TEKNOLOGI
SEDIAAN STERIL
Dra. Yetri Elisya, M.Farm, Apt
Meiana Dwi Andini.,S.Si.,M.Farm.,Apt
Pricilliya Maria.,S.Farm.,M.Farm.,Apt
Umul Angga Brahmono,S.Farm.,Apt
Marta Halim, S.Si.,M.Farm.,Apt
Indri Astuti Handayani, S.Si.,M.Farm., Apt
1
BOOKS :
1. Department of pharmaceutical sciences. The
Extra Pharmacopoeia Martindale 28 Edition.
London : the Pharmaceutical Press.
2. JR.Wattimena, Dasar Pembuatan dan Resep obat
Suntik I. Bandung : Tarate, 1968.
3. Formularium Indonesia Edisi Ke Dua . Jakarta :
Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan,
1978
4. Goeswin Agus : Larutan Parenteral
5. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta :
Departemen kesehatan Republik Indonesia, 1976.
6. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :
Departemen Republik Indonesia, 1995.
7. Steril Dosage Form
8. dll 2
TATIB
1. Jas lab sudah dipakai sebelum memasuki
ruang laboratorium
2. Penutup mulut dipakai selama praktikum
3. Jurnal,etiket, dan alat yang dibutuhkan
sudah dibuat/disediakan dari rumah
4. Diharuskan mengikuti responsi.
5. Absen hanya diperbolehkan max 3X
6. Alat/bahan yang akan disterilkan, pada saat
akan mensterilkan dan setelah penyeterilan
harus dicatat dan diparaf pengawas.
3
CARA STERILISASI
ALAT DAN BAHAN
4
Waktu
No Alat dan bahan Cara sterilisasi Literatur
Mulai Paraf Selesai Paraf
Kaca arloji, spatel, penjepit,
1
pengaduk, pinset Flambir 20 detik Watt I : 45
2 Beaker, erlenmeyer, corong Oven 170o 30 menit Watt. I : 139
3 Ampul vial, botol, tutup tube, kaleng Oven 170o 30 menit Watt. I : 46
Gelas ukur, pipet, kertas saring,
4 Autoclav 121oC 15 menit
sudip, perkamen F.I IV
5 Mortir + stamper Bakar dg alcohol 95% Watt. I : 63
6 Karet pipet, karet tutup Rebus 30 menit Watt. I : 53
Autoclav (plastik)
7 Ayakan
Oven (logam)
8 Aqua p.i Didihkan 30 menit Watt. I : 12
Didihkan 30 menit + 1
9 Aqua p.i bebas pirogen Watt. I : 52
jam
Rendam dlm K2Cr2O7
asam
10 Bebas pirogen
24 jam, bilas dg aqua.
Watt. I : 44
p.i
11 Basis salep Oven 150o 1 jam Watt. I : 28
12 Larutan obat ber-air Autoclav 121oC 15 menit F.I IV
13
5
PERLENGKAPAN :
1. Lab jas
2. Lap bersih
3. Kertas perkamen
4. Kertas aluminium foil
5. Gunting
6. Pipet tetes
7. Spatula/spatel : 2 buah
8. Sudip (4 x 10 cm) : 2 buah
9. Wadah :
- botol infus
- vial
- botol tetes
- tube
- bedak kaleng
10. Dos
11. Kantong coklat
12. Nampan kaleng (dibungkus perkamen)
6
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Alat-alat yang boleh dipegang tangan (langsung)
mortir dan alu
gelas ukur
erlenmeyer pegang bgn bawah
beaker glas
pinset
spatel
sudip pegang bagian ujung
batang pengaduk
2. Alat-alat yang tidak boleh dipegang tangan (harus
pakai pinset steril)
kaca arloji
cawan uap
anak timbangan dan pemberat
corong
kertas saring
3. Untuk menimbang tidak diperkenankan menggunakan
kertas perkamen harus dengan kaca arloji
7
PERSIAPAN ALAT PRAKTEK
1. Cuci alat gelas dengan bersih.
2. Mulut wadah alat gelas dibungkus dengan
kertas perkamen/aluminium foil
3. Sudip, kertas saring, kertas saring, pipet
tetes, dibungkus dalam perkamen
4. Tutup karet, karet pipet direbus dalam
wadah beaker.
5. Buat aqua p.i, aqua bebas pirogen, aqua
bebas udara.
6. Alat gelas dibebas pirogenkan untuk
pembuatan infus iv.
