Anda di halaman 1dari 38

FITOKIMIA

Dra. Yetri Elisya, M.Farm, Apt


Pendahuluan
Berdasarkan Metodenya, ekstraksi
terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Ekstraksi Dingin
Maserasi, Perkolasi
2. Ekstraksi Panas
Refluk, Soxhlet, Digesti, Infus,
Dekok
Perkolasi
Pengertian
- Perkolasi adalah cara penyarian yang
dilakukan dengan mengalirkan cairan
penyari melalui serbuk simplisia yang
telah dibasahi.
- Perkolasi ialah suatu cara penarikan,
memakai alat yang disebut perkolator,
yang simplisianya terendam dalam
cairan penyari dimana zat- zatnya
terlarut dan larutan tersebut akan
menetes secara beraturan keluar sampai
memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan.
Prinsip perkolasi
Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi
sekat berpori

Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah


melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh

Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan


gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya,
dikurangi dengan daya kapiler yang
cenderung untuk menahan
Perkolasi
Keuntungan : Kerugian :
1. Tidak terjadi 1. Cairan Penyari lebih
kejenuhan banyak
2. Resiko akibat cemaran
2. Sifat aliran
mikroba untuk larutan
meningkatkan difusi penyari air karena
dilakukan dalam kondisi
terbuka
Istilah
• Perkolator : Alat yang digunakan
uuntuk perkolasi
• Menstrum : cairan yang digunakan
untuk menyari (cairan penyari)
Perkolat : larutan zat aktif yang
keluar dari perkolator (sari)
• Sisa perkolasi : sisa setelah
dilakukannya penyarian (ampas)
Perkolator
• Ukuran perkolator yang digunakan
harus dipilih sesuai dengan jumlah
bahan yang disari.
• Jumlah bahan yang disari tidak lebih
dari 2/3 tinggi perkolator.
• Perkolator dibuat dari gelas, baja tahan
karat atau bahan lain yang tidak saling
mempengaruhi dengan obat atau
cairan penyari
Bentuk perkolator
Bentuk perkolator ada 3 macam, yaitu :
1. Perkolator berbentuk tabung, biasanya
digunakan untuk pembuatan ekstrak
cair;
2. Perkolator berbentuk paruh, biasanya
digunakan untuk pembuatan ekstrak
atau tingtur dengan kadar tinggi;
3. Perkolator berbentuk corong, biasanya
digunakan untuk pembuatan ekstrak
atau tingtur dengan kadar rendah
Gambar bentuk perkolator

Gambar bentuk perkolator


A.Perkolator bentuk tabung
B.Perkolator bentuk paruh
C.Perkotator bentuk corong
Gambar perkolator
Gambar Perkolator :
A = perkolator
B = botol cairan penyari
C = keran
D = tutup karet
E = Gabus bertoreh
F = sarangan
G = botol perkolat
Pemilihan perkolator
Pemilihan perkolator tergantung pada jenis serbuk
simplisia yang akan disari.
• Serbuk kina yang mengandung sejumlah besar zat
aktif yang larut, tidak baik bila diperkolasi dengan
alat perkolasi yang sempit, sebab perkolat akan
segera menjadi pekat dan berhenti mengalir.
• Pada pembuatan tingtur dan ekstrak cair, jumlah
cairan penyari yang tersedia lebih besar
dibandingkan dengan jumlah cairan penyari yang
diperlukan untuk melarutkan zat aktif. Pada
keadaan tersebut, pembuatan sediaan digunakan
perkolator lebar untuk mempercepat proses
perkolasi.
Prosedur Perkolasi FI III
Kalau tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan
dengan membasahi 10 bagian simplisia atau
carnpuran simplisia dengan derajat halus yang cocok
dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari

Dimasukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-


kurangnya selama 3 jam. Kemudian massa
dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam
perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati

Selanjutnya dituangi dengan cairan penyari


secukupnya sampai cairan mulai menetes dan
diatas simplisia masih terdapat selapis cairan
penyari.
Prosedur Perkolasi FI III
Kemudian perkolator ditutup dan dibiarkan selama
24 jam. Selanjutnya cairan dibiarkan menetes dengan
kecepatan I ml per menit

Ditambahkan berulang-ulang cairan penyari


secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan
penyari di atas simplisia, hingga jika 500 mg
perkolat yang keluar terakhir diuapkan, tidak
meninggalkan sisa
Perkolat kemudian disuling atau diuapkan dengan tekanan
rendah pada suhu tidak lebih dari 50° C hingga konsistensi yang
dikehendaki. pada pembuatan ekstrak cair 0,8 bagian perkolat
pertama dipisahkan, perkolat selanjutnya diuapkan hingga
diperoleh 0,2 bagian yang selanjutnya dicampurkan kedalam
perkolat pertama..
Perkolasi
• Untuk menentukan akhir perkolasi, dapat dilakukan
pemeriksaan zat aktif secara kualitatif pada perkolat
terakhir.
• Pernyarian kina, pule pandak, pulai, perkolat dihentikan
bila reaksi alkaloid sudah negatif. Untuk jenitri dan teh
ditentukan dengan reaksi terhadap zat aktif tanin.
• Untuk obat yang belum diketahui zat aktifnya dapat
dilakukan penentuan dengan cara organoleptis seperti
rasa, bau, warna dan bentuknya.
Permasalahan Perkolasi
• Perkolat tidak dapat menetes berarti massa
terlalu padat atau serbuk simplisia terlalu
halus. Bila hal ini terjadi, isi perkolator
harus dibongkar, dan kemudian
dimasukkan kembali dengan penekanan
yang agak longgar. Bila diperlukan dapat
dibantu dengan mencampur sejumlah
kerikil yang telah dibersihkan pada massa
tersebut.
CARA-CARA PERKOLASI
1. perkolasi biasa
2. perkolasi bertingkat/ reperkolasi/
fractional percolation
3. perkolasi dengan tekanan/ pressure
percolation
4. perkolasi persambungan/ continous
extraction/ memakai alat soxhlet.
1. PERKOLASI BIASA
 Simplisia yang telah ditentukan
derajat halusnya direndam
dengan cairan penyari, Perkolator
masukkan kedalam perkolator
dan diperkolasi sampai didapat
perkolat tertentu.
 Untuk pembuatan tingtur disari
sampai diperoleh bagian tertentu,
untuk ekstrak cair disari sampai
tersari sempurna. Perkolator
 Perkolasi umumnya digunakan Biasa
untuk pengambilan sari zat-zat
yang berkhasiat keras.
2. PERKOLASI BERTINGKAT / REPERKOLASI
 Reperkolasi adalah suatu cara perkolasi biasa,
tetapi dipakai beberapa perkolator.
 Dengan sendirinya simplisia di bagi-bagi dalam

