bentuk padat antara lain adalah : serbuk, kapsul, pil, dan tablet. Untuk
sediaan tablet kuliah tersendiri dan tidak termasuk kuliah Farmasetik Dasar.
Pemakaian obat secara oral dalam bentuk kering yang paling sering
digunakan adalah kapsul dan tablet tetapi serbuk juga masih sering diminta
di apotek.
stabil daripada bentuk cair sehingga bentuk sediaan padat lebih cocok untuk
bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral
atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas permukaan yang luas,
serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
dipadatkan. Anak – anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau
Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau dalam
ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan
biasanya serbuk oral dicampur dengan air minum. Masalah stabilitas yang
1
sering kali dihadapi dalam sediaan bentuk cair tidak ditemukan dalam
sediaan bentuk serbuk. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air
dapat dibuat dalam bentuk serbuk atau granul. Konstitusi sediaan dapat
oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi
(pulvis).
baku dan sebagai sediaan obat. Sebagai sediaan obat dibagi lagi menjadi
bentuk fisik suatu bahan kimia atau suatu obat tunggal. Serbuk bisa dibuat
campuran dua atau lebih unsur kimia murni yang dibuat serbuk dalam
serbuk baik bahan sintetik, semi sintetik , bahan asli sebelum dijadikan
sebagai bentuk sediaan obat apakah berupa tablet, capsul, suspensi dan
sebagainya. Diantara bahan asli yang diambil dari tumbuhan seperti daun,
2
buah, akar, biji, kulit ataupun getah yang kemudian dijadikan serbuk dan
Serbuk opium
harus merupakan campuran yang homogen dari seluruh komponen dan harus
3
Semakin besar nomor ayakan ukuran partikel serbuk semakin halus.
Pengayak dibuat dari kawat logam dengan penampang melintang yang sama
I Serbuk sangat kasar (no 8)1 Batas derajat halus 20 % (no 60) 2
II Serbuk kasar (no 20) Batas derajat halus 40 % (no 60)
IIISerbuk cukup kasar (no 40) Batas derajat halus 40 % (no 80)
IV Serbuk halus (no 60) Batas derajat halus 40 % (no 100)
V Serbuk sangat halus (no 80) Batas derajat halus 100 % (no 80)
Ket :
1
: Semua partikel serbuk melewati pengayak dengan nomor nominal
tertentu
2
: Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah
ditentukan
4
Klasifikasi serbuk dari bahan kimia
Untuk penetapan dari keseragaman derajat halus serbuk obat dan bahan
Masukkan 25 g sampai l00 g serbuk uji pada pengayak baku yang sesuai
pengayak dengan putaran arah horizontal dan ketukkan secara vertikal pada
permukaan yang keras selama tidak kurang dari 20 menit atau sampai
Lakukan penetapan seperti pada serbuk kasar kecuali contoh tidak lebih 25 g
dan pengayak yang digunakan digoyang selama tidak kurang 30 menit atau
5
Untuk serbuk berminyak atau serbuk lain yang cenderung menggumpal dan
selama penetapan. Derajat halus serbuk obat dan bahan kimia dapat juga
Bahan obat
Bahan pengisi
Bahan adjuvant
sering dipakai adalah saccharum lactis atau laktosa, selain itu dapat juga
tertentu.
Dilihat dari segi terapi dan kestabilan bahan obat sediaan serbuk mempunyai
1. Bahan obat berada dalam bentuk kering jadi reaksi kimia tidak mudah
6
terjadi artinya sediaan obat lebih stabil
kapsul
makanan.
Keburukannya :
1. Rasa dan bau obat yang tidak enak dari sediaan ini sukar dihilangkan
sirup
dibuat serbuk.
5. Serbuk yang tidak terbagi atau serbuk curah sukar dibawa karena
mudah tumpah.
