Anda di halaman 1dari 32

Pulvis dan Pulveres

Tim Dosen Farmasetika


Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Definisi
 Campuran homogen dua atau lebih obat yg diserbukan
(Farmakope ed.III)
 Campuran kering bahan obat atau zat kimia yg dihaluskan
ditujukan utk pemakaian oral atau utk pemakaian luar
(Farmakope ed.IV)
 Secara kimia fisik, serbuk adalah partikel bahan padat yg
mempunyai ukuran 10.000 – 0,1 mikrometer
Keuntungan Sediaan Bentuk Serbuk
 Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada
sediaan yang dipadatkan
 Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet dan kapsul
 Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau
tablet lebih mudah menggunakan obat serbuk
 Lebih stabil, Obat yang tidak stabil dalam bentuk suspensi
atau larutan dapat dibuat dalam bentuk serbuk
 Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau
kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk
 Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai
dengan keadaan penderita
 Dapat diberikan dalam jumlah dan dosis besar
Kerugian Sediaan Bentuk Serbuk
 Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak
 Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah
 Tidak sesuai untuk zat-zat higroskopis dan mudah
teroksidasi
 Tidak sesuai untuk lambung
Syarat Serbuk
1. Kering (tdk boleh menggumpal atau mengandung air)
2. Punya derajat kehalusan tertentu, sehingga:
 Sediaan lebih homogen
 Disolusi makin cepat
 Permukaan serbuk jadi luas & daya absorpsi jadi besar
3. Homogen
4. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot)
5. Memenuhi uji keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang
terkandung) yang berlaku untuk pulveres yang mengandung obat
keras, narkotik, dan psikotropika.
Jenis Serbuk
 Serbuk dapat diberikan dalam bentuk :
1. tak terbagi (pulvis/bulk powder)
2. terbagi (pulveres/divided powder/chartulae)
Pulvis
(Serbuk Tak Terbagi)
 Pulvis: serbuk yang tidak terbagi-bagi
 Biasanya untuk pemakaian luar
 Serbuk gigi, Serbuk tabur
 Pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh dan penakar
lain
 Biasanya dibuat sampai bobotnya 0,5 g, zat pengisi laktosa
 Jenis Pulvis:
1. Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak)
2. Pulvis dentrificius (sebuk gigi)
3. Serbuk efervesent
Pulvis Adspersorius (serbuk tabur)
 Serbuk ringan utk pemberian topikal
 Ayakan derajat halus 100 mesh (menghindari iritasi pd
bagian yg peka)

Bahan yg digunakan dlm serbuk tabur:


 Zat berkhasiat : sulfur (antimikroba), asam tanat, AlCl3
(adstringen), mentol-kamfer (pendingin & anti gatal)
 Zat yg bersifat absorben: bentonit, kaolin, talk, amilum
 Pelincir & pendispersi: Zn stearat, Mg stearat, talk
 Pelekat: Zn stearat, Al stearat
Pulvis Adspersorius (serbuk tabur)
Syarat
1. Talk, kaolin & bahan mineral lainnya yg digunakan hrs
memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium tetani,
Clostridium welchii, & Basillus anthracis
2. Tdk boleh digunakan untuk luka terbuka
Pulvis Dentifricius (serbuk gigi)
 Biasanya digunakan karmin (terlihat homogen)
 Larutkan karmin dlm sedikit chloroform atau etanol 90%
kemudian dikeringkan dgn talk
Pulvis Effervescent
Alasan penggunaan:
 Menutup rasa pahit/tak enak (karena ada CO2)
 Gas CO2 mempercepat penyerapan karena merangsang
cairan lambung
Cara Pembuatan Pulvis Effervescent
a. Cara kering
 Sebuk dikeringkan & dihaluskan dgn asam sitrat.
 Panaskan 100°C dlm oven
 As. Sitrat akan melepas air kristalnya sehingga serbuk menjadi
lembab membentuk pasta
 Granulasi dgn ayakan no. 6
 Keringkan pada suhu 50°C

b. Cara basah
 Bahan pembasah: alkohol 95%
 Semua serbuk dicampur & ditambahkan alkohol 95% sedikit
demi sedikit, aduk sampai menjadi masa granul
 Ayak dgn ayakan no.6
 Keringkan pada suhu 50°C
Pulveres
 Pulveres: Serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau
bahan pengemas lain yang cocok
 Resep ditulis dokter dengan dua cara:
1. Ditulis jumlah obat lalu dibagi menjadi beberapa
bungkus
2. Ditulis jumlah obat setiap bungkus dan buat
beberapa bungkus
Contoh
Ditulis jumlah obat lalu dibagi menjadi beberapa
bungkus

R/ Acidi acetylosalicyl 10 g
Sacch. Lact qs
mf. Pulv. Div in part. Aequal no. XX
S 3 dd 1
Contoh
Ditulis jumlah obat setiap bungkus dan buat
beberapa bungkus

R/ Acidi acetylosalicyl 0.5 g


Sacch. Lact qs
mf. Pulv. dtd. no. XX
S 3 dd 1
Uji Keseragaman Bobot
 Uji keseragaman bobot
1. Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu
2. Campur isi ke-20 bungkus tadi dan timbang
sekaligus
3. Hitung rata-ratanya
 Syarat
Penyimpangan yang diperbolehkan antara penimbangan
satu per satu terhadap bobot isi rata-rata, tidak lebih dari
15% untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk 18
bungkus
Cara Pembuatan/Meracik Serbuk

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan


obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan
dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit

