Anda di halaman 1dari 3

Klorofil A Fitoplankton

Tujuan pengujian
untuk mengetahui sebaran klorofil-a serta kualitas air yang akan diuji. Kandungan klorofil-a
pada fitoplankton dalam air sampel (laut dan tawar) menggambarkan jumlah fitoplankton dalam
suatu perairan. Klorofil-a merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam fitoplankton serta
semua organisme autotrof dan merupakan pigmen yang terlibat langsung (pigmen aktif) dalam
proses fotosintesis, jumlah klorofil-a pada setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis
fitoplankton. Oleh karena itu komposisi jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap
kandungan klorofil-a di perairan (Arifin, 2009).

Mengapa zat klorofil fitoplankton harus diuji


Karena Kandungan pigmen fotosintesis (terutama klorofil-a) dalam air sampel menggambarkan
biomassa fitoplankton dalam suatu perairan. Klorofil-a harus diuji karena merupakan pigmen
yang selalu ditemukan dalam fitoplankton dan merupakan pigmen yang terlibat langsung dalam
proses fotosintesis. Jumlah klorofil-a pada setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis
fitoplankton, oleh karena itu komposisi jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap
kandungan klorofil-a di perairan.
Peranan fitoplankton bagi manusia

Peranan fitoplankton yang sangat penting di dalam suatu perairan. Pertama


sebagai produsen primer yaitu dasar dari rantai pakan (dapat memproduksi
makanannya sendiri, berfotosintesis). Kedua juga merupakan indikator tingkat
kesuburan perairan. Fitoplankton memperoleh energi melalui proses
fotosintesis, menyerap karbondioksida di atmosfer, dan mengubahnya
menjadi oksigen. Fitoplankton dapat melakukan fotosintesis karena
mengandung klorofil. Pigmen dalam chloroplast, khususnya klorofil
mempunyai peranan yang esensial dalam proses fotosintesis.
Kelimpahan fitoplankton mempengaruhi keberadaan organisme  lainnya (baik
makro ataupun mikro) di semua perairan. Fitoplankton di perairan
keberadaannya bisa menjadi  dasar indikator secara biologi untuk
menentukan kualitas suatu perairan. Hubungan positif terbentuk antara
kelimpahan fitoplankton dengan produktivitas perairan. Jika kelimpahan
fitoplankton di suatu perairan tinggi maka perairan tersebut  jugamemiliki
produktivitas yang tinggi.
Tujuan metode pengujian kadar mangan
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat serbuk MnSO4.H2O dari larutan hasil pelindian bijih
mangan kadar rendah melalui proses kristalisasi untuk mendapatkan serbuk dengan pengotor yang
rendah. Proses pemurnian larutan mangan umumnya dilakukan melalui proses elektrolisis. Penelitian ini
melakukan proses pemurnian larutan mangan dengan metode kristalisasi.

Terdapat tiga metode proses kristalisasi larutan mangan sulfat, yaitu sulfuric acid salting-out method,
metode pemanasan dalam autoclave (autoclave heating method), dan penguapan (evaporation
method). Metode salting-out membutuhkan asam sulfat dalam jumlah besar dan limbah asam sulit
didaur ulang. Sebaliknya, metode pemanasan autoclave penggunaannya dibatasi oleh persyaratan
peralatan rumit dan mahal. Alat autoclave dioperasikan dalam tekanan dan suhu tinggi.

Ambang Batas

Mangan merupakan salah satu logam yang jumlahnya relatif rendah dalam perairan, namun konsentrasi
yang rendah sudah mampu memberikan dampak bagi manusia. Mangan dengan konsentrasi rendah
dalam perairan dapat menyebabkan warna air menjadi kuning-cokelat, bau tidak enak sehingga dapat
menimbulkan bercak kuning pada pakaian maupun bak mandi. Sementara itu, keberadaan mangan yang
tinggi di perairan dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan.

Ambang batas Mn yang diperbolehkan dalam air berdasarkan Peraturan


Menteri Kesehatan RI No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 adalah 0,5 mg/L.
Mangan yang melebihi ambang batas dapat menyerang saraf sehingga dapat
menyebabkan sindrom parkinson bagi orang lanjut usia.Oleh karena itu,
menentukan kadar Mn yang terkandung dalam air sangat penting untuk
dilakukan.

Alternatif
Penentuan kadar Mn pada umumnya menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Spektrofotometer serapan atom dapat mengukur kadar logam dengan ketelitian tinggi. Namun,
mahalnya harga alat menjadi faktor penyebab minimnya ketersediaan alat yang dimiliki. Terkait hal
tersebut diperlukan metode alternatif untuk menentukan kadar Mn dalam sampel. Metode alternatif
yang ditawarkan adalah menggunakan spektrofotometer Ultra Violet-Visibel (UV-Vis). Penentuan kadar
Mn dalam air sumur menggunakan spektrofotometer UV-Vis umumnya menggunakan metode kurva
kalibrasi. . Metode ini telah digunakan dalam penentuan kadar logam. Namun, adanya matriks pada
sampel diduga kuat dapat mempengaruhi hasil analisis dalam pengukuran. Terkait hal tersebut,
diperlukan metode alternatif lain yang dapat meminimalisir kondisi tersebut, satu diantaranya adalah
adisi standar.
Dafpus : tujuan, ambang, alternatif
Emilia, dkk (2021). PENENTUAN KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR GAMBUT SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DENGAN PERBANDINGAN METODE KURVA KALIBRASI DAN ADISI STANDAR.
Halaman 1 – 2

Anda mungkin juga menyukai