6. Serbuk yang tidak terbagi tidak sesuai untuk obat yang berpotensi
7
Cara menghaluskan obat :
Pada skala besar dengan menggunakan alat yaitu : Stokes Tornado, suatu
mesin untuk membuat serbuk atau granul dan menyebarkan bahan – bahan
Pencampuran Serbuk :
oleh sifat fisik serbuk misalnya ukuran partikel, berat jenis serbuk dan lain –
lain.
Pemisahan mungkin saja dapat terjadi jika serbuk yang mempunyai ukuran
partikel atau berat jenis yang berbeda dicampurkan. Jadi sebelum serbuk
1. Cara Spatulasi
8
cocok untuk serbuk yang mempunyai ukuran partikel dan berat jenis
yang sama, tapi tidak cocok untuk serbuk yang mengandung bahan –
bahan berkhasiat keras dan serbuk dalam jumlah besar. Pada cara ini
2. Cara Triturasi
3. Cara Pengayakan
9
pencampuran sempurna.
4. Cara Pembalikan
Pulveres (serbuk bagi) : yaitu serbuk yang dibagi dalam bobot yang
untuk sekali minum. Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang
kertas yang mengandung lilin dan dibungkus lagi dengan kertas aluminium
Resep pulveres dapat ditulis dengan 2 cara yaitu dengan penulisan sebagai
berikut :
1. R/ Phenobarbital 0,300
Acetaminophen 2,5
CTM 0,050
10
R/ Phenobarbital 0,030
Acetaminophen 0,250
CTM 0,005
bungkus serbuk untuk orang dewasa adalah 500 mg dan untuk anak 300 mg
Evaluasi Serbuk
Penyimpangan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata rata
tidak lebih dari 15 % tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10 % tiap18
bungkus
Membagi Serbuk : setelah serbuk dicampur perlu dibagi menjadi tiap bagian
11
mengandung jumlah obat yang sama banyak. Bagaimanapun, sewaktu
persatu. Jika dosis > atau = 80% harus dilakukan dengan cara ini.
Pembagian secara taksiran rata – rata tidaklah begitu tepat, tetapi bila
penglihatan mata (secara visual) atau ditaksir rata – rata. Jika dosis
ini.
12
Pembungkus dipakai kertas aluminium. Contoh obat : Ammonium
pilokarpin, dll.
karbonat, dll.
13
4. Campuran eutektik (bila 2 zat dicampur terjadi penurunan titik
biasa dipakai yaitu amilum, laktas, kalsium fosfat, radix liq dll. Kalau
perlu berat serbuk dapat dibuat 1 gram/bks. Contoh obat : acetosal dan
bahan pengisi, aduk dan dipanaskan terus hingga kering atau dapat
kering.
14
keadaan kering atau gunakan ekstrak kentalnya, yang
dikandungnya.
piperita 2 tetes) gerus lalu timbang 1,2 gr. Sisanya yang 1,2 gr yaitu
Sediaan pulvis sebgai obat dalam diberikan tanpa dibagi – bagi dan pasien
menakar sendiri untuk setiap dosis yang diberikan, biasanya dipakai sendok
teh. Serbuk yang tidak terbagi – bagi umumnya tidak mengandung zat
berkhasiat keras. Dalam resep pulvis semua bahan obat dengan bahan
pengisi harus tetap jumlahnya, tidak bisa ditambah atau dikurangi karena
15
terdapat cairan atau tincture yang harus diuapkan maka kekurangan berat zat
yang sudah diuapkan harus diganti dengan bahan pengisi yang sama
R/ Magnesium karbonat 5
Aluminium hidroksida 5
Saccharum lactis 10
S3dd cth I
rata dilakukan sebanyak 3 kali. Hitung berat rata – rata. Misalnya 1 sendok
teh rata beratnya 1 gr. Dosis pemakaian Papaverin HCl 1 kali pakai :
1
1500 mg 71,42 mg
21,5
16
Bandingkan dengan dosis maksimumnya :
1 hari = 600 mg
dari campuran Natrium bikarbonat dengan suatu asam organik seperti sitrat,
asam tartrat dan natrium asam fosfat yang bila ditambahkan ke dalam
asam sitrat saja yang dipakai akan menghasilkan campuran yang lekat dan
sukar menjadi granul, begitu juga jika asam tartrat saja yang dipakai maka
disebabkan oleh adanya 1 molekul air kristal pada setiap molekul asam
sitrat) granul biasanya lebih tahan terhadap pengaruh udara dan bentuk
granul lebih stabil secara fisik dan kimia daripada bentuk serbuk. Hal ini
dengan karbonat yang dihasilkan dapat menutupi rasa garam atau rasa lain
yang tidak diinginkan dari bahan obat. Resep untuk garam effervescent
17
dapat berupa pulvis atau pulveres, serbuk ini dipakai sebagai obat dalam dan
ketika akan diminum dilarutkan dalam air. Hal yang perlu diperhatikan yaitu
pada pencampuran bahan – bahan harus benar – benar kering dan selama
I. Secara basah
500C.
