Anda di halaman 1dari 11

1.

Alat Laboratorium

Laboratorium adalah pusat yang digunakan untuk melakukan riset ilmiah, eksperimen, dan
pengukuran. Laboratorium ini biasanya dibedakan berdasarkan disiplin ilmunya, misalnya seperti
laboratorium kimia, fisika, farmasi, biologi dan mikrobiologi.

2. Macam – Macam Alat Laboratorium Berserta Fungsi Nya

1. Gelas Ukur

Gelas ukur adalah alat laboratorium yang umum sekali digunakan untuk menakar atau mengukur zat
cair. Namun berbeda dengan peralatan volumetrik lainnya, gelas ukur laboratorium memiliki
kekurangan dalam akurasi volumenya. Sehingga gelas ukur hanya digunakan untuk pelarutan
senyawa yang tidak berpengaruh pada perbedaan selisih komponen yang terlalu besar.

Terdapat beberapa ukuran gelas ukur yang bisa kita temukan di laboratorium, mulai dari 10 mL
hingga 2000 mL. Bahan yang digunakan juga ada 2 jenis, yaitu gelas ukur kaca yang tahan terhadap
panas dan gelas ukur plastik.

2. Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar
jari tangan manusia. Tabung reaksi  tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya
memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.

Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair
atau padat, utamanya untuk uji kualitatif.  Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang
memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.

 
3. Labu Ukur 

Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan
larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa
digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi
tinggi.

Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi,
volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat  tanda batas yang
menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.

Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun,
ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi
kimia, seperti bahan polietilen.

4. Gelas Beaker

Gelas yang sering disebut gelas piala  dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi
sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia
dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau
hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.

Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari
bahan borosilikat atau plastik.
5. Pipet Tetes

Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa
jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet diantaranya
yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume.

Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah
yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa
kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.

6. Pipet Ukur

Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada
pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet ukur
sendiri adalah 50 ml.

7. Pipet Volume

Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang
lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini
merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi.
Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil
larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung tersebut.

8. Labu Erlenmeyer

Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan
leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari  nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal
jerman.

Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya
erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer
bervariasi mulai dari 50 – 500 ml.

9. Kaki Tiga

Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai
penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses
pemanasan.

10. Penjepit Tabung 

Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses
pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat
kondisi alat tersebut panas.
11. Rak Tabung Reaksi

Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang
dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20
x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung
reaksi dikeringkan.

Secara ringkas. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi,
mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.

12. Plat Tetes

Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan.
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.

13. Mortar dan Alue (Pestle)

Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu. Fungsi alat laboratorium ini
adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau
kristal.
Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau
menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll.

Perlu diketahui juga, Mortal (lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian
batang yang kita pegang.

14. Kawat Kasa

Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan
pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian
bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal.

15. Kawat Nikrom

Kawat nikrom adalah alat laboratorium yang digunakan untuk pengujian nyala api pada bahan kimia
tertentu. Kawat nikrom sendiri terbuat dari nikel dan krom, sehingga dinamakan nikrom.

16. Corong Pisah

Corong pemisah atau corong pisah adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengekstraksi zat
cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan densitas zat yang tercampur.Corong pisah memiliki
bentuk kerucut dengan bagian atas setengah bola dan bawah yang meruncing. Alat ini memiliki keran
dibawahnya yang berfungsi untuk mengalirkan senyawa hasil ekstraksi.

Corong pemisah terbuat dari kaca borosilikat dan teflon dengan ukuran yang bervariasi antara 50 mL
hingga 3 L. Bahkan dalam skala industri, corong pemisah dapat berukuran sangat besar.

17. Batang Pengaduk

Pengaduk kaca atau batang pengaduk kaca merupakan perlatan laboratorium yang digunakan untuk
mencampur zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan laboratorium.

Bentuk pengaduk kaca biasanya menyerupai sedotan dengan benjolan di salah satu sisinya. Alat ini
biasanya terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas. Umumnya pengaduk kaca digunakan
untuk mencampur larutan, seperti kebutuhan dekantasi, kristalisasi dan ekstraksi.

