Anda di halaman 1dari 29

Tahapan Penarikan Metabolit

Sekunder dengan
Ekstraksi Cara Panas
KELOMPOK Nama nama kelompok :
4 Dewi Balqis Arantasia
Devi Yoseva Silaen
19.18.044
19.18.043
Dewi Kesumah 19.18.045
Dhea Agista Puspawarni 19.18.046
Dhika Anoraga 19.18.047
Dimas Pratama 19.18.051
Dodi Al Kausar 19.18.055
Ega Aulia Parma butar-butar 19.18.059
Yunika Eride Yanti Saragih 19.18.239
Pengertian
Ekstraksi

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya


pada pelarut tertentu. Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam
pelarut polar dan senyawa non-polar dalam pelarut non-polar.
Macam-Macam
Ekstraksi Cara Panas

A.Refluks
1. Pengertian
Ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah
pelarut yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik. Ekstraksi refluks digunakan
untuk
mengektraksi bahan-bahan yang tahan
terhadap pemanasan.
Lanjutan...

2. Komponen Alat
Lanjutan...

Keterangan :
1. labu dasar bulat : sebagai tempat zat cair dipanaskan
63% 2. kondensor spiral : mendinginkan uap larutan
3. kassa asbes : untuk meratakan panas
4. pembakar Bunsen : untuk memanaskan larutan dalam labu dasar bulat
5. kaki tiga : untuk menyangga labu dasar bulat, kondensor saat proses
30% pemanasan
6. statif : untuk menyangga kondensor dan labu dasar bulat
7. klem : untuk menahan kondensor spiral dan labu dasar bulat
8. selang masuk : sebagai penghubung air masuk dari sirkulator menuju
kondensor
96% 9. selang keluar : sebagai penghubung keluarnya air dari kondensor menuju
ember
10. sirkulator : alat untuk mensirkulasikan air
11. ember : sebagai tempat menyimpan air
45% 12. batu didih : alat untuk mencegah terjadinya bumpin.
Lanjutan...

3. Prinsip kerja
Pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan
didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk
uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi
sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung. Sedangkan aliran
gas N2 diberikan agar tidak da uap air atau gas oksigen yang masuk terutama
pada senyawa organologam
untuk sintesis senyawa anorganik karena sifatnya reaktif.
Lanjutan...

4. Prosedur kerja
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke
dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan,
uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-
molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan
menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya
berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian
sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3- 4 jam. Filtrat
yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Lanjutan...

5. Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahannya yaitu butuh volume total pelarut yang besar dan
sejumlah manipulasi operator.
 Kelebihannya yaitu digunakan untuk mengekstraksi sampel2 yang
memiliki tekstur kasar.
B.Soxlet

1. Pengertian
Soxhletasi adalah proses untuk menghasilkan ekstrak cair yang dilanjutkan
dengan proses penguapan. Pada cara ini pelarut dan simplisia ditempatkan secara
terpisah. Sokhletasi digunakan untuk simplisia dengan khasiat yang relatif stabil dan
tahan terhadap pemanasan.
Lanjutan...
2.Komponen Alat
Keterangan :
1. Kondenser berfungsi sebagai
pendingin, dan juga untuk
mempercepat proses
pengembunan.
2. Timbal berfungsi sebagai wadah
untuk sampel yang ingin diambil.
3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya
uap, bagi pelarut yang menguap dari
proses
penguapan.
4. Sifon berfungsi sebagai
perhitungan siklus, bila pada sifon
larutannya penuh kemudian
jatuh kelabu alas bulat maka hal ini
dinamakan satu siklus.
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai
wadah sampel dan pelarutnya.
6. Hot plate berfungsi sebagai
pemanas larutan.
Lanjutan...
4. Prosedur kerja
 - Serbuk kering yang akan diekstraksi,
diletakkan dalam kantong sampel yang terletak
pada alat ekstraksi (tabung sokhlet).
-Tabung sokhlet yang berisi kantong sampel
diletekkan diantara labu destilasi dan pendingin,
disebelah bawah dipasang pemanas.
- Pelarut ditambahkan melalui bagian atas alat
3. Prinsip sokhlet
Penyarian secara terus-menerus sehingga - Pemanas dihidupkan. Pelarut dalam labu
penyarian lebih sempurna dengan memakai didih menguap dan mencapai pendingin,
pelarut yang relatif sedikit. Jika penyarian telah
berkondensasi dan menetes ke atas kantong
selesai maka pelarutnya
diuapkan dan sisanya adalah zat yang tersari.
sampel sampai
Biasanya pelarut yang digunakan adalah pelarut mencapai tinggi tertentu / maksimal (sama
yang mudah menguap atau mempunyai titik didih tinggi dengan pipa kapiler)
yang rendah. - Pelarut beserta zat yang terasari didalamnya
akan turun ke labu didih melalui pipa kapiler
 - Pelarut beserta zat tersari pada labu didih
akan menguap lagi dan peristiwa ini akan terjadi
berulang-ulang sampai seluruh zat yang ada
dalam sampel tersari sempurna (ditandai dengan
Lanjutan...

