Anda di halaman 1dari 28

• Rafinat : Bahan yang mengandung senyawa

kimia yang akan diekstraksi


• Ekstraktan/Menstrum : larutan pengekstraksi
• Matriks : Semua komponen lain termasuk
pelarut selain senyawa yang akan diekstraksi
• Linarut : senyawa target yang akan diekstraksi
• Micella : larutan yang mengandung bahan hasil
ekstraksi
• March : ampas yang sudah tidak mengandung
senyawa aktif
EKSTRAKSI DINGIN
1. MASERASI
2. PERKOLASI

EKSTRAKSI PANAS
1. REFLUKS
2. SOXHLET
3. DIGESTI
4. INFUNDASI
5. DEKOKTASI
MASERASI
Proses pengekstrakan simplisia dengan
menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan (kamar)

Maserasi kinetik
Dilakukan pengadukan yang kontinu

Remaserasi
Dilakukan pengulangan penambahan pelarut
setelah dilakukan penyaringan maserat pertama,
dst
PERKOLASI
Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya
dilakukan pada temperatur ruangan.
Prosesnya terdiri dari tahapan pengembangan
bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi
sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak),
terus menerus sampai diperoleh ekstrak
(perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan
Prinsip Perkolasi
Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana
silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat
berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke
bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari
akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak kebawah
disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri
& cairan diatasnya, dikurangi dengan daya
kapiler yang cenderung untuk menahan.
Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara
lain gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler,
dan daya geseran (friksi)
1. Perkolator berbentuk tabung Biasanya digunakan
untuk pembuatan ekstrak cair .
2. Perkolator berbentuk paruh,biasanya digunakan untuk
pembuatan ekstrak atau tintur dengan kadar tinggi .
3. Perkolator berbentuk corong ,biasanya digunakan
untuk pembuatan ekstrak atau tintur dengan kadar
rendah

Ukuran perkolator yang akan digunakan harus dipilih


sesuai dengan jumlah bahan yang disari. Jumlah bahan
yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi percolator.
Perkolator dibuat dari gelas, baja tahan karat, atau bahan
lain yang tidak saling mempengaruhi dengan obat atau
cairan penyari.
Cara perkolasi lebih baik dari maserasi karena :
1. Aliran cairan penyari menyebabkan adanya
pergantian larutan yang terjadi dengan larutan
yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga
meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi.
2. Ruangan diantara butir2 serbuk simplisia
membentuk saluran tempat mengalir cairan
penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tsb,
makaa kecepatan pelarut cukup untuk
mengurangi lapisan batas, sehingga dapat
meningkatkan perbedaan konsentrasi.
REFLUKS
Proses ekstraksi dengan
pelarut pada temperatur
titik didihnya, selama
waktu tertentu dan
jumlah pelarut terbatas
yang relatif konstan
dengan adanya pendingin
balik.
Umumnya dilakukan
pengulangan proses pada
residu pertama sampai 3-
5 kali sehingga dapat
termasuk proses ekstraksi
sempurna
SOXHLET
Proses ekstraksi
menggunakan pelarut yang
selalu baru yang umumnya
dilakukan dengan alat
khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan
jumlah pelarut relatif
konstan dengan adanya
pendingin balik.
Keterangan :
1. Larutan penyari
2. Labu alas bulat
3. Pipa aliran uap
4. Kolom penyarian
5. Serbuk simplisia
6. Pipa penampung larutan sari
7. Pipa aliran larutan sari
8. Katup penghubung kolom penyarian
dengan kondensor
9. Kondensor
10. Pipa masuk air
11. Pipa pengeluaran air
Keuntungan soxhletasi :
1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit,
dan secara langsung diperoleh hasil yang lebih
pekat
2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari
yang murni, sehingga dapat menyari zat aktif
lebih banyak
3. Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan
keperluan, tanpa menambah volume cairan
penyari
Kerugian soxhletasi :
1. Larutan dipanaskan terus menerus, sehingga
zat aktif yang tidak tahan pemanasan kurang
cocok. Ini dapat diperbaiki dengan
menambahkan peralatan untuk mengurangi
tekanan udara.
2. Cairan penyari dididihkan terus menerus,
sehingga cairan penyari yang baik harus
murni atau azeotrop
DIGESTI
Adalah cara maserasi dengan menggunakan
pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400 – 500 C.
Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk
simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap
pemanasan.

INFUS/INFUNDASI
Ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur
penangas air (bejana infus tercelup dalam
penangas air mendidih temperatur terukur 960 –
980 C) selama waktu tertentu (15 – 20 menit)
DEKOK/DEKOKTASI
Adalah infus pada waktu yang lebih lama > 30
menit dan temperatur sampai titik didih air
DESTILASI UAP
Adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap
(minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia)
dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan
parsial senyawa kandungan menguap dengan
fase uap air dari ketel secara kontinu sampai
sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase
uap campuran menjadi destilat air bersama
senyawa kandungan yang memisah sempurna
atau memisah sebagian.
 Ekstraksi kontinyu (Continues extraction)
pelarut yang sama digunakan secara
berulang-ulang sampai proses ekstraksi
selesai. Digunakan alat soxhlet atau Craig
Counter curent2.
 Ekstraksi bertahap (batch)
Setiap kali ekstraksi selalu digunakan pelarut
yang baru sampai proses ekstraksi selesai.
Digunakan corong pisah

Anda mungkin juga menyukai