Anda di halaman 1dari 34

PEMBUATAN

EKSTRAK
EKSTRAKSI
Adalah :
• Proses pemisahan suatu substansi yang dapat larut dari
bahan / campurannya yang tidak dapat larut dengan
pelarut yang sesuai.
atau
• Isolasi senyawa yang terdapat dalam campuran larutan
atau campuran padatan dengan menggunakan pelarut
yang cocok.
Telaah Fitokimia

Bahan Baku
Tujuan Standarisasi
Ekstraksi Ekstrak

Isolasi
Berdasarkan proses pelaksanaannya

Ekstraksi yang Ekstraksi bertahap ( bath


berkesinambungan extraxtion )
( continous extraxtion )
pelarut yang sama dipakai pelarut yang dipakai selalu
berulang sampai proses baru sampai proses
ekstraksi selesai. ekstraksi selesai.

Berdasarkan bentuk campuran:

Ekstraksi padat – Ekstraksi cair –


cair cair
Substansi yang Substansi yang
diekstrasi terdapat diekstrasi terdapat
dalam campuran dalam campuran
yang berbentuk yang berbentuk
padat cair.
Kandungan air bahan
Tekstur bahan simplisia tumbuhan

Pemilihan metode
ekstraksi tergantung
pada :

Jenis senyawa yang akan Sediaan farmasi yang


diisolasi ingin diperoleh
TAHAPAN
EKSTRAKSI

1. Pembuatan serbuk 2. Pembasahan

3. Penyarian/ekstraksi 4. Pemekatan
Pembuatan serbuk
• Umumnya penyarian akan bertambah baik jika permukaan serbuk yang bersentuhan dengan
cairan penyari makin luas. Kenapa bisa begitu???
• karena luas permukaan serbuk yang kontak dengan cairan penyari lebih banyak sehingga zat
aktif yang tersari didalamnya akan lebih banyak juga. Tetapi, Simplisia yang terlalu halus juga
akan memberikan kesulitan pada proses penyarian.
• Hal ini akan nampak dalam proses perkolasi, bila serbuk terlalu halus maka cairan tidak dapat
turun. Serbuk yang terlalu halus akan mempersulit penyarian, karena butir-butir halus tadi
membentuk suspensi yang sulit dipisahkan dengan hasil penyarian.
• Penggunaan derajat serbuk yang cocok untuk masing-masing bahan
Derajat Halus serbuk
• Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomer pengayak
• Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan 1 nomor artinya bahwa semua
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomer tersebut
• Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan 2 nomor artinya bahwa semua
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomer terendah dan tidak lebih dari
40% dapat melalui pengayak dengan nomer tertinggi.
Contoh derajat halus serbuk

• Sebagai contoh : Akar kelembak (8/24), Akar pule pandak (8/24),


Buah cabe (10/24), Kulit kina (34/40), Herba timi (34/40).
• Artinya angka-angka tersebut??? menunjukkan derajat halus serbuk,
8/24 artinya????.....
Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus
Klasifikasi Simplisia Nabati dan Simplisia Bahan Kimia
Serbuk Hewani
Nomor Batas derajat halus2 Nomor Batas derajat
Nominal Nominal halus2
Serbuk 1 % Nomor Serbuk 1 % Nomor
Pengayak Pengayak

Sangat Kasar 8 20 60

Kasar 20 40 60 20 60 40

Setengah 40 40 80 40 60 60
Kasar
Halus 60 40 100 80 60 120

Sangat Halus 80 100 80 120 100 120


• Keterangan :
• 1 semua partikel serbuk melewati pengayak dengan nomor nominal
tertentu
• 2 batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang
telah ditentukan.
Metode penetapan derajat halus
serbuk
• Untuk serbuk sangat kasar, kasar dan setengah kasar
Masukkan 25-100 g serbuk uji pada pengayak baku yang sesuai yang
mempunyai panci penampung dan tutup yang sesuai. Goyang pengayak dengan
arah putaran horizontal dan ketukkan secara vertikal pada permukaan keras
selama tidak kurang dari 20 menit atau sampai pengayakan praktis sempurna.
Timbang seksama jumlah yang tertinggal pada pengayak dan dalam panci
penampung.
• Untuk serbuk halus atau sangat halus.

