SPEKTROFOTOMETER
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Teknik Laboratorium
yang dibimbing oleh Bapak I Wayan Sumberartha
Oleh :
Kelompok 1
1. Dita Perdana (150341607509)
2. Lelly Luckitasari (150341600339)
3. Luthfianti Fanani (150341603019)
4. Ridadyah Wilujeng (150341600127)
5. Rido Sigit Wicaksono (150341603332)
A. Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat.
1. Mengoperasikan spektrofotometer dengan benar
2. Mengukur kadar klorofil pada daun dengan menggunakan spektrofotometer
B. Dasar Teori
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar zat
terlarut dalam suatu larutan. Prinsip kerja dari alat ini berdasarkan serapan
cahaya (absorbansi) monokromtik oleh zat terlarut. Spektrofotometer akan
menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang energi secara
relative. Jika energi tersebut ditransmisikan maka akan ditangkap oleh klorofil
yang terlarut tersebut. Pada fotometer filter sinar dari panjang gelombang yang
diinginkan akan diperoleh dengan berbagai filter yang punya spesifikasi
melewati banyaknya panjang gelombang tertentu (Noggle dan Fritz, 1979).
Spektrofotometer terdiri dari :
1. Sumber cahaya.
2. Monokromator.
3. Kompartemen sampel.
4. Detektor dan pengukur intensitas cahaya.
Skema konstruksi spektrofotometer :
C. Metodologi Penelitian
1. Alat dan Bahan
Alat
Spektrofotometer Spectronic 21 D
Kuvet
Rak kuvet
Beaker glass 100 ml
Mortar dan pistil
Gelas ukur 10 ml
Gelas ukur 100 ml
Pipet tetes panjang
Neraca digital non teknis
Tissue
Lap meja
Bahan
Daun muda
Daun tua
Kertas saring
Alkohol 96%
Aquades
2. Cara Kerja
Mengukur kadar klorofil daun muda
Ditimbang daun 0,2 gram daun muda.
Diambilalkohol
Dimasukkan alkoholmurni
96% sebanyak 10 mlkuvet
96% ke dalam menggunakan gelas ukur.
sebagai larutan blanko
Bila Dicatat
ekstrak absorbansinya. Dihitung kadar
klorofil belum mencapai 20 ml,klorofilnya
ditambahkandngan
lagirumus dari
dengan Wintermans
alkohol dan De
96% hingga Moots
menjadi
Diulang
Dimasukkan cara
ekstrak kerja
klorofil ke untuk
dalam 2pengukuran klorofil
kuvet sekaligus. pada daun
Diusahakan lautantua.
tetap homogen.
D. Data Pengamatan
Tabel Pengukuran Kadar Klorofil Daun Menggunakan Spektrofotometer
E. Analisis Data
Penghitungan kadar klorofil pada percobaan Spektofotometer menggunakan
rumus Wintermans dan De Moots yakni :
Klorofil a (mg/l) = 13,7 (OD665) 5,76 (OD649)
Klorofil b (mg/l) = 25,8 (OD649) 7,7 (OD665)
Klorofil total (mg/l) = 20 (OD649) + 6,1 (OD665)
Keterangan = OD (Optical Density) adalah nilai absorbansi klorofil yang tetera
pada Spektrofotometer.
Penghitungan kadar rata-rata klorofil untuk umur daun muda:
Klorofil a (mg/l) = 13,7 (OD665) 5,76 (OD649)
= 13,7 (0,0570) 5,76 (0,0575)
= 1,0659 0,32775
= 0,73815 mg/lt
Klorofil b (mg/l) = 25,8 (OD649) 7,7 (OD665)
= 25,8 (0,0575) 7,7 (0,0570)
= 1,4835 0,4389
= 1,0446 mg/lt
G. Diskusi
Pertanyaan :
1. Mengapa blanko yang digunakan pada percobaan ini alkohol 96%?
Jawab : Karena alkohol 96% juga digunakan sebagai pelarut klorofil
sehingga hasil kalibrasinya nanti bisa sangat sesuai dengan sampel dan
menghasilkan hasil yang valid.
2. Jelaskan mengapa sebelum mengukur absorbansi ekstrak, blanko diukur
absorbansinya dan dibuat nilai absorbansinya 0 (T 100%) ?
Jawab : Karena jika kita meletakkan nilai absorbansi pada nilai diatas 0 A
maka saat pengukuran nilai absorbansinya nanti tidak akan menghasilkan
hasil yang valid karena hasil yang ditunjukkan nanti merupakan hasil
absorbansi ditambah dengan nilai absorbansi sebelumnya.
3. Mengapa ekstrak klorofil diukur pada panjang gelombang 665 dan 649 nm?
Jawab : Karena krofil a dan klorofil b dapat dihitung nilai absorbansinya
secara sempurna pada kisaran panjang gelombang 665 dan panjang
gelombang 649.
H. Kesimpulan
mg mg
0,73815
L dan klorofil b 1,0446 L dan klorofil total sebesar
mg
1,4977 L pada daun muda dan daun tua mengandung klorofil a
mg mg
sebanyak 2,54313 L klorofil b 5,27175 L dan klorofil total
mg
7,83405 L .
I. Saran
1. Dalam melakukan percobaan spektrofotometer larutan yang dibuat jangan
diaduk sebelum pecobaan karena hal ini dapat membuat perbedaan
jumlah partikel antara larutan yang berada pada kuvet pertama dan kuvet
kedua sehingga menyebabkan larutan tidak homogen.
2. Pastikan sebelum memasukkan kuvet dalam adaptor, kuvet dalam
keadaan bersih dari debu, cap jari, tetesan larutan, dsb.
3. Pastikan dalam memasukkan kuvet, tanda garis putih pada kuvet lurus
dengan tanda pada adaptor.
4. Pastiakn setelah melakukan percobaan adaptor bersih dari lautan yang
berasal dari dalam kuvet.
Daftar Rujukan