Anda di halaman 1dari 40

1.

Gelas Beker (Beaker Glass)

Gambar Gelas Beaker


Gelas beaker atau (Beaker glass) merupakan alat laboratorium yang digunakan
untuk menampung reagen. Alat gelas ini juga bisa digunakan untuk mengaduk,
mencampur dan memanaskan cairan saat pengujian senyawa.
Gelas beaker adalah peralatan yang sangat umum ditemukan ketika kita sedang
berada di laboratorium. Bentuk gelas beaker biasanya berbentuk silinder dengan
permukaan yang datar disertai paruh atau corot. Corot ini berguna agar cairan tidak
tumpah saat di tuangkan ke media lain.
Terdapat beberapa ukuran atau volume dari gelas beaker ini, mulai dari 20 mL hinga
3000 mL. Bahan yang digunakan juga ada 2 macam, yaitu borosilikat dan plastik.

2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)


Sama seperti gelas beaker, erlenmeyer merupakan salah satu alat yang sering kita
temukan di laboratorium. Nama erlenmeyer diambil dari penemunya yang
bernama Emil Erlenmeyer, Seorang Kimiawan asal Jerman pada tahun 1860.
Gelas erlenmeyer di laboratorium digunakan untuk mencampur, mengukur dan
menyimpan cairan senyawa selama pengujian. Dalam pengujian kimia biasanya
erlenmeyer digunakan untuk proses titrasi. Sedangkan pada pengujian mikrobiologi
erlenyer digunakan untuk kultivasi mikroba.
Erlenmeyer berbentuk kerucut dengan leher silinder dan alas yang datar. Ukuran
erlenmeyer bervariasi antara 50 mL hingga 500 mL.

3. Labu Ukur (Volumetric Flask)

Gambar labu Ukur


Labu ukur atau labu volumetrik (Volumetric Flask) adalah alat kimia yang
digunakan untuk mengencerkan suatu larutan dengan volume tertentu.  Alat yang
terbuat dari kaca ini biasa digunakan untuk membuat atau mengencerkan larutan
dengan konsentrasi yang tinggi.
Pemakaian labu ukur yaitu larutan di encerkan hingga tepat batas garis meniskus,
yaitu suatu garis tanda tera yang terdapat pada leher labu ukur. Fungsi garis miniskus
adalah untuk mengetahui bahwa volume larutan sudah sama dengan labu ukur yang
kita gunakan.
Terdapat beberapa labu ukur yang ada di laboratorium, mulai dari 1 mL hingga 2000
mL. Umumnya labu ukur memiliki warna yang transparan cerah, namun ada juga
labu ukur yang berwarna gelap seperti transparan hitam. Labu ukur yang gelap ini
biasanya digunakan untuk saat larutan mudah terurai ketika terkena cahaya
seperti polietilen.
4. Gelas Piala (Measuring Cylinders)

Gambar Gelas Ukur


Gelas ukur adalah alat laboratorium yang umum sekali digunakan untuk menakar
atau mengukur zat cair. Namun berbeda dengan peralatan volumetrik lainnya, gelas
ukur laboratorium memiliki kekurangan dalam akurasi volumenya. Sehingga gelas
ukur hanya digunakan untuk pelarutan senyawa yang tidak berpengaruh pada
perbedaan selisih komponen yang terlalu besar.
Terdapat beberapa ukuran gelas ukur yang bisa kita temukan di laboratorium, mulai
dari 10 mL hingga 2000 mL. Bahan yang digunakan juga ada 2 jenis, yaitu gelas ukur
kaca yang tahan terhadap panas dan gelas ukur plastik.

5. Tabung Reaksi (Test Tube)

Gambar Tabung Reaksi


Tabung reaksi adalah peralaran gelas laboratorium berbentuk U yang terbuat dari
kaca ataupun plastik. Ukuran tabung reaksi biasanya hanya sebesar jari tangan
manusia dewasa. Umumnya diameter tabung reaksi berkisar antara 10 mm hingga 20
mm dengan panjang 50 mm hingga 200 mm.
Tabung reaksi kimia berfungsi untuk mencampur, menampung dan memanaskan
senyawa kimia cair atau padat, terutama untuk pengujian yang bersifat kulitatif.
Selain tabung reaksi, terdapat juga tabung pembiak yang bentuk dan ukurannya
hampir sama. Hanya saja tabung pembiak digunakan di laboratorium biologi dan
laboratorium mikrobiologi.

