ISLAM ”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ibadah dan Muamalah

DISUSUN OLEH KELOMPOK 12 :

1. JHUNIA INDRIANI NAINGGOLAN (2205160593)


2. BELA AYUNDA (2205160612)
3. TIARA DWI PRATIWI (2205160622)
4. ASWAH BAROKAH SYAHFITRI (2205160623)
5. NUR ANNISA SAFANA NST (2205160642)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
DAFTAR ISI

1 DAFTAR ISI......................................................................................................................1

2 KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ibadah .....................................................................................................4

2.2 Macam – Macam Ibadah ..........................................................................................5

2.3 Tujuan, Hakikat dan Fungsi .....................................................................................5

2.4 Syarat diterimanya Ibadah ....................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................7

3.2 Saran .........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................8

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Ibadah Dalam Islam “.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Bapak dosen Supardi Drs,M.Ag. Makalah
ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi kami sendiri.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Supardi Drs, M.Ag. pada Mata
kuliah Ibadah dan Muamalah, yang sudah mempercayakan tugas ini kepada Kami, sehingga
sangat membantu Kami untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang kami
tekuni.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada kami,, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Senin,13 Maret 2023

Kelompok 1

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu bagian dari syariah adalah ibadah. Ibadah artinya menghambakan diri kepada
Allah. Ibadah merupakan unsur mutlak dalam agama. Di dalam agama Islam juga terdapat
banyak ibadah yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap umatnya kepada Allah SWT.
Salah satu kegiatan ibadah yang sangat penting dan dijadikan tiang agama dalam agama islam
adalah shalat menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya. Sebagian seorang
hamba yang menjalankan perintah Allah, selalu memiliki kebimbangan dalam menerima
hakikat dari ibadah yang dilakukannya, sehingga ibadahnya belum mampu seutuhnya
menjawab segala persoalan yang ada dalam kehidupannya.

Banyak di antara kita yang menganggap ibadah itu hanyalah sekedar menjalankan
perintah sebagai kewajiban, seperti sholat dan puasa. Pada kenyataannya, seringkali kita lupa
bahwa ibadah tidak mungkin lepas dari pencapaian kepada Tauhid terlebih dahulu. Keduanya
berkaitan erat, karena mustahil kita mencapai tauhid tanpa memahami konsep ibadah dengan
sebenar-benarnya. Ada dua pembagian ibadah dalam Islam, yaitu ibadah mahdlah dan ghairu
mahdhah.
Dari definisi singkat tersebut, maka secara umum ibadah seperti yang kita ketahui di
antaranya yaitu mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan ramadhan (maupun
puasa-puasa sunnah lainnya), dan melaksanakan haji.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ibadah?
2. Sebutkan Macam – Macam Ibadah?
3. Apa Tujuan, Hakikat, dan Fungsi Ibadah?
4. Sebutkan Syarat diterimanya Ibadah?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ibadah.
2. Agar dapat mengetahui macam-macam ibadah.
3. Kita dapat mengetahui apa tujuan,hakikat,dan fungsi ibadah.
4. Kita dapat mengetahui bagaimana syarat diterimanya ibadah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ibadah

Ibadah berasal dari kata Arab ‘ibadah (jamak: ‘ibadat ) yang berarti pengabdian,
penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. Dari akar kata yang sama kita mengenal istilah
‘abd (hamba, budak) yang menghimpun makna kekurangan, kehinaan, dan kerendahan.
Karena itu, inti ibadah ialah pengungkapan rasa kekurangan, kehinaan dan kerendahan diri
dalam bentuk pengagungan, penyucian dan syukur atas segala nikmat.

Ibadah ( ‫ ) عبادة‬secara etimologi berasal dari kata ‘abd yang artinya abdi, hamba, budak,
atau pelayan. Jadi ‘ibadah berarti, pengabdian, penghambaan, pembudakan, ketaatan, atau
merendahkan diri. Sedangkan secara terminologis, Hasbi Ash-Shiddieqy mengutip beberapa
pendapat, antara lain; Mengesakan Allah, menta’zimkan-Nya dengan sepenuh-sepenuhnya
ta’zim serta menghinakan diri kita dan menundukkan jiwa kepada-Nya.

Kata “Ibadah” menurut bahasa berarti “taat, tunduk, merendahkan diri dan
menghambakan diri” (Basyir, 1984:12). Adapun kata “Ibadah” menurut istilah berarti
penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhoan Allah dan mengharap
pahala-Nya di akhirat” (Ash-Shiddiqy, 1954:4).

Adapun yang memberi perintah untuk beribadah, adalah tiada lain kecuali Allah sendiri,
sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Baqarah (2): 21,

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa.”
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa sasaran ibadah hanyalah kepada Allah swt.
Dengan kata lain, bahwa manusia beribadah adalah untuk mengabdikan dirinya kepada Allah
sebagai Tuhan yang telah menciptakan mereka.

