Anda di halaman 1dari 13

KIMIA ANALITIK II

(PERTEMUAN KE 3)
Cory Novi, S.Si.,M.Sc
Departement of Chemistry, Faculty of Sciences and Pharmacy
Universitas Mathla’ul Anwar Banten
Email. corynovi@unmabanten.ac.id
EKSTRAKSI

TUJUAN
DEFINISI
Cara untuk memperoleh sediaan Agar ekstrak hanya mengandung
senyawa aktif yang terkandung
yang mengandung senyawa aktif dari didalam simplisia/ bahan alam
suatu bahan alam dengan sehingga perlu dipilih cairan
penyari yang paling optimal
menggunakan pelarut yang sesuai. mampu menarik senyawa aktif.

BAHAN YANG AKAN


SYARAT PELARUT YANG
DIEKSTRAKSI
DIGUNAKAN
Bahan yang diekstraksi bisa berupa
üSelektif
bahan segar maupun bahan kering.
üStabil secara fisik dan kimia
Untuk bahan kering harus dikecilkan
üEkonomis
dahulu ukuran partikelnya
üKeamanan
(diserbuk).
üRamah lingkungan
JENIS EKSTRAKSI
1. Ekstraksi dingin
a. Maserasi
Meserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari yang
sesuai selama tiga hari pada temperatur
kamar terlindung dari cahaya, cairan
penyari akan masuk ke dalam sel melewati
dinding sel.
Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel
dengan di luar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar
dan diganti oleh cairan penyari dengan
konsentrasi rendah ( proses difusi)
b. Metode Perkolasi

Istilah perkolasi berasal dari bahasa


latin, per yang artinya “memulai” dan
colare yang artinya “merembes”.
Pencarian zat aktif yang dilakukan
dengan cara serbuk simplisia
dimaserasi selama 3 jam, kemudian
simplisia dipindahkan ke dalam bejana
silinder yang bagian bawahnya diberi
sekat berpori, cairan penyari dialirkan
dari atas ke bawah melalui simplisia
tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif dalam sel-sel
simplisia yang dilalui sampai keadan
jenuh.
2. Ekstraksi panas
a. Refluks
■ Prinsip
Pelarut volatil yang di gunakan akan menguap pada suhu tinggi,
namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya
dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke
dalam wadah reaksi, sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung(Chao, 2010).

Penarikan komponen kimia yang dilakukan


dengan cara sampel dimasukkan ke dalam
labu alas bulat bersama-sama dengan
cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap
cairan penyari terkondensasi pada
kondensor bola menjadi molekul-molekul
cairan penyari yang akan turun kembali
menuju labu alas bulat, akan menyari
kembali sampel yang berada pada labu alas
bulat.
Cara Kerja
• Reaktan dan bahan
Ø Dimasukan kedalam labu bundar leher
tiga
Ø Dimasukan batang stirer (setelah
kondensor pendingin analit terpasang)
Ø Campuran diaduk
Ø Dan di refluk selama waktu tertentu
(sesuai dengan reaksinya)
Ø Pengaturan suhu dilakukan pada
(penangas air)
Ø Pelarut akan mengekstraksi dengan
panas
Ø Lalu akan menguap sebagai senyawa
murni
Ø Kemudian terdinginkan dalam
kondensor
Ø Dan turun lagi ke wadah pengekstraksi
b. Soxletasi

Penarikan komponen kimia yang


dilakukan dengan cara serbuk simplisia
ditempatkan dalam klonsong yang telah
dilapisi kertas saring sedemikian rupa,
cairan penyari dipanaskan dalam labu
alas bulat sehingga menguap dan
dikondensasikan oleh kondensor bola
menjadi molekul-molekul cairan penyari
yang jatuh ke dalam klonsong menyari
zat aktif di dalam simplisia dan jika
cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan
turun kembali ke labu alas bulat melalui
pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.
■ Cara Kerja
Ø Sampel di haluskan (untuk mempercepat prose
ekstraksi)
Ø Kemudian sampelnya di bungkus dengan kertas
saring (agar sampelnya tidak ikut ke dalam labu
alas bulat)
Ø Dimasukan batu didih (untuk meratakan
pemanasan)
Ø Kertas saring dan sampel dimasukan kedalam
timbal
Ø Dan timbalnya dimasukan ke lubang ekstraktor
Ø Setelah itu pelarut dituangkan kedalam timbal
(menuju ke labu alas bulat)
Ø Kemudian dilakukan pemanasan
Ø Uapnya akan menguap pada melalui pipa F
Ø Dan menabrak dinding kondensor dan terjadi
proses kondensasi (pengembunan)
Ø Kemudian pelarut bercampur dengan sampel dan
mengekstra senyawa yang kita ingin kan dari
sampel
■ Infudasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air.
■ Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan
air pada suhu 900 C selama 15 menit.
■ Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati
dengan pelarut air pada suhu 900 C selama 30 menit.

■ Cara kerja
■ Serbuk bahan ditambah air dengan rasio
1 : 10
■ Panaskan dalam panci enamel atau panci
stainless steel pada suhu suhu 900 C
selama 15/30 menit
■ Bahan sesekali sambil diaduk
■ Saring pada kondisi panas melalui kain
flanel
■ Tambahkan air panas secukupnya
melalui ampas hingga diperoleh volume
yang diinginkan
1. Ekstraksi Bertahap (batch)

Teknik ekstraksi bertahap merupakan


metode ekstraksi yang paling sederhana
dilakukan dengan corong pisah.

Pemisahan dengan corong pisah


digunakan untuk memisahkan zat cair
yang tidak emiliki daya larut (seperti
memisahkan campuran air dan minyak)
2. Ekstraksi Kontinue

Alat yang digunkan dalam


ekstraksi kontinue adalah soxhlet.
Prinsip kerja yaitu di dalam
soxhlet terjadi aliran kontinue dari
pelarut melalui zat yang akan
diekstraksi dan pelarut yang telah
membawa zat yang terekstrak,
diuapkan, kemudian didinginkan,
sehingga dapat digunakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai