Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS KIMIA FARMASI II

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


SEMESTER IV

1. Bahan kimia obat yang harus disimpan dalam wadah tertutup, kedap cahaya, dan pada suhu antara 2 – 10 0C
adalah ...
a. Isoniazid b. Nitrifurazon c. Nistatin d. Kloramfenikol e. Mentol
2. Bahan kimia obat yang harus disimpan pada wadah steril dan ter-seal adalah ...
a. Isoniazid b. Nitrifurazon c. Nistatin d. Kloramfenikol e. Mentol
3. Informasi umum tentang bahan obat pada bagian yang diberi tanda adalah ...
a. Deskripsi obat
b. Uji identifikasi
c. Konstanta fisika
d. Uji batas
e. Kondisi penyimpanan

4. Informasi umum tentang bahan obat pada bagian yang diberi tanda adalah ...
a. Deskripsi obat
b. Uji identifikasi
c. Konstanta fisika
d. Uji batas
e. Kondisi penyimpanan

5. Informasi umum tentang bahan obat pada bagian yang diberi tanda adalah ...

a. Deskripsi obat
b. Uji identifikasi
c. Konstanta fisika
d. Uji batas
e. Kondisi penyimpanan
6. Informasi umum tentang bahan obat pada bagian yang diberi tanda adalah ...

a. Deskripsi obat
b. Uji identifikasi
c. Konstanta fisika
d. Uji batas
e. Kondisi penyimpanan

7. Informasi yang diberi lingkaran pada gambar kemasan produk jadi (obat) di bawah ini adalah ...
a. Nama Brand
b. Nama bahan aktif
c. Dosis
d. No. Bets
e. Tanggal daluarsa

8. Informasi yang diberi lingkaran pada gambar kemasan produk jadi (obat) di bawah ini adalah ...
a. Nama Brand
b. Nama bahan aktif
c. Dosis
d. No. Bets
e. Tanggal daluarsa

9. Informasi yang diberi lingkaran pada gambar kemasan produk jadi (obat) di bawah ini adalah ...
a. Nama Brand
b. Nama bahan aktif
c. Dosis
d. No. Bets
e. Tanggal daluarsa

10. Informasi yang diberi lingkaran pada gambar kemasan produk jadi (obat) di bawah ini adalah ...
a. Nama Brand
b. Nama bahan aktif
c. Dosis
d. No. Bets
e.Tanggal daluarsa

11. Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan tingkat akurasi dan presisi yaitu ...

a. Presisi baik, akurasi baik


b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi

12. Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan tingkat akurasi dan presisi yaitu ...

a. Presisi baik, akurasi baik


b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi

13. Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan tingkat akurasi dan presisi yaitu ...

a. Presisi baik, akurasi baik


b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi

14. Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan tingkat akurasi dan presisi yaitu ...