Diayak dengan pengayak no. 60

Campur lagi
Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk
 Pengayak dibuat dari kawat logam dengan penampang
melintang
 Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor (5, 8, 10, 22,
25, 30, 36, 44, 60, 85, 100, 120, 150, 170, 200, 300) yang
menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah
dengan panjang kawat
 Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor
pengayak
 Jika derajat kehaluasan suatu serbuk dinyatakan dengan 1
nomor = semua serbuk dapat melalui pengayak dengan
nomor tersebut.
contoh: serbuk (85)
 Jika derajat kehalusan suatu serbuk dinyatakan dengan 2
nomor = semua serbuk dapat melalui pengayak nomor
terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak
dengan nomor tertinggi
contoh: serbuk (44/85)
Istilah Umum Kehalusan Serbuk

Istilah umum Nomor nominal BP


Serbuk sangat kasar Serbuk (5/8)
Serbuk kasar Serbuk (10/40) Coarse powder
Serbuk agak kasar Serbuk (22/60) Moderately coarse
powder
Serbuk agak halus Serbuk (44/85) Moderately fine
powder
Serbuk halus Serbuk (85) Fine powder
Sebuk sangat halus Serbuk [120/200 Very fine powder
(300)]
Prinsip Pembuatan

Istilah pembuatan Serbuk


 Triturition: mencampurkan bahan obat dalam mortir

 Spatulation: mencampurkan bahan obat langsung di atas kertas

 Sifting: mencampurkan bahan obat dalam suatu ayakan tertutup

 Tumbling: cara mencampurkan bahan obat dalam tempat


tertutup yang dilengkapi dengan bola logam sebagai penggiling
kemudian digoyangkan
Prinsip Pembuatan
a. Bahan obat padat dlm serbuk
1. Bahan obat berkhasiat keras & berat < 50 mg 
pengenceran
2. Bahan obat higroskopis, lengket atau jd pasta bila
kontak dgn udara terbuka, cara mengatasi:
 Digerus dlm mortir kering & hangat
 Ditambah absorben inert (MgO, MgCO3)
 Dibungkus yg baik & rapat
Prinsip Pembuatan
3. Bahan eflorecen/mengandung air kristal dlm jml besar,
bila diserbuk/digerus akan melepaskan air kristalnya
sehingga serbuk lembab. Cara mengatasi:
 Diganti dgn bentuk anhydrousnya
 Dipanaskan terlebih dahulu pd suhu tertentu hingga
berat konstan
 C/: as.sitrat, as.tartrat
Prinsip Pembuatan
4. Zat2 yg terbentuk campuran eutetik, dimana campuran
tsb pd suhu ttn menjadi basah. c/: campuran mentol-
kamfer
cara mengatasi:
 Ditambah absorben (c/:talk, MgO, MgCO3) masing2
bahan dicampur terlebih dahulu dgn absorben baru
digabung
 Diberi terpisah tapi diberi keterangan keduanya
diminum bersama
Prinsip Pembuatan
b. Bahan obat setengah padat (semi solid)
1. Ekstrak kental bahan obat dlm mortir hangat
dilarutkan dgn pelarut yg sesuai, kemudian ditambah
pengering inert.
C/: Ekstrak belladone, ekstrak hyoscyami dilarutkan
dlm alkohol 70%, pengering: SL, amilum
2. Adepslanae, vaselin
 Jika jumlah kecil ditambah pelarut organik (c/:
eter), keringkan dgn bahan pengering
 Jika jumlah besar dilebur diwater bath, tambah
bahan pengering
Prinsip Pembuatan
c. Bahan obat cair
Tingtura, ada 2 jenis:
d. Bahan berkhasiat tahan pemanasan
 Jika dlm jml kecil, dikerjakan dlm mortir panas
& ditambah pengering
 Jika dlm jml besar, diuapkan dlm water bath
hingga kental, kemudian tambah pengering
b. Tak tahan pemanasan
 Jml kecil dpt lngsng ditambahkan
 Jml besar diuapkan pd temperatur rendah
hingga kental, kemudian tambahkan pengering
Prinsip Pembuatan
 Serbuk mengandung lemak  diayak pengayak no. 44

 Obat bobotnya < 50 mg atau jumlahnya tidak dapat ditimbang  dilakukan


pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok

 serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap  dikeringkan dengan kapur
tohor atau bahan pengering lain yang cocok

 serbuk kasar (simplisia nabati)  serbuk digerus sampai derajat halus sesuai yang
tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk  dikeringkan pada suhu tidak lebih
dari 50o

 obat berupa cairan (tinktur dan ekstrak cair)  pelarutnya diuapkan hingga hampir
kering  serbukkan dengan zat tambahan yang cocok

 Obat bermassa lembek (ekstrak kental)  dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
secukupnya  diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok
Penyerahan
• Pulveres, dibungkus dalam kertas perkamen dan
dimasukan dalam dus powder
• Untuk zat higroskopik dan mudah menguap, dalam pot
gelas
• Untuk pulvis tidak terbagi untuk oral (botol mulut besar),
untuk obat luar (kaleng berlubang)
• Etiket putih (obat dalam), etiket biru (obat luar)
Wadah & Penyimpanan Serbuk
 Terlindung dari pengaruh cahaya,udara, kelembapan,
kontaminasi, mencegah penguapan serbuk, & mudah
diambil dari wadahnya.
 Yg sering digunakan: perkamen, pot gelas & botol mulut
besar

Anda mungkin juga menyukai