Anda di halaman 1dari 31

EKSTRAKSI BAHAN

ALAM

Apt. Yenny sri


wahyuni,M.farm
DEFINISI/PENGERTIAN
• Ekstraksi adalah proses pemisahan active
substances dari simplisia secara kimia atau fisika
dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
• Pada proses ekstraksi diperlukan:
- bahan yang diekstraksi,
- solvent/pelarut untuk mengekstraksi,
- ekstraktor/alat pengekstraksi.
Ekstrak ( FI 4)
• Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati ,
hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai
kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yg
telah ditetapkan.
Istilah terkait dgn ekstraksi
Menstrum : pelarut atau campuran pelarut yang
digunakan untuk mengekstraksi.
Miscella : pelarut yg sdh terlarut didalamnya hasil
ekstrak.
Rinsing : terlarutnya senyawa terekstraksi keluar
dari sel.
Lixiviation/leaching: ekstraksi dengan menggunakan pelarut
air.
Pelarut/solvent
Aliphatic hydrocarbon : petroleum ether, n-hexane, n-
heptane, n-octane, cyclohexane.
Aromatic hydrocarbon : benzene, toluene.
Chlorinated hydrocarbon : dichlormethan, chloroform,
carbon tetrachloride.
Alcohols : methanol, ethanol, n-propanol, butanol.
Ketones : acetone, butanone.
• Carboxylic acid: acetic acid
• Esters: ethyl acetate
• Ethers: diethylether
• Water
• Oils
• Solvent mixture: a.l. air dan pelarut-pelarut organik.
Persyaratan pelarut
• Pelarut yang menunjukkan selektivitas maksimal.
• Kapasitas terbaik ditinjau dari koefisien saturasi
produk.
• Kompatibel dengan bahan-bahan yang diekstraksi
Pelarut yg umum dipakai
• Alkohol alifatik: methanol, ethanol, propanol.
• Campuran alkohol air, merupakan campuran
pelarut dengan daya ekstraktif terbesar untuk
semua bahan alam yang berbobot molekul rendah
(alkaloid, terpenoid, steroid, flavanoid)
• Ethanol merupakan pelarut pilihan untuk
memperoleh ekstrak secara klasik (a.l. Tincture)
• Alkohol alifatik sampai dengan tiga atom karbon
atau campurannya dengan air merupakan pelarut
dengan daya ekstraktif terbesar untuk semua
bahan alam berbobot molekul rendah.
• Perbandingan ideal alkohol air untuk ekstraksi kayu
atau kulit tanaman berkisar 7:3 atau 8:2
perbandingan 1:1 dicegah terjadinya ekstraksi
khlorophyl atau yg bersifat resin.
• Ethanol : lebih selektif, kapang dan bakteri sulit
tumbuh, tdk beracun, netral, absorbsinya baik, dapat
bercampur dgn air, panas yg diperlukan untuk
penguapan lebih sedikit.
• Kekurangannya: ethanol mahal.
• Air: murah dan mudah didapat, stabil, tdk mudah
menguap, tdk mudah terbakar, tdk beracun,
alamiah.
• Kekurangannya: tdk selektif, mdh ditumbuhi jamur,
waktu pengeringan lama.
• Hal-hal yg jadi pertimbangan dalam pemilihan
pelarut/solvent:
a. Sesuai dengan senyawa yg akan diekstrak
b. Mudah diperoleh/mudah ditangani
c. Murah
d. Aman bagi lingkungan
e. Tidak beracun
Tahapan ekstraksi
• Penghalusan simplisia (Comminution/pulveration)
• Pembasahan simplisia (Steeping/swelling)
• Penyarian simplisia (proses ekstraksi)
• Pemurnian (clarification) micelle/ekstrak
• Pemekatan micelle ekstrak
• Pengeringan ekstrak
• Pembakuan/standardisasi ekstrak
• Stabilisasi ekstrak
Penghalusan simplisia
• Yang dimaksud dengan penghalusan disini adalah
menghaluskan simplisia atau memecah menjadi
bagian-bagian dengan ukuran yang dikehendaki
sesuai ketentuan untuk tiap simplisia. Memperoleh
simplisia yg bersih, sesuai ukuran, bebas
debu/serpihan halus.
• Tujuan: untuk memudahkan proses penyarian. Tiap
jenis simplisia mempunyai persyaratan derajat
kehalusan masing-masing.
Comminuition........................
• Type communition yg dipakai tergantung pada sifat
fisik bahan (hard and tough) shg ada yg disebut:
hard communition, medium hard comminution, soft
comminution.
Penghalusan (comminution)

