4. Corong
Umumnya terbuat
dari gelas. Gunanya
untuk
menolong
memasukan cairan
dalam wadah yang
sempit
mulutnya
seperti botol, labu
ukur, buret dan
sebagainya.
ke
5. Corong Pisah
Sedangkan untuk corong pisah
berfungsi untuk memisahkan
dua cairan yang memiliki berat
jenis yang berbeda.
6. Corong Buchner
Jenis corong yang terbuat dari
porselen. Corong in digunakan
untuk penyaringan cepat dengan
cara
penyedotan
penghisap
vakum,
melalui
juga
7. Gelas erloji.
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau
Cawan Arloji atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut Watch Glasses
merupakan
sebuah
peralatan
laboratorium yang terbuat dari gelas
berbentuk seperti piring namun
mempunyai
permukaan
cekung
kedalam. Gelas arloji terbuat dari kaca
bening yang tembus pandang.
8. Gelas ukur
Dipakai untuk mengukur volume zat
kimia dalam bentuk cair alat ini
mempunyai skala dan terdiri dari
bermacam-macam ukuran. Jangan
digunakan untuk mengukur larutan
atau pelarut yang Panas.
9. Gelas Piala.
Biasanya juga dinamakan beker gelas.
Alat ini bukan alat pengukur walaupun
mempunyai
volume
kira-kira.
Digunakan sebagai tempat larutan dan
dapat juga untuk memanaskan larutan
zat zat kimia, menguapkan pelarut.
11. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat ukur, dipakai sebagai
tempat dari suatu zat yang di titrasi. Kadang kadang boleh juga dipakai untuk memanaskan
larutan.
17. Buret.
ini
22.
Labu didih.
Bentuknya
seperti
pada
gambar.
Kegunaannya untuk mendidihkan larutan
terutama dipakai dalam alat-alat destilasi.
23.
Pinset
seluruhnya
menjepit
31. Inkubator
Digunakan
untuk
fermentasi
dan
menumbuhkan media pada pengujian secara
mikrobiologi.
32. Eksikator
36. Spatula
Dengan berbagai ukuran, terbuat dari
besi
dan
gelas,
gunanya
untuk
38. Destilasi
Destilasi adalah suatu proses yang
bertujuan untuk memisahkan suatu
substansi yang mudah menguap dari
substansi yang lain yang relatif tidak
mudah menguap. Proses destilasi terdiri
dari tiga tahap, yaitu:
1. Mengubah substansi dalam bentuk uapnya
2. Memindahkan uap yang telah terbentuk
3. Mengkodensasikan uap yang terbentuk menjadi cairannya
kembali.
2. SUMBER SUMBER BAHAYA DALAM
LABORATORIUM
Secara garis besar, sumber-sumber bahaya dalam laboratorium
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :
1. Bahan-bahan kimia yang berbahaya yang perlu kita kenal
jenis, sifat, cara penanganan, dan cara penyimpanannya.
11
12
13
Pernafasan,
Tertelan dengan mulut,
Penyerapan lewat kulit yang berhubungan,
Penyerapan di bawah kulit (lewat luka sayat/bakar).
Uap beracun
Semua uap dari solvent organik banyak/sedikit beracun.
Secara berurutan, benzena, chloroform, methanol, aup nitrobenzene, aniline, phenylhydrazine, uap nitrous, 1,1,2,2 tetra
cloroethane. Menghisap berulang-ulang meski dalam jumlah
kecil untuk jangka waktu lama berbahaya juga. Ventilasi yang
cukup dan almari asam yang baik sangat diperlukan.
Cairan beracun
Banyak cairan organik yang larut dalam lemak, sehingga jika
kena kulit akan terserap lewat kulit. Aniline dan senyawasenyawa adalah contoh dari senyawa yang larut dalam lemak.
Jika cairan/larutan organik beracun kena pada kulit/ pakaian,
cuci segera dengan air dingin atau panas (hangat) dan sabun
14
15
16
Kena Natrium
Jika kena Natrium dan masih dapat dilihat, ambil hatihati dengan pinset, cuci dengan air, asam acetat 1 %,
kemudian tutup dengan salep.
17
f.
18
19
20
BENAR
SALAH
21
22
23
PERCOBAAN 1
REAKSI PADA UNSUR DAN BEBERAPA
SENYAWA
HALOGEN
24
1. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat beberapa unsur-unsur halogen
2. Membandingkan kereaktifan dan sifat-sifat unsur-unsur halogen
serta beberapa persenyawaannya
2. Deskripsi Singkat Masing-Masing Percobaan
Pada percobaan ini yang akan dilakukan adalah membuat
beberapa unsur halogen dan mengidentifikasi sifat-sifatnya,
mereaksikan beberapa unsur halogen dengan air, mereaksikan
beberapa unsur halogen dengan beberapa senyawa, dan mempelajari
kereaktifan relatif unsur halogen sebagai oksidator.
Kegiatan
Praktikum
A. Dasar Teori
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang
lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes
yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut
dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen
merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan
erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk
molekulnya diatomik. Untuk mencapai keadaan stabil (struktur
elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu
elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan
elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom
25
X2 (g) + 2e-
warna,
sedangkan
bromin
dalam
pelarut
itu
batang pengaduk
lampu spiritus
krusibel porselen
cawan penguapan
kawat kasa
botol
corong pemisah
27
selang
pipet tetes
a.
b.
c.
d.
e.
tabung reaksi
beker gelas
corong
bak plastik
kaki tiga
MnO2
KMnO4
K2Cr2O7
PbO2
steel wool
serabut tembaga
iod
NaBr
KI
FeSO4
Larutan/Zat Cair
HCl pekat
H2SO4 pekat
gas H2S atau
larutan H2S
air bromin
air iodin
KBr
air klorin
KI
CCl4
CHCl3
C. Latihan
1. Sebutkan unsur-unsur yang masuk pada golongan halogen
2. Tentukanlah 3 jenis bahan kimia yang akan digunakan pada
praktikum ini.
D. Rangkuman
1. Unsur halogen adalah unsure non logam yang paling reaktif.
28
29
Pembuatan klorin :
30
2.
3.
4.
5.
Sifat-sifat klorin :
Dengan menggunakan generator gas klorin, aliri botol
warna bening yang berisi daun berwarna hijau, bunga
yang berwarna merah atau kuning, dan kertas yang diberi
tulisan dengan tinta.
Biarkan beberapa saat, kemudian amati hasilnya.
Tampung gas klorin dalam botol warna bening atau tabung
reaksi besar dengan cara mengalirkan gas klor dalam botol
terbalik yang penuh terisi air dalam bak plastik (lihat
Gambar 2.1).
Panaskan sejumput setel wool dan sejumput serabut
tembaga, lalu dengan cepat masukkan dalam botol berisi
gas klorin.
Biarkan beberapa saat, kemudian amati hasilnya.
Gambar 2.1
31
B. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
Nomo
r
Perco
baan
1.
Hasil Pengamatan
....................................................... .....................................
....................................................... .....................................
....................................................... ..................
2.
....................................................... .....................................
....................................................... .....................................
....................................................... .....................................
3.
....................................................... .....................................
..................
.......................................................
.....................................
....................................................... ..................
.....................................
..................
32
Kegiatan Belajar 3
A. Pembuatan dan Sifat-sifat dari Bromin dan Iodin
Pembuatan Gas Bromin
33
34
1.
2.
3.
4.
5.
35
36
B. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan
mengikuti format seperti berikut.
37
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
C. Soal-Soal Latihan
Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada pembuatan gas
1.
brom di atas!
Apakah brom dapat larut dalam kloroform atau karbon
2.
tetraklorida? Jelaskan!
Tulis persamaan reaksi yang terjadi pada pembuatan iod!
3.
Apa warna kristal iod?
4.
Apa warna gas iod?
5.
Apakah iod dapat larut dalam air?
6.
Apakah iod dapat larut dalam kloroform atau karbon
7.
tetraklorida?
Air mengandung klor terlarut dan campuran dua asam yang
8.
terbentuk jika klor direaksikan dengan air. Sebutkan nama
kedua asam ini dan tulis persamaan reaksinya!