18
akhir.
pemakaian pada kulit. Syarat bedak harus halus, kering dan homogen, bebas
dari partikel yang dapat mengiritasi. Derajat halusnya -------> serbuk halus
(no. 80).
19
kulit dari lecet akibat gesekan, kelembaban. Mempunyai kemampuan
menyebabkan berkerak pada kulit. Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk
luka terbuka.
umumnya yang sering dipakai amilum, talkum venetum, bolus alba, kaolin,
adeps, supaya bedak lebih mudah menempel. Bahan – bahan obat : asam
96 % supaya dapat digerus halus dan tersebar dalam dasar bedak. ZnO
20
BAB II
KAPSUL
Kapsul adalah bentuk sediaan padat dimana satu macam atau lebih bahan obat dan
bahan inert lainnya dimasukkan kedalam cangkang yang terbuat dari gelatin yang sesuai.
Kapsul adalah bentuk sediaan obat, terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak.
Cangkang terbuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain.
Jadi untuk sediaan farmasi, kapsul merupakan wadah bahan aktif atau zat berkhasiat yang
menampilkan sediaan yang tidak berbau, tidak berasa, mudah ditelan, dan penampilannya
sebagai obat menarik. Perlu pula diperhatikan bentuk dan penampilan aneka warna dari
kapsul dapat menarik minat untuk menggunakan sediaan bentuk kapsul tersebut.
Jenis Kapsul
Ada 2 macam kapsul yaitu kapsul gelatin keras dan kapsul gelatin lunak.
Kapsul keras digunakan untuk mengisi bahan obat yang padat, dan kapsul lunak
Bentuk kapsul ada bermacam-macam yaitu bulat, bulat telur, atau bentuk tabung dengan
ujung-ujungnya berbentuk separuh bulat dan bentuk yang terakhir ini adalah bentuk yang
21
Kapsul gelatin keras terdiri dari 2 bagian yaitu badan kapsul dan penutup kapsul
yang lebih pendek dari badan kapsul. Kedua bagian ini saling menutupi bila
Cangkang kapsul gelatin keras yang sudah diisi obat dapat disegel atau ditutup secara
sempurna dengan cara menempelkan lapisan tipis gelatin pada daerah sekitar pertemuan
bagian badan dan penutup ditengah kapsul atau proses pembasahan dengan melembabkan
bagian mulut kapsul supaya tutup dengan badan melekat. Pada masa kini kapsul yang
mempunyai lekukan pengunci banyak digunakan yang dikenal sebagai bentuk snap fit,
coni snap, coni snap supro. Bentuk badan dan tutup mempunyai lengkungan yang sesuai
Kapsul gelatin keras dibuat dari gelatin yang mempunyai kekuatan gel yang
tinggi, mengandung zat warna ( zat warna yang diizinkan untuk obat ) dan zat untuk
menjaga agar kapsul tidak tembus cahaya seperti titan dioksida, zat pendispersi, zat
pengeras seperti gula dan zat pengawet. Pengawet gunanya untuk mencegah timbulnya
Kapsul yang mengandung titan dioksida dipergunakan untuk obat-obat yang tidak
Biasanya kapsul keras mengandung air antara 9 -12 % dan menurut USP XXII
kadar air berkisar antara 10 sampai 15%. Kandungan air sangat penting diperhatikan
karena selain mempengaruhi kekerasan juga merupakan faktor penentu apakah kapsul
Kapsul bila disimpan pada kelembaban tinggi, uap air akan diabsorbsi oleh kapsul
22
kelembaban yang sangat rendah, kapsul akan menjadi rapuh dan mudah hancur. Karena
uap air bisa diabsorbsi atau dilepaskan oleh kapsul gelatin maka bila disimpan perlu
dikemas dalam wadah yang mengandung zat pengering misalnya silika gel. Sediaan
kapsul serbaiknya dikemas dalam bentuk blister yang tidak tembus uap air atau dalam
Ukuran kapsul
Kapsul keras ada dalm berbagai ukuran yang diberi nomor 000 sampai dengan 5.
