Anda di halaman 1dari 18

HASIL PERCOBAAN

PRAKTIKUM KIMIA UNTUK BIOLOGI


REAKSI ESTERIFIKASI, HIDROLISIS
DAN
IDENTIFIKASI IKATAN RANGKAP

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia untuk Biologi
Yang dibimbing oleh Drs. Aman Santoso, M.Si, Drs. Darsono Sigit, M.Pd

Disusun Oleh :
Nice Right Reschita 190341621705
Ainur Rif’ah 190341621676
Risza Nuril Samsiyah 190341621627

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
November 2019

1
A. TUJUAN
Pada akhir praktikum, praktikan diharapkan dapat menjelaskan
1. Reaksi pembuatan ester
2. Reaksi hidrolisis polisakarida
3. Identifikasi ikatan rangkap

B. DASAR TEORI

Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan


reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu
reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi.
Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering
digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala
industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat
(CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis berupa asam
sulfat (H2SO4).
Alkil lkanoat/ Ester adalah sebuah asam karboksilat mengandung
gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan
dengan sebuahgugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa
berupa gugus alkil sepertimetil atau etil, atau gugus yang mengandung
sebuah cincin benzen seperti fenil.
Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk
alkohol danasam karboksilat. Reaksi hidrolisis tersebut merupakan
kebalikan daripengesteran. Disini senyawa karbon mengikat gugus
fungsi –COOR adalah alkilalkanoat . Ester diturunkan dari alkohol dan
asam karboksilat. Untuk ester turunan dari asam karboksilat paling
sederhana, nama-nama tradisional digunakan, sepertiformate, asetat,dan
propionate.
Hidrolisis Polisakarida- Hidrolisis adalah reaksi kimia yang
memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion
hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya
digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui

2
polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata
"hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga
ribuan satuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
Polisakarida adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dan pada praktikum kali ini kita akan
mengetahui reaksi esterifikasi, reaksi hidrolisis polisakaridan dan
mengidentifikasi ikatan rangkap.

C. ALAT DAN BAHAN

NO. ALAT BAHAN

1. Tabung reaksi Larutan alcohol

2. Rak tabung reaksi Larutan asam asetat

3. Penjepit kayu Larutan asam sulfat pekat

4. Beaker glass Amilum

5. Erlenmeyer Asam klorida pekat

6. Plat tetes Larutan iod

7. Pipet tetes Larutan NaOH

8. Lampu spiritus Reagent benedict

9. Kaki tiga Larutan glukosa

10. Kasa asbes Larutan fruktosa

11. Larutan sukrosa

12. Larutanbrom

13. Sampel alkana dan alkena

NO. ALAT BAHAN

3
14. Larutan KMn O4

15. Sampel senyawa aromatic

D. PROSEDUR KERJA

1. Reaksi Esterifikasi

Alkohol

Dimasukkan sebanyak 5 tetes kedalam tabung reaksi

Ditambahkan 5 tetes asam asetat kedalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 tetes asam sulfat kedalam tabung reaksi

Dipanaskan campuranlarutan dalam tabung reaksi tersebut

Dicatat bau khas dari produk yang dihasilkan

4
Hasil

2. Hidrolisis Polisakarida

Larutan Amilum

Dimasukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 15-20 ml

Ditambahkan 10 tetes larutan asam klorida pekat

Di didihkan perlahan-lahan

Diambil 1-2 tetes yang dididihkan tersebut dengan pipet tetes lalu
dimasukkan kedalam pelat tetes

Ditambahkan 1 tetes larutan iod pada pelat tetes

5
Diulangi mengambil larutan yang dididihkan setiap 1 menit selama 6
menit atau sampai warna larutan tidak mengalami perubahan warna

Dinetralkan dengan larutan NaOH 5 M setelah larutan tidak


mengubah warna iod

Disimpan larutan untuk percobaan Benedict

Hasil

3. Uji Benedict

Amilum, hasil hidrolisis

Diambil sejumlah tabung reaksi, diberi label pada masing-masing


tabung

Diambil 2 ml Reagen benedict dan 2 tetes NaOH encer, dimasukkan


dalam tabung reaksi sesuai labelnya

6
Ditambahkan 5 tetes larutan sampel amilum dan hasil hidrolisis pada
masing-masing tabung reaksi sesuai dengan labelnya

Dimasukkan semua tabung rekasi kedalam penangas air selama 3-5


menit

Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil

4. Reaksi dengan Brom dalam CCl4

Sampel alkena dan alkana

Diambil 2 buah tabung reaksi

Diisi masing-masing tabung dengan sampel yang disediakan serta


dengan volume yang sama

7
Ditambahkan 1-2 tetes brom dalam CCl4 pada masing-masing sampel

Dikocok tabung tersebut hingga larutannya homogen

Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil

5. Reaksi dengan larutan KMnO4 basa

Sampel alkane dan alkena

Diambil 2 buah tabung reaksi, diberi label

Diisi masing-masing tabung dengan sampel yang disediakan serta


dengan volume yang sama

8
Ditambahkan 1-2 tetes larutan KMnO4 basa pada masing-masing
sampel

Dikocok larutan hingga homogen

Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil

9
E. HASIL PENGAMATAN

ASPEK REAKSI 1 REAKSI 2 REAKSI 3 REAKSI 4 REAKSI 5

Warna Tidak Keruh Biru muda Tidak Tidak


sebelum berwarna berwarna berwarna
dipanaskan (jernih) (jernih) (jernih)

Warna Tidak Jernih (tidak Endapan Setelah Setelah


sesudah berwarna keruh) berwarna ditambahkan ditambahkan
dipanaskan (jernih) merah bata brom juga KMnO4
tidak alkana
berwarna berubah
menjadi
warna ungu
dan alkena
berubah
menjadi
warna
cokelat

Aroma Alkohol Tidak berbau Tidak berbau Berbau Berbau


sebelum berbau menyengat menyengat
dipanaskan menyengat

Aroma Berbau khas Tidak berbau Tidak berbau Sampel tidak Sampel tidak
sesudah dan dipanaskan dipanaskan
dipanskan menyengat

Keterangan :

Reaksi 1 = Reaksi Esterifikasi

10
Reaksi 2 = Hidrolisis Polisakarida
Reaksi 3 = Uji Benedict
Reaksi 4 = Sampel + brom + CCl4
Reaksi 5 = Sampel + KMnO4

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester, yang merupakan


reaksi dari asam karboksilat dan alkohol. Pada praktikum ini, praktikan
menggunakan asam asetat dan alkohol untuk membentuk suatu ester,
berdasarkan persamaan reaksi berikut ini:

CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) → CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)

Ester yang didapatkan dari reaksi antara asam asetat dan alkohol adalah etil
asetat. Berdasarkan percobaan yang praktikan lakukan, etil asetat
merupakan larutan yang tidak berwarna dan memiliki bau yang khas. Hal
ini sesuai dengan literatur yang praktikan dapatkan. Menurut Dutia (2004),
etil asetat merupakan senyawa berwujud cair tidak berwarna dan memiliki
aroma yang khas.

2. Hidrolisis Polisakarida

Percobaan hidrolisis polisakarida membuktikan bahwa suatu polisakarida


tersusun atas beberapa molekul monosakarida.. Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan bahwa menit pertama larutan
menghasilkan warna kehitaman pada pelat tetes yang diteteskan larutan iod.
Pada menit berikutnya larutan menghasilkan warna biru tua pada pelat tetes
yang telah ditetesi larutan iod. Kemudian pada menit berikutnya larutan
menjadi warna merah tua pada pelat tetes yang telah diberi larutan iod.

11
Warna sampel saat ditetesi larutan iod berangsur-angsur menghilang dan
tidak mengubah warna iod. Hal ini menunjukkan bahwa amilum telah
mengalami proses pemutusan ikatan rangkap menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil, yaitu glukosa (Lehninger, 1982). Pada proses tersebut
terjadi proses penguraian amilum yang merupakan polisakarida menjadi
maltosa, dan kemudian menjadi glukosa (Poedjadi, 1994).

3. Uji Benedict

Uji benedict dilakukan untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula


pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida
seperti laktosa dan maltosa (Mulasari dan Sukesi, 2013). Pada uji benedict,
larutan benedict akan bereaksi dengan gugus aldehid. Berdasarkan
praktikum yang dilakukan, uji benedict yang dilakukan pada larutan sampel
hasil hasil hidrolisis amilum mendapatkan hasil yang positif yang ditandai
dengan terbentuknya endapat merah bata pada sampel saat dilakukan
pemanasan di penangas. Hal ini karena sampel hasil hidrolisis amilum
memiliki kandungan glukosa yang merupakan gula pereduksi, sehingga
hasil praktikum ini sesuai dengan literatur yang praktikan dapatkan.
Menurut Hutagalung (2004), larutan yang memiliki kandungan gula
pereduksi akan mengubah warna biru larutan benedict menjadi merah bata
dan juga terdapat endapan merah bata. Sedangkan hasil uji benedict pada
amilum mendapatkan hasil yang negatif, yaitu tidak terdapat endapan
merah bata pada hasil uji benedict amilum. Hal ini karena amilum tidak
memiliki gugus gula pereduksi. Pada praktikum yang dilakukan, uji
benedict pada amilum menghasilkan warna biru kehijauan yang hampir
tidak mengubah warna larutan benedict. Hal ini sesuai dengan literatur
yang praktikan dapatkan. Menurut Hutagalung (2004), hasil uji benedict
karbohidrat yang tidak memiliki gugus gula pereduksi akan berwarna biru
kehijauan yang hampir tidak mengubah warna larutan benedict

12
4.1. Reaksi Brom dalam CCl4 pada Hidrokarbon

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, Brom dan CCl4 merupakan


larutan yang tidak berwarna. Berdasarkan literatur yang praktikan dapatkan,
seharusnya larutan brom berwarna merah kecoklatan. Setelah dilakukan uji
brom dalam CCl4, alkana dan alkena tetap tidak berwarna (tidak terjadi
perubahan warna pada alkana dan alkena)

4.2. Reaksi KMnO4 pada Hidrokarbon

Uji KMnO4 pada senyawa hidrokarbon dilakukan untuk


mengetahui adanya ikatan rangkap pada suatu hidrokarbon. Uji KMnO4
dapat dilakukan pada suasana basa. Berdasarkan hasil praktikum, senyawa
alkana tidak mengubah warna KMnO4 basa. Setelah ditambahkan alkana,
larutan KMnO4 tetap berwarna ungu. Sedangkan pada alkena, larutan
KMnO4 berubah menjadi berwarna coklat dan membentuk endapan coklat
setelah ditambahkan alkena. Hasil praktikum ini sesuai dengan literatur
yang praktikan dapatkan. Marlina (2011) menyebutkan bahwa kalium
permanganat dalam suasana basa dapat menghasilkan reaksi cis-
hidroksilasi dari suatu alkena. Ikatan rangkap dapat dioksidasi dengan
KMnO4 sehingga dapat membentuk senyawa diol berdasarkan reaksi pada
gambar 1.

Gambar 1. Reaksi Oksidasi Ikatan Rangkap

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan data praktikum, kita dapat


mengetahui pembuatan ester dapat dilakukan dengan cara esterifikasi,

13
yakni reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan alcohol. Dari
pembuatan ester tersebut diketahui bahwa ester adalah senyawa yang
memiliki aroma khas dan berbau menyengat
Percobaan hidrolisis polisakarida membuktikan bahwa suatu
polisakarida tersusun atas beberapa molekul monosakarida. Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa menit pertama larutan
menghasilkan warna kehitaman pada pelat tetes yang diteteskan larutan
iod. Pada menit berikutnya larutan menghasilkan warna biru tua pada pelat
tetes yang telah ditetesi larutan iod. Kemudia pada menit berikutnya
larutan menjadi warna merah tua pada pelat tetes yang telah diberi larutan
iod. Dan pada menit berikutnya larutan berwarna kuning keoranyean pada
pelat tetes yang telah diberi larutan iod.
Pada percobaan uji benedict sampel yang telah diteteskan larutan
benedict kemudian dipanaskan setelah beberapa menit akan terdapat
endapan berwarna merah bata pada dasar tabung reaksi, namun pada
larutan amilum yang diteteskan larutan benedict ketika dipanaskan selama
beberapa menit tidak menghasilkan endapan berwarna merah bata pada
dasar tabung reaksi.
Pada percobaan reaksi hidrokarbon alkana alkena ditambhkan
dengan brom dalam CCl4 tidak mengubah warna sehingga larutan tetap
tidak berwarna (jernih) sedangkan pada reaksi alkan alkena yang
ditambahkan larutan KMnO4 menghasilkan endapan berwarna ungu tua
pada tabung reaksi yang berisi larutan alkane. Dan padea tabung reaksi
yang berisi larutan alkena terdapat endapan berwarna cokelat.

H. DAFTAR PUSTAKA

Tim Praktikum Kimia Dasar. 2016. Modul Praktikum Kimia untuk Biologi.
Malang: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Kusnandar, Feri. 2010. Kimia pangan: komponen makro. Jakarta.:dian rakyat
Sastrohamidjojo,hardjono,2016. Kimia dasar. Gajah mada university. Yogyakarta

14
Poedjiadi, anna. 2005. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: universitas Indonesia
Dutia, P. 2004.Ethyl Acetate : A Techno-Commercial Profile, Chemical Weekly.

Lehninger, Albert.1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.Jakarta:Erlangga

Mulasari, Surahma Asti dan Sukesi, Tri Wahyuni. 2013. Biokimia.


Yogyakarta:Penerbit Pustaka Kesehatan.
Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat.Medan:Universitas Sumatera Utara.
Poedjadi, Anna.1994.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta:Universitas Indonesia.

Marlina.2011.Sintesis Membran Poliuretan dari Asama Lemak Bebas Teroksidasi


Tolulen Diisosianat.Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan.Vol 9. No. 1:20-
24.ISSN 1412-5064

I. LAMPIRAN

a. Reaksi esterifikasi

b. Hidrolisis polisakarida

15
c. Uji benedict

d. Rekasi dengan brom dalam CCl4

16
e. Reaksi dengan KMnO4

17
18

Anda mungkin juga menyukai