Anda di halaman 1dari 20

1.

Gelas Beker (Beaker Glass)

Gambar Gelas Beaker


Gelas beaker atau (Beaker glass) merupakan alat laboratorium yang digunakan
untuk menampung reagen. Alat gelas ini juga bisa digunakan untuk mengaduk,
mencampur dan memanaskan cairan saat pengujian senyawa.

Gelas beaker adalah peralatan yang sangat umum ditemukan ketika kita sedang
berada di laboratorium. Bentuk gelas beaker biasanya berbentuk silinder dengan
permukaan yang datar disertai paruh atau corot. Corot ini berguna agar cairan tidak
tumpah saat di tuangkan ke media lain.

Terdapat beberapa ukuran atau volume dari gelas beaker ini, mulai dari 20 mL hinga
3000 mL. Bahan yang digunakan juga ada 2 macam, yaitu borosilikat dan plastik.

2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)


Sama seperti gelas beaker, erlenmeyer merupakan salah satu alat yang sering kita
temukan di laboratorium. Nama erlenmeyer diambil dari penemunya yang
bernama Emil Erlenmeyer, Seorang Kimiawan asal Jerman pada tahun 1860.

Gelas erlenmeyer di laboratorium digunakan untuk mencampur, mengukur dan


menyimpan cairan senyawa selama pengujian. Dalam pengujian kimia biasanya
erlenmeyer digunakan untuk proses titrasi. Sedangkan pada pengujian mikrobiologi
erlenyer digunakan untuk kultivasi mikroba.

Erlenmeyer berbentuk kerucut dengan leher silinder dan alas yang datar. Ukuran
erlenmeyer bervariasi antara 50 mL hingga 500 mL.

3. Labu Ukur (Volumetric Flask)

Gambar labu Ukur


Labu ukur atau labu volumetrik (Volumetric Flask) adalah alat kimia yang digunakan
untuk mengencerkan suatu larutan dengan volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca ini biasa digunakan untuk membuat atau mengencerkan larutan dengan
konsentrasi yang tinggi.

Pemakaian labu ukur yaitu larutan di encerkan hingga tepat batas garis meniskus,
yaitu suatu garis tanda tera yang terdapat pada leher labu ukur. Fungsi garis
miniskus adalah untuk mengetahui bahwa volume larutan sudah sama dengan labu
ukur yang kita gunakan.

Terdapat beberapa labu ukur yang ada di laboratorium, mulai dari 1 mL hingga 2000
mL. Umumnya labu ukur memiliki warna yang transparan cerah, namun ada juga
labu ukur yang berwarna gelap seperti transparan hitam. Labu ukur yang gelap ini
biasanya digunakan untuk saat larutan mudah terurai ketika terkena cahaya
seperti polietilen.

4. Gelas Piala (Measuring Cylinders)


Gambar Gelas Ukur
Gelas ukur adalah alat laboratorium yang umum sekali digunakan untuk menakar
atau mengukur zat cair. Namun berbeda dengan peralatan volumetrik lainnya, gelas
ukur laboratorium memiliki kekurangan dalam akurasi volumenya. Sehingga gelas
ukur hanya digunakan untuk pelarutan senyawa yang tidak berpengaruh pada
perbedaan selisih komponen yang terlalu besar.

Terdapat beberapa ukuran gelas ukur yang bisa kita temukan di laboratorium, mulai
dari 10 mL hingga 2000 mL. Bahan yang digunakan juga ada 2 jenis, yaitu gelas
ukur kaca yang tahan terhadap panas dan gelas ukur plastik.

5. Tabung Reaksi (Test Tube)

Gambar Tabung Reaksi


Tabung reaksi adalah peralaran gelas laboratorium berbentuk U yang terbuat dari
kaca ataupun plastik. Ukuran tabung reaksi biasanya hanya sebesar jari tangan
manusia dewasa. Umumnya diameter tabung reaksi berkisar antara 10 mm hingga
20 mm dengan panjang 50 mm hingga 200 mm.
Tabung reaksi kimia berfungsi untuk mencampur, menampung dan memanaskan
senyawa kimia cair atau padat, terutama untuk pengujian yang bersifat kulitatif.

Selain tabung reaksi, terdapat juga tabung pembiak yang bentuk dan ukurannya
hampir sama. Hanya saja tabung pembiak digunakan di laboratorium biologi dan
laboratorium mikrobiologi.

6. Buret (Burets)

Gambar Buret
Buret adalah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki nilai
ukur tertentu dengan bagian bawah yang memiliki sumbat keran. Kegunaan buret
dalam pengujian adalah sebagai wadah penampung reagen yang akan digunakan
pada saat titrasi.