5. Kelemahan dan kelebihan


Kelemahannya antara lain sebagai berikut :
a. Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama, sehingga
kebutuhan energinya tinggi, dan bahan terekstraksi yang
63% terakumulasi dalam labu mengalami beban panas dalam waktu
yang cukup lama.
b. Pemanasan berlebih terhadap kandungan kimia dalam serbuk,
sehingga tidak cocok untuk zat kimia yang termolabil.
30% c. Jumlah bahan terbatas (30-50 gram).
d. Tidak bisa dengan penyari air (harus solvent organik), sebab titik
didih air 100°C harus dengan pemanasan tinggi untuk
menguapkannya.
e. Memerlukan energi listrik.
96%

45%
Lanjutan...

63%
Kelebihannya antara lain sebagai berikut :
a. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung
30% diperoleh hasil
yang lebih pekat
b. Serbuk simplisia disari oleh penyari yang murni sehingga dapat
menyari zat aktif
lebih banyak
c. Penyari dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa
96%
menambah volume
cairan penyari.

45%
C.Digesti

1. Pengertian 2. Keuntungan dari


Pemanasan Digesti yaitu :
Digesti merupakan maserasi kinetik a. Kekentalan pelarut brkurang, sehingga dapat
(dengan pengadukan kontiniu) pada mengakibatkan berkurangnya lapisan2
temperatur yang lebih tinggi dari suhu batas.
kamar.Secara umum dilakukan pada b. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat.
suhu 40-500C. c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu
absolut dan berbanding terbalik dengan kekentalan.
D.Infudasi/Dekok
1. pengertian
Infudasi adalah proses penyarian yang
umumnya digunakan untuk menyari zat
kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nnabati.Infus adalah sediaan cair
yang dibuat dengan menyari simplisia dengan
air, pada suhu 90°C selama 15 menit.
Sedangkan dekok adalah sediaan cair yang
dibuat dengan menyari simplisia nabati
dengan pelarut air pada suhu 90°C selama 30
menit.
Lanjutan...
2.Komponen Alat

Keterangan :
A : Panci berisi bahan dan air
B : Tangas air
Lanjutan...

3.Prinsip

 Untuk melakukan proses infusa, maka I Panci yang diatas digunakan untuk menaruh bahan yang
kita harus mempersiapkan 1 unit panci akan diekstraksi (tentu bersama pelarutnya, yaitu air,
yang terdiri dari 2 buah panci yang saling masing-masing dengan takaran tertentu),sementara panci
bisa ditumpuk (panci-tim) bawah diisi air, maksudnya digunakan sebagai pemanas
panci atas, sehingga panas yang diterima panci atas tidak
langsung berhubungan).
D.Infudasi/Dekok
5.Kelebihan dan
4.Prosedur Kerja Kekurangan