8
PERSIAPAN
ALAT dan BAHAN
9
ALAT GELAS DI BUNGKUS
10
CARA BUNGKUS
11
12
KALIBRASI ALAT
13
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Setarakan timbangan
15
16
CARA KERJA UMUM
1. Sterilisasi akhir ( Na-steril)
cara sterilisasi umum
paling banyak digunakan
zat aktif harus stabil pada suhu sterilisasi
sediaan disterilkan pada tahap akhir pembuatan
semua alat setelah dibungkus dengan kertas perkamen,
disterilkan
dengan cara sterilisasi yang sesuai
2. Aseptis
☼ bukan satu cara sterilisasi, melainkan suatu cara kerja untuk
memperoleh sediaan steril dengan mencegah kontaminasi
jasad renik dalam sediaan
zat aktif peka terhadap suhu sterilisasi mis. antibiotik,
hormon dihindari dari panas
semua alat maupun bahan-bahan yang tahan panas harus
disterilkan segera (r.p) sesuai cara sterilisasinya.
ruangan disterilkan
17
SEDIAAN YANG DI BUAT
1. Injeksi :
- ampul
- vial
- infus
2. Non injeksi :
- salep, tetes, cuci mata
- gauze
18
INJEKSI
1. Ampul : 1,2 ml
- takaran tunggal
- pelarut aqua p.i
- hitung tonisitas ( tergantung cara pakai )
- diisi melalui buret
2. Vial : 10 ml
- takaran tunggal / ganda
- pelarut aqua p.i dan non aqua p.i
- perlu pengawet
- dikalibrasi
20
CONTOH JURNAL :
Kelarutan pH Cara sterilisasi Literatur
R/ Vit C 5 %
Mf inj ampul No
III 2 ml
S 1 dd 2 ml
Pro : Andi
1. K. R
2. OTT : ( cahaya atau zat lain )
3. Usul ;
4. Perhitungan dosis ;
5. Teori pendukung :
6. Perhitungan :
8. Cara kerja :
1.
2.
9. Etiket dan wadah
22
PERHITUNGAN DAN CARA KERJA
1. Ampul
Vol = (n+2) V’ + (2x3)
Vol = jumlah volume larutan yang akan
dibuat
N+2 = banyaknya ampul yang akan dibuat
ditambah 2 ampul
V = volume yang dianjurkan F.I. IV
2x3 = volume larutan untuk membilas
2x sebanyak @ 3 ml
23
VOLUME YANG DIANJURKAN FARMAKOPE INDONESIA
encer Kental
24
Contoh :
R/ Atropin SO4 0.5 mg
Papaverin HCl 40 mg
m.f inj da in ampul 1 ml No. III
S 1 dd 1 ml
Perhitungan :
V = ( n +2 ) v+ ( 2x3 )
V = ( 3 + 2 ) 1.1 + ( 2x3 )
V = 5,5 + 6 = 11.5 dibulatkan menjadi 15 ml (pembulatan
keatas )
Penimbangan :
- Atropin SO4 = 0.5 mg x 15 ml = 7.5 mg (pengenceran)
= 7,5/ 50 mg x 10 ml = 1.5 ml
- Papaverin HCl = 40 mg x 15 ml = 600 mg
- NaCl 0, 9 % hitung tonisitasnya )
- Aqua ad 15 ml
25
Perhitungan isotonis jika = untuk penyuntikan iv, sc, i.l
Jika untuk tetes mata dan tetes hidung
V = ( W x E ) 111,1
Ket :
V = volume larutan yang akan dibuat
W = bobot zat berkhasiat dalam satuan gram
E = harga equivalen NaCl zat utk Atropin = 0.14,
E Papaverin = 0.15
111,1 volume utk melarutkan 1 g NaCl agar isotonis
= 1/0.9 x 100 ml =111.1
Jadi
V = ( W x E ) 111,1
15 = ( 0.00075 x 0.14 + 0.6 x 0.15 + W x 1 ) 111.1
15 = 10.115655 + 111.1 W
W = 15 - 10.115655 = 0.0439 = 0.044 gr
111.1
26
CARA KERJA
Prinsip Na steril/Aseptis
1. sterilisasi alat dan wadah
2. kalibrasi beaker 15 ml
3. buat aqua p.i
4. timbang atropin dan buat pengenceran
5. timbang papaverin dan buat pengenceran NaCl,
larutkan ad 14 ml, cek pH =
6. tambahkan aqua p.i ad 15 ml
7. saring 2 x, buang filtrat 1
8. bilas buret dengan aqua p.i 2 x , kemudian dgn
larutan obat ( 2x3 ml)
9. isi ampul dengan jarum suntik, jarum diterilkan
dgn kapas yang dibasahi alkohol 70 %
10. isi ampul 3 @ 1.1 ml, tutup
11. sterilkan dalam autoclav Na.Steril
27
CARA PENGISIAN AMPUL
28
CARA PENUTUPAN AMPUL
29
2. Vial dosis tunggal / ganda
Perhitungan volume selain yang duanjurkan F.I utk
penyaringan dilebihkan 10 %
Catt :
Volume 10 ml pengisian = 10.5 ml utk cairan encer