Ketelitian buret dalam pengujian sangatlah akurat, karena alat ini dirancang untuk
tingkat presisi yang tinggi. Alat buret kelas A memiliki tingkat ketelitian hingga ± 0,05
cm3. Sehingga buret sangat cocok untuk pengujian yang bersifat kuantitatif.

Saat ini, alat titrasi sudah ada yang berbasis teknologi modern untuk menggantikan
peran buret di laboratorium. Meski begitu, peranan buret masih belum tergantikan
sebagai alat laboratorium konvensional yang murah dan efisien.

7. Corong (Funnels)
Gambar Corong Gelas
Corong laboratorium mempunyai fungsi dan bentuk yang sama seperti corong
pada umumnya. Namun terbuat dari kaca agar tahan terhadap panas yang
ditimbulkan oleh bahan kimia.

Fungsi corong gelas adalah untuk membantu memasukan zat cair atau senyawa
kimia dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini agar cairan/senyawa tidak
tertumpah ketika dipindahkan.

Keberadaan corong di laboratorium sangatlah penting guna mempermudah analisa.


Tidak disarankan memindahkan senyawa kimia tanpa menggunakan corong, apalagi
saat memindahkannya ke buret.

8. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Gambar Pipet Ukur


Pipet ukur merupakan salah satu alat yang digunakan di laboratorium. Pipet ukur
terbuat dari kaca borosilikat dan masuk dalam peralatan gelas laboratorium.
Kegunaan pipet ukur adalah untuk mengambil larutan kimia yang memiliki
konsentrasi tinggi, agar keselamatan kerja lebih aman. Ketelitian pipet ukur
sangatlah akurat jika dibandingkan dengan gelas ukur. Oleh karena itu alat ini sering
digunakan analisa setiap harinya.

Perlu kita ketahui jika ukuran pipet ukur sangatlah bervariasi, mulai dari ukuran 1 mL
hingga 100 mL. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan laboran ketika mengambil
suatu larutan kimia dengan volume tertentu.

9. Pipet Volume (Volumetric Pipettes)

Gambar Pipet Volume


Pipet volume atau disebut juga pipet gondok merupakan alat laboratorium yang
fungsinya hampir sama seperti pipet ukur, hanya saja ada sedikit perbedaan pada
volume ukurnya.

Kegunaan pipet volume hanya untuk mengambil larutan dengan volume sesuai
dengan kapasitasnya. Hal ini tentu berbeda dengan pipet ukur yang bisa digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume dibawah kapasitasnya.

Pipet volume memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
pipet ukur, karena volume yang di ambil sesuai dengan kapasitas labu volume-nya.
Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengambil zat cair menggunakan labu
volume.

Ukuran pipet volume juga sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL. Bahkan kita
bisa menemukan volume yang lebih kecil atau lebih besar ketika di laboratorium.
Sama seperti alat kaca laboratorium lainnya, pipet volume terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas.

10. Desikator (Desiccators)


Gambar Desikator
Desikator laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air
dari suatu bahan atau sampel. Biasanya bentuk desikator menyerupai toples kaca
yang ada di rumah kita.

Desikator mampu menghilangkan kadar air karena di dalam alat ini terdapat silika
gel yang mampu mengikat senyawa H2O.

11. Pengaduk Kaca (Stirring Rod)

Gambar Pengaduk Kaca


Pengaduk kaca atau batang pengaduk kaca merupakan perlatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan
laboratorium.

Bentuk pengaduk kaca biasanya menyerupai sedotan dengan benjolan di salah satu
sisinya. Alat ini biasanya terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap panas.
Umumnya pengaduk kaca digunakan untuk mencampur larutan, seperti
kebutuhan dekantasi, kristalisasi dan ekstraksi.

12. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Gambar Gelas Arloji


Gelas arloji atau disebut juga kaca arloji merupakan suatu media atau peralatan
gelas yang sering digunakan dalam pengujian gravimetri. Fungsi gelas arloji sendiri
adalah sebagai tempat penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan.

Alat ini terbuat dari gelas yang berbentuk bulat dengan lengkungan dibawahnya.
Terdapat beberapa ukuran kaca arloji yang ada di laboratorium, tergantung dari
kebutuhan penimbangan.

13. Corong Pemisah (Separatory Funnels)

Gambar Corong Pisah


Corong pemisah atau corong pisah adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengekstraksi zat cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan densitas zat yang
tercampur.

Corong pisah memiliki bentuk kerucut dengan bagian atas setengah bola dan bawah
yang meruncing. Alat ini memiliki keran dibawahnya yang berfungsi untuk
mengalirkan senyawa hasil ekstraksi.

Corong pemisah terbuat dari kaca borosilikat dan teflon dengan ukuran yang
bervariasi antara 50 mL hingga 3 L. Bahkan dalam skala industri, corong pemisah
dapat berukuran sangat besar.