 Membasahi baku / Kelebihan dari metode


Kelemahan dari
simplisia dengan air  Dipanaskan bahan ini antara lain:
metode ini:
ekstra, biasanya dalam aquadest (10x -Peralatan sederhana,
- Sari yang
dengan air 2x bobot bobot bahan + air mudah dipakai.
dihasilkan tidak
bahan, untuk bunga ekstra) selama 15 -Biaya murah.
stabil dan mudah
4x bobot bahan dan menit pada suhu -Dapat menyari
tercemar oleh
untuk karagen 10x 90°C sampai 98°C. simplisia dengan
bakteri dan kapang.
bobot bahan. pelarut air dalam waktu
METABOLIT
SEKUNDER

Pengertian
Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tanaman dalam
jumlah yang kecil dan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, tetapi digunakan sebagai perlindungan agar terhindar dari
gangguan mikroba dengan menghasilkan senyawa fitoaleksin, gangguan dari
herbivora dengan menghasilkan bau yang tidak disukai oleh hewan seperti senyawa
terpenoid dan juga bertahan pada kondisi lingkungan yang ekstrim
Lanjutan...
Lanjutan...

Golongan Senyawa Metabolit


Sekunder

1.Alkaloid 5.Steroid
2.Flavanoid 6. Triterpenoid

3.Saponin
4.Tanin
Lanjutan...

1.Alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder


terbanyak yang memiliki atom nitrogen, yang
ditemukan dalam jaringan tumbuhan dan hewan.
Sebagian besar senyawa alkaloid bersumber dari
tumbuh-tumbuhan, terutama angiosperm. Lebih
dari 20% spesies angiosperm mengandung alkaloid
(Wink, 2008). Alkaloid dapat
ditemukan pada berbagai bagian tanaman, seperti
bunga, biji, daun, ranting, akar dan kulit batang.
Lanjutan...

2.Flavonoid merupakan salah satu kelompok


senyawa metabolit sekunder yang paling banyak
ditemukan di dalam jaringan tanaman
(Rajalakshmi dan S. Narasimhan, 1985).
Flavonoid sebagai salah satu kelompok senyawa
fenolik yang banyak terdapat pada jaringan
tanaman dapat berperan sebagai antioksidan.
Aktivitas antioksidatif flavonoid bersumber
pada kemampuan mendonasikan atom
hidrogennya atau melalui kemampuannya
mengkelat logam.
Lanjutan...

3.Saponin merupakan suatu


glikosida yang memiliki
aglikon berupa sapogenin.
Saponin dapat menurunkan
tegangan permukaan air,
sehingga akan
mengakibatkan
terbentuknya buih pada
permukaan air setelah
dikocok. Sifat ini
mempunyai kesamaan
dengan
surfaktan.Penurunan
tegangan permukaan
disebabkan karena adanya
senyawa sabun
Lanjutan...

4.Tanin merupakan
senyawa yang mempunyai
berat molekul 500-3000
dan mengandung
sejumlah besar gugus
hidroksi fenolik yang
memungkinkan
membentuk ikatan silang
yang efektif dengan
protein dan molekul-
molekul lain seperti
polisakarida, asam amino,
asam lemak dan asam
nukleat
(Fahey and Berger, 1988).
Lanjutan...

01 02
5.Steroid adalah senyawa
turunan lipid yang
mempunyai struktur dasar
pehidrosiklopentanofenantre
na, yaitu dari tiga cincin
sikloheksana yang terpadu
seperti bentuk fenantrena
0 4 dan sebuah cincin0 3
siklopentana.
Lanjutan...

6.Triterpenoid adalah senyawa metabolit


sekunder
turunan terpenoid yang kerangka karbonnya
berasal
dari enam satuan isoprena (2-metilbuta-1,3-
diene)
yaitu kerangka karbon yang dibangun oleh
enam
satuan C5 dan diturunkan dari hidrokarbon
C30 asiklik ,
yaitu skualena.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai