Bahan dasar alat makan: bahan dasarnya adalah piring yang belum di bersihkan,sehingga
kotoran masih menempel,kotoran yang dapat menmpel adalah:
1. Karbohidrat (nasi,sayuran,kentang)
2. Lemak/minyak
3. Protein(ikan,daging,telur)
4. Mineral,susu,dan endapan kerak
Air pencuci: penggunana air pencuci untuk mencuci harus banyak, mengalir dan selalu
diganti untuk mencegah sisa kotoran di piring
Bak pencuci: bak pencuci berhubungan dengan kontaminasi silang antra peralatan dan bak
pencucian yang tidak bersih.faktor lain adalah tenaga pencuci yang berhubungan dengan
kualitas pencucian bahan makan,peralatan makanan dan peralatan masak yang di gunakan
Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba pada pangan di bedakan atas 2
kelompok:
1. Media transport cairan buffer phosphate dalam botol berisi cairan -1/4 dalam keadaan
steril.
2. Lidi kapas steril (lidi waten) yaitu lidi ujung di lilit kapas
3. Alkhohol 75% dan sarung tangan steril
4. Spidol huruf kecil
5. Lampu bunsen atau lampu spritus
6. Formulir pengambilan sampel
7. Gunting kecil
8. Termos es
9. Kertas cellotape
10. Tas pembawa pengambilan sampel
11. Jendela usap steril ukuran 10 x 5= 50cm2
12. Sabun desinfektan
Pemeriksaan di laboratorium
Prosedur pemeriksaan angka kuman alat makan di laboratorium antara lain sebagai berikut:
Pembacaan hasil
1. Dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada petris dish ,koloni yang bergabung
menjadi suatu bentuk satu deretan yang terlihat sebagai garis tebal atau jumlah koloni
meragukan dihitung sebagai koloni kuman.
2. Bila jumlah koloni pertridish kontrol lebih dari 10 maka pemeriksaan harus di ulang
karena sterilisasi di anggap kurang baik
3. Di lakukan perhitungan pada petridish yang menghasilkan jumlah koloni antara 30-
300 dan bila koloni pada petri disk kontrol lebih kecil dari 10.
Rumus :
Jml koloni/cm2 = (( koloni sampel/1 ml) + (koloni sampel/0,1 ml))/2x5x (luas di
usap/luas alat))