a. Presisi baik, akurasi baik


b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi

15. Berdasarkan data titrasi penetapan kadar aspirin (kemurnian 99,5 – 100,5%) di tabel berikut ini, akurasi dan
presisinya dari data tersebut adalah ...
Pengulangan Kadar (%)
1 97,20
2 97,30
3 97,10
a. Presisi baik, akurasi baik
b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi
16. Berdasarkan data titrasi penetapan kadar aspirin (kemurnian 99,5 – 100,5) di tabel berikut ini, akurasi dan
presisinya dari data tersebut adalah ...
Pengulangan Kadar (%)
1 100,00
2 100,10
3 100,10
a. Presisi baik, akurasi baik
b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi
17. Berdasarkan data titrasi penetapan kadar aspirin (kemurnian 99,5 – 100,5) di tabel berikut ini, akurasi dan
presisinya dari data tersebut adalah ...
Pengulangan Kadar (%)
1 97,00
2 98,50
3 95,80
a. Presisi baik, akurasi baik
b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi
18. Berdasarkan data titrasi penetapan kadar aspirin (kemurnian 99,5 – 100,5) di tabel berikut ini, akurasi dan
presisinya dari data tersebut adalah ...
Pengulangan Kadar (%)
1 99,50
2 99,90
3 100,50
a. Presisi baik, akurasi baik
b. Presisi baik, akurasi tidak baik
c. Presisi tidak baik, akurasi baik
d. Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
e. Presisi dan akurasi tidak teridentifikasi
19. Kesulitan dalam mengambil sampel padat adalah ...
a. Ukuran partikel yang homogen
b. Ukuran partikel yang bervariasi
c. Bahan yang homogen
d. luas permukaan partikel yang homogen
e. sumber sampel yang bervariasi
20. Sampel yang mengandung pelarut organik sebaiknya disimpan dalam wadah ...
a. Plastik
b. Logam
c. Alumunium
d. Kaca
e. Besi
21. Sampel yang mengandung senyawa anorganik sebaiknya disimpan dalam wadah ...
a. Plastik
b. Logam
c. Alumunium
d. Kaca
e. Besi
22. Pada pengujian kadar natrium bikarbonat digunakan sampel sebesar 0,5 gram, maka analisis tersebut
merupakan jenis ...
a. Analisis ultra mikro
b. Analisis semi mikro
c. Analisis mikro
d. Analisis makro
e. Analisis semi makro
23. Pada pengujian kadar natrium bikarbonat digunakan sampel sebesar 0,05 gram, maka analisa tersebut
merupakan jenis ...
a. Analisis ultra mikro
b. Analisis semi mikro
c. Analisis mikro
d. Analisis makro
e. Analisis semi makro
24. Pada pengujian kadar natrium bikarbonat digunakan sampel sebesar 0,005 gram, maka analisa tersebut
merupakan jenis ...
a. Analisis ultra mikro
b. Analisis semi mikro
c. Analisis mikro
d. Analisis makro
e. Analisis semi makro
25. Pada pengujian kadar natrium bikarbonat digunakan sampel sebesar 0,0005 gram, maka analisa tersebut
merupakan jenis ...
a. Analisis ultra mikro
b. Analisis semi mikro
c. Analisis mikro
d. Analisis makro
e. Analisis semi makro
26. Peralatan gelas yang tidak perlu dikalibrasi adalah ...
a. Labu ukur b. Pipet volume c. Buret d. Gelas ukur e. Piknometer
27. Peralatan gelas yang perlu dikalibrasi adalah ...
a. Labu ukur b. Gelas ukur c. Pipet tetes d. Beaker glass e. Erlenmeyer
28. Diketahui data kalibrasi buret 50 mL di bawah ini, berapakah penyimpangan volume (mL) yang terjadi ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
0 0 3
Buret pada suhu 29 C (g) suhu 29 C (cm ) ditimbang (mL) ditimbang (g)
50 mL 995,18 1,0048 10 mL 10,043
a. 10,0914 b. 0,0914 c. 10,0915 d. 0,0915 e. 10,0916
29. Diketahui data kalibrasi buret 50 mL di bawah ini, berapakah volume (mL) air hasil penimbangan yang
sebenarnya ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
Buret pada suhu 290C (g) suhu 290C (cm3) ditimbang (mL) ditimbang (g)
50 mL 995,18 1,0048 10 mL 10,043
a. 10,0914 b. 0,0914 c. 10,0915 d. 0,0915 e. 10,0916
30. Diketahui data kalibrasi pipet volume 10 mL di bawah ini, berapakah penyimpangan volume (mL) yang terjadi ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
0 0 3
pipet pada suhu 25 C (g) suhu 25 C (cm ) ditimbang (mL) ditimbang (g)
10 mL 996,17 1,0038 10 mL 10,043
a. 10,0815 b. 0,0815 c. 10,0813 d. 0,0813 e. 10,0812
31. Diketahui data kalibrasi pipet volume 10 mL di bawah ini, berapakah volume (mL) air hasil penimbangan yang
sebenarnya ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