Ukuran paling besar dengan nomor 000 dan paling kecil adalah nomor 5.
Kapsul nomor 10,11,dan 12 mempunyai muatan yang lebih besar dipakai untuk keperluan
Pada tabel dibawah ini dapat diketahui kapasitas kira-kira kapsul gelatin kosong.
Bikarbonat
mg mg mg mg
000 650 1040 1430 1820
00 390 650 975 1300
0 325 520 715 910
1 227 325 520 650
2 195 260 390 520
3 130 195 325 390
4 97 162 260 260
5 65 97 130 130
Kinin sulfat adalah bahan yang voluminous (ringan ) jadi untuk kapsul paling
besar hanya mengandung 650 mg kinin sulfat. Berat atau muatan kapsul berbeda
tergantung dari berat jenis bahan yang diisikan. Pada tabel, kapsul paling besar dengan
23
Pemilihan ukuran kapsul tergantung pada isi bahan yang akan dimasukkan
kedalam kapsul. Oleh karena adanya perbedaan berat jenis dari berbagai serbuk maka
agak sukar untuk menentukan nomor kapsul yang dipakai untuk berat tertentu, misalnya
untuk serbuk yang voluminous akan memerlukan ukuran kapsul yang lebih besar.
Sedangkan serbuk yang mempunyai berat jenis tinggi cukup dipakai kapsul yang kecil.
Untuk penentuan ukuran kapsul yang sesuai dapat juga dilakukan dengan cara percobaan
yaitu menimbang berat satu kapsul yang diisi dengan bahan obat sehingga dapat
Formulasi Kapsul
Kadang-kadang serbuk yang mempunyai berat jenis tinggi diminta dalam jumlah
yang sedikit dalam kapsul, maka untuk serbuk yang seperti ini diperlukan bahan pengisi
supaya volume kapsul menjadi besar sehingga sesuai dengan volume kapsul paling
Bila jumlah obat yang akan diberi dalam kapsul cukup besar untuk mengisi penuh
kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan. Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah
obat yang akan dimasukkan kedalam kapsul baru kemudian jumlah bahan pengisi,
berdasarkan kebutuhan dalam formulasi atau untuk memisahkan bahan yang tidak
serbuk ketika menggunakan mesin pengisi kapsul otomatis. Sebagai bahan pelincir
24
Metode lain untuk mengatasi obat-obat yang tidak tersatukan dalam kapsul yaitu dengan
cara menempatkan bahan yang tak tersatukan kedalam kapsul kecil atau menjadikan
Kapsul gelatin tidak bisa diisi cairan berair karena akan melunakkan gelatin dan
merusakkan kapsul, tetapi cairan seperti minyak atsiri tidak merusak kapsul dan untuk
mengisikan bahan cairan diperlukan alat penetes obat (pipet) yang telah dikalibrasi.