Lakukan penetapan seperti pada serbuk kasar kecuali contoh tidak


lebih dari 25 g dan pengayak yang digunakan digoyang selama
tidak kurang 30 menit atau sampai pengayakan praktis sempurna.
Catatan
• Untuk serbuk berminyak atau serbuk lain yang cenderung menggumpal dan dapat
menyumbat lubang, sikat pengayak secara berkala hati-hati selama penetapan.
• Hancurkan gumpalan yang terbentuk selama pengayakan.
• Derajat halus serbuk obat dan bahan kimia dapat juga ditetapkan dengan cara
melewatkan pada pengayak yang dapat digoyang secara mekanik yang memberikan
gerakan berputar dan ketukan seperti pada pengayak yang menggunakan tangan; tetapi
dengan gerakan mekanik yang seragam, mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
pengayak.
Pembasahan
• Dinding sel tanaman terdiri dari selulosa. Bila serbuk simplisia dibasahi, maka
serabut selulosa tadi akan dikelilingi oleh cairan penyari sehingga simplisia akan
membengkak kembali. Pembengkakan terjadi pada pelarut yang mengandung
gugus OH.
• Pembasahan serbuk sebelum penyarian ini tujuannya untuk memberikan
kesempatan sebesar-besarnya pada cairan penyari masuk ke seluruh pori dalam
simplisia, sehingga penyarian selanjutnya akan mudah.
EKSTRAKSI
• Larutan pengekstraksi harus melewati tebal lapisan batas antara butir
serbuk dengan cairan penyari.
• Kecepatan melewati lapisan batas ini dapat dipengaruhi oleh: derajat
perbedaan konsentrasi, tebal lapisan batas, serta koefisien difusi.
Selain itu ekstraksi jg dipengaruhi oleh :
1. Derajat halus serbuk
2. Perbedaan konsentrasi dari pusat butir serbuk simplisia sampai
kepermukaannya, maupun perbedaan konsentrasi pada tebal
lapisan batas, sehingga suatu titik akan dicapai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju/kecepatan ekstraksi adalah :

• Tipe persiapan sampel


• Waktu ekstraksi
• Kuantitas pelarut
• Suhu pelarut
• Tipe pelarut
Cairan penyari
Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini:
1. murah dan mudah diperoleh
2. stabil secara fisika dan kimia
3. bereaksi netral
4. tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
5. selektif, yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki
6. tidak mempengaruhi zat berkhasiat
7. diperbolehkan oleh peraturan
• Pelarut organik kurang digunakan dalam penyarian, kecuali dalam proses
penyairan tertentu. Contoh: eter minyak tanah digunakan untuk menarik
lemak dari serbuk simplisia sebelum dilakukan proses penyarian.
• Untuk penyarian ini Farmakope Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan
penyari adalah air, etanol, etanol-air, atau eter.
• Untuk penyarian pada perusahaan obat tradisional masih terbatas pada
penggunaan cairan penyari air, etanol atau etanol-air.
• Menurut Permenkes RI 007/2012 pelarut yang digunakan : air, etanol,
campuran air-etanol dengan residu maksimal 1 %
Air dipertimbangkan sebagai penyari karena memiliki keuntungan:
1. murah dan mudah diperoleh
AIR
2. stabil
3. tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
4. tidak beracun
5. alamiah

Air sebagai pelarut punya kerugian :


1. tidak selektif (melarutkan garam alkaloid, glikosida, tanin dan gula, juga melarutkan gom, pati,
protein, lendir, enzim, lilin, lemak, pektin, zat warna dan asam organik, yang tidak diperlukan atau
malah mengganggu proses pembuatan sari; enzim mampu menyebabkan reaksi enzimatis 
mempercepat proses hidrolisa  penurunan mutu)
2. sari dapat ditumbuhi kapang dan kuman serta cepat rusak (harus ditambah zat pengawet: etanol,
toluen, gliserin, gula dan kloroform.
3. untuk pengeringan diperlukan waktu lama dan energi yg tinggi
Etanol
Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena punya keuntungan, yaitu :
1. lebih selektif (alkaloid basa, minyak menguap, glikosida, kurkumin,
kumarin, antrakinon, flavanoid, steroid, damar dan klorofil, saponin)
2. kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas
3. tidak beracun
4. netral
5. absorbsinya baik
6. etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan
7. panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit
Sedang kerugiannya adalah bahwa etanol mahal harganya
No Pelarut Grup senyawa kimia yang terlarut di dalamnya
Macam 1 Heksan Terpenoid (minyak menguap), triterpen, steroid, kumarin