pipet pada suhu 250C (g) suhu 250C (cm3) ditimbang (mL) ditimbang (g)
10 mL 996,17 1,0038 10 mL 10,043
a. 10,0815 b. 0,0815 c. 10,0813 d. 0,0813 e. 10,0812
32. Diketahui data kalibrasi labu ukur 50 mL di bawah ini, berapakah penyimpangan volume (mL) yang terjadi ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
labu ukur pada suhu 300C (g) suhu 300C (cm3) ditimbang (mL) ditimbang (g)
10 mL 994,91 1,0051 10 mL 10,043
a. 10,0950 b. 0,0948 c. 10,0948 d. 0,0945 e. 10,0945
33. Diketahui data kalibrasi pipet volume 10 mL di bawah ini, berapakah volume (mL) air hasil penimbangan yang
sebenarnya ...
Kapasitas Berat air dalam 1 L Volume 1 g air pada Volume yang Bobot air yang
labu ukur pada suhu 300C (g) suhu 300C (cm3) ditimbang (mL) ditimbang (g)
10 mL 994,91 1,0051 10 mL 10,043
a. 10,0950 b. 0,0948 c. 10,0948 d. 0,0945 e. 10,0945
34. Konstituen aktif yang diuji pada proses titrasi dinamakan ...
a. titran b. Analit c. Titrasi d. Titik ekuivalen e. Indikator
35. Larutan yang diketahui konsentrasinya dan digunakan dalam pengujian metode titrasi dinamakan ...
a. titran b. Analit c. Titrasi d. Titik ekuivalen e. Indikator
36. Suatu keadaan dimana muncul perubahan mendadak dalam karakteristik tertentu dinamakan ...
a. titran b. Analit c. Titrasi d. Titik ekuivalen e. Indikator
37. Proses penambahan dan kemudian mengukur volume LBS yang dikonsumsi dalam pengujian dinamakan ...
a. titran b. Analit c. Titrasi d. Titik ekuivalen e. Indikator
38. Zat kimia yang digunakan untuk mengamati titik akhir titrasi dinamakan ...
a. titran b. Analit c. Titrasi d. Titik ekuivalen e. Indikator
39. Pada titrasi acidimetri Na2CO3 menggunakan LBS HCl, BE Na2CO3 adalah ...
a. 2 b. 1 c.½ d. ¼ e. 1/8
40. Indikator yang digunakan pada titrasi acidimetri adalah ...
a. Metil merah b. Fenolftalein c. Thymol blue d. Bromothymol blue e. thymolphtalein
41. Pada titrasi acidinetri Na2CO3 sebesar 1 gram, menggunakan LBS HCl 1N, didapatkan volume titrasi sebesar
10mL. Kadar Na2CO3 yang diperoleh sebesar (BM Na2CO3 = 106)....
a. 53% b. 79,5% c. 106% d. 132,5% e. 159%
42. 250 mg Magnesium hidroksida (BM=58), ditambahkan 30 mL HCl, kemudian dipanaskan, kemudian dititrasi
menggunakan H2SO4 0,1 N. Volume titrasi sebesar 14 mL. BE Magnesium hidroksida sebesar ...
a. 2 b. 1 c. ½ d. ¼ e. 1/8
43. 250 mg Magnesium hidroksida (BM=58), ditambahkan 30 mL HCl, kemudian dipanaskan, kemudian dititrasi
menggunakan H2SO4 0,1 N. Volume titrasi sebesar 14 mL. Kadar Magnesium hidroksida sebesar ...
a. 30,24% b. 37,12% c. 74,24% d. 111,36% e. 137,12%
44. 2,5 g Asam benzoat (BM=122) dititrasi menggunakan NaOH 0,5N, Volume titrasi 24 mL. BE asam benzoat
adalah ...
a. 2 b. 1 c. ½ d. ¼ e. 1/8
45. 2,5 g Asam benzoat (BM=122) dititrasi menggunakan NaOH 0,5 N, Volume titrasi 24 mL. Kadar asam benzoat
tersebut adalah ...
a. 56,56% b. 57,56% c. 58,56% d. 59,56% e. 60,56%
46. 2 g metil salisilat (BM=152), ditambahkan 40 mL NaOH 1 N, kemudian dititrasi menggunakan H 2SO4 . Volume
titrasi balik sebesar 15 mL. BE metil salisiliat adalah ...
a. 2 b. 1 c. ½ d. ¼ e. 1/8
47. 2 g metil salisilat (BM=152), ditambahkan 40 mL NaOH 1 N, kemudian dititrasi menggunakan H 2SO4 . Volume
titrasi balik sebesar 15 mL. Kadar metil salisiliat adalah ...
a. 71,00% b. 71,15% c. 71,25% d. 71,35% e. 71,45%
48. Konsentrasi indikator kanji yang digunakan untuk titrasi iodometri dan iodimetri adalah ...
a. 2% b. 1% c. 0,5% d. 0,25% e. 0,1%
49. 0,1 g asam askorbat dititrasi (BM = 176) dengan iodin 0,1 N dengan volume titran sebesar 22 mL, BE asam
askorbat adalah ...
a. 2 b. 1 c. ½ d. ¼ e. 1/8
50. 250 mg asam askorbat (BM = 176) dititrasi dengan iodin 0,1 N dengan volume titran sebesar 22 mL, kadar asam
askorbat adalah ...
a. 77,11% b. 77,22% c. 77,33% d. 77,44% e. 77,55%
51. 4,5 g NaOCl (BM=74,44) dititrasi dengan sodium tiosulfat 0,1 N dengan volume titran sebesar 18 mL, BE klorin
adalah ...
a. 2 b. 1 c. ½ d. ¼ e. 1/8
52. 0,5 g NaOCl (74,44) dititrasi dengan sodium tiosulfat 0,1 N dengan volume titran sebesar 28 mL, kadar klorin
adalah ...
a. 20,54% b. 20,64% c. 20,74% d. 20,84% e. 20,94%

Anda mungkin juga menyukai