Anda di halaman 1dari 28

1. 1.

Sherly Sumarnita Yolanda (194010031)


2. 2. Rika Alifianti Hafsah (194010032)
3. 3. Talitha Dwi Cahyaningrum (194010033)
4. 4. Amanda Putri Arista (194010034)
5. 5. Lailatul Badriyah (194010035 )
6. 6. Achmad Candra Dwi S. (194010049)
Pendahuluan Tinjauan Pustaka

Metode Hasil Pengamatan

Pembahasan Kesimpulan dan saran


Pendahuluan
PENDAHULUAN
Tanaman teh berpotensi sebagai antibakteria karena mengandung bioaktif di
antaranya adalah tanin. Tanaman teh sudah lama dikenal oleh penduduk dunia
sebagai bahan minuman maupun sebagai obat herbal yang mudah diperoleh
masyarakat. Salah satu bioaktif yang terkandung pada pucuk teh hijau adalah
tanin. Salah satu metode pemisahan senyawa pada bahan alam yaitu ekstraksi.
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari
jaringan tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyari tertentu. Ekstrak
adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif dengan
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian, hingga
memenuhi baku yang ditetapkan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari
obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya
terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Membuat ekstrak daun teh dengan metode ekstraksi maserasi
2. Membuat sediaan kapsul dari ekstrak daun teh dengan kadar 18,8%
3. Melakukan evaluasi sediaan
Tinjauan Pustaka
Tanaman teh Camellia sinensis
Karakteristik daun teh diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae Bangsa :
Guttiferales (Clusiales)
Suku : Camelliaceae (Theaceae)
Marga : Camellia
Jenis : Camellia sinensis
Kandungan kimia
Kandungan senyawa kimia dalam daun teh dapat
digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu
golongan fenol, golongan bukan fenol, golongan
aromatis dan enzim. Keempat kelompok tersebut
bersama-sama mendukung terjadinya sifat baik pada
teh, apabila pengendaliannya selama pengolahan
dapat dilakukan dengan tepat.

Bioaktivitas
Teh hijau mengandung antioksidan polifenol
dengan kadar yang cukup tinggi, khususnya
katekin. Salah satu sifat antioksidan katekin
adalah berperan sebagai penghambat beberapa
enzim termasuk xanthine oxidase. Manfaat
lainnya adalah sebagai antibakteri,
antimutagenik dan mencegah karies pada gigi.
Metode ekstraksi
Maserasi adalah proses pengekstrasian simplisia dengan cara
perendaman menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar).
Maserasi yang dilakukan pengadukan terus-menerus disebut
maserasi kinetik.Sedangkan maserasi yang dilakukan pengulangan
penambahan pelarut setelah dilakukan penyarian maserat pertama
dan seterusnya disebut remaserasi.
Metode Analisis
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi
cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400
nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-
750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup
besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-
Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara
kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan
dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu
dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Bentuk Sediaan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari
gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang
sesuai. Oleh karena itu, diperlukan bahan baku alternatif lain yang
melimpah, murah dan halal. Salah satu alternatif untuk mengganti
gelatin babi dalam pembuatan cangkang kapsul adalah pektin.
Cangkang kapsul dengan bahan dasar pektin telah banyak dilakukan
antara lain, pektin lidah buaya.
Metode
Metode
Alat Bahan
1. Mortir dan stampher 7. Erlenmeyer 1. Daun Teh
2. Kertas perkamen 8. Batang pengaduk 2. PVP
3. Cangkang kapsul 9. Kertas saring 3. Avicel
No. 00
10. Corong 4. Aerosil
4. Sendok tanduk
11. Aluminium foil 5. Lactosa
5. Timbangan analitik
12. Cawan penguap 6. Etanol 96%
6. Beakerglass
13. Gelas ukur
Skema Percobaan
 Pembuatan ekstrak daun teh

Disaring dengan
50 gram serbuk
Direndam kertas saring
teh + 200 ml
selama 24 jam Ampasnya
etanol 96%
dibuang -> filtrat

Ekstrak kental
ditimbang Ditutup Diperoleh ekstrak
dengan alumunium cair lalu diuapkan
foil Disimpan dalam (cawan penguap)
lemari pendingin di penangas air
Skema Percobaan
 Pembuatan kapsul daun teh

Dicampur dengan Membagi serbuk


formulasi hingga di menjadi 40 bagian,
Konsentrasi
dapat campuran lalu memasukkan ke
Ektrak 18,8 %
serbuk yang dalam cangkang
homogen kapsul No. 00