18. Gelas Arloji 

Gelas arloji atau disebut juga kaca arloji merupakan suatu media atau peralatan gelas yang sering
digunakan dalam pengujian gravimetri. Fungsi gelas arloji sendiri adalah sebagai tempat
penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan.

19. Labu Destilasi


Labu destilasi adalah alat laboratorium yang memiliki kegunaan sebagai alat penyulingan
atau destilasi suatu bahan kimia.

Prinsip kerja dari alat tersebut yaitu memisahkan dua zat yang memiliki perbedaan titik didih.
Dengan melakukan pengujian menggunakan labu destilasi, Kita bisa menentukan metode
yang akan digunakan dalam penelitian.

20. Kondensor

Kondensor merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengembunkan atau mendinginkan


cairan. Alat ini biasanya digunakan saat proses refluk (pendinginan terbalik) dalam destilasi.
Kondensor mempunyai bentuk memanjang yang berbeda-beda sesuai kegunaannya masing-masing.
Biasanya kondensor terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap suhu panas.

21. Spatula

Spatula biasa digunakan untuk mengambil bahan kimia bentuk padatan atau kristal.

Untuk mengambil zat zat yang memiliki reaksi pada logam maka digunakan spatula plastik.
Sebaliknya. Zat-zat yang tidak memiliki reaksi pada logam, maka digunakan spatula logam.

22. Buret
Buret adalah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki nilai ukur tertentu dengan
bagian bawah yang memiliki sumbat keran. Kegunaan buret dalam pengujian adalah sebagai wadah
penampung reagen yang akan digunakan pada saat titrasi.

23. Filler

Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal
pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga
dijamin aman dan tidak mudah rusak.

24. Pembakar Bunsen

Pembakar bunsen diambil dari nama Robert Bunsen. Fungsi pembakar bunsen adalah untuk
pemanasan, pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya.

Pembakar bunsen menghasilkan nyala api gas tunggal terbuka. dan secara maan membakar gas yang
mudah terbakar seperti  gas alam dan bahan bakar gas cair semisal, propana dan butana atau campuran
keduanya.

25. Pembakar Spiritus

Fungsi pembakar spiritus adalah untuk memanasi larutan atau membakar zat proses percobaan kimia.
26. Botol Semprot

Walaupun hanya sebuah botol, botol semprot memiliki peran yang cukup penting di dalam
laboratorium. Tanpa adanya botol semprot kita akan kesulitan dalam pengenceran suatu larutan.

Botol semprot biasanya berisi akuades yang digunakan untuk pengenceran ataupun pembersihan.
Ukuran botol semprot juga bervariasi, mulai dari 100 mL hingga 500 mL.

27. PH Meter

pH meter adalah alat yang memiliki fungsi sebagai alat ukur tingkat keasaman suatu zat. Alat ini
sering kita temukan di semua laboratorium, bahkan di laboratorium kesehatan sekalipun.

Salah satu pengaplikasian pH meter di dalam laboratorium ialah untuk mengukur keasaman air dan
tanah.

28. Desikator

Desikator laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air dari suatu
bahan atau sampel. Biasanya bentuk desikator menyerupai toples kaca yang ada di rumah
kita.
Desikator mampu menghilangkan kadar air karena di dalam alat ini terdapat silika gel yang
mampu mengikat senyawa H2O.

29. Corong

Corong laboratorium mempunyai fungsi dan bentuk yang sama seperti corong pada
umumnya. Namun terbuat dari kaca agar tahan terhadap panas yang ditimbulkan oleh bahan
kimia.

Fungsi corong gelas adalah untuk membantu memasukan zat cair atau senyawa kimia dari
satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini agar cairan/senyawa tidak tertumpah ketika
dipindahkan.

Keberadaan corong di laboratorium sangatlah penting guna mempermudah analisa. Tidak


disarankan memindahkan senyawa kimia tanpa menggunakan corong, apalagi saat
memindahkannya ke buret.

30. Klem dan Statif

Statif dan klem merupakan alat laboratorium yang penggunaannya tidak bisa dipisahkan begitu saja.
Alat ini sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan pemisahan atau ekstraksi.

Secara umum statif digunakan untuk alat penyangga dan klem digunakan untuk menjepit.

Anda mungkin juga menyukai