Sesudah diisi dengan cairan obat maka kapsul segera ditutup dengan melembabkan tutup
Pembuatan secara besar-besaran untuk kapsul yang berisi cairan adalah sebagai
Persyaratan untuk sediaan kapsul antara lain meliputi keseragaman bobot, waktu
dari 15 menit.
USP XXII dan FI edisi IV menambahkan pula persyaratan disolusi pada beberapa sediaan
kapsul.
1. Sangat potensial untuk bahan aktif obat yang secara cepat dilepas dari sediaan.
25
b. Inkompatibilitas dapat dihindari dengan membuat komponen yang tidak
tujuan tertentu seperti menutupi rasa pahit dari obat atau menutupi bau
release ).
Kapsul dapat juga disalut dengan sellulosa asetat phtalat atau campuran asam stea
rat dan butil stearat untuk membuat salut enterik. Untuk sediaan salut enterik yang
l lazim dilakukan ialah dengan cara penyalutan granul atau pelet agar bahan berkha
siat tidak dilepas dilambung. Didalam USP XXII digunakan istilah “delayed rele
lease” pada monografi kapsul salut enterik dimana diusahakan untuk meperlam-
1. Sumber kapsul gelatin keras yang bermutu baik mungkin terbatas karena
persyaratan dan spesifikasi antara suatu produsen kapsul berbeda dengan yang
lainnnya. Perlu sekali diperhatikan penggunaan zat warna yang diizinkan disuatu
negara, begitu juga zat pengawet pada pembuatan cangkang dan kadar air
3. Bahan yang voluminous dapat menimbulkan masalah, hal ini dalam batas tertentu
26
4. Mesin pengisi kapsul relatif lebih lambat dari mesin pencetak tablet ( pembedaan
Mengisi kapsul
Pengisian kapsul dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling
sederhana secara manual sampai mesin pengisi kapsul otomatik dengan kecepatan tinggi
secara manual dimana cangkang kapsul dimasukkan kedalam suatu alat yang sudah
punya lobang sesuai dengan ukuran kapsul yang sudah dibakukan, kemudian diisi dengan
Ada 3 hal yang perlu sekali diperhatikan selama pengisian kapsul secara manual
tersebut:
Pertama : pembukaan, penutupan dan penguncian kapsul yang sudah diisi harus
dilakukan dengan memakai sarung tangan karet karena jika tidak akan dapat
Kedua : sering sekali pada waktu penutupan, kapsul tergencet sehingga merusak
Ketiga : Operator yang bekerja mengisi kapsul sangat berperanan; oleh sebab itu
operator perlu diberi pengetahuan yang cukup tentang hal-hal yang merugikan. Selain
dari sarung tangan karet, operator perlu diperlengkapi dengan alat penutup kepala,
Pengisian kapsul secara manual ini masih banyak digunakan di industri farmasi
27
kecil dan industri obat tradisional .Oleh sebab itu ketiga faktor yang disebutkan diatas
Sesuai dengan kemajuan teknologi, saat ini telah dihasilkan mesin-mesin pengisi
kapsul baik yang semi otomatis maupun otomatis penuh dengan kecepatan tinggi.
Kapsul akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi kedalam tabung pengumpan.
Kapsul tersebut akan ditegakkan secara mekanik karena adanya perbedaan antara
diameter badan dan penutup kapsul. Kapsul yang sudah ditegakkan tersebut,
Karena diameter bagian atas ruangan ( untuk bagian penutup ) lebih besar dari
ruangan untuk bagian badan kapsul; bagian penutup akan tertahan, sedangkan
bagian badan akan tertarik kebawah dengan cara penghisapan vakum. Begitu
kapsul telah terbuka, bagian atas dan bagian bawah dipisahkan dan bergerak
Bagian badan kapsul yang sudah terbuka diisi dengan sejumlah yang sesuai obat.