6. Buret (Burets)

 adalah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki nilai ukur

tertentu dengan bagian bawah yang memiliki sumbat keran. Kegunaan buret dalam

pengujian adalah sebagai wadah penampung reagen yang akan digunakan pada

saat titrasi.

Ketelitian buret dalam pengujian sangatlah akurat, karena alat ini dirancang untuk

tingkat presisi yang tinggi. Alat buret kelas A memiliki tingkat ketelitian hingga ±

0,05 cm3. Sehingga buret sangat cocok untuk pengujian yang bersifat kuantitatif.Saat
ini, alat titrasi sudah ada yang berbasis teknologi modern untuk menggantikan peran

buret di laboratorium. Meski begitu, peranan buret masih belum tergantikan sebagai

alat laboratorium konvensional yang murah dan efisien.

7. Corong (Funnels)

Gambar Corong Gelas

Corong laboratorium mempunyai fungsi dan bentuk yang sama seperti corong pada

umumnya. Namun terbuat dari kaca agar tahan terhadap panas yang ditimbulkan oleh

bahan kimia.

Fungsi corong gelas adalah untuk membantu memasukan zat cair atau senyawa kimia

dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini agar cairan/senyawa tidak tertumpah

ketika dipindahkan.

Keberadaan corong di laboratorium sangatlah penting guna mempermudah analisa.

Tidak disarankan memindahkan senyawa kimia tanpa menggunakan corong, apalagi

saat memindahkannya ke buret.


8. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Gambar Pipet Ukur

Pipet ukur merupakan salah satu alat yang digunakan di laboratorium. Pipet ukur

terbuat dari kaca borosilikat dan masuk dalam peralatan gelas laboratorium.

Kegunaan pipet ukur adalah untuk mengambil larutan kimia yang memiliki

konsentrasi tinggi, agar keselamatan kerja lebih aman. Ketelitian pipet ukur sangatlah

akurat jika dibandingkan dengan gelas ukur. Oleh karena itu alat ini sering digunakan

analisa setiap harinya.

Perlu kita ketahui jika ukuran pipet ukur sangatlah bervariasi, mulai dari ukuran 1

mL hingga 100 mL. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan laboran ketika

mengambil suatu larutan kimia dengan volume tertentu.

9. Pipet Volume (Volumetric Pipettes)


Gambar Pipet Volume

Pipet volume atau disebut juga pipet gondok merupakan alat laboratorium yang

fungsinya hampir sama seperti pipet ukur, hanya saja ada sedikit perbedaan pada

volume ukurnya.

Kegunaan pipet volume hanya untuk mengambil larutan dengan volume sesuai

dengan kapasitasnya. Hal ini tentu berbeda dengan pipet ukur yang bisa digunakan

untuk mengambil larutan dengan volume dibawah kapasitasnya.

Pipet volume memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik jika dibandingkan dengan

pipet ukur, karena volume yang di ambil sesuai dengan kapasitas labu volume-nya.

Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengambil zat cair menggunakan labu

volume.

Ukuran pipet volume juga sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL. Bahkan kita

bisa menemukan volume yang lebih kecil atau lebih besar ketika di laboratorium.
Sama seperti alat kaca laboratorium lainnya, pipet volume terbuat dari kaca

borosilikat yang tahan terhadap panas.

10. Desikator (Desiccators)

Gambar Desikator

Desikator laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air

dari suatu bahan atau sampel. Biasanya bentuk desikator menyerupai toples kaca

yang ada di rumah kita.

Desikator mampu menghilangkan kadar air karena di dalam alat ini terdapat silika gel

yang mampu mengikat senyawa H 2O.

11. Pengaduk Kaca (Stirring Rod)


Gambar Pengaduk Kaca

Pengaduk kaca atau batang pengaduk kaca merupakan perlatan laboratorium yang

digunakan untuk mencampur zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan

laboratorium.

Bentuk pengaduk kaca biasanya menyerupai sedotan dengan benjolan di salah satu

sisinya. Alat ini biasanya terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas.