• Homogenitas ukuran partikel menjadi syarat utama;


karena hal ini akan mempengaruhi keseragaman
tahapan ekstraksi dan kelancaran aliran; itulah
gunanya dilakukan classifikasi stlh penghalusan.
• ukuran partikel juga mempengaruhi kecepatan
difusi zat ke dalam pelarut.
• Secara teoritis semakin halus ukuran serbuk
semakin cepat terjadi proses ekstraksi .
• Kehalusan simplisia tergantung keperluan, jenis
simplisia, dan metode ekstraksi.
• fine shredded (<2mm) biasanya untuk sediaan
teabags atau sediaan phytopharmaka dalam bentuk
sache.
• Semi-fine shredded (medium 40-2mm ) untuk
keperluan sediaan tea dan infus.
• Coarse (200-40mm) untuk ekstraksi.
• Namun pada kondisi ekstraksi tertentu bahan yang
terlalu halus malah dapat mengganggu kelancaran
proses ekstraksi. Misalnya pada percolasi kl terlalu
halus akan mengganggu kelancaran keluarnya
ekstrak melelui penetesan; Sehingga kehalusan
ditentukan oleh jenis dan sifat bahan serta metode
ekstraksi yg diterapkan.
• Alat yang digunakan untuk penghalusan tergantung
bahan simplisianya. Alat ‘shredding mills’ dan
hammer mills.
Peralatan untuk comminuition
• Shredding mills: digunakan untuk ssimplisia spt
folia dan herba; cara ini terutama efektif untuk
bahan yng tdd ranting halus. Alat ini juga hanya
menghasilkan sedikit serpihan halus yg tdk
diinginkan; dan terutama dipakai untuk
menghasilkan ‘coarse comminuition’ (0,2-2mm)
• Hammer mills, alat ini biasanya digunakan untuk
bahan yg mengandung resin.
• Pin mills, seringkali digunakan untuk bahan yang
mengandung fat atau ethereal oils.
• Fluted roller grinders, untuk bahan dengan
kandungan tinggi ethereal oils.
Contoh alat comminuition
• Hammer mills (penggiling palu) merupakan mesin
untuk memecah bongkahan bahan yg rapuh
dengan prinsip menggunakan palu yg berputar
360C terdiri dari rotor tempat menempel 4
pendulum penghancur. Penggiling penghancur
mengikuti gerakan motor yang diatur secara radial
dan memecahkann bahan yg dimasukkan ke dalam
rotor.
Classification
• Setelah comminuition diikuti dengan classification
yaitu memisahkan sesuai ukuran partikelnya
Comminution beberapa bahan
• Roots and barks (akar dan kulit kayu) seringkali keras
contoh: Cortex Cinnamom, Cortex Frangulae, radix
ipecacuanha, Radix Valerian, Rhizoma Iridis, Rhizoma
Zingiber.
• Proses communition untuk akar dan kulit kayu: diawali dari
purification, yaitu membuang kotoran atau yg lainnya dgn
magnetic separator; shredding/breaking untuk
mendaptakan square cut digunakan shredder mills,
grinding menggunakan hammer mills atau fine mills with
sieves.
Beberapa bahan....................
• Seeds and fruits. Biasanya agak lebih sulit karena
banyak mengandung lemak dan ethereal oils.
Biasanya menggunakan fine mills with sieves,
shredder and fine mills. Cold grinding terutama utk
biji dan buah; yaitu dgn cara bahan didinginkan
dulu dgn nitrogen cair dan penghalusan dilakukan
dgn grinder yg juga didinginkan. Pendinginan
dimaksudkan utk terjadinya sticking krn timbulnya
panas.
• Flowers and parts of flowers; shredder mills
digunakan untuk flowers diikuti dgn grinding utk
membuang material yg tidak dikehendaki.
• Elastic substance dilakukan dgn repeated grinding
on a pin mill.
Pembasahan
• Pembasahan dan pembengkakan (steeping and
swelling) dilakukan sebelum ekstraksi dgn tujuan :
a.untuk meningkatkan porositas dinding sel yang
akan mempermudah difusi zat aktif dari sel menuju
pelarut.
b. utk memberikan kesempatan sebesar-besarnya
kepada cairan penyari memasuki seluruh rongga
utk mempermudah penyarian selanjutnya.
• Pembasahan dilakukan di luar alat ekstraksi dgn
alasan:
a. Mencegah pemelaran secara tiba-tiba yang akan
berakibat kepada alat ekstraktor.
b. Utk menjamin proses pembasahan agar
merata.
• Bahan yang biasa digunakan untuk pembasahan:
cairan penyari, air, Na carbonat atau ammonia.
Pelaksanaan ekstraksi

• Setelah tahapan pembasahan, dilanjutkan dengan


proses ekstraksi (tergantung cara ekstraksi mana
yg dipakai) yang nantinya akan diperoleh micelle.
• Pada proses ekstraksi umumnya terdiri dari tiga
tahap sbb:
Penyarian (pelaksanaan Proses ekstraksi)

• Menurut Muravev et al. Proses ekstraksi senyawa


aktif dari simplisia pindah ke solvent terjadi dalam
tiga tahap:
a. Penetrasi solvent ke dalam sel dan
pengembangan sel.
b. Pelepasan (dissolution) extractive
substance.
c. Difusi extractive substance keluar dari sel.
YSW

Anda mungkin juga menyukai