Disusun oleh
Pinta Arinta
DIII KEBIDANAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat allah dan ridhonya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi
kuliah Agama yang berjudu “ Dasar – dasar Ibadah dan Akhlak Islam “.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah agama, juga kepada semua teman – teman yang telah memberikan
dukungan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam saya, semoga penyusunan makalah ini bias bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai “Ibadan dan Akhlak Islam” bagi para pembaca
Saya menyadari jik dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian nakalah ini saya susun, apabila ada kata - kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan saya mohon maaf yang sebesar – besarnya. Semoga bermanfaat. Aaminn
Pinta arinta
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dari zaman dahulu telah kita ketahui kewajiban kita sebagai hamba Allah
yang lemahadalah beribadah. Setiap ibadah sebagaimana yang diperintahkan
Allah mengandung maksudtersendiri dan di dalam pelaksanaannya terdapat
hikmah. Segala bentuk dan jenis ibadah yang di syari’atkan Allah kepada
manusia di janjikan pahala dunia dan akhirat, juga mengandung hikmah yang
luar biasa bagi siapa saja yang menaatinya.Ibadah merupakan unsur mutlak
dalam agama. Agama yang intinya adalah keyakinan tentangadanya zat yang
berkuasa diatas alam raya, dan kerinduan manusia untuk mengagumkan
dan berhubungan dengan melahirkan berbagai macam cara pengabdian, pemuja
an dan ibadah. Dalam pelaksanaannya pun mempunyai cara yang berbeda-beda.
Di dalam agama Islam juga terdapat banyak ibadah yang harus dilaksanakan
dan dipatuhi oleh setiap umatnya kepada Allah SWT. Salah satu kegiatan
ibadah yang sangat penting dan dijadikan tiang agama dalam agama islam
adalah shalat.
2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian ibadah?
2. Apa Dasar Hukum ibadah?
3. Apa Macam – macam ibadah?
4. Apa Tujuan ibadah?
5. Apa Fungsi ibadah dan hikmah ibadah dalam kehidupan?
6. Apa Akhlak mahmudah?
7. Apa Akhlak mazmumah?
3. Tujuan Masalah
1. Pengertian Ibadah
Ibadah berasal dari kata Arab ‘ibadah ( jamak: ibadat ) yang berarti
pengabdian, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. Dari akar kata
yang sama kita mengenal istilah ‘abd ( hamba, budak ) yang menghimpun
makna kekurangan, kehinaan, dan kerendahan. Karena itu, inti ibadah
ialah pengungkapan rasa kekurangan, kehinaan dan kerendahan diri
dalam bentuk penganguan, penyucian dan syukur atas segala nikmat.
Kata ‘abd diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi abdi, seorang yang
mengabdi dengan tunduk dan patuh kepada orang lain. Dengan demikian,
segala bentuk sikap pengabdian dan kepatuhan merupakan ibadah tidak
dilandasi suatu keyakinan.
Dasar hukum atau dalil perintah pelaksanaan ibadah adalah nash al-
Quran. Di dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang
menyatakan perintah kepada
hamba Allah untuk melaksanakan ibadah. Ibadah dalam Islam sebenarnya
bukan bertujuan supaya Tuhan disembah dalam arti penyembahan yang
terdapat dalam agama-agama primitif, melainkan sebagai perwujudan rasa
syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah atas hamba-hamba-Nya.
Adapun ayat-ayat yang menyatakan perintah untuk melaksanakan ibadah
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu”. (Q.S. Yasin: 60)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. adz-Dzariyat: 56)
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Q.S. al-Anbiya: 25)
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (Q.S. al-Anbiya: 92)
3. Macam-macam ibadah
1.Ibadah Umum, artinya ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan dalam
rangka mencari keridhoan Allah. Unsur terpenting agar dalam melaksanakan
segala aktivitas kehidupan di dunia ini agar benar-benar bernilai ibadah adalah
“niat” yang ikhlas untuk memenuhi tuntutan agama dengan menempuh jalan
yang halal dan menjauhi jalan yang haram.
b). Dilihat dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat, ibadah ada
dua macam:
d). Dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi menjadi:
-Ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa dan i’tikaf
(duduk di masjid) dan
-Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan hutang
atau membebaskan hutang orang lain.
4. Tujuan Ibadah
1). Tidak syirik. Seorang hamba yang sudah berketetapan hati untuk
senantiasa beribadahmenyembah kepada Nya, maka ia harus meninggalkan
segala bentuk syirik. Ia telahmengetahui segala sifat-sifat yang dimiliki Nya
adalah lebih bedar dari segala yangada, sehingga tidak ada wujud lain yang
dapat mengungguli-Nya.
5. Tidak kikir, harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya
tetapi milikAllah SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemslahatan umat.
Tetapi karenakecintaan manusia yang begitu besar terhadap keduniawian
menjadikan dia lupa dankikir akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang
mencintai Allah SWT, senantiasadawam menafkahihartanya di jalan Allah
SWT. Ia menyadari bahwa miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya
memanfaatkan untuk keperluannya semata-mata sebagai bekal diakhirat yang
diwujudkan dalam bentuk pegorbanan harta untuk keperluan umat.
b). Makna Spiritual Ibadah bagi Kehidupan Sosial Manusia Pengertian ibadah
dalam kehidupan masyarakat ialah pengabdian kepada Allah
dalam bentuk shalat, puasa, zakat, haji dzikir dan membaca AlQuran. Ini karena
kehidupan tidak hanya untuk berurusan dengan hal-hal tersebut melainkan
untuk hal-hal yang menyeluruh, mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan
manusia seperti berdagang, bertani dan bekerja, mencari ilmu dan sebagainya
guna mempertahankan dan mengembangkan kehidupan itusendiri. Maknanya
manusia harus menerapkan apa yang telah disebutkan dalam Al-Quran
danHadist ke dalam kehidupan sosial.
BAB III
Akhlak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada
dirimanusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan
oranglain. Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian
“buruk” sebagai berikut
a). Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b). Perbuuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c). Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan
yang bertentangan dengan norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakatyang
berlaku.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka saya
dapatmenyimpulkan bahwa Pengertian ibadah secara
etimologiberasal dari kata abd "yang artinya" abdi, hamba,
budak ataupelayan. Jadi ibadah berarti pengabdian,
penghambaanpembudakan dan ketaatan atau merendahkan diri
dan ibadahsangat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari
karena kegiatanibadah mempunyai nilai nilai tersendiri dan
dianggap sebagaitujuan ,kewajiban ,panutan tanpa ada tujuan
tanpa ada kewajibantanpa ada panutan kita hidup seakan tidak
ada arah yang pastitidak ada yang menjamin kebahagiaan
tentram damai dansejahtera.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan rujukan /
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya banyak
berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah dikesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38819853/Makalah_Ibadah