Umumnya pengaduk kaca digunakan untuk mencampur larutan, seperti

kebutuhan dekantasi, kristalisasi dan ekstraksi.

12. Gelas Arloji (Watch Glasses)


Gambar Gelas Arloji

Gelas arloji atau disebut juga kaca arloji merupakan suatu media atau peralatan gelas

yang sering digunakan dalam pengujian gravimetri. Fungsi gelas arloji sendiri

adalah sebagai tempat penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan.

Alat ini terbuat dari gelas yang berbentuk bulat dengan lengkungan dibawahnya.

Terdapat beberapa ukuran kaca arloji yang ada di laboratorium, tergantung dari

kebutuhan penimbangan.

13. Corong Pemisah (Separatory Funnels)


Gambar Corong Pisah

Corong pemisah atau corong pisah adalah alat laboratorium yang digunakan untuk

mengekstraksi zat cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan densitas zat yang

tercampur.

Corong pisah memiliki bentuk kerucut dengan bagian atas setengah bola dan bawah

yang meruncing. Alat ini memiliki keran dibawahnya yang berfungsi untuk

mengalirkan senyawa hasil ekstraksi.

Corong pemisah terbuat dari kaca borosilikat dan teflon dengan ukuran yang

bervariasi antara 50 mL hingga 3 L. Bahkan dalam skala industri, corong pemisah

dapat berukuran sangat besar.

14. Corong Buchner (Buchner Funnels)

Ga mbar Corong Buchner


Corong buchner adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk penyaringan

cairan dengan bantuan vakum. Biasanya corong buchner terbuat dari porselen, namun

terkadang ada yang terbuat dari plastik dan kaca.

Penggunaan corong buchner dilakukan dengan meletakan alat ini ke penyedot atau

vakum. Untuk menyaring biasanya digunakan kertas saring berpori yang diletakan di

atas corong. Sampel cairan kemudian akan ditarik kedalam wadah menggunakan

hisapan vakum.

15. Krusibel (Crucible)

Gambar Krusibel

Krusibel merupakan alat laboratorium yang digunakan sebagai tempat sampel yang

tahan terhadap panas. Alat ini mampu menahan suhu hingga 3000°C.

Krusibel terbuat dari porselen yang bersifat inert. Artinya alat ini tidak bereaksi

terhadap reaksi kimia, terutama suhu yang panas.


16. Kondensor Laboratoium (Condensers)

Gambar Kondensor Laboratorium

Kondensor merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengembunkan atau

mendinginkan cairan. Alat ini biasanya digunakan saat proses refluk (pendinginan

terbalik) dalam destilasi.

Prinsip kerja kondensor yaitu mengubah uap yang ada di dalam kondensor menjadi

cairan kembali. Artinya uap tidak dilepaskan ke luar udara, melainkan tertahan,

menjadi embun dan jatuh lagi ke bawah. Sehingga volume di dalam kondensor akan

tetap konstan.

Kondensor mempunyai bentuk memanjang yang berbeda-beda sesuai kegunaannya

masing-masing. Biasanya kondensor terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap

suhu panas.
17. Cawan Porselin (Dishes Porcelain)

Gambar Cawan Porselin

Cawan porselen atau cawan penguap merupakan alat laboratorium yang digunakan

sebagai tempat penguapan sampel kadar air. Kegunaan cawan porselin biasanya

dalam proses pemisahan atau kristalisasi.

Implementasi penggunaan cawan porselen biasanya dilakukan di dalam oven bersuhu

80°C hingga 105°C, tergantung dari prosedurnya.

Sama seperti kebanyakan alat laboratorium lainnya, ukuran cawan porselin juga

bervariasi. Mulai dari yang kecil 10 mL hingga yang besar 1000 mL.

18. Botol Penetes (Dropping Bottles)


Gambar Botol Penetes

Botol penetes  adalah alat yang digunakan untuk menyimpan dan menetaskan cairan

kimia. Biasanya botol ini digunakan untuk menyimpan cairan indikator atau cairan

buffer.

Botol tetes terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi panas. Ada 2

warna yang biasa digunakan dalam pembuatan botol ini, yaitu warna bening dan

gelap.

