Anda di halaman 1dari 12

EVAPORASI

OLEH:
Arrilalil Khoiri (2026009)
Darma Setiyawan (2026108)
Rextiliana (2026037)
Riza Ardelina
PENGERTIAN
Evaporasi ialah suatu proses penguapan sebagian atau keseluruhan pelarut sehingga yang tersisa
hanya larutan yang pekat atau kental serta memiliki konsentrasi yang tinggi.

TUJUAN
Tujuan dari evaporasi adalah:
Mendapatkan zat murni, baik pelarutnya atau zat pelarut
 Produk perlu mempunyai konsentrasi bahan non volatil yang tinggi
 Mutu dan stabilitas produk itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan air
 Mengurangi volume fluida akan mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan
Menghilangkan air akan mengurangi biaya penanganan limbah
Memekatkan larutan agar dapat digunakan kembali
Daur ulang fluida yang dimurnikan dengan pengembunan uap.
PRINSIP KERJA
• Pada proses evaporasi menggunakan alat yang dinamakan evaporator. Evaporator merupakan
alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari
evaporasi itu sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang
bertujuan untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik
didih yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang lebih
pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi.
FAKTOR2 EVAPORSI
Suhu :Walaupun cairan dapat dievaporasi di bawah suhu titik didihnya, namum
penguapannya akan lebih cepat bila suhu di sekitarnya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan titik didihnya. Hal ini terjadi karena evaporasi akan menyerap kalor laten yang ada
disekelilingnya.
Sifat cairan :Cairan yang memiliki titik didih yang yang rendah akan lebih cepat
terevaporasi jika dibandingkan dengan cairan yang memiliki titik didih yang tinggi. 
Tekanan :Semakin besar tekanan yang berada di dalam evaporator, maka semakin
kecil kemampuan cairan untuk menguap.
BAGIAN2 EVAPORATOR
YANG DIGUNAKAN DI LABORATORIUM
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai
tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4.  Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk
bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
5.  Kondensor : berfungsi sebagai pendingin
yang mempercepat proses perubahan
fasa, dari fasa gas ke fasa cair.
6.  Lubang Kondensor : berfungsi sebagai
pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu
pada waterbath dengan temperatur yang 7. Labu alas bulat penampung :berfungsi
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut) sebagai wadah bagi penampung pelarut.
2. Waterbath : sebagai wadah air yang 8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi
dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang sebagai tempat labu alas bulat
berisi “sampel” penampung bergantung.
JENIS2 EVAPORATOR

“Evaporator Pan / Ketel Terbuka”


 Bentuk evaporator yang paling sederhana adalah ketel
terbuka dimana larutan didihkan. Sebagai pemanas
biasanya steam mengembun dalam selubung (jaket) atau
dalam pipa spiral yang dicelupkan. Kadang-kadang ketel
dipanasi dengan api langsung. Pengaduk dapat
ditempatkan di dalamnya. Evaporator ini murah dan
operasinya sederhana, tetapi ekonomi panasnya rendah.

Kelebihan dan Kekurangan :


-Harganya murah.
-Peralatannya simple.
-Tidak ada aliran sehingga perpindahan panas tidak efisien.
JENIS2 EVAPORATOR

“Horizontal Tube Evaporator”


Feed masuk (di luar pipa), baru kemudian steam (di dalam
pipa) atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya
pemanasan, sehingga liquid yang diluarnya mendidih dan uap
yang terjadi mengalir ke atas, kemudian liquidnya menjadi
pekat, lalu dikeluarkan melalui lubang bagian dasar
evaporator sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang
yang sudah disediakan sedemikian juga gas non kodensat
dikeluarkan melalui vent.
Kelebihan dan Kekurangan:
1. Sulit untuk dibersihkan karena pengendapan yang memicu timbulnya kerak terjadi pada
permukaan luar pipa. Kontruksi alat ini perlu didesain sedemikian rupa agar bundle pipa bisa
dikeluarkan untuk keperluanembersihan.
2. Koefisien perpindahan panas cukup rendah sehingga kurang efisien, hal tersebut disebabkan
karena dalam operasinya tidak memungkinkan terjadinya sirkulasi cairan.
JENIS2 EVAPORATOR

“Standard Vertical-Tube Evaporator”


Prinsip kerja pada standard vertical-tube evaporator yakni, cairan
akan mengalir di dalam pipa sementara uap (steam) mengalir di
dalam shell. Di dalam tabung, cairan akan mendidih dan uap yang
timbul bergerak membawa cairan ke atas. Pada tahap ini, akan
terjadi sirkulasi cairan yang disebabkan oleh perbedaan fasa
antara fluida yang terdiri dari campuran uap-cair dengan cairan
yang berada di bagian luar pipa.

Pada bagian atas pipa terdapat ruang (bejana uap) yang berperan
memisahkan cairan dengan uap. Proses pemisahan antar uap
dengan cairan dalam ruang uap dimana uap akan keluar melalui
saluran atas sementara cairan akan keluar melalui saluran di
bagian bawah bejana, selanjutnya akan bersirkulasi kembali
melalui pipa-pipa. 
JENIS2 EVAPORATOR

“Standard Vertical-Tube Evaporator”

Kelebihan dan kekurangan :

1. Sirkulasinya menyebabkan adanya cairan kontak


berkali-kali sehingga akan lebih efisien.

2. Kerak dan endapan akan terbentuk di dalam pipa


sehingga mudah untuk dibersihkan.

3. Namun, perpindahan panas yang terjadi secara berulang


kali sehingga kurang ideal digunakan terhadap jenis
cairan yang tidak tahan terhadap panas, contohnya jus,
susu dan sebagainya.
JENIS2 EVAPORATOR

“Basket type Evaporator”

Sirkulasi cairan berlangsung  natural (natural circulation) dan


terjadi dengan baik sehingga transfer panas secara konveksi akan
berlangsung secara efektif dalam jumlah besar. Natural
circulation disebabkan oleh adanya perbedaan rapat massa karena
pebedaan fasa antara cairan yang terdapat di dalam pipa dengan
cairan yang berada di luar pipa. Selain itu, kerak yang terbentuk
di bagian luar pipa mempersulit proses pembersihan, jenis ini
hampir mirip dengan horizontal tube evaporator.

Kelebihan dan kekurangan :


1. Menggunakan proses batch
2. Memiliki aliran, sehingga perpindahan panasnya efisien
3. Terjadi endapan kerak di luar pipa steam.
JENIS2 EVAPORATOR

“Long Tube Vertical Evaporator”


Long tube vertical evaporator memiliki ukuran tube transfer
panas yang lebih panjang bila dibandingkan dengan ukuran
tube pada jenis evaporator lainnya. Tujuannya yakni untuk
memperbesar serta mempercepat sirkulasi cairan agar proses
perpindahan panas lebih besar. Setelah aliran memasuki
ruang uap untuk dipisahkan dari uap yang telah terbentuk,
selanjutnya akan mengalir ke bawah melalui pipa luar
evaporator.

Kelebihan dan kekurangan :


1. Transfer panas yang terjadi efisien.
2. Sering terjadi kristalisasi di sekitar pipa karena
transfer panasnya sangat tinggi.
PENERAPAN EVAPORASI DI INDUSTRI

1. Industri pemrosesan makanan 6. Produk organik


2. Produk farmasi dan obat-obatan 7. Produk anorganik
3. Industri bahan kimia dan petrokimia 8. Tekstil dan pewarna
4. Produk-produk lingkungan 9. Pengelolaan air
5. Cairan non makanan 10. Plastisida dan agrokimia
KAMSAHAMNIDA

Anda mungkin juga menyukai