Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Ekstraksi Teh di Lab Pangan

Skema Alat

Alat Continuous Solid-Liquid Extraction Pilot Plant


• Alat Continuous Solid-Liquid Extraction Skala Industri
Skema Alat Continuous Solid-Liquid
Extraction Pilot Plant
Keterangan:

D1. Tangki Umpan Teh Kering


D2. Tangki Umpan Pelarut (Air)
D3. Tangki Ekstrak
D4. Tangki Raffinate
E1. Kondensor
E2. Pre-heaterJ1. Sumber panas pre-heater
J2. Sumber panas Screw Extractor
G1. Pompa Air
M1. Motor Screw Conveyor
M2. Motor Screw Extractor
T1. Screw Extractor
T2. Screw Conveyor
T11. Indikator Suhu Pelarut (Air) setelah
pemanasan awal
T12. Indikator Suhu Pelarut (Air) Masuk Pompa
SKALA LAB
Bahan Baku
1. Teh Kering (Jasmine tea)
Teh kering yang digunakan adalah Teh kering
biasa sebesar 5 kg.

2. Gula pasir
Gula pasir ditambahkan secara opsional.
3. Air
air adalah komponen utama penentu kualitas
produk akhir. Air yang digunakan dalam
proses ekstraksi adalah air keran.
a. Bahan Baku
3. Air

• Standar yang dipersyaratkan meliputi alkalinitas, kesadahan, klorida, besi, pH dan kenampakan.

1. Kesadahan
Kesadahan air harus rendah karena air sadah dapat menyebabkan timbulnya kerak baik pada pipa
pipa,tangki. Adanya kerak mengakibatkan efisiensi penghantaran panas rendah sehingga biaya
produksi meningkat.
2. Kadar klorida
Kadar klorida yang tinggi dapat memacu terjadinya korosi pada alat dan mesin.
4.· Besi (Fe)
Kadar besi yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya warna yang tidak diinginkan.
5.· pH
pH air disyaratkan netral (pH = 7), sebab pH < 7 dapat memacu korosi pada alat.
6.· Kenampakan
Syarat untuk kenampakan air adalah jernih, tidak ada endapan dan tidak berwarna
Aplikasi Tahap
Ekstraksi Skala Lab:
 Pembuatan teh cair pahit dilakukan di 1 tangki extraksi, yang
berkapasitas 10 liter.

 daun teh kering dimasukkan ke dalam hopper tank, kemudian


dialirkan air panas yang berasal dari pre-heater. air dikontakkan
dengan permukaan daun teh kering didispersikan ke dalam pelarut
hingga seluruh padatan terselimuti oleh pelarut.

 Kemudian pelarut terdifusi ke dalam padatan karena adanya


driving force berupa perbedaan konsentrasi zat terlarut (tanin)
dalam pelarut dan padatan. Zat terlarut (tanin) dalam padatan akan
terlarut ke dalam pelarut.

 . Bagian ulir membantu pemerasan pada padatan sehingga


kandungan zat terlarut dalam padatan lebih sedikit dan nilai yield
meningkat .
Aplikasi Tahap
Ekstraksi Skala Lab:
 Teh kering di ekstrak air panas pada
temperature 100˚- 105˚C. Proses
ekstraksi dilakukan selama 60 menit.
 Pada saat pengisian mencapai volume larutan
1000 L dilakukan sirkulasi selama 30 menit
Sirkulasi tersebut dilakukan dengan pompa
berkapasitas 5 L/jam. Fungsi sirkulasi ke 2 ini
adalah untuk homogenisasi teh.
 Padatan yang telah diekstraksi masuk
ke tangki rafinat.
 Dalam skala lab,setelah proses selesai
dihasilkan ekstrak teh.
Faktor yang Memengaruhi Laju Ekstraksi Padat Cair
1. Suhu

Suhu meningkatkan_kelarutan sehingga menaikan_konsentrasi tannin dalam ekstrak, dan meningkatkan laju leaching sehingga
kesetimbangan diperoleh dalam waktu yang lebih singkat.

2. Waktu Tinggal

Waktu yang dibutuhkan untuk mentransportasikan setiap partikel atau unit diskrit umpan melewati panjang efektif ekstraktor.
Semakin lama waktu tinggal maka akan semakin banyak zat tanin yang berpindah ke pelarut.

3. Ukuran Partikel

Semakin kecil ukuran partikel padatan akan mempersingkat laju difusi.


Faktor yang Memengaruhi
Laju Ekstraksi Padat Cair

4.Horizontal Counter Current


Continuous Screw Extractor

Ekstraktor ulir horizontal kontinyu aliran lawan


arah, Screw atau ulir horizontal pada ekstraktor
yang digunakan, berfungsi sebagai konveyor
umpan padatan yang akan dikontakkan dengan
pelarut.

Anda mungkin juga menyukai