Pelarut 2 Benzen, toluen Polimetoksi flavon, lipid, resin, klorofil, xanthofil

3 Kloroform Semua yang telah disebutkan di atas, anthrakinon, alkaloid

bebas

4 Diklormetan Kurkuminoid, fenol bebas

5 Dietil eter Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid aglikon,

phenolic acid

6 Etil asetat Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid

monoglikosid

7 Aceton Quasinoid, other glikosid

8 Etanol Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid diglikosid,

tanin

9 Air panas Semua yang telah disebutkan di atas mulai dari dietil eter,

garam alkaloid, flavonoid polyglikosid, mono dan disakarida,


Metode Penyarian

panas
• soxhlet
• Refluks
• Infundasi dan dekoktasi

dingin • maserasi
• perkolasi Disukai/banyak dipakai industri OT

• soxhlet
• Refluks
konvensional • Infundasidan dekoktasi
• maserasi
• perkolasi

• UAE
Non- • MAE

konvensional SFE
• dsb
Separasi dan pemurnian
• Tujuan dari tahapan ini adalah menghilangkan
(memisahkan) senyawa yang tidak dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada
senyawa berkhasiat yang dikehendaki, sehingga
diperoleh ekstrak yang lebih murni.
• Proses-proses pada tahapan ini adalah
pengendapan, pemisahan dua cairan tak campur,
sentrifugasi, filtrasi serta proses adsorbsi dan
penukar ion.
Pengeringan Ekstrak
• dilakukan pemekatan dengan cara penguapan/evaporasi cairan
pelarut tapi tidak sampai pada kondisi kering, hanya sampai
diperoleh ekstrak kental/pekat.
Metode Penguapan di Laboratorium

Evaporasi

• perubahan bentuk cair >>> gas pelarut dan udara,


penguapan biasa, tanpa ditampung pelarutnya. Ex: cawan
penguap ditangas air

Vaporasi

• perubahan bentuk cair >>> gas (molekul gas pelarut) dalam


bejana vaporasi. Pelarutnya ditampung kembali melalui
proses pendinginan. Ex: Rotary evaporator
Rotary vakum evaporator

Ket:
1. Hot plate
2. Waterbath
3. Ujung rotor
“sampel”
4. Lubang kondensor
5. Kondensor
6. Lubang kondensor
7. Labu alas bulat
penampung
8. Ujung rotor
“penampung”
Alat Pengering Ekstrak
Spray dryer

Pengering Gelombang Mikro

Freeze Dryer

Roller Dryer

Pengering Sabuk Vakum

Pengering oven

Pengering oven vakum


Freeze Dryer
Ekstrak cairan atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze
Dryer telah dibekukan dalam refrigerator (lemari es) minimal
semalam. Setelah membeku kemudian dimasukkan ke dalam alat,
alat disetting sesuai dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma
alat tersebut akan menyedot solvent yang telah beku (freeze)
menjadi uap. Prinsip kerja alat ini adalah merubah fase
padat/es/freeze menjadi fase gas (uap).
Perhitungan rendeman
• Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang
diperoleh dengan bobot simplisia awal. Rendemen dapat
dihitung atas dasar bobot basah, maupun bobot isolat
terhadap bobot ekstrak.

• Randeman = Berat ekstrak x 100 %


Bahan awal
Contoh perhitungan :
Berat ekstrak kental = 2,3 gram
Bahan awal = 20 gram
Randeman = ...???
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan ekstrak :

1. Jumlah simplisia >>> perhitungan dosis obat.


2. Derajat kehalusan simplisia >>> luas permukaan yang akan berkontak
dengan pelarut untuk ekstraksi (20 mesh).
3. Jenis pelarut >>> keamanan dan efisiensi proses penarikan zat berkhasiat.
4. Temperatur / suhu penyari >>> jumlah dan kecepatan penyarian.
5. Lama waktu penyarian
6. Metode dan Proses ekstraksi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai