• Selektif
• Stabil secara fisik dan kimia
• Ekonomis
• Aman
• Ramah Lingkungan
• Cairan pelarut dalam pembuatan ekstrak
adalah pelarut yang optimal untuk senyawa
kandungan berkhasiat atau yang aktif,
dengan demikian senyawa tersebut dapat
terpisahkan dari bahan dan dari senyawa
kandungan lainnya. Ekstrak hanya
mengandung sebagian besar senyawa
kandungan yang diinginkan.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
• Cara penarikan kandungan kimia obat dalam tanaman
sangat menentukan senyawa apa saja yang akan
berada dalam ekstrak.
• Pemilihan metode ekstraksi yang salah menyebabkan
hilangnya atau berkurangnya senyawa kimia
berkhasiat yang diinginkan.
• Pemahaman sifat zat - zat kimia yang ada dalam
tanaman mutlak diperlukan untuk mendukung
pemilihan metode ekstraksi.
Cairan Penyari
Cairan Penyari
Sebagai pertimbangan:
Air 1. Murah dan mudah diperoleh
2. Stabil.
3. tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
4. tidak beracun
5. Alamiah
1. Lebih selektif
2. Kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20%.
3. tidak beracun
4. Netral
5. Absorbsinya baik
6. Etanol dapat bercampur air dg segala perbandingan
7. Panas yang diperlukan utk pemekatan lebih sedikit.
Pelarut /
solvent/
Dinding mestrum
sel
Linarut (solut)
Penyerbukan
Derajat halus simplisia
Derajat kehalusan serbuk
• Dinyatakan dengan satu nomor : semua serbuk harus dapat melalui nomor ayakan tersebut
• Dinyatakan dengan dua nomor : semua serbuk dapat melalui ayakan no pertama dan tidak lebih dari 40%
melalui ayakan no kedua
Contoh :
• Akar kelembak (8/24)
• Akar pule pandak (8/24)
• Buah ketumbar (8/24)
• Buah kapulaga (8/24)
• Buah cabe (10/24)
• Kulit kayu manis (18/24)
• Kulit kina (34/40)
• Biji kola (24/34)
• Herba timi (34/40)
Pembasahan
Penyarian
Pemekatan
• Pemekatan berarti peningkatan jumlah solut (senyawa terlarut) secara penguapan pelarut tanpa sampai menjadi
kondisi kering, ekstrak hanya menjadi kental/pekat.
• Untuk mencapai bentuk sediaan tertentu (pada, setengah padat) dapat dilakukan dengan pemekatan dengan
penguapan dan pengeringan.
• Rotary evaporator (pelarut organik, Airsulit) Ekstrak kental
Kondensor
Motor pemutar
labu
Labu penampung
solven
Labu
destilasi
Water bath
add second
immiscible
solvent
shake
Ekstraksi bertahap
Dengan
menggunakan
ekstraksi bertahap
akan diperoleh hasil
ekstraksi yang lebih
banyak, sehingga
efisiensi ekstraksi
meningkat.
Infus
Pengertian
• Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia
dengan air pada suhu 90 °C selama 15 menit.
Saring pada saat cairan masih panas melalui kain flanel, tambahkan air
mendidih melalui ampasnya sampai 100 bagian. Bahan yang mengandung
zat yang mudah menguap (minyak atsiri) harus disaring setelah dingin.
Pembuatan Infus
Kecuali dinyatakan lain dan kecuali untuk simplisia yang tertera
dibawah ini, infus yang mengandung bahan bukan berkhasiat keras,
dibuat dengan menggunakan 10% simplisia.
Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut digunakan sejumlah yang
tertera :
1. Kulit kina 6 bagian
2. Daun digitalis 0,5 bagian
3. Akar ipeka 0,5 bagian
4. Daun kumis kucing 0,5 bagian
5. Sekale kornutum 3 bagian
6. Daun sena 4 bagian
7. Temulawak 4 bagian
Alat infundasi
A Panci berisi simplisia dan air
B Penangas air
Gambar
Alat Infundasi
Pembuatan sediaan
galenika
Aplikasi Infus
Sebagai uji pendahuluan
khasiat suatu tanaman,
misalnya khasiat analgetika,
diuretika, antibakteri dll
Sebagai uji pendahuluan
untuk identifikasi zat
kimia yang terdapat
dalam ekstrak infus
Contoh aplikasi
• Efek rebusan daun sambiloto (Andrographis paniculata
Nees) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih
1 jantan.
Rebusa
Uraian Infus Dekok
n
Suhu 90-98 °C 90-98 °C 100 °C
3→1 bagian/
Waktu 15 menit 30 menit
45-60 menit
Sumber Api
Penangas air Penangas air
Panas langsung
Tambah Tambah
Tidak ditambah
Hasil akhir volume ad 100 volume ad 100
volume
bagian bagian
MASERASI (Maseration)
Macere (merendam)