Bandingkan halogen yang lebih mudah larut dalam air, pH
9.
larutan, dan sifat sebagai pengelantang!
raikan apa yang terjadi dan tulis reaksinya!
10.
38
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
PERCOBAAN 2
REAKSI PADA UNSUR DAN SENYAWA BELERANG
1.
Kompetensi/Tujuan
39
40
Pembuatan Belerang
a. Proses Frasch
b. Proses kontak
Pada pembuatan belerang dengan proses kontak bahan baku yang
digunakan belerang, udara dan air.
S(s)+O2(g) SO2(aq)
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)
41
SO3(g)+H2O(l)H2SO4(aq)
Pertama-tama belerang padat dimasukan kedalam drum
berputar lalu dibakar dengan oksigen dari udara dan hasilnya gas
SO2 dimurnikan dengan pengendap elektrostatika ( kawat-kawat
betegangan tinggi ) partikel-partikel debu dan kotoran lain menjadi
bermuatan dan tertarik oleh kawat yang muatannya berlawanan,
sehingga debu-debu itu jatuh kelantai ruangan.
Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam
ruangan yang dilengkapi katalis serbuk V2O5. Disini berlangsung
proses kontak yaitu kontak antara campuran gas-gas dengan katalis.
Gas SO2 bereaksi dengan oksigen dengan udara untuk membentuk
gas SO3.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = -90 kJ
Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk segera
direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2SO4
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk asam
pirosulfat, H2S2O7 kemudian barulah asam pirosulfat direaksikan
denga air untuk membentuk asam sulfat
SO3 (g) + H2SO4(aq) H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O2H2SO4(aq)
Kegunaan Belerang
1. Untuk membuat asam sulfat
2. Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci
bahan yang terbuat dari wool dan sutera.
42
120o C
S
monoklin
445o C
S
mobil
445o C
S
viscous
S
gas
S
plastis
(di bawah 96oC)
43
2.
Gas
SO2
dapat
bereaksi
dengan
oksigen
di
udara
3.
kaca arloji
b.
Bahan-bahan yang Diperlukan :
a.
lakmus merah
pipet tetes
Zat Padat :
c.
d.
FeS
Na2SO3
tembaga
gula pasir
serbuk belerang
46
Larutan/Zat Cair
CS2
HCl encer
Pb(CH3COO)2
H2SO4 pekat
asam asetat
alkohol
C.
1.
2.
3.
4.
larutan iod
larutan H2S
Na2SO3 encer
Na2SO4
BaCl2 encer
KMnO4 0,1 N
Pb(NO3)2 0,1 N
K2Cr2O7 0,1 N
Cd(NO3)2 0,1 N
Na2S 1 N
Latihan :
Tuliskanlah sifat-sifat belerang
Tuliskan Jenis-jenis belerang
Buatlah skema hubungan bentuk alotrop dari belerang
Tuliskan 3 jenis senyawa belerang
D. Tes Formatif 4
1. Tuliskanlah apa yang dimaksud beleranga monoklin.
2. Tuliskanlah rumus kimia dari gas belerang sulfida
3. Sebutkanlah salah satu sifat asam sulfat.
Jawab :
1. Belerang monoklin disebut juga belerang-. Belerang bentuk
ini mengkristal dari leburan belerang di atas 95,6oC berbentuk
jarum-jarum prisma.
2. H2S
3. Sebagai zat dehidrasi, yaitu zat yang dapat menghilangkan air
dari senyawa.
E. Kegiatan Praktikum
47
1. Modifikasi Belerang
Percobaan 1
1. Larutkan kurang lebih 0,5 g serbuk belerang dalam 5 mL
karbon disulfida.
2. Tuangkan larutan yang terbentuk ke dalam kaca arloji, tutup
dengan kertas saring tetapi biarkan sebagian kecil tidak
tertutup dan biarkan karbon disulfidanya menguap.
3. Amati kristal yang terbentuk!
Percobaan 2
a. Lebur kurang lebih satu sendok kecil serbuk belerang dalam
cawan penguapan. Hati-hati jangan sampai belerang berwarna
cokelat.
b. Setelah semua belerang lebur (warna kuning kecoklatan),
hentikan pemanasan dan biarkan hingga membeku.
c. Amati kristal yang terbentuk.
Percobaan 3
a. Panaskan perlahan-lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi
sambil menggoyang-goyang tabung.
b. Amati dengan cermat warna dan kekentalan belerang sejak
meleleh sampai mendidih.
48
Percobaan 5 : Sulfida
Persiapan :
Sediakan larutan-larutan berikut dalam tabung reaksi:
a. Tabung pertama isi dengan 2 mL larutan kalium permanganat
0,1 N dan 1 mL HCl
b. Tabung kedua isi dengan 2 mL larutan kalium dikromat 0,1 N
dan 1 mL larutan asam klorida encer
c. Tabung ketiga isi dengan 2 mL larutan timbal nitrat 0,1 N
d. Tabung keempat isi dengan 2 mL larutan kadmium nitrat 0,1 N
Pada masing-masing tabung reaksi di atas lalu ditambah dengan 2 mL
larutan 1 N natrium klorida.
Amati dan catat hasilnya!
49
Percobaan 5a
a. Masukkan kurang lebih 3 mL larutan natrium sulfida dalam
tabung reaksi.
b. Uji larutan itu dengan kertas lakmus merah dan amati,
kemudian larutan ditambah dengan HCl encer
c. Amati bau gas yang dihasilkan!
B. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan
mengikuti format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
50
C.
Soal Latihan
1. Sebutkan dua macam alotrop belerang dan dimana letak
perbedaannya?
2. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jika belerang
dipanaskan perlahan-lahan sampai mendidih dan jelaskan
perubahan struktur yang terjadi!
3. Apa yang dimaksud dengan belerang plastis?
4. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di
atas!
5. Tulis semua persamaan reaksinya!
6. Pada tabung reaksi pertama dan kedua terjadi reaksi apa?
7. Pada tabung reaksi ketiga dan keempat terjadi reaksi apa?
D.
Tes Formatif 5
Soal :
1. Jelaskanlah bentuk-bentuk alotrof belerang.
2. Jelaskanlah sifat fisik serbuk belerang.
3. Tuliskanlah rumus kimia belerang sulfida.
Jawab :
1. Plastis,Rombik, monoklin, mobil, viscous dan gas.
2. Warna kuning
3. H2S
51
Percobaan 6c
1. Tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat
pada gula yang terdapat dalam tabung reaksi
(bila diperlukan dapat dipanaskan).
2. Amati perubahan yang terjadi.
Percobaan 6d
1. Masukkan 2 mL asam asetat dan 2 mL
alkohol ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 mL asam sulfat pekat
kemudian panaskan dalam penangas air.
3. Amati bau larutan yang dihasilkan!
52
B.
Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan
mengikuti format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
C. Pertanyaan
1. Tulis semua persamaan reaksinya!
2. Pada tabung reaksi pertama dan kedua terjadi reaksi apa?
3. Pada tabung reaksi ketiga dan keempat terjadi reaksi apa?
4. Jelaskan perubahan yang terjadi pada kertas lakmus!
5. Tulis persamaan reaksi antara larutan natrium sulfida dengan
asam klorida!
6. Tulis semua persamaan reaksi pada percobaan 4 di atas!
7. Sebutkan sifat-sifat kimia yang penting dari asam sulfat dan berikan
contohnya!
8. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di
atas!
9. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan di atas?
54
Tes Formatif 6
Soal :
1.
- Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1.
2.
55
56
SenyawaNitrogen
Natrium nitrat (NaNO3) dan kalium nitrat (KNO3) terbentuk
oleh dekomposisi bahan-bahan organik dengan senyawa-senyawa
Natrium Nitrat adalah senyawa kimia dengan rumus NaNO3.
Natrium Nitrat merupakan padatan putih yang sangat larut dalam
air dan beberapa senyawa lainnya seperti larutan lainnya seperti
etanol, methanol dan senyawa ammoniak. Selain itu, natrium
nitrat juga bersifat higroskopis dan tidak mudah terbakar. Natrium
nitrat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pupuk,
kembang api, sebagai bahan dalam bom asap, sebagai pengawet
makanan, dan sebagai propelan roket padat, serta dalam gelas dan
tembikar. Senyawa ini telah dipergunakan secara luas untuk halhal tersebut. logam tersebut. Dalam kondisi yang kering di
beberapat tempat, saltpeters (garam) ini ditemukan dalam jumlah
yang cukup dan digunakan sebagai pupuk. Senyawa-senyawa
inorganik nitrogen lainnya adalah asam nitrat (HNO3), ammonia
(NH3) dan oksida-oksida (NO, NO2, N2O4, N2O), sianida (CN-),
dsb. Siklus nitrogen adalah salah satu proses yang penting di alam
bagi mahluk hidup. Walau gas nitrogen tidak bereaksi, bakteribakteri dalam tanah dapat memperbaiki nitrogen menjadi bentuk
yang berguna (sebagai pupuk) bagi tanaman. Dengan kata lain,
alam telah memberikan metode untuk memproduksi nitrogen
untuk pertumbuhan tanaman. Binatang lantas memakan tanamantanaman ini dimana nitrogen telah terkandung dalam sistim
mereka sebagai protein. Siklus ini lengkap ketika bakteriabakteria lainnya mengubah sampah senyawa nitrogen menjadi gas
nitrogen. Sebagai komponen utama protein, nitrogen merupakan
bahan penting bagi kehidupan.
Amonia
Amonia (NH3) merupakan senyawa komersil nitrogen yang
57
2.
58
3.
Asam Nitrat
Persenyawaan nitrogen yang lain yang juga sangat dikenal adalah
asam nitrat.
Sifat-sifat
Asam nitrat adalah cairan jernih tidak berwarna jika masih baru,
akan menjadi kekuning-kuningan jika terkena cahaya atau sering
terbuka botolnya karena sebagian kecil memecah :
4 HNO3 2 H2O + 4 NO2 + O2
Oleh karena itu harus selalu disimpan di dalam botol yang
berwarna gelap (coklat, biru, hijau). Sebagai pengoksidasi harus
ditangani secara hati-hati, jika tertumpah dapat membakar kertas,
jerami atau kayu. Dapat meledak botolnya jika disimpan di
tempat panas, uapnya beracun. HNO3 pekat memiliki kadar antara
50-75%. Asam nitrat berasap memiliki kadar 95% dan titik didih
86 oC.
Pembuatan
1. Metode Valentiner :
NaNO3(s) + H2SO4(l) NaHSO4 + HNO3(g) (berasap)
2. Metode Oswald
Oksidasi amoniak dengan Pt sebagai katalis
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O
4 NO + 2 O2 4 NO2
4 NO2 + 2 H2O 2 HNO2 + 2 HNO3 (pada suhu rendah)
2 HNO2 NO2 + NO + H2O
3. Metode Birkeland & Eyde
Nitrogen direaksikan dengan oksigen pada suhu 3.000 oC melalui
59
busur listrik
N2 + O2 2 NO
2 NO + O2 2 NO2 (pada suhu 600 oC)
3 NO2 + H2O 2 HNO3 + NO (pada suhu tinggi)
Kegunaan
1. Di laboratorium digunakan sebagai pelarut bijih mineral atau
sebagai pengoksidasi (pengabuan basah)
2. Dalam aneka industri, misalnya :
o
NaHSO4 (aq)
+ HNO3 (aq)
Ampelas
Erlenmeyer
tabung reaksi
kertas saring
lampu
Zat Padat :
20.
NaNO2
Cu(NO3)2
FeSO4
NH4Cl
KNO3
Larutan/Zat Cair
HNO3 pekat
HNO3 7 M
H2SO4 pekat
amonia pekat
NaOH encer
HNO3 encer
H2SO4 encer
KI
KMnO4
NaNO3
Ca(OH)2
NaOH
(NH4)2Cr2O7
61
. Latihan
1. Tuliskan sifat-sifat Nitrogen
2. Tuliskan Rumus kimia amoniak
3. Tuliskanlah salah satu reaksi yang menghasilkan amoniak.
Test Formatif 7
Soal :
1.
Jawab :
1. NaOH, NH4Cl dan KI
2. Kalium Permanganat
62
Na2ZnO2 (aq)
+ H2 (g)
2 NaOH (aq)
+ 4 H 2O (l)
E. Kegiatan Percobaan
1. Reaksi Asam dan Garam Nitrat
Percobaan-1 : Reaksi Asam Nitrat dengan Tembaga
Percoban-1a
Percobaan-1b
63
B.
Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan
mengikuti format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
Latihan :
64
Pertanyaan Percobaan-1a
1.
2.
3.
Pertanyaan Percobaan-1b
1.
3.
Pertanyaan Percobaan-3
1. Gas apakah yang terbentuk?
2. Tulis persamaan reaksinya!
F.
1.
2.
3.
Tes Formatif 8
Hitunglah bilangan oksidasi dari nitrogen dam senyawa N2O3
Tuliskan persamaan reaksi dari asam nitrat dengan natrium
hidroksida
Senyawa apa saja yang dihasilkan pada reaksi diatas
Jawab :
1.
2.
65
3.
67
B. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
C. Latihan
Pertanyaan Percobaan-1
Tulis persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-1a
Dekomposisi termal asam nitrit adalah reaksi disproporsionasi. Tulis
persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-1b
Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
Pertanyaan Percobaan-1c
68
Pertanyaan Percobaan-2
-
Pertanyaan Percobaan-5
1. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas!
2. Tulis persamaan reaksinya!
D.
Test Formatif 9
Soal :
69
PERCOBAAN 4
PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT DAN
SIFATNYA
A.
SIFAT-
Kompetensi/Tujuan
70
I. Natrium Tiosulfat
Natrium Tiosulfat ( Na2S2O3) adalah salah satu jenis dari garam
terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari
senyawa - senyawa kimia yang dapat mengikat molekul-molekul
air pada suhu kamar.
Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam
kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di
dalam air dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4 ini bisa
dibuat dengan menhilangkan air, dalam temperature rendah (780C).
Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan
berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan
sulfat nitrat dengan S dan juga oksidasi polisulfida dengan udara .
Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2SO2O3.5H2O) disebut dengan
hypo berbentuk kristal yang sample benar dan kurang atau tidak
berwarna. Titik beku 480C mudah larut dalam air dan larutannya
digunakan untuk titrasi dalam analisis volumetri.
71
Na2SO3
direaksikan
dengan
dengan
bantuan
pemanasan.Rekasi :
Na2SO3 + S Na2S2O3
Berupa hablur besar, tidak berwarna, atau
serbuk hablur kasar.Mengkilap dalam udara lembab
dan mekar dalam udara kering pada suhu lebih dari
33C. Larutannya netral atau basa lemah terhadap
lakmus. Sangat mudah larut dalam air dan tidak
larut dalam etanol (Anonim, 1995).Sodium tiosulfat
merupakan donor sulfur yang mengkonversi sianida
menjadi bentuk yang lebih nontoksik, tiosianat,
dengan enzyme sulfurtransferase,
yaitu rhodanase. Tidak seperti nitrit, tiosianat
merupakan senyawa nontoksik, dan dapat diberikan
secara empiris pada keracunan sianida. Penelitian
dengan hewan uji menunjukkan kemampuan
sebagai antidot yang lebih baik bila dikombinasikan
dengan hidroksokobalamin (Olson, 2007). Rute
utama detoksifikasi sianida dalam tubuh adalah
mengubahnya menjadi tiosianat oleh rhodanase,
walaupun sulfurtransferase yang lain, seperti 37
beta-merkaptopiruvat sulfurtransferase, dapat juga
digunakan.
73
74
8 S2O3 2- (aq)
dan
2 S2O4 2- (aq) + H2O (l)
S SO 3 2
dengan panjang
76
pengaduk gelas
timbangan
tabung reaksi
cawan penguapan
Jelaskan
bagaimana
caranya
beroleh
ion
thiosulfat.
