6. Buret (Burets)
adalah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki nilai ukur
tertentu dengan bagian bawah yang memiliki sumbat keran. Kegunaan buret dalam
pengujian adalah sebagai wadah penampung reagen yang akan digunakan pada
saat titrasi.
Ketelitian buret dalam pengujian sangatlah akurat, karena alat ini dirancang untuk
tingkat presisi yang tinggi. Alat buret kelas A memiliki tingkat ketelitian hingga ±
0,05 cm3. Sehingga buret sangat cocok untuk pengujian yang bersifat kuantitatif.Saat
ini, alat titrasi sudah ada yang berbasis teknologi modern untuk menggantikan peran
buret di laboratorium. Meski begitu, peranan buret masih belum tergantikan sebagai
7. Corong (Funnels)
Corong laboratorium mempunyai fungsi dan bentuk yang sama seperti corong pada
umumnya. Namun terbuat dari kaca agar tahan terhadap panas yang ditimbulkan oleh
bahan kimia.
Fungsi corong gelas adalah untuk membantu memasukan zat cair atau senyawa kimia
dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini agar cairan/senyawa tidak tertumpah
ketika dipindahkan.
Pipet ukur merupakan salah satu alat yang digunakan di laboratorium. Pipet ukur
terbuat dari kaca borosilikat dan masuk dalam peralatan gelas laboratorium.
Kegunaan pipet ukur adalah untuk mengambil larutan kimia yang memiliki
konsentrasi tinggi, agar keselamatan kerja lebih aman. Ketelitian pipet ukur sangatlah
akurat jika dibandingkan dengan gelas ukur. Oleh karena itu alat ini sering digunakan
Perlu kita ketahui jika ukuran pipet ukur sangatlah bervariasi, mulai dari ukuran 1
mL hingga 100 mL. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan laboran ketika
Pipet volume atau disebut juga pipet gondok merupakan alat laboratorium yang
fungsinya hampir sama seperti pipet ukur, hanya saja ada sedikit perbedaan pada
volume ukurnya.
Kegunaan pipet volume hanya untuk mengambil larutan dengan volume sesuai
dengan kapasitasnya. Hal ini tentu berbeda dengan pipet ukur yang bisa digunakan
Pipet volume memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
pipet ukur, karena volume yang di ambil sesuai dengan kapasitas labu volume-nya.
Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengambil zat cair menggunakan labu
volume.
Ukuran pipet volume juga sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL. Bahkan kita
bisa menemukan volume yang lebih kecil atau lebih besar ketika di laboratorium.
Sama seperti alat kaca laboratorium lainnya, pipet volume terbuat dari kaca
10. Desikator (Desiccators)
Gambar Desikator
dari suatu bahan atau sampel. Biasanya bentuk desikator menyerupai toples kaca
Desikator mampu menghilangkan kadar air karena di dalam alat ini terdapat silika gel
digunakan untuk mencampur zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan
laboratorium.
Bentuk pengaduk kaca biasanya menyerupai sedotan dengan benjolan di salah satu
sisinya. Alat ini biasanya terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas.
Gelas arloji atau disebut juga kaca arloji merupakan suatu media atau peralatan gelas
adalah sebagai tempat penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan.
Alat ini terbuat dari gelas yang berbentuk bulat dengan lengkungan dibawahnya.
Terdapat beberapa ukuran kaca arloji yang ada di laboratorium, tergantung dari
kebutuhan penimbangan.
Corong pemisah atau corong pisah adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengekstraksi zat cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan densitas zat yang
tercampur.
Corong pisah memiliki bentuk kerucut dengan bagian atas setengah bola dan bawah
yang meruncing. Alat ini memiliki keran dibawahnya yang berfungsi untuk
Corong pemisah terbuat dari kaca borosilikat dan teflon dengan ukuran yang
cairan dengan bantuan vakum. Biasanya corong buchner terbuat dari porselen, namun
Penggunaan corong buchner dilakukan dengan meletakan alat ini ke penyedot atau
vakum. Untuk menyaring biasanya digunakan kertas saring berpori yang diletakan di
atas corong. Sampel cairan kemudian akan ditarik kedalam wadah menggunakan
hisapan vakum.
15. Krusibel (Crucible)
Gambar Krusibel
tahan terhadap panas. Alat ini mampu menahan suhu hingga 3000°C.
Krusibel terbuat dari porselen yang bersifat inert. Artinya alat ini tidak bereaksi
terbalik) dalam destilasi.