Membersihkan
kapsul,
memasukkan
sediaan ke dalam
plastik klip
Analisa perhitungan
Analisa perhitungan
Hasil Pegamatan
Foto Hasil Pengamatan
Hasil Keseragaman Uji
Hasil Keseragaman Uji
Pembahasan
Pembahasan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Karateristik daun teh yaitu Tanaman teh
(Camellia sinensis) termasuk tanaman perdu yang tumbuh didaerah tropis dan
sub tropis. Formulasinya bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
ekstrak daun teh dengan konsentrasi 30 – 50 %,pvpnya konsentrasinya 5%,avical
10%,aerosil 2% dan laktosa sampai 100 %. evaluasi sediaan tahap yang
dilakukan adalah kseragaman bobot sediaan dan uji organoleptis. Pembuatan
kapsul daun teh menggunakan konsentrasi 18,8 % dicampur dengan formulasi
hingga dapat campuran serbuk yang homogen kemudian membagi serbuk
menjadi 40 bagian. Kenapa harus dibagi 40 bagian karena tidak ada cangkang
kapsul yang berukuran 1 gram yang menyebabkan harus membagi menjadi 40
bagian, kemudian memasukan kedalam cangkang kapsul no.00 dan yang terakhir
membersikan,lalu masukan kedalam plastik klip .
Pembahasan
Cara pembuatan kapsul daun teh sendiri yang pertama yaitu
memasukan ekstrak kental sebanyak 940 mg kedalam mortir lalu tambahkan PVP
debanyak 94 mg kedalam mortir sampai halus degerus sampai homogen,
Menambahkan avicel sebanyak 188 mg ke dalam mortir, digerus ad homogen,
Menambahkan aerosil sebanyak 37,6 mg ke dalam mortir, digerus ad homogen,
Menambahkan laktosa sebanyak 620,4 mg ke dalam mortir, digerus ad homogen,
Mengeluarkan sediaan, membagi menjadi 40 bagian sama banyak, Memasukkan
sediaan ke dalam cangkang kapsul No. 00, yang terkhir yaitu membersihkan
kapsul dan memasukkan kedalam plastik klip.
Analisa perhitunganya menggunakan formula daun teh 30 – 50%,PVP
5 %,avical 10 % ,aerosilnya 2 % dan laktosanya 100 %. Perhitungan bahanya
berat kapsul diperoleh hasil 94 mg, ekstrak 50 % nya 940 mg,PVP hasilnya 94,
avical 10 % hasilnya 180 mg,aerosil 2 % hasilnya 37,6 mg dan yang terakhir
latosa 100 % nya hasilnya yaitu 620,4 mg. Hasil uji keseragaman bobotnya
diperoleh hasil rata- ratanya yaitu 0,665985
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan Saran
Dari praktikum yang sudah dilakukan Semoga bisa baik lagi dalam
dan pembahasan dapat disimpulkan pembuatan laporan praktikum ini,
bahwa: saran pembaca sangat diperlukan,
terimakasih atas perhatiannya
1. Metode ekstraksi yang dilakukan mohon maaf bisa terjadi kesalahan
yaitu metode maserasi saat penulisan.

2. Hasilevaluasi sediaan didapatkan


hasil uji keseragaman bobotnya
diperoleh hasil rata- ratanya yaitu
0,665985
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Daftar Pustaka
Bährle-Rapp, M. (2007). Camelia sinensis. Springer Lexikon Kosmetik Und Körperpflege, 2013, 86–
86. https://doi.org/10.1007/978-3-540-71095- 0_1581

Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019). Karakteristik Teh (camellia Sinensis). 5–23.

Novianti, D. (2017). Potensi Dan Pengembangan Jenis Tanaman Obat Didesa Meranjat Kecamatan
Indralaya Selatan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Romadhoni. (2017). Isolasi Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa Balbisiana Abb) Dengan Metode
Refluks Menggunakan Pelarut Hcl Encer. Manajemen Pengembangan Bakat Minat Siswa Di Mts Al-
Wathoniyyah Pedurungan Semarang, 2–3.

Saputra, R. (2019). Spektrofotometer. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

Suparman, A. (2019). KARAKTERISASI DAN FORMULASI CANGKANG KAPSUL DARI TEPUNG


PEKTIN KULIT BUAH COKELAT (Theobroma cacao L). Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 2(2), 77–
83

Anda mungkin juga menyukai