Pengisian = 10.7 ml utk cairan kental
Untuk dosis ganda ditambahkan pengawet :
Nipagin 0.1 %, Klorkresol 0.2 %
Klorbutanol 0.5 % ( myk = 3 % )
Isotonis
30
Cara kerja : Na.Steril / Aseptis
1. sterilisasi alat, kalibrasi beaker dan vial
2. buat aqua p.i
3. timbang bahan , larutkan dalam aqua p.i, cek pH
4. saring 2x , filtrat I buang
5. masukkan dalam wadah
6. sterilkan dalam autoclav Na steril
31
3. Infus dosis tunggal
Perhitungan volume dilebihkan 10 % + 5 % ( norit )
Penambahan norit 0.1 %
Isotoni
Contoh :
R/ Glukosa 25
NaCl 2
Mf infus 250
33
SEDIAAN MATA
1.Salep mata
Ung opthalmicum basicum I dasar salep
mata I FMS : 85
R/ Adeps Lanae 1
Parafin Liq 1
Vaselin album ad 10 ganti flavum
sterilisasi oven 150 1 jam
Perhitungan dilebihkan 50 s/d 100 % untuk
penyaringan / kolir
Untuk antibiotik dan hormon bereaksi dgn tube
dari logam, jadi tube dilapisi selofan
34
Cara kerja : Na.steril / Aseptis
1. Sterilisasi alat dan basis
2. Timbang basis
3. Timbang bahan campur dgn basis
4. Masukkan dalam tube
5. Timbang tube kosong + tutup =
g
Timbang tube kosong + tutup + isi = g
Isi = g
35
PEMBUATAN SALEP MATA
36
CARA MEMASUKKAN SALEP
37
2. Tetes mata
Pengawet :
1. benzalkonium klorida (zephiron) 1:10.000 0.01 %
2. fenil merkuri nitrat..........0.01 %
3. benzilalkohol..................3 %
4. klorbutanol.....................0.5 %
5. kresol.............................0.3 %
6. klorkresol.......................0.1-0,2 %
7. fenol...............................0.5 %
8.campuran : metilparaben 0.15 % dan
propilparaben 0.03 %
Harus isotonis
Perhitungan ditambah 10 % utk penyaringan
38
Cara kerja : Na.Steril / Aseptis
1. Buat aqua p.i
2. Sterilisasi alat dan bahan
3. Kalibrasi beaker dan botol tetes
4. Timbang bahan , larutkan dalam aqua p.i, cek pH
5. Saring 2x , filtrat I buang
6. Masukkan dalam wadah
7. Sterilkan dalam autoclav Na steril
39
3. Collyria
Perhitungan dilebihkan 10 % untuk penyaringan
Ditambahkan pengawet yang cocok
Isotonis
Cara kerja : prinsip Na steril
1. Buat aqua p.i
2. Sterilisasi alat dan bahan
3. Kalibrasi beaker dan botol
4. Timbang bahan , larutkan dalam aqua p.i,
cek pH
5. Saring 2x , filtrat I buang
6. Masukkan dalam wadah
7. Sterilkan dalam autoclav Na steril
40
SEDIAAN LAIN
41
GAUZE
Perhitungan : timbang kasa rangkap 2 sesuai ukuran = ...........
Penimbangan jumlah bahan = 4 x kasa
Contoh: R/ Framicetin SO41 %
Vaselin
Adeps aa qs
m.f. gauze 10 x 10 cm cm No.1
43
ETIKET & BROSUR
44
ETIKET & BROSUR
45
SEDIAAN STERIL YANG DIBUAT
Collyrium (100
No. Ampul Vial Gauze Infus Tetes mata ml)
(3@2 ml) (10 ml) (10x10 cm) (500 ml) (10 ml) Salep mata (5 g)
1 Vit.C Sulfadiazin Sofratulle Glukosi C.xitrol Y-Rins
2 Nikotinamid Papaverin Daryantulle Na.Lactas Hialid Garamycin
3 Atropin Morfin Lomatulle Na.Chloridi Miokar Optrex
Na.Chloridi cum
4 Thiamin HCl Vit.B complex Framisetin C.Fenicol Hidrokortison
glukosi
5 Lidokain Na.Salisilat Sofratulle Amm.Chloridi Atropin Sulfas Miriwash
Procain Benzyl
6 Skopolamin Lomatulle Darrow Erlamycetin Sulfadiazin
Penicillin
Darrow cum
7 CTM Bi.Sub Salisilat Daryantulle Sofradex Boorwater
Na.lactat
8 Asam folat Vit. A Framisetin Physiologi Ringeri C.Polidex Reco
Testosteron NaCl cum et
9 Prokain Lomatulle C.Dexaton Collyr Straub
Propionat Na.lactas
Physiologi Ringeri
10 Pethidin HCl Progesteron Daryantulle C.Dexaton Terra cortril
cum Na.Lactas
46
EVALUASI SEDIAAN
pH
Kebocoran
Kejernihan
Volume dan berat
Sterilitas
Pirogen
Kadar
47