14. Corong Buchner (Buchner Funnels)

Gambar Corong Buchner


Corong buchner adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk penyaringan
cairan dengan bantuan vakum. Biasanya corong buchner terbuat dari porselen,
namun terkadang ada yang terbuat dari plastik dan kaca.

Penggunaan corong buchner dilakukan dengan meletakan alat ini ke penyedot atau
vakum. Untuk menyaring biasanya digunakan kertas saring berpori yang diletakan di
atas corong. Sampel cairan kemudian akan ditarik kedalam wadah menggunakan
hisapan vakum.

15. Krusibel (Crucible)


Gambar Krusibel
Krusibel merupakan alat laboratorium yang digunakan sebagai tempat sampel yang
tahan terhadap panas. Alat ini mampu menahan suhu hingga 3000°C.

Krusibel terbuat dari porselen yang bersifat inert. Artinya alat ini tidak bereaksi
terhadap reaksi kimia, terutama suhu yang panas.

16. Kondensor Laboratoium (Condensers)

Gambar Kondensor Laboratorium


Kondensor merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengembunkan
atau mendinginkan cairan. Alat ini biasanya digunakan saat
proses refluk (pendinginan terbalik) dalam destilasi.

Prinsip kerja kondensor yaitu mengubah uap yang ada di dalam kondensor menjadi
cairan kembali. Artinya uap tidak dilepaskan ke luar udara, melainkan tertahan,
menjadi embun dan jatuh lagi ke bawah. Sehingga volume di dalam kondensor akan
tetap konstan.
Kondensor mempunyai bentuk memanjang yang berbeda-beda sesuai kegunaannya
masing-masing. Biasanya kondensor terbuat dari kaca borosilikat yang tahan
terhadap suhu panas.

17. Cawan Porselin (Dishes Porcelain)

Gambar Cawan Porselin


Cawan porselen atau cawan penguap merupakan alat laboratorium yang digunakan
sebagai tempat penguapan sampel kadar air. Kegunaan cawan porselin biasanya
dalam proses pemisahan atau kristalisasi.

Implementasi penggunaan cawan porselen biasanya dilakukan di dalam oven


bersuhu 80°C hingga 105°C, tergantung dari prosedurnya.

Sama seperti kebanyakan alat laboratorium lainnya, ukuran cawan porselin juga
bervariasi. Mulai dari yang kecil 10 mL hingga yang besar 1000 mL.

18. Botol Penetes (Dropping Bottles)


Gambar Botol Penetes
Botol penetes adalah alat yang digunakan untuk menyimpan dan menetaskan
cairan kimia. Biasanya botol ini digunakan untuk menyimpan cairan indikator atau
cairan buffer.

Botol tetes terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi panas. Ada 2
warna yang biasa digunakan dalam pembuatan botol ini, yaitu warna bening dan
gelap.

Kapasitas yang digunakan biasanya 30 ml hingga 250 mL. Botol ini juga dilengkapi
penutup sekaligus pipet yang berfungsi untuk meneteskan cairan.

19. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Gambar Pipet Tetes


Pipet tetes adalah alat yang paling sering kita lihat dalam pengujian di laboratorium.
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan atau menambahkan larutan dari satu
wadah ke wadah lainnya.
Alat ini berbentuk seperti sedotan yang memiliki pompa di ujung atasnya. Ukuran
pipet tetes biasanya sangat kecil, bervolume 1 mL dan terbuat dari kaca pyrex.

20. Cawan Petri (Petri dish)

Gambar Cawan Petri


Cawan petri atau cawan petridish merupakan alat laboratorium yang digunakan
sebagai wadah untuk pengembang biakan sel. Alat ini masuk kedalam daftar
peralatan laboratorium biologi dan alat laboratorium mikrobiologi.

Cawan petri biasanya terbuat dari kaca dan plastik transparan. Namun cawan petri
kaca lebih sering ditemukan di laboratorium. Ukuran cawan petri juga bervariasi,
mulai dari 5 cm hingga 20 cm tergantung dari berapa media yang diisi.

21. Botol Timbang (Weighing Bottle)

Gambar Botol Timbang


Botol timbang adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai wadah
penyimpanan bahan yang akan di timbang, terutama untuk bahan zat cair. Selain itu
fungsi botol timbang juga dapat digunakan untuk menentukan kadar air suatu bahan.

Di dalam laboratorium botol timbang memiliki bentuk bervariasi. Biasanya kapasitas


botol timbang berkisar antara 15 mL hingga 80 mL.

22. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

Gambar Labu Iodium


Labu iodium merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk
mereaksikan berbagai jenis zat yang menghasilkan iodium. Kapasitas dari alat
tersebut yaitu sekitar 100-500 ml.