1.
HCl encer (0,1 M)
Na2S2O
3 (10 g dalam 100
mL air)
BaCl2 encer
Na2SO3 anhidrat
77
2.
3.
4.
Tes Formatif 10
Soal :
Tuliskan Persamaan reaksi dari pembentukan ion tiosulfit
Zat apa saja yang diperlukan
6.
Jawab :
5.
8 S2O3 2- (aq)
E. Kegiatan Percobaan
78
79
G. Latihan
Pertanyaan Percobaan-1
-
Pertanyaan Percobaan-2a
-
80
Pertanyaan Percobaan-2b
-
Pertanyaan Percobaan-2d
- Sebutkan dua produk reaksinya!
- Tulis persamaan reaksi ion!
H. Test Formatif 11
Soal :
Apa yang dimaksud rendement
Rumus Kimia Natrium Thiosulfat
2.
Jawab :
1.
PERCOBAAN 5
REAKSI PADA UNSUR DAN SENYAWA LOGAM ALKALI
DAN ALKALI TANAH
81
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. membandingkan kereaktifan beberapa unsur logam alkali dan
alkali tanah
2. mengidentifikasi sifat-sifat beberapa senyawa logam alkali dan
alkali tanah
B. Deskripsi Singkat Masing-Masing Percobaan
Pada percobaan ini akan dilakukan praktikum untuk
mengidentifikasi sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah dalam
reaksinya dengan air, sifat asam basa senyawa oksida dan
hidroksida logam alkali tanah, hidrolisis senyawa klorida logam
alkali tanah, kestabilan termal garam karbonat logam alkali tanah,
kelarutan beberapa senyawa logam alkali tanah, dan reaksi khas
ion logam alkali dan alkali tanah.
C. Dasar Teori Dan Pengenalan Bahan Dan Alat Praktikum
Logam Alkali
Dalam Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur yang
terletak pada golongan IA yaitu litium(Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr)
disebut logam alkali.
Hidrogen termasuk nonlogam walaupun dengan alkali
sama-sama memiliki satu elektron pada kulit terluarnya.
Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur
82
83
84
Elektrolisis Litium
Gambar Lithium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3).
Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC kemudian
ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li 2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan
Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na 2CO3. Dari
reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
85
86
Elektrolisis Natrium
Metode reduksi
88
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas
yang keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau
suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk
berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian
seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.
89
90
91
92
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air
adalah gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidroksida
yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin kuat sifat
logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan
demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi
antara logam alkali dan air adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
93
(L = logam alkali)
94
95
Senyawaan Natrium
1. Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku
pembuatan garam dapur, NaOH, Na2CO3.
2. Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH).
Digunakan dalam industri pembuatan sabun, kertas dan
tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk
menghilangkan belerang, dan ekstraksi aluminium dari
bijihnya. Dalam laboratorium digunakan untuk
menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang
bersifat asam, dalam beberapa reaksi organik NaOH
merupakan pereaksi yang penting misalnya pada reaksi
hidrolisis.
96
97
98
99
100
101
102
103
corong
bak plastik
Batang pengaduk
Lampu spiritus
b. gelas kimia
Bahan-bahan yang Diperlukan :
Zat Padat :
c.
d.
e.
f.
g.
MgO
logam kalium
Ca(OH)2
logam magnesium
BaCO3
indikator universal
CaCl2.x H2O
BaCl2.x H2O
MgCO3
CaCO3
Larutan/Zat Cair
104
MgCl2 0,1 M
CaCl2 0,1 M
BaCl2 0,1 M
NaOH 0,1 M
phenolptalein
H2SO4 0,1 M
Na2CO3 0,1 M
NaCl 0,1 M
KCl 0,1 M
SrCl2 0,1 M
K2CrO4 0,1 M
CH3COOH encer
CaSO4 jenuh
E. Latihan :
1. Tuliskan penguraian kalsium karbonat melalui pemanasan.
2. Tuliskan sifat-sifat logam alkali dan alkalitanah.
3. Tuliskan unsure yang masuk golongan alkali dan alkalitanah
F. Tes Formatif 12
Soal :
1. Tuliskanlah sifat fisik logam alkali.
2. Tuliskanlah persamaan reaksi dari kalsium karbonat yang
menghasilkan ion bikarbonar
3. Tuliskanlah salah satu unsure golongan alkali
Jawab :
1.
2.
3.
CaCO3 (s)
CaO (s) + CO2 (g)
semuanya lunak, putih mengkilap, dan mudah dipotong
Na (Natrium)
E. Kegiatan Percobaan
Reaksi Logam Alkali dan Alkalitanah
Percobaan-1 : Reaksi dengan Air
105
air panas
serbuk Mg yang dibungkus kertas
saring
Percobaan-2 : Sifat Asam-Basa
1.
106
3. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan
mengikuti format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
107
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
4. Latihan
Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrolisis klorida
3.
Tuliskan urutan kereaktifan unsure dalam golongan
4.
alkalitanah
Jelaskan jika dalam reaksi sudah terbentuk gas
5.
hydrogenklorida.
Tuliskan sifat asam basa dari golongan alkali.
6.
Test Formatif 13
Soal :
7.
3.
108
garam
karbonat
pemanas
air kapur
Percobaan-3.a
1. Ke dalam 1 mL larutan klorida atau nitrat dari logam natrium,
kalium, kalsium, stronsium, barium, dan magnesium yang diletakkan
dalam tabung reaksi tyang berbeda, tambahkan dengan beberapa tetes
larutan kalium kromat 0,1 M.
2. Amati terbentuknya endapan dalam masing-masing tabung reaksi.
3. Pisahkan endapan yang diperoleh lalu uji apakah endapan itu dapat
larut dalam asam asetat encer ataukah tidak!
Percobaan-3.b
-
5.
Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
110
6.
Latihan
- Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
- Bandingkan kereaktifan unsur-unsur ini (K, Na, Ca, dan Mg)
dalam air!
- Dalam reaksi di atas, logam alkali/alkali tanah bertindak sebagai
reduktor. Zat apakah yang direduksi dalam reaksi ini?
- Bandingkan kekuatan sifat basa senyawa hidroksida dengan jarijari ion!
- Apakah ada senyawa klorida yang mengalami hidrolisis?
- Apakah ada kecenderungan dalam hidrolisis?
- Senyawa klorida manakah yang lebih bersifat kovalen?
Pertanyaan Percobaan-1
-
Pertanyaan Percobaan-2
- Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi!
Pertanyaan Percobaan-3
- Senyawa mana yang dapat membentuk endapan?
- Tulis persamaan reaksi untuk senyawa yang dapat membentuk
endapan!
- Mana di antara endapan-endapan itu yang dapat larut dalam asam
asetat encer dan mana yang tidak?
Pertanyaan Percobaan-4
- Ion mana yang dapat menghasilkan endapan? (dalam keadaan
dingin dan setelah dipanaskan)
111
7.
Test Formatif 14
Soal :
1. Gas apa yang terjadi pada pemanasan garam karbonat ?
2. Logam Magnesium terletak pada golongan berapa ?
3. Pada pemanasan garam klorida terhidrat dari magnesium, gas apa
yang dihasilkan ?
Jawab :
1. CO2
2. Golongan IIA
PERCOBAAN 6
PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI REKRISTALISASI
Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan pemurnian garam dapur
dengan cara sekristalisasi melalui pengendapan dan sekristalisasi melalui
penguapan.
-
112
Dasar Teori
Salah satu metoda pemurnian suatu zat berbentuk kristal adalah
kristalisasi. Metoda ini berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat
yang dimurnikan dengan kotoran dalam suatu pelarut tertentu. Pemurnian
dengan metoda ini banyak dilakukan pada industri atau laboratorium
untuk meningkatkan kualitas suatu zat.
Beberapa persyaratan suatu pelarut yang dapat dipakai dalam
proses sekristalisasi antara lain:
1. Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
dimurnikan dan zat pengotor.
2. Tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal.
3. Mudah dipisahkan dari kristal.
4. Bersifat inert (tidak mudah bereaksi) dengan kristal
Dalam percobaan ini akan dipelajari cara memurnikan natrium
klorida yang berasal dari garam dapur kasar dengan menggunakan air
sebagai pelarutnya. Natrium klorida merupakan komponen utama dalam
garam dapur. Komponen lainnya yang merupakan pengotor biasanya
berasal dari ion-ion kalsium, magnesium, aluminium, besi (III), sulfat,
iodida, dan bromida. Agar daya larut antara natrium klorida dengan
pengotor cukup besar, maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu.
Zat-zat tambahan ini akan membentuk senyawa, terutama garam yang
sukar larut dalam air. Selain itu, kristalisasi dapat dilakukan dengan cara
membuat larutan jenuh dengan menambahkan ion sejenis ke dalam
larutan zat yang akan dipisahkan.
113
Pengduk gelas
pemanas listrik/spiritus
gelas beker-100 mL
Corong Gelas
Labu Takar
Gelas Ukur
1.
-
kertas lakmus
HCl encer
Prosedur Percobaan
Perlakuan Awal:
Panaskan 100 mL aquades (ukur dengan labu takar) sampai
mendidih selama beberapa saat dalam gelas beker yang telah
ditimbang.
Timbang 32 gram garam dapur, masukkan ke dalam air panas di atas
sambil diaduk, dan panaskan lagi sampai mendidih, kemudian
disaring.
Larutan dibagi menjadi dua bagian untuk dilakukan kristalisasi
menurut prosedur di bawah ini:
114
115
3. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi penambahan masing-masing zat tersebut di atas!
2. Ramalkan pengotor apa saja yang masih ada dalam kristal NaCl
hasil sekristalisasi.
3. Jelaskan kelebihan dan kelemahan masing-masing cara
kristalisasi tersebut di atas.
4. Dapatkah gas HCl dibuat dengan mereaksikan garam dapur dan
selain asam sulfat? Jelaskan!
PERCOBAAN 7
REAKSI PADA LOGAM ALUMINIUM DAN SENYAWANYA
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum ini,
mahasiswa diharapkan dapat:
-
Membuat
beberapa
persenyawaan
logam
aluminium
-
116
persenyawaan
magnesium
membandingkan
sifat-sifat
beberapa
logam aluminium dan persenyawaan logam
C. Dasar Teori
Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan
kerapatan yang rendah. Bilamana aluminium dibakar dalam udara, akan
ditutup oleh selaput tipis dari senyawa oksidanya, Al 2O3. Lapisan ini juga
terbentuk jika logam aluminium dibiarkan dalam udara.
Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan asam
sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan garamnya.
Dengan asam nitrat, logam aluminium tidak bereaksi karena permukaan
menjadi pasif, tetapi dalam keadaan yang tidak murni akan bereaksi
dengan asam nitrat dalam sebarang kepekatan. Larutan alkali kaustik
panas bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dan gas
hidrogen.
2 Al (s) + 2 H2O (l) + 2 NaOH (aq)
117
Al(OH)3 (s)
Al(OH)4 - (aq)
tabung reaksi
ampelas
kertas saring
lampu spiritus
logam/pita Al
logam/pita Mg
serbuk Al
AlCl3 anhidrat
MgCl2 anhidrat
Al2O3
MgO
Larutan :
Hg(NO3)2
HCl encer
HNO3 pekat
HNO3 encer
NaOH encer
AlCl3 0,1 M
amonia
118
B. Prosedur Percobaan
Percobaan-1 : Reaksi Aluminium dengan Air dan Udara
-
119
Masukkan kurang lebih 0,1 gram aluminium oksida dan 0,1 gram
magnesium oksida dalam tabung reaksi yang berbeda, kemudian
tambah dengan 3 mL air dan dikocok.
Amati apa yang terjadi dan periksa pula pHnya!
Percobaan-b
121
Masukkan kurang lebih 0,1 gram aluminium oksida dan 0,1 gram
magnesium oksida dalam tabung reaksi yang berbeda, kemudian
tambah dengan 3 mL asam klorida encer.
Amati apa yang terjadi!
Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan larutan natrium
hidroksida sebagai pengganti larutan asam klorida encer.
Percobaan-c
-
C. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
format seperti berikut.
122
Nomor
Prosedur Percobaan /
Hasil Pengamatan
Percobaan
Langkah Kerja
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
D. Pertanyaan
Pertanyaan Percobaan-1
-
Pertanyaan Percobaan-3
-
123
Pertanyaan Percobaan-4
-
Pertanyaan Percobaan-4c
-
Pertanyaan Percobaan-5a
-
Pertanyaan Percobaan-5b
-
Pertanyaan Percobaan-6
-
Pertanyaan Percobaan-7a
124
Pertanyaan Percobaan-7c
-
Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi. Apa sebabnya endapan yang
tidak larut dalam larutan natrium hidroksida berlebih?
PERCOBAAN 8
REAKSI PADA UNSUR DAN SENYAWA MANGAN
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum ini,
mahasiswa diharapkan dapat:
- membuat beberapa persenyawaan logam mangan
125
- mengidentifikasi
mangan
sifat-sifat
beberapa
persenyawaan
logam
2 Mn + (aq) + 5
Zn (aq) + 8 H2O (l)
2+
ungu
merah muda
126
3 MnO42- (aq) +
H2O (l) + Cl- (aq)
H2SO4 encer
127
E. Prosedur Percobaan
F.
Percobaan-1 : Pembuatan Senyawa Mangan (VI)
1. Ke dalam dua tabung reaksi masukkan 5 mL KMnO4 0,01 M.
2. Tambahkan 3 mL larutan asam sulfat encer ke dalam salah satu
tabung dan 3 mL larutan NaOH encer ke dalam tabung yang lain,
kemudian tambahkan sedikit (seujung sendok kecil) mangan (IV)
oksida ke dalam masing-masing tabung dan kocok selama dua menit.
3. Saring masing-masing campuran ke dalam tabung reaksi yang
bersih.
4. Ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan yang berwarna hijau
(warna senyawa Mn(VI) hijau) tambahkan 5 mL larutan asam sulfat
encer.
5. Amati apa yang terjadi!
Percobaan-2 : Pembuatan Senyawa Mangan (III)
Larutkan 0,5 gram MnSO4 ke dalam 2 mL asam sulfat encer dan
tambahkan 5 tetes kalium permanganat (VII) 0,1 M.
G. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
format seperti berikut.
Nomor
Percobaan
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
128
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
H. Pertanyaan
Pertanyaan Percobaan-1
-
MnO42-
4 H+ + MnO42- + 2e
E o = + 2,26 V
-
Eo =
MnO2 + H2O
129
MnO4- + e
E o = + 0,56 V
MnO42-
2 H2O + MnO42- + 2e
E o = + 0,59 V
-
MnO2 + 4 OH-
Pertanyaan Percobaan-2
-
Mn3+ + 2 H2O
Mn2+
2 H2O + MnO2 + e
+ 0,20 V
Mn(OH)3 + OH-
Eo =
130
Mn(OH)2 + OH-
Mn(OH)3 + 2e
- 0,10 V
Eo =
8 H+ + MnO4- + 5 e
E o = + 1,51 V
Mn3+ + e
E o = + 1,51 V
-
Mn2+ + 4 H2O
Mn2+
PERCOBAAN 9
REAKSI PADA UNSUR DAN SENYAWA TEMBAGA DAN PERAK
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
4. membuat beberapa persenyawaan tembaga
131
O2 (g)
CO2 (g)
+ H2O (l)
132
2 Cu+ + H2
+
Cl
2 [CuCl2]Asam sulfat yang panas, asam nitrat encer, dan asam nitrat pekat dapat
bereaksi dengan tembaga. Dalam larutan, ion tembaga (I) tidak stabil dan
mengalami disproporsionasi menjadi ion tembaga (II) dan tembaga.
2 Cu+
Cu + Cu2+
133
krusibel
porselen
kertas saring
penangas air
lampu spiritus
c. beker gelas
Bahan-bahan yang Diperlukan :
Zat Padat :
d. kalium tartrat
e. glukosa
f. CuO
logam tembaga
CuCl2 anhidrat
CuBr2 anhidrat
-Larutan/Zat Cair
K2CrO4
glukosa 2%
HNO3 encer
HCl pekat
KI
CuSO4
(NH4)2SO4
N2S2O3
NH4OH
AgNO3 10%
134
NaOH 1%
NH4OH 10%
CuSO4
NaOH encer
HCl encer
H2SO4 encer
KCN
5. Prosedur Percobaan
Percobaan-1 : Pembuatan Tembaga (I) Oksida
-
135
136
Percobaan-b
-
137
Percobaan-b
138
6. Lembar Pengamatan
Tulislah laporan hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti
format seperti berikut.
Nomor
Prosedur Percobaan /
Hasil Pengamatan
Percobaan
Langkah Kerja
1.
2.
3.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
7. Pertanyaan
139
Pertanyaan Percobaan-1
- Tulis semua persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-2
- Tulis semua persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-3
- Tulis semua persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-4
- Tulis persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-5
-
Pertanyaan Percobaan-6
-
Pertanyaan Percobaan-7
-
Pertanyaan Percobaan-8
- Tulis semua persamaan reaksinya!
Pertanyaan Percobaan-9
-
140
PERCOBAAN 10
REAKSI PADA BEBERAPA SENYAWA LOGAM TRANSISI
DERET PERTAMA DAN KELUARGA LOGAM ZENG
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
-
141
C. Dasar Teori
Unsur-unsur transisi didefinisikan sebagai suatu unsur yang atom
netralnya memiliki orbital d atau f yang terisi sebagian. Definisi yang
lebih luas mencakup juga unsur-unsur dimana atom-atom dalam senyawa
tersebut mempunyai orbital d dan f yang terisi elektron sebagian. Hal ini
berarti bahwa logam-logam mata uang, yaitu: Cu. Ag, dan Au sebagai
logam-logam transisi, karena Cu (II) mempunyai konfigurasi [Ar]3d9 ,
Ag (II) mempunyai konfigurasi [Kr]4d9 , dan Au (III) mempunyai
konfigurasi [Xe]4f14 5d8 . Dengan demikian, lebih tepat unsur-unsur ini
dianggap sebagai unsur transisi karena perilaku kimianya sangat mirip
dengan unsur-unsur transisi lainnya. Unsur-unsur transisi mempunyai
sifat-sifat:
1. Semuanya adalah logam.
2. Secara praktis semuanya keras, kuat, titik lelehnya tinggi, titik
didihnya tinggi, serta menghantarkan panas dan listrik dengan baik.
3. Membentuk aliasi satu dengan yang lain dan dengan unsur-unsur
mirip logam.
4. Banyak di antaranya cukup elektropositif untuk larut dalam asam
mineral, meskipun hanya beberapa di antaranya mempunyai potensial
elektrode yang rendah sehingga tidak terpengaruh oleh asam.
5. Dengan sedikit perkecualian, unsur-unsur transisi mempunyai
bilangan oksidasi yang beragam, dan ion-ion serta senyawanya
berwarna.
6. Oksida-oksida dan hidroksida logam transisi pada tingkat oksidasi +2
dan +3 kurang bersifat basa dan lebih sukar larut.
7. Garam-garam logam transisi kurang bersifat ionik dan kurang stabil
jika dipanaskan.
142
143
dengan pertambahan nomor atom, muatan inti juga bertambah dan tarik
menarik inti dengan electron menjadi kuat. Selanjutnya, karena V
memiliki 5 elektron dan Cr memiliki 6 elektron,maka disimpulkan bahwa
jumlah elektron yang sebenarnya terlibat dalam ikatan logam maksimum
5-6 elektron.
Bilangan oksidasi
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari
satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan
demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga
yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama. Walaupun
unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat
dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron
yakni jumlah orbital d berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d
(selain elektron s) dikeluarkan. Jadi, pada skandium dengan konfigurasi
elektron (n-1)d1ns2, bilangan oksidasinya +3. Mangan dengan
konfigurasi (n-1)d5ns2, akan berbilangan oksidasi maksimum +7. Bila
jumlah elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan
konfigurasi elektron (n-1)d6ns2, bilangan oksidasi utamanya adalah +2
dan +3. Sangat jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi
tertinggi sejumlah logam transisi penting seperti kobal (Co), Nikel (Ni),
tembaga (Cu) dan zink (Zn) lebih rendah dari bilangan oksidasi atom
yang kehilangan semua elektron (n1)d dan ns-nya. Di antara unsur144
unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin tinggi bilangan
oksidasi semakin penting untuk unsur-unsur pada periode yang lebih
besar.
pipet tetes
lampu spiritus
c. kertas saring
Bahan-bahan yang Diperlukan :
d. natrium peroksida
NaOh
CrCl3
amonia
BaCl2
Pb(NO3)2
SrCl2
AgNO3
K2CrO4
CH3COOH
K2Cr2O7
logam tembaga
Fe2(SO4)3
NiCl2
larutan H2S
Na2CO3
Na2HPO4
ZnCl2
Na2S
HCl pekat
HNO3 encer
HgCl2
FeSO4
SnCl2
HCl encer
Hg2(NO3)2
KI
KMnO4
H2SO4
K4{Fe(CN)6}
K3{Fe(CN)6}
KSCN atai NH4SCN
CoCl3
E. Kegiatan Percobaan
145
Secara terpisah ujilah larutan garam besi (II) dan garam besi (III)
melalui penambahan beberapa tetes larutan : a) natrium hidroksida
b) amonia c) kalium permanganat berasam (larutan KMnO4
ditambah beberapa tetes asam) d) kalium heksasianoferat (II) e)
146
Percobaan-b
-
Percobaan-c
-
Basahi kertas saring dengan larutan garam kobalt (II) klorida encer,
kemudian amati warna kertas saringnya.
147
Percobaan-b
-
148
Percobaan-a
-
Percobaan-b
-
Alirkan gas hidrogen sulfida atau larutan gas hidrogen sulfida dalam
2-3 mL larutan garam seng.
Amati perubahan yang terjadi!
Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan larutan natrium
sulfida sebagai ganti larutan/gas hidrogen sulfida.
Percobaan-b
-
Percobaan-b
-
Teteskan larutan garam timah (II) klorida pada 1-2 mL larutan raksa
(II) klorida hingga berlebih.
Amati perubahan yang terjadi!
Percobaan-c
-
150
4. Lembar Pengamatan
Tulislah hasil pengamatan dalam jurnal Anda dengan mengikuti format
berikut.
Nomor
Percobaan
1.
Prosedur Percobaan /
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
2.
Catatan: Buat langkah kerja singkat dan sistematis
5. Pertanyaan
Pertanyaan Percobaan-1
Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini!
151
Pertanyaan Percobaan-2
-
Pertanyaan Percobaan-3
- Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini!
Pertanyaan Percobaan-4
-
Pertanyaan Percobaan-5
-
Pertanyaan Percobaan-6
-
Pertanyaan Percobaan-7
-
Pertanyaan Percobaan-8
-
Pertanyaan Percobaan-9
-
Pertanyaan Percobaan-10
-
PERCOBAAN 11
SINTESIS TAWAS
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
-
menguji
mengukur titik leburnya.
kemurnian
dari
tawas
dengan
C. Dasar Teori
153
3+
Tawas
Formula
1.
Natrium
aluminium sulfat
dodekahidrat
(tawas natrium)
Kalium
aluminium sulfat
dodekahidrat
(tawas kalium)
Amonium
aluminium sulfat
dodekahidrat
(tawas amonium)
Kalium kromium
(III) sulfat
NaAl(SO4)2.12
H 2O
2.
3.
4.