beberapa porsi dan ditarik tersendiri dalam tiap


perkolator.
 Biasanya simplisia dibagi dalam tiga bagian

dalam tiga perkolator, perkolat-perkolat dari tiap


perkolator diambil dalam jumlah yang sudah
ditetapkan dan nantinya dipergunakan sebagai
cairan penyari untuk perkolasi berikutnya pada
perkolator yang kedua dan ketiga.
CARA KERJANYA
 Simplisia pertama dilembabkan dan dimasukkan ke dalam
perkolator pertama, kemudian ditarik seperti cara memperkoler
biasa, tetapi perkolatnya ditentukan dalam beberapa bagian dan
jumlah volume tertentu, misalnya: 200 cc, 300 cc, 300 cc, 300 cc,
300 cc, 300 cd. Bagian yang pertama perkolat A (200 cc) adalah
sebagian sediaan yang diminta dan perkolat selanjutnya disebut
susulan pertama.
 Simplisia kedua dilembabkan dengan perkolat A (susulan
pertama), dan dimasukkan ke dalam perkolator kedua, kemudian
ditarik. Akan diperoleh perkolat-perkolat dalam jumlah dan
volume tertentu, misalnya 300 cc, 200 cc, 200 cc, 200 cc, 200 cc, 200
cc bagian pertama perkolat (300 cc) adalah sebagian dari sediaan
yang diminta dan perkolat selanjutnya disebut susulan kedua.
 Simplisia pada perkolator ketiga diolah seperti pada perkolator
kedua, dengan menggunakan perkolat B (susulan kedua) sebanyak
200 cc dan seterusnya sampai nantinya sebanyak 500 cc
 Disini
terlihat bahwa perkolat A bagian pertama, lebih kecil volumenya
dari perkolat B bagian pertama, tetapi sebaliknya perkolat Abagian-
bagian berikutnya lebih besar volumenya dari perkolat-perkolat B.
• Hasilnya ialah:
 Perkolat A pertama 200 cc
 Perkolat B pertama 300 cc
 Perkolat C 500 cc

• Keuntungan utama pada perkolasi ialah preparat yang


terdapat dalam bentuk pekat dan penghematan menstrum.
Tetapi perkolasi ini tidak dapat dipergunakan untuk ekstrasi
sampai habis. Secara resmi reperkolasi dipergunakan hanya
untuk pembuatan ekstrak-ekstrak cair yang simplisianya
mengandungzat berkhasiat yang tidak tahan atau rusak oleh
pemanasan
Perkolasi Bertingkat
• Agar diperoleh cara yang tepat perlu
dilakukan percobaan pendahuluan.
• Dengan percobaan tersebut dapat
ditetapkan :
1. Jumlah perkolator yang diperlukan
2. Bobot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi
3. Jenis cairan penyari
4. Jumlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi
5. Besarnya tetesan dan lain – lain
Perkolasi Bertingkat
• Perkolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak
berlainan dengan perkolator biasa. Perkolator ini harus
dapat diatur sehingga :
1. Perkolat dari suatu perkolator dapat dialirkan ke
perkolator lainnya
2. Ampas dapat dengan mudah dikeluarkan

• Perkolator diatur dalam suatu deretan dan tiap


perkolator berlaku sebagai perkolator pertama
PERKOLATOR SKALA INDUSTRI

http://www.pruess.net/batch_extraction.
3. PERKOLASI DENGAN TEKANAN

 Digunakan jika simplisia mempunyai derajat halus


yang sangat kecil sehingga cara perkolasi biasa tidak
dapat dilakukan. Untuk itu perlu ditambah alat
penghisap supaya perkolat dapat turun ke bawah.
 Alat tersebut dinamakan diacolator
4. Sokhletasi
(Continuous
Extraction)
Penyarian berkesinambungan
(Continuous extraction)

• Penyarian berkesinambungan adalah


penyarian dengan menggunakan
pelarut yang selalu baru sehingga
terjadi penyarian secara terus
menerus dengan jumlah pelarut relatif
konstan dengan adanya pendingin
balik.
Definisi Sokletasi
Sokletasi Sokletasi adalah salah Sokletasi adalah

Sokletasi
satu cara penyarian suatu metode atau
dengan memakai proses pemisahan
pelarut organik dan suatu komponen yang
dengan menggunakan terdapat dalam zat
alat soklet (soxhlet). padat dengan cara
penyarian berulang-
ulang dengan
menggunakan pelarut
tertentu, sehingga
semua komponen
yang diinginkan akan
terisolasi.
Sokhletasi
Keuntungan : Kerugian :
1. Cairan penyari yang 1. Larutan dipanaskan
digunakan relatif sedikit terus menerus,
dan secara langsung sehingga zat aktif
didapat hasil ekstrak yang yang tidak tahan
lebih pekat pemanasan kurang
2. Serbuk simplisia disari cocok
oleh cairan penyari yang (dapat diatasi dengan
murni sehingga dapat menambahkan
menyari zat aktif lebih peralatan untuk
banyak mengurangi tekanan
3. Penyarian dapat udara)
diteruskan sesuai 2. Cairan penyari
keperluan tanpa dididihkan terus
menambah volume cairan menerus
penyari
Penyarian berkesinambungan
(Continuous extraction)