4
2.2 Macam – Macam Ibadah

Secara umum ibadah terbagi menjadi 2, yaitu:


1. Ibadah Mahdlah.
Ibadah Mahdlah adalah ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah SWT. Semua
perbuatan ibadah yang pelaksanaannya diatur dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Al-Quran dan sunnah. Contoh, salat harus mengikuti petunjuk Rasulullah salallahu
alaihi wassalaam dan tidak dibenarkan untuk menambah atau menguranginya, begitu juga
puasa, haji dan sebagainya. Dengan mengerjakan shalat membawa manusia mendekatkan
diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
2. Ibadah Ghairu Mahdlah
Ibadah Ghairu Mahdlah adalah ibadah yang membutuhkan keterlibatan orang lain atau
ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah, tetapi juga
menyangkut hubungan sesama makhluk (Hablum Minallah Wa Hablum Minannas).
Hubungan sesama makhluk ini tidak hanya sebatas pada hubungan sesama manusia, tetapi
juga hubungan manusia dengan lingkungan alamnya (hewan dan tumbuhan). Contoh,
zakat, infaq, sedekah, dan lainnya.

2.3 Tujuan, Hakekat, dan Fungsi Ibadah

Tujuan ibadah adalah membersihkan dan menyucikan jiwa dengan mengenal dan
mendekatkan diri serta beribadat kepada-Nya.

Adapun tujuan dari ibadah adalah:

• Memenuhi kewajiban manusia kepada Allah


• Mendekatkan diri kepada dan mencari ridha Allah.
• Mengharapkan ampunan dan surganya Allah.
• Ketakwaan hati

Adapun hakikat ibadah yaitu :

• Melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh ketundukkan dan
perendahan diri kepada Allah SWT.
• Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
meniggalkan larangan-Nya.

5
• Cinta, maksudnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang mengandung makna
mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang lainnya. Adapun
tanda-tandanya : mengikuti sunnah Rasulullah saw.
• Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang
dicintai Allah).

Fungsi Ibadah yaitu :

• Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.


• Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya
• Melatih diri untuk berdisiplin

2.4 Syarat Diterimanya Ibadah


Tidak semua tindakan manusia dianggap ibadah kecuali jika memenuhi dua syarat
berikut ini.

• Niat yang ikhlas, suatu perbuatan dinilai ibadah kalau diniatkan sebagai ibadah.
Rasulullah saw. bersabda, “Suatu suatu amal hanya (akan dinilai sebagai ibadah) sesuai
dengan niatnya, dan masing-masing orang akan meraih sesuatu sesuai dengan niatnya.”
(HR Bukhari dan Muslim). Hussein Ateshin, pakar Islam asal Turki, mengatakan,
“Suatu tindakan dianggap ibadah hanya jika dimulai dengan niat, yakni secara mental
kita harus menyadari bahwa apa yang akan kita lakukan itu demi dan dalam kerangka
kepatuhan serta ketaatan kepada kehendak Allah Yang Mahakuasa.”

• Tidak bertentangan dengan syariat. Bila bertentangan dengan syariat, suatu tindakan
tidak akan dianggap ibadah meskipun dilandasi dengan niat ibadah, misalnya
memperkosa, mencuri, merampok, korupsi dan sebagainya. Semua itu tidak dianggap
ibadah meskipun hasil dari tindakan itu dipergunakan untuk kebaikan, misalnya
bersedekah dengan harta hasil korupsi. Allah berfirman,

“Janganlah kamu campurkan yang hak dengan yang batil ..”. (al-Baqarah [2]: 42).

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata “Ibadah” menurut bahasa berarti “taat, tunduk, merendahkan diri dan
menghambakan diri” (Basyir, 1984:12). Adapun kata “Ibadah” menurut istilah berarti
penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhoan Allah dan mengharap
pahala-Nya di akhirat” (Ash-Shiddiqy, 1954:4).Ibadah terbagi menjadi dua yaitu Ibadah
Mahdlah dan Ghairu Mahdlah.

Hakikat ibadah yaitu agar manusia di muka bumi ini untuk beribadah kepada-Nya.
Allah menetapkan perintah ibadah sebenarnya merupakan suatu kemampuan yang besar
kepada makhluknya, karena apabila direnungkan, hakikat perintah beribadah itu berupa
peringatan agar kita menunaikan kewajiban terhadap Allah yang telah melimpahkan karunia-
Nya.

3.2 Saran

Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini kemudian mati tanpa
pertanggungjawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Karena Allah
maha mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga hidupnya, bertaqwa,
diberi kewajiban ibadah
Demikianlah makalah sederhana ini kami buat.Kami mohon maaf apabila masih
banyak ditemui kesalaha Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca
semua. Terutama dari Bapak Supardi,Drs,M.Ag. selaku dosen mata kuliah Ibadah dan Muamalah.
Akhirnya, marilah kita kembalikan semua urusan kepada-Nya. Billahit taufiq wal hidayah war
ridho wal inayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22717744/Fiqih_Ibadah pengertian_dan_hakikat_ibadah

ABIDIN, Zaenal. Fiqh Ibadah. Deepublish, 2020.

Alqur’an dan terjemahan

Yazid. 2007. Pengertian Ibadah dalam Islam. Bogor: Pustaka At-Taqwa

MAHMUD, Assyeikh Abdul Halim. Menyingkap Rahasia Ibadah dalam Islam. Keira
Publishing, 2014.
DIANA, Novi. Tuntunan Ibadah dalam Islam Menurut M. Qurish Shihab pada Buku
Membumikan Al-Qur’an. 2021. PhD Thesis. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU.

Anda mungkin juga menyukai