Titik
Leleh
(o C )
Kegunaan
Serbuk
pengembang roti
KAl(SO4)2.12
H 2O
92,5o
C
NaAl(SO4)2.12
H 2O
93,5o
C
KCr(SO4)2.12
H 2O
94o C
Pemurnian air,
pengolahan
limbah, bahan
pemadam api
Acar ketimun
Penyamak kulit
dan bahan
154
5.
dodekahidrat
(tawas kalium)
Amonium besi
(III) sulfat
dodekahidrat
(tawas besi (III))
NH4Fe(SO4)2.12
H 2O
40o C
pembuat kain
tahan api
Mordan pada
pewarnaan
tekstil
2 Al(OH)3 (s) + 2
155
Ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat
bergabung dengan ion kromium (III) membentuk kristal tawas kromium
yang berbentuk oktahedron dan berwarna violet sampai hijau gelap jika
larutan yang pekat didinginkan.
K+ (aq) + Cr3+ (aq) + 2 SO42- (aq) + 12 H2O (l)
H2O (c)
KCr(SO4)2.12
Ion amonium dan ion sulfat dari amonium sulfat, (NH 4)2SO4,
mengkristalkan ion besi (III) sebagai tawas besi (III).
NH4+ (aq) + Fe3+ (aq) + 2 SO42- (aq) + 12 H2O (l)
NH4Fe(SO4)2.12 H2O (c)
Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin
perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan larutan
jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu
156
mahasiswa
Lampu spiritus
Termometer
Pipa kapiler
f. Kertas saring
g. Corong
h. Gelas ukur
Bahan-bahan yang Diperlukan :
i. Logam aluminium
K2Cr2O7
HNO3 pekat
FeSO4.7H2O
(NH4)2SO4
H2SO4 6 M
Gelas arloji
Kawat kasa
Statif
KOH 4 M
H2SO4 2 M
Etanol
8. Prosedur Percobaan
Rangkaian Alat
termometer
pipa
kapiler
penangas
air
tawas
157
E. Kegiatan Percobaan
Percobaan-1 : Pembuatan Tawas Kalium
-
158
159
Lembar Pengamatan
Nama dan rumus kimia tawas yang dibuat : ......................................
1. Berat rekatan
= ........................... g
160
= ........................... g
= ........................... g
= ........................... %
= ........................... oC
Pertanyaan
- Apakah yang dimaksud dengan tawas?
- Al(OH)3 bersifat amfoter. Apakah artinya?
- Tawas memiliki 12 air kristal yang terikat pada garam rangkap. Apakah
air kristal tersebut diikutkan dalam menghitung hasil teoritik dari tawas
yang diperoleh dalam percobaan. Jelaskan jawaban Anda.
161
PERCOBAAN 12
SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan pada praktikum ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
-
162
C. Dasar Teori
Salah satu sifat yang sangat menarik dari ion-ion logam transisi
adalah variasi warnanya yang sangat banyak. Warna biru, hijau, dan
merah pada zat kimia sering kali timbul karena adanya ion logam transisi
di dalamnya. Beberapa warna merupakan sifat khas dari ionion logam
transisi terhidrat, misalnya hidrat dari garam Cu2+ adalah biru, garam Ni2+
adalah hijau, dan garam Fe3+ berwarna seperti kawat besi.
Keistimewaan lain dari ion logam transisi adalah warnanya dapat
berubah jika molekul atau ion yang bukan air mengikat ion logam
membentuk senyawa kompleks. Molekul atau ion ini disebut ligan, dan
berfungsi sebagai basa Lewis yang mendonorkan pasangan elektronnya
pada ion logam. Ikatan kovalen koordinasi antara ion logam dan ligan
menyebabkan terjadinya perubahan tingkat energi elektronik dari ion
logam. Spektrum dari sinar tampak yang diserap oleh elektron dalam ion
logam transisi akan berubah, demikian juga dengan spektrum dari sinar
tampak yang diteruskan. Akibatnya senyawa kompleks dari ion-ion
logam transisi memiliki warna yang berbeda dibandingkan warna dari
hidrat ion-ion logam transisi.
163
[Ag(S2O3)2]3- (aq)
Br-
[Pb(C3H8OS2)2]2+
164
Ag , Au
Hg2+, Cu2+, Ni2+, Co2+, Zn2+, Pd2+, Pt2+, Au3+
Co2+, Co3+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Ni2+, Cu2+
Suatu ligan dapat memiliki satu atau lebih atom donor. Ligan
yang hanya memiliki sebuah atom donor disebut ligan monodentat,
misalnya H2O dan NH3. Ligan yang memiliki dua atom donor disebut
ligan bidentat dan seterusnya. Ligan yang memiliki dua atau lebih atom
donor sering kali disebut sebagai ligan polidentat.
Atom-atom donor yang terdapat pada ligan polidentat dapat
mengikat ion logam atau ion pusat yang sama sehingga terbentuk
kompleks dengan sepit (chelate complex). Untuk ligan-ligan dengan
atom-atom donor yang sama, kompleks yang memiliki sepit pada
umumnya lebih stabil dibandingkan kompleks tanpa sepit, contohnya
kompleks [Co(en)3]3+ lebih stabil dibandingkan kompleks [Co(NH3)6]3+.
Hal ini disebabkan karena ikatan-ikatan pada kompleks dengan
sepit cenderung lebih sulit diputuskan dibandingkan ikatan-ikatan pada
kompleks tanpa sepit.
Pada bagian A, B, C, dan D akan dilakukan sintesis kompleks
dari Cu2+, Ni2+, dan Co2+ dengan ligan-ligan Cl -, SCN-, H2O, NH3, dan
en (etilenadiamina). Pada beberapa kompleks yang terbentuk akan
dibandingkan kestabilannya dengan menambahkan ion hidroksida. Pada
kompleks yang tidak stabil pada waktu ditambahkan ion hidroksida
kompleks mengalami kerusakan dan ion logamnya akan bergabung
dengan ion hidroksida membentuk logam hidroksida yang mengendap.
Pada kompleks yang stabil penambahan ion hidroksida tidak
165
166
kertas saring
corong Buchner
timbangan
gelas arloji
167
d. CuSO4.5 H2O
CuSO4 0,1 M
Ni(NO3)20,1 M
CoCl2 0,1 M
HCl pekat
[Ni(H2O)6]Cl2
etilenadiamina
KSCN 0,1 M
NaOH 1 M
NiCl2 0,1 M
Co(NO3)2 0,1 M
NH3 pekat
etanol 95%
aseton
E. Kegiatan Percobaan
Percobaan-1 : Pembuatan Kompleks Kloro dari Ion-ion Tembaga
(II), Nikel (II), dan Kobalt (II)
1
A
B
C
D
E
168
169
170
171
tambahkan etanol dingin ini dalam larutan nikel (II) klorida. Biarkan
campuran mengendap sempurna.
Timbang selembar kertas saring ( 0,01 g),
pasang pada corong Buchner. Saring larutan dengan vacum, cuci
endapannya dengan 5 mL etanol 95% dingin dan 5 mL aseton.
Letakkan kertas saring dan padatan yang diperoleh pada gelas arloji
dan biarkan kering. Tentukan massa kertas saring dan padatannya.
Hitung persentase hasilnya.
Kumpulkan endapan yang diperoleh dalam
tempat yang telah disediakan dan beri label, kemudian serahkan pada
instruktur.
Lembar Pengamatan
Pengamatan Percobaan-1 : Kompleks kloro dari tembaga (II), nikel
(II), dan
kobalt (II)
Larutan
Warna
larutan
Warna
setelah
ditambah
Rumus
kimia
Pengaruh
penambahan
H2O
172
HCl
CuSO4 0,1
M
Ni(NO3)2 0,1
M
CoCl2 0,1 M
Pertanyaan : Mana yang lebih stabil, kompleks dengan air atau dengan
klor
Pengamatan Percobaan-2 : Kompleks dari ion tembaga (II)
Ligan
Warna
Rumus kimia
Pengaruh H2O
NH3
Etilendiamina
SCNH2O
Warna
Rumus kimia
Pengaruh H2O
173
Ligan
NH3
Etilendiamina
SCNH2O
Warna
Rumus kimia
Pengaruh H2O
A. Kompetensi/Tujuan
Setelah melakukan percobaan dan pengamatan pada praktikum
ini, mahasiswa diharapkan dapat:
-
174
C. Dasar Teori
Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan
rumus molekul KNO3Percobaan pembuatan kalium nitrat ini bertujuan
untuk mempelajari pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi antara
Natrium nitrat dan Kalium klorida serta mempelajari pemisahan garam
kalium nitrat dari hasil samping natrium klorida berdasarkan perbedaan
kelarutan. Prinsip dalam percobaan pembutan garam kalium nitrat ini
adalah berdasarkan pada perbedaan kelarutan. Metode yang digunakan
yaitu Kristalisasi (yaitu, metode pemisahan dengan cara pembentukan
Kristal sehingga campuran dapat dipishkan), dan Rekristalisasi (yaitu,
pemurnian endapan yang dihasilkan).