Prinsip kerja kondensor yaitu mengubah uap yang ada di dalam kondensor menjadi
cairan kembali. Artinya uap tidak dilepaskan ke luar udara, melainkan tertahan,
menjadi embun dan jatuh lagi ke bawah. Sehingga volume di dalam kondensor akan
tetap konstan.
masing-masing. Biasanya kondensor terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap
suhu panas.
17. Cawan Porselin (Dishes Porcelain)
sebagai tempat penguapan sampel kadar air. Kegunaan cawan porselin biasanya
Sama seperti kebanyakan alat laboratorium lainnya, ukuran cawan porselin juga
bervariasi. Mulai dari yang kecil 10 mL hingga yang besar 1000 mL.
Botol penetes adalah alat yang digunakan untuk menyimpan dan menetaskan cairan
kimia. Biasanya botol ini digunakan untuk menyimpan cairan indikator atau cairan
buffer.
Botol tetes terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi panas. Ada 2
warna yang biasa digunakan dalam pembuatan botol ini, yaitu warna bening dan
gelap.
Kapasitas yang digunakan biasanya 30 ml hingga 250 mL. Botol ini juga dilengkapi
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan atau menambahkan larutan dari satu wadah
ke wadah lainnya.
Alat ini berbentuk seperti sedotan yang memiliki pompa di ujung atasnya. Ukuran
pipet tetes biasanya sangat kecil, bervolume 1 mL dan terbuat dari kaca pyrex.
sebagai wadah untuk pengembang biakan sel. Alat ini masuk kedalam daftar
Cawan petri biasanya terbuat dari kaca dan plastik transparan. Namun cawan petri
kaca lebih sering ditemukan di laboratorium. Ukuran cawan petri juga bervariasi,
bahan yang akan di timbang, terutama untuk bahan zat cair. Selain itu fungsi botol
timbang juga dapat digunakan untuk menentukan kadar air suatu bahan.
Labu iodium merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk
mereaksikan berbagai jenis zat yang menghasilkan iodium. Kapasitas dari alat
Dibagian atas labu iodium terdapat suatu piringan yang terbuat dari kaca dan
memiliki fungsi untuk menempatkan larutan untuk mengikat uap iodium dari hasil
reaksi. Selain itu, alat tersebut juga dilengkapi tutup asah yang berguna untuk
Labu Kjeldahl merupakan alat laboratorium yang memiliki fungsi antara lain untuk
digesti protein atau destruksi, dan bisa digunakan juga sebagai labu destilasi.
Labu Kjeldahl terbuat dari kacas boroksilikat dimana kapasitasnya berkisar antara 50
hingga 1000ml.
Gas yang biasa digunakan adalah metana, propana, maupun butana. Pada uji
reaksi.
Sampel yang diuji dengan tabung reaksi akan dibakar menggunakan api yang
Rak tabung merupakan salah satu alat yang memiliki kegunaan sebagai tempat untuk
Biasanya, rak tabung terbuat dari kayu berbentuk rak kecil serta ada beberapa lubang
dibagian atasnya. Namun, saat ini tak jarang ada juga rak tabung yang terbuat dari
bahan stainless steel.
Ukuran dari rak tabung sendiri beragam, umumnya memiliki panjang 35 cm dan
lebarnya 7 cm dengan dilengkapi lubang sebanyak 24. Lubang itulah yang digunakan
untuk meletakkan tabung reaksi sehingga bisa berdiri dan lebih rapih.
pemanasan.
Penjepit ini memudahkan Anda dalam proses pengambilan sampel yang panas atau
memiliki fungsi untuk menghisap atau menyedot larutan. Alat tersebut dipasang pada
berbagai macam bahan kimia. Ada 3 bagian pada penghisap pipet. Tiga bagian
tersebut yaitu katup aspirate, katup suction, dan juga katup exhaust.
merupakan katup exhaust yang memiliki fungsi mengeluarkan cairan yang terdapat
didalam pipet.
dipisahkan begitu saja. Alat ini sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan
Secara umum statif digunakan untuk alat penyangga dan klem digunakan untuk
menjepit.
Namun, yang perlu diingat, tidak semua jenis alat bisa dikeringkan dalam oven.
menggunakan oven, bisa berakibat memuai dan ketelitiannya tidak akurat lagi.
pH meter adalah alat yang memiliki fungsi sebagai alat ukur tingkat keasaman suatu
zat. Alat ini sering kita temukan di semua laboratorium, bahkan di laboratorium
kesehatan sekalipun.
Sama seperti pH meter, termometer juga salah satu alat yang selalu bisa ditemukan di
mengukur suhu.
Banyak sekali tipe dan jenis termometer yang ada di laboratorium. Hal ini karena
Namun secara umum, beberapa jenis termometer sering sekali bisa kita temukan di
dinding.
