Anda di halaman 1dari 3

Nama : Grenly Kereh

NIM : 14530048
Kelas/sem : Ilmu Kimia/VII
Mata Kuliah : kewirausahaan terapan

1. Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, (lahir
di Semarang, 28 April 1940) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia
merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie
Gwan. Robert merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya
bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan
Robert pada tahun 2012 yang dicatat Forbes mencapai US$ 6,5 miliar
menempatkannya sebagai orang terkaya ke-146 di dunia dan orang
terkaya nomor 1 di Indonesia. Robert Budi Hartono menikahi seorang
wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya,
Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan.
Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA).
Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga
memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008,
serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah
satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi
lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya
meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru
dibuat yakni Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga (Blibli.com), mereka juga
membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer. Robert sangat menyukai olahraga bulu
tangkis. Bermula dari sekadar hobi, ia kemudian mendirikan PB Djarum pada tahun 1969. Salah satu
pemain bulu tangkis yang berasal dari PB Djarum adalah Liem Swie King, yang terkenal dengan
julukan King Smash.

Berawal dari Mr. Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum
Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek
dengan merek Djarum yang ternyata sukses di pasaran. Pada tahun 1963, pabrik perusahaan
Djarum terbakar dan perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oei meninggal tak lama
kemudian. Setelah meninggal, Robert bersama kakaknya Michael Bambang Hartono, melanjutkan
usaha tersebut. Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun
1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum
memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek
Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

Di tangan dua bersaudara Hartono tersebut, Djarum bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.
Djarum saat ini memiliki pangsa pasar yang besar di Amerika Serikat. Di Indonesia, produksi Djarum
mencapai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional. Dengan
pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis
yang berinvestasi di berbagai sector antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan
multimedia. Pada tahun 2009, Djarum bersama dengan rokok kretek lain dilarang di Amerika
Serikat. Hal ini terjadi akibat telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium
pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

2. Ciputra

Ciputra atau Tjipoetra (Tjie Tjin Hoan) adalah putra dari pasangan Tjie
Siem Poe dan Lie Eng Nio, yang dilahirkan pada 24 Agustus 1931 di
Sulawesi. Suami dari Dian Sumeler, dan Ayah dari Rina Ciputra
Sastrawinata, Cakra Ciputra, Candra Ciputra, dan Junita Ciputra ini,
menurut majalah Forbes edisi tahun 2016, Ir. Ciputra meraih peringkat
ke 11, sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Ciputra USD 1,5
miliar atau setara Rp 19,93 triliun (kurs Rp 13.290 per USD).

Ciputra kecil bukanlah dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan. Bahkan untuk tinggal di rumah
yang layakpun tidak dia rasakan di usia kecilnya. Ketika remaja ia bersekolah di SMP dan SMA Frater
Don Bosco di Manado. Ia kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung. Pada tingkat empat, ia
bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yang
berkantor di sebuah garasi. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur pada tahun 1960, ia pindah ke
Jakarta. Ciputra sebagai seorang pendiri Grup Bisnis Ciputra telah melahirkan banyak karya di tanah
air dalam bidang properti. Hal tersebut diraih berkat visi, kecerdasan, keyakinan dan kerja keras
yang dipedomaninya hingga saat ini. Hingga tiba pada giliran dimana Ciputra kembali mendapat
pengakuan dan layak mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DR. H.C.) dari Universitas
Tarumanagara Jakarta pada tahun 2008 atas visi dan semangatnya mengembangkan properti di
Indonesia, sehingga tidak heran, banyak pula yang menyematkan sebutan sebagai begawan
properti Indonesia kepada sosok Ciputra.

PROYEK PROPERTI CIPUTRA


Diantaranya berupa kawasan hunian (township and residensial), kawasan hunian diluar negeri
(overseas), kawasan pergudangan, mal, apartemen (commercial), kawasan olah raga dan rekreasi
(sport and recreational), keagenan properti (brokerage), web dan majalah (web and magazine),
telekomunikasi (telecommunication), pendidikan (education), kesehatan (health care).
Berikut ini adalah daftar panjang proyek properti yang telah dan akan dikembangkan oleh grup
bisnis Ciputra.