• Pada maserasi dan perkolasi


dihasilkan ekstrak cair untuk
selanjutnya diteruskan dengan
penguapan, sedangkan pada
continuous extraction
menggabungkan kedua proses
tersebut.
Alat penyari berkesinambungan
(Skala Laboratorium)
Prinsip :
• Soxhlet merupakan penyempurnaan alat
ekstraksi
• Uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa
samping, kemudian diembunkan kembali oleh
pendingin tegak.
• Cairan turun ke labu melalui tabung yang berisi
serbuk simplisia. Cairan penyari turun sambil
melarutkan zat aktif serbuk simplisia.
• Karena adanya sifon maka setelah cairan
mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan
kembali ke labu.
• Cara ini lebih menguntungkan karena uap
panas tidak melalui serbuk simplisia, tetapi
melalui pipa samping.
Alat penyari berkesinambungan
(Skala Laboratorium)
SOXHLETASI

1. CORONG

2. KONDENSOR/PENDINGIN BALIK

3. SOXHLET

4. LABU ALAS DATAR


5. HOT PLATE/LEMPENG PEMANAS

34
Cara Kerja
Soxhlet (Franz Ritter von Soxhlet (1848–
1926))
Caranya : D
1. Masukkan serbuk simplisia ke dalam
tabung (A), yang berlubang – lubang
(dibuat dengan kertas saring kasar
(B))
2. Cairan penyari dimasukkan dalam
flash (C), pasang refluks kondensor
(D)
3. Pelarut dididihkan pelan – pelan, uap A B
akan mengalir melalui pipa (E),
kemudian dikondensasi oleh
kondensor D, pelarut yang
terkondensasi pelan – pelan akan E
masuk ke tabung (A)
4. Bila pelarut mencapai bagian atas dari
tabung F, maka akan mengalir masuk C
ke (C), dimana pelarut tersebut pada
dasarnya telah menyari zat aktif dari
(A), proses berjalan
berkesinambungan
Alat penyari berkesinambungan
(Skala besar)
• Dandang dipisahkan menjadi dua
bagian, di bawah tempat cairan
penyari (A), di atas tempat serbuk
simplisia (B). Antara 2 ruangan
tersebut dihubungkan dengan pipa
(C) sehingga larutan sari dapat turun
melalui pipa tersebut. Cairan penyari
dipanaskan dengan pipa pemanas
atau cara lain yang cocok.
• Cairan penyari menguap dan oleh pendingin
(D) didinginkan dan mengembun. Embunan
disemprotkan oleh alat penyemprot (E) ke
serbuk simplisia. Agar serbuk simplisia tidak
mengotori larutan yang terdapat dalam ruang
A, maka serbuk simplisia tersebut dialasi
dengan kertas penyaring atau lempeng yang
berlubang-lubang
• Embunan tadi akan turun ke bawah sambil
menyari zat aktif yang terdapat dalam
simplisia. Larutan akan turun melalui pipa C ke
bejana A. Cairan penyari oleh pemanasan akan
menguap, kemudian proses seperti di atas
akan berulang sampai serbuk simplisia tersari
sempurna
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan metoda perkolasi
dan sokhletasi
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian metoda
perkolasi dan sokhletasi
3. Jelaskan prinsip dari perkolasi dan sokhletasi
4. Jelaskan perbedaan perkolasi dengan perkolasi
bertingkat
5. Bagaimana pengembangan penggunaan
metoda secara perkolasi dan sokhletasi?

Anda mungkin juga menyukai