Pembuatan garam kalium Nitrat
1.
Percobaan pembuatan garam kalium nitrat ini bertujuan untuk
mempelajari pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi antara Natrium
nitrat dan Kalium klorida. Metode yang digunakan yaitu Kristalisasi.
Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan kalium korida (KCl)
dengan natriun nitrat (NaNO3)
175
176
larutan
177
Gambar 13.1
2.
Rekristalisasi
178
179
Cawan
penguapan
Natrium nitrat
5. Prosedur Percobaan
Percobaan-1 : Pembuatan garam kalium nitrat
-
180
6.
Lembar Pengamatan
Kristal kalium nitrat yang telah diperoleh ditimbang lalu dihitung
rendemennya dengan perhitungan sebagai berikut.
Rendemen kalium nitrat =
7.
Pertanyaan
1. Hitung rendemen kalium nitrat yang dihasilkan!
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Aal, H.K., dan Hussein I.A. 1993.Parametric Study for Saline
Water Electrolysis: Part I--Hydrogen Production. International
Journal Hydrogen Energy 18 (6),Hal 485-489.
Abdel-Aal, H.K., Hussein I.A., Sultan. S.M. 1993. Parametric Study
for Saline Water Electrolysis: Part II-Chlori ne Evolution, Selectivity
and Determination. Intern ational Journal HydrogenEnergy 18 (7),
Hal 545-551.
Beran J.A. 1994. Laboratory Manual for Principles of General
Chemistry. Fifth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Brady, J.E. 1999. General Chemistry Principles and Structure. 5th ed.
Jakarta: BinarupaAksara.
181
Brobst, D. A., and Pratt, W. P.. Ritter, Stephen K. (2003). "C&EN: It's
Elemental: The Periodic Table Cesium". American Chemical
Society.
Hiskia Achmad. (1990). Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA,
ITB Bandung.
Huang, Yu-R., Hung, Yen-C., Hsu, Shun-Y., Huang, Yao-W., and Hwang,
Deng-F. 2008. Application of Electrolyzed Water in the Food
Industry. J ournal of Food Control. 19. Hal 329-345.
Huheey, J.E. 1973. Inorganic Chemistry. London: Harper & Row
Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., dan Denney, R.C. 1989. V
ogels Textbook of Quantitative Chemical Analysis. New York:
John Wiley & Sons.
Kirchhoff,, G.; Bunsen, R. (1861). "Chemische Analyse durch
Spectralbeobachtungen". Annalen der Physik und Chemie
Lambert, John & Muir T.A. (1974). Practical Chemistry. London:
Heinemann Educational Books.
Lake, James A. (2006). Textbook of Integrative Mental Health Care. New
York:
Liptrot, G.F. 1980. Modern Inorganic Chemistry. London : The English
Book Society and Mills & Boon Limited.
Maksum Nitiatmodjo. (1983). Kimia Anorganik, Buku 2. FPMIPA, IKIP
Malang.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro
dan Semimikro.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
182
SENARAI
Adsorpsi Penyerapan secara fisika, dengan mengikat molekul yang
diserap pada permukaan adsorben
Aerosol Padat Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi padat dengan
medium pendispersinya berupa gas
Affinitas Elektron Energi yang dibebaskan oleh sebuah atom untuk
menerima elektron
Aldosa Polihidroksi dengan gugus aldehid
Alkalosis Kelebihan oksigen pada sistem respirasi yang mengakibatkan
penurunan kadar CO2, yang memberi dampak pada kenaikan pH
darah
Alkana Senyawa karbon yang memiliki ikatan tunggal
183
184
185
Bilangan Oksidasi Sebuah bilangan yang ada dalam sebuah unsur dan
menyatakan tingkat oksidasi dari unsur tersebut
Dehidrohalogenasi Reaksi yang menyebabkan hilangannya hidrogen
dan halogen dari suatu molekul
Dekarboksilasi Reaksi pelepasan molekul CO2
Derajat Disosiasi Perbandingan antara banyaknya zat yang terurai
dengan jumlah zat awalnya
Disosiasi Peristiwa penguraian zat secara spontan menjadi bagian-bagian
yang lebih sederhana
Efek Tyndall Penghamburan cahaya oleh partikel-partikel yang terdapat
dalam sistem koloid sehingga berkas cahaya dapat dilihat jelas
walapupun partikelnya tidak tampak
Elektroforesa Proses pemisahan koloid yang bermuatan dengan bantuan
arus listrik
Elektrokimia Cabang ilmu yang mempelajari hubungan energi listrik
dengan reaksi kimia
Elektrolisis Air Penguraian molekul air menjadi unsur-unsur asalnya
dengan mengalirkan arus listrik
Elektron Partikel penyusun atom yang bemuatan negatif
Elektron Valensi Elektron pada orbital terluar
Elektronegatifitas Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
186
187
Gerak Brown Pergerakan yang tidak teratur (zig-zag) dari partikelpartikel koloid
Glikogenesis Pelepasan insulin oleh pankreas akibat peningkatan kadar
gula darah, sehingga hati mengubah glukosa menjadi glikogen dan
asam piruvat, bersamaan dengan pengangkutan glukosa ke dalam
otot.
Glikosida Senyawa asetal yang terbentuk dari proses penggantian gugus
hidroksil (OH) dengan gugus alkoksi (OR)
Glukosa Suatu gula monosakarida, salah satu karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan
dan merupakan salah satu hasil utama fotosintesis
Hibrid Resonansi Bentuk stabil yang dibentuk dari proses hibridisasi
dan resonansi ikatan, sehingga memiliki tingkat energi minimum
Hibridisasi Proses perpindahan elektron dari tingkat orbital yang rendah
ke yang lebih tinggi
Hidrasi Reaksi Penyisipan molekul air ke dalam suatu senyawa
Hidrolisis Reaksi penguraian zat oleh air
Ikatan Ion Ikatan yang terjadi karena adanya gaya listrik elektrostatik
antara ion yang bermuatan positif (kation) dengan ion yang
bermuatan negatif (anion)
Ikatan Kovalen Ikatan yang bentuk dengan cara penggunaan elektron
secara bersama
Ikatan Logam Interaksi antar atom di dalam sebuah logam
188
Ikatan Peptida Ikatan yang terjadi antara gugus karboksilat dari satu
asam amino dengan gugus amino dari molekul asam amino lainnya
dengan melepas molekul air
Isobar Unsur yang memiliki nomor massa yang sama, namun memiliki
jumlah proton dan netron yang berbeda
Isomer Dua molekul yang memiliki kesamaan rumus molekul namun
berbeda dalam penataan atom dalam molekulnya
Isoton Kondisi dimana dua unsur memiliki jumlah netron yang sama
Isotop Unsur yang memiliki jumlah elektron dan proton yang sama
namun berbeda jumlah netronnya
IUPAC International Union of Pure and applied Chemistry
Kalorimeter Alat yang digunakan untuk mengukur kalor yang diserap
atau dilepas suatu zat
Karbohidrat Hidrat suatu karbon: Cx(H2O)y , berupa polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton, turunan senyawa tersebut, dan
berbagai bahan yang bila dihidrolisis menghasilkan senyawa
tersebut
Katalisator Zat yang berperan untuk menurunkan Energi aktifasi dalam
suatu reaksi kimia
Katoda Elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi
Kb Tetapan ionisasi basa
189
190
191
192
193
194
195