RESIDENSIAL
Berikut ini adalah daftar nama-nama residensial ciputra yang tersebar di seantero nusantara, yaitu
mulai dari CitraGran Cibubur, Citra Indah Timur Cibubur, Citra Raya Tangerang, Citra Green Dago,
Citra Grand Galesong City, Citra City Balikpapan, Citraland Utara, Citramitra City Banjarbaru,
Citraland Jayapura, CitraRaya City, Citra Garden BMW, CitraLake Sawangan, CitraLand Puri Serang,
CitraGrand Senyiur. Lalu, City Samarinda, CitraGarden Aneka Pontianak, Citra Maja Raya,
CitraGarden City Malang, CitraLand Cirebon, CitraLand The Green Lake, CitraLand Bagya City
Medan, Citra Garden Pekan Baru, CitraGrand Semarang, CitraGrand Mutiara Yogyakarta, CitraSun
Garden Yogyakarta, CitraGarden Gowa, CitraLand NGK Jambi, CitaLand Banjarmasin,
CitraBukitIndah Balikpapan, CitraLand Manado, CitraLand Kendari, CitraGarden City Jakarta,
CitraLand Surabaya, Bukit Palma Surabaya, CitraRaya Tangerang, Citra Indah Timur Cibubur, Citra
Harmoni Sidoarjo, dan masih banyak yang lainnya.

KOMERSIAL
untuk kategori proyek properti komersial yang dikembangkan oleh grup bisnis Ciputra, diantaranya
yaitu, Ciputra World Jakarta, Ciputra World 2 Jakarta, Ciputra World Surabaya, Citra Towers, Ciputra
International, Mal Ciputra Cibubur, Citra Lake Suites, Citra Dream Hotel, Apartment UC, Somerset
Grand Citra, Ciputra Hotel Jakarta, Ciputra Mall Jakarta, Ciputra Hotel Semarang, Ciputra Mall
Semarang, Ciputra Mall Seraya Pekan Baru, Vida View Makassar, RoseWood Tanah Lot, BizPark
Pulogadung, BizPark Penggilingan, BizPark Bandung, BizPark Palembang, Multivision Tower.

OLAH RAGA & REKREASI


Berikutnya adalah proyek properti besutan Ciputra Grup yang bertema sport dan rekreasi, seperti
Ciputra Golf, Club and Hotel Surabaya, Waterpark Surabaya, Waterpark Citra Indah, Waterpark
CitraGarden Lampung, Waterpark CitraRaya Tangerang.

PROPERTI LUAR NEGERI


Beberapa proyek properti milik grup Ciputra yang berada di kawasan Asia Tenggara yaitu Ciputra
Hanio Vietnam, Grand Phnom Penh Cambodia.

PENDIDIKAN
Beberapa fasilitasn pendidikan yang dibangun oleh ciputra diantaranya yaitu sekolah Citra Berkat
Kindergarten, Citra Kasih Kindergarten School, TK Citra Berkat Jonggol, TK Citra Berkat Bukit Palma,
SD Citra Berkat Jonggol, SD Citra Kasih, SD Citra Berkat Bukit Palma, Citra Berkat Secondary School,
Citra Berkat Tangerang, SMP Citra Kasih, SMP Citra Berkat Jonggol, SMP Citra Berkat Bukit Palma,
SMA Citra Kasih, Sekolah Ciputra Surabaya, hingga Universitas Ciputra Surabaya.

KESEHATAN
Selain bergerak di bidang pendidikan, diluar core bisnis-nya, Ciputra Grup juga mengembangkan
fasilitas di bidang kesehatan. Beberapa yang sudah dikembangkan diantaranya CSEC, CMC, dan CH.

Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) adalah usaha patungan Ciputra Healthcare dengan Singapore Medical
Group (SMG) yang dibangun dengan konsep sarana dan prasarana modern, dengan suasana yang
bersahabat dan ramah, ditunjang peralatan di bidang kedokteran mata terkini, serta layanan
kualitas premium.

Berikutnya adalah Ciputra Medical Center (CMC) yang memiliki tujuan utama memberikan
informasi preventif, akuratif, bahkan rehabilitatif kepada masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia tentang gaya hidup sehat. Baik CSEC dan CMC berlokasi di Lotte Shopping Avenue Ciputra
World 1 di Jalan Prof. Dr. Satrio Jakarta Selatan.

Selain itu, Ciputra Hospital menjadi salah satu fasilitas utama dan pertama di bidang kesehatan yang
dibangun oleh Ciputra yang berlokasi di CitraRaya Tangerang.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Budi_Hartono

http://www.profperti.com/profil-ciputra-dan-kerajaan-bisnis-propertinya/

Anda mungkin juga menyukai