Ada berbagai jenis spatula, namun spatula laboratorium tentunya berbeda dengan
Spatula yang ada dilaboratorium kimia pada umumnya mempunyai bentuk pipih,
kecil, dan juga bertangkai. Selain itu, ada berbagai jenis bahan spatula, yaitu
Ketiga jenis spatula tersebut juga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Biasanya, jenis
bahan yang digunakan di laboratorium saat penelitian bergantung pada jenis benda
Plat tetes berfungsi untuk mereaksikan suatu zat dengan jumlah yang kecil. Biasanya
di dalam pengujian kimia alat ini digunakan sebagai tempat mereaksikan sampel
Bahan Mortar dan Alue terbuat dari porselen yang padat dan keras. Mortar sendiri
merupakan bagian wadah sampel, sedangkan alue merupakan batang tumpul yang
Kaki tiga adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk menyangga pembakar
spiritus.
dan dilengkapi 3 kaki yang panjangnya 8 cm, serta diameter luar berukuran 8 mm.
Kawat kasa adalah alat yang digunakan untuk menahan gelas beaker dan labu ukur
saat sedang melakukan pemanasan. Alat ini biasanya digunakan dengan pemanas
Kawat kasa biasanya ditopang dengan menggunakan kaki tiga yang terbuat dari plate
Labu destilasi adalah alat laboratorium yang memiliki kegunaan sebagai alat
Prinsip kerja dari alat tersebut yaitu memisahkan dua zat yang memiliki perbedaan
titik didih. Dengan melakukan pengujian menggunakan labu destilasi, Kita bisa
dalam laboratorium. Tanpa adanya botol semprot kita akan kesulitan dalam
pembersihan. Ukuran botol semprot juga bervariasi, mulai dari 100 mL hingga 500
mL.
Kawat nikrom adalah alat laboratorium yang digunakan untuk pengujian nyala api
pada bahan kimia tertentu. Kawat nikrom sendiri terbuat dari nikel dan krom,
Biasanya alat ini dipanaskan menggunakan bunsen dengan mengamati warna api
dalam perputarannya. Alat ini sangat memudahkan kita dalam pengadukan karena
Pengunaan stirrer biasanya di sandingkan dengan hot plate, dimana hotplate sebagai
perangkat yang memutarkan stirer secara stasioner dan sekaligus alat pemanasnya.
sendiri biasanya terdiri dari stirer yang dapat digunakan sebagai alat pengadukan
secara konstan.
Penggunaan alat ini cukuplah mudah, kita hanya tinggal mencolokan kabel ke arus
listrik dan mengatur suhu yang di inginkan. Terlebih lagi alat ini juga dilengkapi
sampel dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini mampu mengkur
Ada beberapa jenis neraca analitik di dalam laboratorium, diantaranya ialah neraca
Proses pengendapan larutan dengan cara memasukan larutan kedalam tabung yang
kemudian akan diputar menggunakan sentrifuse. Alat ini akan berputar dengan cepat
44. Mikroskop (Microscope)
Gambar Mikroskop Laboratorium
sangat kecil. Objek kecil ini seperti kuman, bakteri, sel dan objek yang tidak bisa
kerjanya tetap sama, yaitu menggunakan lensa optik sebagai pembesar objeknya.
Lup atau kaca pembesar adalah alat laboratorium yang dapat memudahkan kita
melihat objek menjadi terlihat lebih besar. Alat lab ini berbentuk bulat cembung
Cara menggunakan lup yaitu dengan menempatkan fokus kaca pembesarnya terhadap
dengan tingkat akurasi tinggi dengan volume yang sangat kecil. Sesuai dengan
Mikro pipet juga dikenal dengan istilah pipet otomatis karena volume yang diambil
Gambar Piknometer
atau densitas dari fluida. Biasanya alat ini digunakan untuk menghitung massa jenis
Piknometer sendiri merupakan alat gelas laboratorium yang kecil. Alat ini terdiri dari
senyawa pekat.
Fungsi dan kegunaan lemari asam adalah untuk meghindarkan kita dari berbagai jenis
uap berbahaya yang mungkin saja keluar dari bahan kimia seperti Asam Sulfat dan
Amonia.
Uap berbahaya tersebut akan masuk melalui filter yang ada di lemari asam sebelum
tingkat keasaman suatu larutan. Cara meggunakan kertas ini sangatlah mudah, kita
Setelah kertas tercelup maka akan terjadi perubahan warna. Perubahan warna ini yang
akan menentukan berapa nilai keasaman (pH) larutan tersebut dengan acuan warna
dengan sistem getar satu arah. Pengadukan yang bersifat statis menggunakan shaker