Mekanisme pengisian ini beraneka ragam tergantung bentuk yang akan diisikan
kedalam kapsul seperti bentuk campuran serbuk , granul, tablet, pelet, cairan dan
28
4. Penutupan.
Bagian badan dan bagian penutup diatur posisinya untuk proses penutupan. Suatu
plat akan menahan bagian atas secara tetap berada dalam ruangan ; sedangkan
dari bagian bawah badan kapsul ditekan naik keatas menuju bagian penutup
cangkang kapsul.
5. Pengeluaran Kapsul.
Penumpil untuk bagian penutup bagian bawah akan naik, melemparkan kapsul
kapsul dari mesin, sering digunakan tekanan udara berlebih yang dialirkan
melalui suatu celah ( compressed air nozales) ; terutama pada pengisian kapsul
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin ditambahkan gliserin atau alkohol
Bentuk kapsul gelatin lunak ada yang bulat, bulat telur seperti elips dsb.
Pada mulanya kapsul ini dibuat dengan mengisi dan menutup kulit-kulit yang telah dibuat
dengan cara memakai alat logam yang dicelupkan kedalam gliserin gelatin panas yang
sedang mencair. Kulit-kulit kapsul ini digunakan untuk mengisi obat yang berbentuk
Untuk obat-obat yang mudah mencair atau obat yang mudah menguaplebih sesuai
menggunakan kapsul lunak daripada kapsul keras dan begitu diisi kedalam kapsul
29
langsung disegel.
Glikogelatin sebagai kulit kapsul lunak, pada suhu tinggi akan menjadi lebih
Pada kelembaban 20 % kapsul ini menjadi keras dan pada kelembaban 50 % menjadi
kenyal dan pada kelembaban 80 % akan lembek dan lunak. Pada keadaan terakhir ini ( 80
% kelembaban ) obat yang larut dalam air mungkin membaur kedalam kulit kapsul dan
sediaan akan rusak. Jadi penyimpanan harus hati-hati dengan memperhatikan kelembaban
dan pengawet anti mikroba perlu ditambahkan jika kandungan kelembaban kulit kapsul
terlalu tinggi.
Formularium nasional
Catatan : Kapsul kenyal atau lunak adalah kapsul menggunakan kapsul dasar yang
dibuat dari campuran gelatin, gliserol, dan sorbitol atau metil selulosa dalam
Obat berupa cairan atau setengah padat dibungkus dengan kapsul dasar dan dicetak
menggunakan cetakan khusus dalam bentuk bulat, lonjong,atau tabung berujung bulat.
30
1. Yang tidak tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan tidak menguap
hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam
organik.
2. Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap, seperti poli etilenglikol,
kedalam kapsul gelatin lunak. Bahan-bahan ini termasuk air diatas 5 %, senyawa organik
yang larut dalam air dengan berat molekul rendah. Zat padat dapat dimasukkan kedalam
kapsul gelatin lunak dalam bentuk suspensi atau serbuk kering, granul atau pelet.
BAB III
PILULAE /PIL
31
Pil adalah sediaan berbentuk bulat atau bulat telur dibuat menggunakan massa pil.