Dibagian atas labu iodium terdapat suatu piringan yang terbuat dari kaca dan
memiliki fungsi untuk menempatkan larutan untuk mengikat uap iodium dari hasil
reaksi. Selain itu, alat tersebut juga dilengkapi tutup asah yang berguna untuk
menahan uap iodium.

23. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)


Gambar Labu Kjeldahl
Labu Kjeldahl merupakan alat laboratorium yang memiliki fungsi antara lain untuk
digesti protein atau destruksi, dan bisa digunakan juga sebagai labu destilasi.

Labu Kjeldahl terbuat dari kacas boroksilikat dimana kapasitasnya berkisar antara 50
hingga 1000ml.

24. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Gambar Pembakar Bunsen


Pembakar bunsen adalah alat yang digunakan untuk proses pemanasan,
pembakaran, serta untuk sterilisasi alat laboratorium.

Gas yang biasa digunakan adalah metana, propana, maupun butana. Pada uji
kualitatif, pembakar bunsen digunaakan sebagai alat untuk memanaskan tabung
reaksi.
Sampel yang diuji dengan tabung reaksi akan dibakar menggunakan api yang
menyala secara konstan dalam waktu tertentu.

25. Rak Tabung Reaksi (Test Tube Rack)

Gambar Rak Tabung Reaksi


Rak tabung merupakan salah satu alat yang memiliki kegunaan sebagai tempat
untuk meletakkan tabung reaksi.

Biasanya, rak tabung terbuat dari kayu berbentuk rak kecil serta ada beberapa
lubang dibagian atasnya. Namun, saat ini tak jarang ada juga rak tabung yang
terbuat dari bahan stainless steel.

Ukuran dari rak tabung sendiri beragam, umumnya memiliki panjang 35 cm dan
lebarnya 7 cm dengan dilengkapi lubang sebanyak 24. Lubang itulah yang
digunakan untuk meletakkan tabung reaksi sehingga bisa berdiri dan lebih rapih.

26. Penjepit Tabung (Test Tube Clamp)


Gambar Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai penjepit tabung
reaksi, kertas saring, dan berbagai benda laboratorium lainnya saat proses
pemanasan.

Penjepit ini memudahkan Kamu dalam proses pengambilan sampel yang panas atau
berbahaya karena tangan tidak perlu menyentuhnya secara langsung.

27. Penghisap Pipet (Pipet Filler)

Gambar Karet Penghisap


Penghisap pipet atau biasa disebut pipet filler adalah alat laboratorium yang
memiliki fungsi untuk menghisap atau menyedot larutan. Alat tersebut dipasang
pada ujung pipet volume maupun pipet ukur.

Karet yang digunakan pipet filler adalah bahan yang memiliki ketahanan terhadap
berbagai macam bahan kimia. Ada 3 bagian pada penghisap pipet. Tiga bagian
tersebut yaitu katup aspirate, katup suction, dan juga katup exhaust.
Masing-masing katup tersebut diberi tanda simbol, simbol A merupakan katup
aspirate yang mempunyai fungsi mengeluarkan udara di dalam filler.

Simbol S adalah katup suction, fungsinya menyedot larutan, sedangkan simbol E


merupakan katup exhaust yang memiliki fungsi mengeluarkan cairan yang terdapat
didalam pipet.

28. Klem dan Statif (Clamps and Statives)

Gambar Klem dan Statif


Statif dan klem merupakan alat laboratorium yang penggunaannya tidak bisa
dipisahkan begitu saja. Alat ini sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan
pemisahan atau ekstraksi.

Secara umum statif digunakan untuk alat penyangga dan klem digunakan untuk
menjepit.

29. Oven Laboratorium (Laboratory Oven)


Gambar Oven Laboratorium
Oven laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan berbagai alat
sebelum dipergunakan serta untuk mengeringkan bahan-bahan yang masih basah.

Namun, yang perlu diingat, tidak semua jenis alat bisa dikeringkan dalam oven.
Hanya peralatan gelas laboratorium yang mempunyai spesifikasi dengan tingkat
ketelitian rendah saja.

Jika gelas yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dikeringkan/dipanaskan


menggunakan oven, bisa berakibat memuai dan ketelitiannya tidak akurat lagi.

30. pH Meter (pH Meter)

Gambar pH Meter Laboratorium


pH meter adalah alat yang memiliki fungsi sebagai alat ukur tingkat keasaman suatu
zat. Alat ini sering kita temukan di semua laboratorium, bahkan di laboratorium
kesehatan sekalipun. Salah satu pengaplikasian pH meter di dalam laboratorium
ialah untuk mengukur keasaman air dan tanah.

Anda mungkin juga menyukai