Kapasitas yang digunakan biasanya 30 ml hingga 250 mL. Botol ini juga dilengkapi

penutup sekaligus pipet yang berfungsi untuk meneteskan cairan.

19. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Gambar Pipet Tetes


Pipet tetes adalah alat yang paling sering kita lihat dalam pengujian di laboratorium.

Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan atau menambahkan larutan dari satu wadah

ke wadah lainnya.

Alat ini berbentuk seperti sedotan yang memiliki pompa di ujung atasnya. Ukuran

pipet tetes biasanya sangat kecil, bervolume 1 mL dan terbuat dari kaca pyrex.

20. Cawan Petri (Petri dish)

Gambar Cawan Petri

Cawan petri atau cawan petridish merupakan alat laboratorium yang digunakan

sebagai wadah untuk pengembang biakan sel. Alat ini masuk kedalam daftar

peralatan laboratorium biologi dan alat laboratorium mikrobiologi.

Cawan petri biasanya terbuat dari kaca dan plastik transparan. Namun cawan petri

kaca lebih sering ditemukan di laboratorium. Ukuran cawan petri juga bervariasi,

mulai dari 5 cm hingga 20 cm tergantung dari berapa media yang diisi.


21. Botol Timbang (Weighing Bottle)

Gambar Botol Timbang

Botol timbang adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai wadah penyimpanan

bahan yang akan di timbang, terutama untuk bahan zat cair. Selain itu fungsi botol

timbang juga dapat digunakan untuk menentukan kadar air suatu bahan.

Di dalam laboratorium botol timbang memiliki bentuk bervariasi. Biasanya kapasitas

botol timbang berkisar antara 15 mL hingga 80 mL.

22. Labu iodium (Iodium Determination Flask)


Gambar Labu Iodium

Labu iodium  merupakan salah satu alat laboratorium  yang digunakan untuk

mereaksikan berbagai jenis zat yang menghasilkan iodium. Kapasitas dari alat

tersebut yaitu sekitar 100-500 ml.

Dibagian atas labu iodium terdapat suatu piringan yang terbuat dari kaca dan

memiliki fungsi untuk menempatkan larutan untuk mengikat uap iodium dari hasil

reaksi. Selain itu, alat tersebut juga dilengkapi tutup asah yang berguna untuk

menahan uap iodium.

23. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Gambar Labu Kjeldahl

Labu Kjeldahl merupakan alat laboratorium yang memiliki fungsi antara lain untuk

digesti protein atau destruksi, dan bisa digunakan juga sebagai labu destilasi.
Labu Kjeldahl terbuat dari kacas boroksilikat dimana kapasitasnya berkisar antara 50

hingga 1000ml.

24. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Gambar Pembakar Bunsen

Pembakar bunsen adalah alat yang digunakan untuk proses pemanasan,

pembakaran, serta untuk sterilisasi alat laboratorium.

Gas yang biasa digunakan adalah metana, propana, maupun butana. Pada uji

kualitatif, pembakar bunsen digunaakan sebagai alat untuk memanaskan tabung

reaksi.

Sampel yang diuji dengan tabung reaksi akan dibakar menggunakan api yang

menyala secara konstan dalam waktu tertentu.

25. Rak Tabung Reaksi (Test Tube Rack)


Gambar Rak Tabung Reaksi

Rak tabung merupakan salah satu alat yang memiliki kegunaan sebagai tempat untuk

meletakkan tabung reaksi.

Biasanya, rak tabung terbuat dari kayu berbentuk rak kecil serta ada beberapa lubang

dibagian atasnya. Namun, saat ini tak jarang ada juga rak tabung yang terbuat dari

bahan stainless steel.

Ukuran dari rak tabung sendiri beragam, umumnya memiliki panjang 35 cm dan

lebarnya 7 cm dengan dilengkapi lubang sebanyak 24. Lubang itulah yang digunakan

untuk meletakkan tabung reaksi sehingga bisa berdiri dan lebih rapih.

26. Penjepit Tabung (Test Tube Clamp)


Gambar Penjepit Tabung Reaksi

Penjepit tabung adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai penjepit tabung

reaksi, kertas saring, dan berbagai benda laboratorium lainnya saat proses

pemanasan.

Penjepit ini memudahkan Anda dalam proses pengambilan sampel yang panas atau

berbahaya karena tangan tidak perlu menyentuhnya secara langsung.

