IBADAH
Di Buat Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Nilai Dalam
Mata Kuliah Fiqih
Disusun Oleh :
NIM :-
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 1
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Penulisan 1
BAB 2 2
Pembahasan 2
BAB 3 18
Penutupan 18
Kesimpulan 18
Daftar Pustaka 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika zaman dulu sampai pada saat ini kita mungkin sudah mengetahui
kewajiban kita sebagai hamba Allah yang lemah , dan banyak yang
tahu kewajiban kita di muka bumi ini yakni hanya untuk beribadah kepada Allah
SWT. Pendapat seperti ini memang tidak salah karena sudah tertulis dalam Al-
Qur’an.
Ibadah merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang ada di setiap
agama yang ada di seluruh dunia. Di dalam agama Islam juga terdapat banyak
ibadah yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap umatnya kepada Allah
SWT. Salah satu kegiatan ibadah yang sangat penting dan dijadikan tiang agama
dalam agama islam adalah shalat.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dari pembahasan ini adalah :
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqih Ibadah
2. Bentuk dan Macam-macam Ibadah
3. Beberapa Ketentuan Pokok Ibadah
4. Filosofi dan Hikmah Ibadah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini menurut rumusan
masalah tersebut, adalah untuk:
1. Mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqih Ibadah
2. Mengetahui Bentuk dan Macam-macam Ibadah
3. Mengetahui Beberapa Ketentuan Pokok Ibadah
4. Mengetahui Filosofi dan Hikmah Ibadah
BAB II
PEMBAHASAN
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS.
Al Qashash/28:77)[12]
Hikmah
Tidak ada ibadah yang kosong dari hikmah, apabila tiap-tiap ibadah di dalam
syari’at islam diteliti dan diselami hikmah dan rahasinya, nyatalah tak ada suatu
ibadah yang kosong dari hikmah. Hanya saja, hikmah itu ada yang terang ada
yang tersembunyi. Mereka yang terang hatinya, cemerlang pikirannya, dapat
menyelami hikmah-hikmah itu. Mereka yang bebal, tidak terang mata hatinya,
tidak tembus pikirannya, tidak dapat menyelaminya.
Pengertian hikmah yang dimaksudkan disini adalah :
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS.
Thaha/20:14)
b. Zakat disyari’atkan untuk mengkis kekikiran dan untuk mencukupkan
kebutuhan para fuqara dan masakin.
Sabda Nabi SAW :
“Diamlah dari hartawan-hartawan merela lalu diberikan kepada orang-orang fakir
mereka”. (HR. Bukhari - Muslim)
c. Puasa disyari’atkan untuk mematahkan dorongan nafsu dan untuk
menyiapkan kita bertakwa kepada Allah.
Firman Allah swt:
Shibghah Allah Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan
hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (QS. Al baqharah/2:138)
d. Haji, disyari’atkan untuk memuliakan syiar-syiar agama.
Friman Allah swt:
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka
barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada
dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah
Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (QS Al baqarah/2:158)
e. Hudud (hukuman-hukuman had) dan kaffarat-kaffarat disyari’atkan untuk
memperkuatkan manusia dari mengerjakan kemaksiatan.
Firman Allah swt:
A. KESIMPULAN
Fiqih ibadah adalah pemahaman terhadap hal yang berkaitan
dengan peribadatan manusia kepada allah ,yakni antara makhluk yang tercipta
kepada sang penciptanya. rukun utama dari bangunan islam terdiri dari sebagian
kecil makna ibadah kepada Allah dan bukan semuanya seperti yang diinginkan
oleh Allah dari Hamba-nya.
Ruang Lingkup Fiqih ibadah meliputi : Shalat, Zakat, Puasa, Haji,dll. Ibadah tidak
hanya terbatas pada shalat, puasa, haji, zakat, dan semua turunannya. Melainkan
Seorang muslim bisa menjadikan semua pekerjaan biasa dan bersifat rutinitas
menjadi sebuah ibadah jika diikhlaskan niatnya.
Bentuk-bentuk ibadah meliputi : ibadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan
, ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat, ibadah-
ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan suatu pekerjaan, ibadah-
ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesuatu pekerjaan,
ibadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hak., ibadah yang melengkapi
perkataan, pekerjaan .
Macam-macam ibadah meliputi : bersifat makrifat yang tertentu dengan soal
ketuhanan, ucapan-ucapan yang tertentu untuk Allah, perbuatan-perbuatan yang
tertentu untuk Allah, ibadah-ibadah yang lebih mengutamakan hak Allah
walaupun terdapat pula padanya hak hamba, yang mencakup kedua-dua hak,
tetapi hak hamba lebih berat.
Ibadah dalam konteks muamalah meliputi : Ada yang diwujudkan untuk
menghasilkan maslahat yang cepat, Ada yang maslahatnya memperoleh ganti
yang cepat, Ada yang salah satu maslahatnya segera diperoleh dan sedangkan
yang keduanya lambat diperoleh, Salah satu maslahatnya cepat diterimanya dan
sedangkan yang lain oleh pemberinya dapat dicepatkan atau dilambatkan,
Kemaslahatannya lambat untuk yang memberi dan cepat untuk yang menerima.
Ketentuan pokok ibadah meliputi : Tawajjuh, Al-Khauf, Ar-Rajaa’.
Filosofi Ibadah : Islam menegakkan ibadah atas beberapa sendi yang dapat
membersihkan jiwa dan usaha sekiranya kita melaksanakan dengan sewajarnya
dan dengan semestinya, dan kita tetap memelihara inti sari ibadah itu.
Hikmah Ibadah : Setiap ibadah memiliki hikmah. Mereka yang terang hatinya,
cemerlang pikirannya, dapat menyelami hikmah-hikmah ibadah. Mereka yang
bebal, tidak terang mata hatinya, tidak tembus pikirannya, tidak dapat
menyelaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, H.Z. Fuad Hasbi, 2000, Kuliyah Ibadah, Semarang : PT. Pustaka
Riski Putra
Ibrahim Shalih Su’ad, 2011, Fiqih Ibadah Wanita, Jakarta : Amzah
Qardhawi Yusuf, 1993, Konsep Ibadah Dalam Islam,
Surabaya : Central Media
[10] Yusuf Qhardawi, Prof. Dr. konsep ibadah dalam islam. Subarabaya.
CENTRAL MEDIA, 1993. Hlm 91-93.
[11] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Prof. DR. kuliyah ibadah.
Semarang : PT PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2000. Hlm 13.
[12] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Prof. DR. kuliyah ibadah.
Semarang : PT PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2000. Hlm 91-95.
[13] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Prof. DR. kuliyah ibadah.
Semarang : PT PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2000. Hlm 85-87.