Massa pil dibuat dengan mencampur satu atau lebih bahan obat dengan zat tambahan
yang cocok, dicampur, dibasahi dengan pembasah yang cocok, diaduk dan ditekan hingga
Farmakope Indonesia : Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung satu
Sediaan pil dibuat untuk bahan obat yang mempunyai bau dan rasa yang tidak enak,
Syarat-Syarat Pil :
Cara : Ambil 5 butir pil masukkan kedalam keranjang dan celupkan kedalam air
suhu 36 – 380 C. kecuali dinyatakan lain, ke 5 pil tersebut harus hancur tidak
32
Keseragaman Bobot
Berat pil bila dibandingkan dengan berat pil rata-rata tidak boleh menyimpang dari
yang diperbolehkan
18 pil 2 pil
100 – 250 mg 10 % 20 %
250 – 500 mg 7,5 %
Keterangan :
Tidak boleh lebih dari 18 pil yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar
2. Bahan Pengisi
3. Bahan Pengikat
4. Bahan Pembasah
5. Bahan Penabur
6. Bahan penyalut
bentuk dengan berat yang diinginkan. Sebagai bahan pengisi dapat dipakai radix
liquiritriae, amilum, laktosa, dan bahan lain yang cocok. Bolus alba dipakai untuk
33
Untuk mendapatkan massa pil yang baik dipakai radix liquiritiae sebagai pengisi
dan succus liquiritiae sebagai pengikat. Bila bahan obat sedikit : radix jumlahnya
2x jumlah succus. Bila bahan obat banyak, jumlah radix dipakai sama banyak
massa yang kompak Bahan pengikat yang sering digunakan yaitu succus
dan bahan lain yang cocok Yang palin baik dipakai adalah succus liquiritiae
dengan jumlah 2 gram untuk 60 pil ( atau menurut beberapa peneliti dapat dipakai
1/3 kali berat pil ). Dengan pemakaian pengisi radix dan succus sebagai pengikat
pil, maka massa pil yang diperoleh sangat baik . Pemakaian pulvis gummosus
sebagai pengikat yaitu 500 mg untuk 60 pil. Pil yang dihasilkan menjadi keras dan
succus yang jumlahnya lebih banyak. Ini terutama untuk obat yang jumlahnya
besar dan membutuhkan bahan pengikat yang banyak. Jika harus dipakai PGS
sendiri untuk obat-obat yang volume besar, jimlahnya dapat dipakai 1 – 1,5 g
untuk 60 pil. Bahan pengikat tersebut membutuhkan bahan pembasah air untuk
mendispersikan nya dalam air. Bahan pengikat yang tidak mengandung air adalah
adeps lanae dan vaselin. Bahan pengikat ini digunakan untuk zat berkhasiat yang
dapat terurai oleh air atau bereaksi satu dengan yang lain oleh adanya air dan
Misalnya :
34
a. Obat yang bereaksi asam dengan bikarbonas dapat bereaksi
membebaskan CO2
glikosidanya
Keburukan pil dengan bahan pengikat adeps lanae/ vaselin adalah pil sukar pecah. Untuk
Contoh : pada pembuatan pil dengan bahan obat Permanganas kalikus ( KMnO4 )
R/ KMnO4 4
Bolus alba
Na Bikarbonat aa 6
Adeps lanae qs
M f pil No.60
3. Bahan Pembasah : ditambahkan untuk memperoleh massa pil yang baik sehingga
a. aqua gliserinata
b. sirup simpleks
Pembasah yang paling baik yaitu aqua gliserinata karena pada waktu pil
35
mengering gliserin masih tertinggal pada pil sehingga sediaan tidak menjadi keras.
4. Bahan Penabur : berfungsi untuk mencegah pil melekat satu dengan yang lainnya
atau masa pil tidak melekat pada alat pemotong pil. Bahan penabur yang biasa
lemak
Talk untuk pil berlemak atau pil yang berwarna putih dan pil-pil dengan
Bahan penabur tidak diperlukan untuk pil yang diberi penyalut, hanya dapat
diberi sedikit talk supaya tidak melekat satu dengan yang lainnya.
Jenis-jenis penyalut :
- Argentum foliatum
- Collodium
36
- Gelatin
- Gula
- Keratin
- Salol
- Schellak
Pembuatan Pil
Bahan-bahan obat yang telah dihaluskan dicampur dengan bahan tambahan lain
seperti bahan pengisi dan bahan pengikat setelah homogen, tambahkan sedikit-sedikit
bahan pembasah dengan pipet tetes ( pembasah aqua gliserinata ) sampai diperoleh massa
yang baik dan kompak. Massa pil digulung menjadi batangan diatas papan pil yang sudah
ditaburi sedikit talk ukur panjangnya sesuai dengan jumlah pil yang dikehendaki dan
potong dengan alat pemotong pil. Kemudian dibulatkan dengan alat pembulat pil.
37