27. Penghisap Pipet (Pipet Filler)


Gambar Karet Penghisap

Penghisap pipet atau biasa disebut pipet filler adalah alat laboratorium yang

memiliki fungsi untuk menghisap atau menyedot larutan. Alat tersebut dipasang pada

ujung pipet volume maupun pipet ukur.

Karet yang digunakan pipet filler adalah bahan yang memiliki ketahanan terhadap

berbagai macam bahan kimia. Ada 3 bagian pada penghisap pipet. Tiga bagian

tersebut yaitu katup aspirate, katup suction, dan juga katup exhaust.

Masing-masing katup tersebut diberi tanda simbol, simbol A merupakan katup

aspirate yang mempunyai fungsi mengeluarkan udara di dalam filler.

Simbol S adalah katup suction, fungsinya menyedot larutan, sedangkan simbol E

merupakan katup exhaust yang memiliki fungsi mengeluarkan cairan yang terdapat

didalam pipet.

28. Klem dan Statif (Clamps and Statives)

Gambar Klem dan Statif


Statif dan klem merupakan alat laboratorium yang penggunaannya tidak bisa

dipisahkan begitu saja. Alat ini sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan

pemisahan atau ekstraksi.

Secara umum statif digunakan untuk alat penyangga dan klem digunakan untuk

menjepit.

29. Oven Laboratorium (Laboratory Oven)

Gambar Oven Laboratorium

Oven laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan berbagai alat

sebelum dipergunakan serta untuk mengeringkan bahan-bahan yang masih basah.

Namun, yang perlu diingat, tidak semua jenis alat bisa dikeringkan dalam oven.

Hanya peralatan gelas laboratorium yang mempunyai spesifikasi dengan tingkat

ketelitian rendah saja.


Jika gelas yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dikeringkan/dipanaskan

menggunakan oven, bisa berakibat memuai dan ketelitiannya tidak akurat lagi.

30. pH Meter (pH Meter)

Gambar pH Meter Laboratorium

pH meter adalah alat yang memiliki fungsi sebagai alat ukur tingkat keasaman suatu

zat. Alat ini sering kita temukan di semua laboratorium, bahkan di laboratorium

kesehatan sekalipun.

Salah satu pengaplikasian pH meter di dalam laboratorium ialah untuk mengukur

keasaman air dan tanah.

31. Termometer lab (Thermometer)


Gambar Termometer Laboratorium

Sama seperti pH meter, termometer juga salah satu alat yang selalu bisa ditemukan di

semua laboratorium. Termometer sendiri adalah alat yang digunakan untuk

mengukur suhu.

Banyak sekali tipe dan jenis termometer yang ada di laboratorium. Hal ini karena

pengukuran suhu dalam penelitian ilmiah tidak selalu sama metodenya.

Namun secara umum, beberapa jenis termometer sering sekali bisa kita temukan di

laboratorium seperti termometer air raksa, termometer digital dan termometer

dinding.

32. Spatula Laboratorium (Lab Spatulas)


Gambar Spatula Laboratorium

Ada berbagai jenis spatula, namun spatula laboratorium tentunya berbeda dengan

spatula lainnya. Spatula merupakan alat yang memiliki kegunaan untuk mengambil

berbagai bahan kimia.

Spatula yang ada dilaboratorium kimia pada umumnya mempunyai bentuk pipih,

kecil, dan juga bertangkai. Selain itu, ada berbagai jenis bahan spatula, yaitu

alumunium, stainless steel, atau bahkan berbahan kayu.

Ketiga jenis spatula tersebut juga memiliki fungsi yang berbeda-beda.  Biasanya, jenis

bahan yang digunakan di laboratorium saat penelitian bergantung pada jenis benda

atau bahan yang akan diambil menggunakan spatula.

33. Plat Tetes (Spot Plate)


Gambar Plat Tetes

Plat tetes adalah perlatan laboratorium berbahan keramik ataupun porselen.

Bentuknya menyerupai lempengan atau cekungan seperti mangkok, namun dengan

ukuran yang kecil.

Plat tetes berfungsi untuk mereaksikan suatu zat dengan jumlah yang kecil. Biasanya

di dalam pengujian kimia alat ini digunakan sebagai tempat mereaksikan sampel

dengan indikator zat warna.

34. Mortar dan Alu (Mortar and Pestle)


Gambar Mortar dan Alu

Mortar dan alue adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghancurkan

atau menghaluskan suatu sampel yang bersifat padat.

Bahan Mortar dan Alue terbuat dari porselen yang padat dan keras. Mortar sendiri

merupakan bagian wadah sampel, sedangkan alue merupakan batang tumpul yang

digunakan untuk menggerus sampel.

35. Kaki Tiga (Tripod)

Gambar kaki Tiga Laboratorium

Kaki tiga adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk menyangga pembakar

spiritus.

Alat penyangga pembakar spiritus tersebut biasanya memiliki diameter ring 80 mm

dan dilengkapi 3 kaki yang panjangnya 8 cm, serta diameter luar berukuran 8 mm.

36. Kawat Kasa (Wire Gauze)


Gambar Kawat Kasa

Kawat kasa  adalah alat yang digunakan untuk menahan gelas beaker dan labu ukur

saat sedang melakukan pemanasan. Alat ini biasanya digunakan dengan pemanas

spiritus dalam pengujiannya.

Kawat kasa biasanya ditopang dengan menggunakan kaki tiga yang terbuat dari plate

besi agar kuat dalam menahan beban sampel pengujian.

37. Labu Destilasi (Distillation Flask)


Gambar Labu Destilasi

Labu destilasi  adalah alat laboratorium yang memiliki kegunaan sebagai alat

penyulingan atau destilasi suatu bahan kimia.

Prinsip kerja dari alat tersebut yaitu memisahkan dua zat yang memiliki perbedaan

titik didih. Dengan melakukan pengujian menggunakan labu destilasi, Kita bisa

menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

38. Botol Semprot (Squeeze Bottle)

Gambar Botol Semprot

Walaupun hanya sebuah botol, botol semprot memiliki peran yang cukup penting di

dalam laboratorium. Tanpa adanya botol semprot kita akan kesulitan dalam

pengenceran suatu larutan.


Botol semprot biasanya berisi akuades yang digunakan untuk pengenceran ataupun

pembersihan. Ukuran botol semprot juga bervariasi, mulai dari 100 mL hingga 500

mL.

39. Kawat Nikrom (Nichrome Wire)

Gambar Kawat Nikrom

Kawat nikrom adalah alat laboratorium yang digunakan untuk pengujian nyala api

pada bahan kimia tertentu. Kawat nikrom sendiri terbuat dari nikel dan krom,

sehingga dinamakan nikrom.

Biasanya alat ini dipanaskan menggunakan bunsen dengan mengamati warna api

yang dihasilkan. Pengujian menggunakan kawat nikrom bersifat kualitatif karena

tidak bisa membaca hasil unsur di dalam sampel secara proporsional.

40. Magnetik Stirer (Magnetic Stirer)


Gambar Magnetik Stirrer

Magnetic stirer merupakan alat pengaduk otomatis yang memanfaatkan gaya magnet

dalam perputarannya. Alat ini sangat memudahkan kita dalam pengadukan karena

dapat menghomogenisasi zat/sampel dengan cepat.

Pengunaan stirrer biasanya di sandingkan dengan hot plate, dimana hotplate sebagai

perangkat yang memutarkan stirer secara stasioner dan sekaligus alat pemanasnya.

41. Hot Plate (Hot Plate)

Gambar Hotplate Laboratorium


Hotplate adalah alat pemanas sampel atau larutan yang ada di laboratorium. Hotplate

sendiri biasanya terdiri dari stirer yang dapat digunakan sebagai alat pengadukan

secara konstan.

Penggunaan alat ini cukuplah mudah, kita hanya tinggal mencolokan kabel ke arus

listrik dan mengatur suhu yang di inginkan. Terlebih lagi alat ini juga dilengkapi

dengan stirrer yang memudahkan pengadukan sampel agar menjadi homogen.

42. Neraca Analitik (Analytical Balance)

Gambar Neraca Analitik

Neraca analitik adalah alat laboratorium yang digunakan untuk penimbangan suatu

sampel dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini mampu mengkur

dengan akurasi 0,1 mg bahkan ada yang lebih kecil lagi.

Ada beberapa jenis neraca analitik di dalam laboratorium, diantaranya ialah neraca

analitik digital dan neraca analitik analog.


43. Sentrifuse (Centrifuge)

Gambar Sentrifuse Laboratorium

Sentrifuse merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan organel

larutan/senyawa melalui proses pengendapan. Pemisahan komponen larutan ini

terjadi berdasarkan massa jenisnya.

Proses pengendapan larutan dengan cara memasukan larutan kedalam tabung yang

kemudian akan diputar menggunakan sentrifuse. Alat ini akan berputar dengan cepat

sehingga larutan di dalam tabung akan terpisah menjadi dua fasa.

44. Mikroskop (Microscope)
Gambar Mikroskop Laboratorium

Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk melihat objek yang

sangat kecil. Objek kecil ini seperti kuman, bakteri, sel dan objek yang tidak bisa

dilihat dengan mata telanjang.

Terdapat beberapa jenis mikroskop yang ada di laboratorium. Namun prinsip

kerjanya tetap sama, yaitu menggunakan lensa optik sebagai pembesar objeknya.

45. Kaca Pembesar (Lup)


Gambar Kaca Pembesar

Lup atau kaca pembesar  adalah  alat laboratorium yang dapat memudahkan kita

melihat objek menjadi terlihat lebih besar. Alat lab ini berbentuk bulat cembung

dengan pegangan di ujungnya.

Cara menggunakan lup yaitu dengan menempatkan fokus kaca pembesarnya terhadap

objek yang akan di perbesar agar terlihat lebih jelas.

46. Mikro Pipet (Micro Pipette)


Gambar Mikro Pipet

Mikropipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memindahkan larutan

dengan tingkat akurasi tinggi dengan volume yang sangat kecil. Sesuai dengan

namanya yang diambil dari kata mikro yang berarti kecil.

Mikro pipet juga dikenal dengan istilah pipet otomatis karena volume yang diambil

dapat diatur secara presisi.

47. Piknometer (Laboratory Pycnometer)

Gambar Piknometer

Piknometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghitung massa jenis

atau densitas dari fluida. Biasanya alat ini digunakan untuk menghitung massa jenis

oli dan minyak goreng.

Piknometer sendiri merupakan alat gelas laboratorium yang kecil. Alat ini terdiri dari

3 bagian yaitu gelas atau tabung ukur, lubang dan tutupnya.


48. Lemari Asam (Fume Hood Laboratory)

Gambar Lemari Asam Laboratorium

Keberadaan lemari asam di laboratorium sangatlah penting, sebab lemari asam

memiliki peran penting dalam Keselamatan kerja di laboratorium. Lemari asam

sendiri merupakan alat laboratorium yang digunakan sebagai tempat pengujian

senyawa pekat.

Fungsi dan kegunaan lemari asam adalah untuk meghindarkan kita dari berbagai jenis

uap berbahaya yang mungkin saja keluar dari bahan kimia seperti Asam Sulfat dan

Amonia.

Uap berbahaya tersebut akan masuk melalui filter yang ada di lemari asam sebelum

dibuang ke udara agar udara di lingkungan sekitar tidak tercemar.

49. Indikator Universal (pH Paper Indicator)


Gambar Indikator Universal

Indikator universal  merupakan kertas indikator yang digunakan untuk mengukur

tingkat keasaman suatu larutan. Cara meggunakan kertas ini sangatlah mudah, kita

hanya perlu mencelupkan kertas ini ke dalam larutan.

Setelah kertas tercelup maka akan terjadi perubahan warna. Perubahan warna ini yang

akan menentukan berapa nilai keasaman (pH) larutan tersebut dengan acuan warna

standar yang sudah tertera pada kemasan.

50. Shaker Laboratorium (Shaker Laboratory)


Gambar Shaker Laboratorium

Shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghomogenkan larutan

dengan sistem getar satu arah. Pengadukan yang bersifat statis menggunakan shaker

akan menghasilkan larutan yang terukur sesuai prosedur.

Terdapat beberapa jenis shaker yang ada di laboratorium yaitu vortex

shaker, platform shaker, orbital shaker dan incubator shaker. Masing-masing shaker

memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai