Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FORMULASI DAN TEKNOLOGI

SEDIAAN OBAT ALAM


FORMULASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK
DAUN KEJIBELING

Kelompok A9 :

1. InfikaIndriana (E18006)
2. DwiIndrayuni (E18009)
3. Chika Ismulyo F (E18013)

Program Studi D3 Farmasi

Politeknik Indonusa Surakarta

2020
I. Bahan Baku

1. Pemerian

Tanaman kejibeling merupakan berbatang basah, semak dengan tinggi

1-2 m. batang beruas, bentuk bulat, berbulu kasar, percabang

anmonopodial, berwarna hijau. Memiliki daun tunggal, berhadapan,

lanset atau lonjong dengan tepian bergerigi kasar, ujung meruncing,

pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek,

menyirip dan berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir dan muncul

di ketika daun pelindung .Akar tunggang, berwarna coklat muda

(Departmen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000)

2. Kegunaan

Pada penelitian yang telah di lakukan oleh sukainaadibi (2017) yang

berjudul “Aktivitas Antioksidan dan antibakteri Ekstrak Daun

Strobilantescrispus BI (KejiBeling) terhadap Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli” menyatakan bahwa Tanaman kejibeling mengandung

zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium, asamsilikat,

alkaloida, saponin, flavonoida, danpolifenol. Senywa-senyawa seperti

flavonoid alkaloid terbukti adalah senyawa yang mempunyai potensi

sebagai antioksidan dan bersifat menghambat pertumbuhan sel-sel kanke

rmenghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Dengan metode variable

penelitian DPPH dengan vitamin C sebagai standar, dan uji aktivitas


antibakteri di lakukan dengan metode ankertascakram menggunakan

Amphisilin sebagai kontrol positif dan aquadesse bagai kontrol negative

dengan hasil penelitian ekstrak etanol daun kejibeling mampum

enangkalra di kalbebas DPPH dengannilai IC50 yaitu: 102.85 ppm dan

nilai IC50 dari vitamin C sebagai larutan pembanding sebesar 19.268

ppm. Hasil uji daya hambat anti bakteri ekstrak daun kejibelilng dapat

menghambat pertumbuhan bakteri S.aureusdnbakteri E.coli ditandai

dengan terbentuknya diameter zona bening yang paling besar pada

konsentrasi 100%.

II. Metode Pembuatan Ekstrak

Di awali dengan proses penggilingan, yang bertujuan agar bentuk daun

berubah menjadi ukuran serbuk yang lebih kecil. Selanjutnya ekstrak di

buat dengan cara maserasi yaitu simplisia daun kejibeling ditimbang

sebanyak 600 g dimasukkan dalam bejana maserasi, ditambahkan pelarut

etanol 70% sebanyak 6 liter. Diamkan selama 5 hari dengan sesekali

pengadukan, setelah 5 hari, ekstrak disaring dan diuapkan dengan alat

rotary evaporator. Ekstrak kental kemudian ditimbang dan disimpan

dalam wadah gelas tertutup sebelum digunakan. Pengenceran ekstrak

kental daun S.crispus B1 diawali dengan pembuatan larutan induk dengan

melarutkan 10 mg ekstrak kental kedalam 10 ml methanol p.a kemudian


di kocok hingga homogen. Larutan induk yang telah diperoleh kemudian

di buat pada variasi konsentrasi 60, 70, 80,90, dan 100 ppm.

III. Pilihan Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan yang dipilih yaitu tablet. Tablet adalah sediaan padat

kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentk tabung pipih atau

sirkuler, kedua permukaanya rata atau cembung. Mengandung satu

jenis obat dengan atau tanpa bahan tambahan. Kelebihan bentuk

sediaan tablet yaitu ringan, mudah cara pemakaian, dan stabil dalam

penyimpanan.

IV. Rancangan Formula Standar/Formula untuk 1 bentuk sediaan

Formulasi tablet dengan ekstrak keji beling dalam 400 mg

Bahan Konsentrasi (%)


Ekstrak daun keji beling 25
CMC-Na 2
Pati Jagung 10
Mg Stearat 1
Mg Karbonat 1
Talk 1
Avicel pH 102 Ad 100
V. Rancangan Formulasi Sediaan Gel dengan Ekstrak Kejibeling

a. Formulasi massa

Formulasi untuk 100 tablet :

Komposisi Jumlah Bahan (gram)


Ekstrak Daun Kejibeling 10 g
CMC-Na 0,8 g
Pati Jagung 4g
Mg Stearat 0,4 g
Mg Karbonat 0,4 g
Talk 0,4 g
Avicel pH 102 24 g

b. Perhitungan untuk 100 tablet


25
Ekstrak kejibeling : 100 𝑋 40 𝑔 = 10 𝑔

2
CMC-Na : 100 𝑥 40 𝑔 = 0,8 𝑔

10
Pati jagung : 100 𝑥 40 𝑔 = 4 𝑔

1
Mg stearat :100 𝑥 40 𝑔 = 0,4 𝑔

1
Mg karbonat : 𝑥 40 𝑔 = 0,4 𝑔
100

1
Talk : 100 𝑥 40 𝑔 = 0,4 𝑔

Avicel Ph 102 = 40 - (10+0,8+4+0,4+0,4+0,4)

= 40 – 16

= 24 g
VI. Cara Pembuatan Sediaan

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dibuat mucilage Na.Cmc dengan cara ditimbang 800 mg, digerus

dalam lumpang. Sambil digerus dimasukkan sedikit ari panas lalu

diaduk hingga terbentuk mucilage, dicukupkan volume dengan air

dinginkan ad 100ml.

3. Dibuat granul tablet dengan cara dimasukan ektrak daun

kejibeling ke dalam lumpang, lalu ditambah magnesium karbonat.

Ditambahkan pati jagung (penghancur dalam), gerus ad

homogeny, dikeluarkan bahan obat lalu dimasukkan ke dalam

wadah, lalu ditambahkan sedikit campuran Na-CMC, kemudin

dihogenkan hingga massa kempal yang sesuai. Sisa campuran Na-

CMC dalam beker tersebut ditimbang bersama dengan batang

pengaduk. Bahan obat yang telah lembab selanjutnya direduksi

ukuran partikel menggunakan ayakan mesh 60 (untuk

memudahkan pengeringan, memperkecil ukuran partikel),

selanjutnya pengeringan menggunakan lemari pengering selama 8

jam.

4. Granul yang telah dikeringkan ditambah magnesium stearat dan

talk, dicampurkan menggunakan pengorek selama 5 menit setelah

itu dicetak mengunakan single punch tablet press, tablet yang


dihasilkan selanjutnya dilakukan pengujian mutu fisik tablet, lalu

dikemas dalam wadah.

VII. Indikasi dan Dosis

Sediaan tablet yang dibuat berkhasiat sebagai antioksidan. Antioksidan

merupakan penangkal radikal bebas dan pelindung kulit. Antioksidan

dapat memperbaiki kerusakan sel kulit yang terjadi akibat paparan sinar

UV. Salah satu efek antioksidan adalah kemampuannya dalam

merangsang produksi kolagen yang merupakan bagian penting dari

struktur dan proses peremajaan kulit.

Dosis yang digunakan dari sediaan yaitu diminum 3 kali sehari sesudah

makan.

VIII. Pustaka

Hidayah, Nurul. 2016. Formulasi Tablet Ekstrak Daun Maja


(aeglemarmelo) I. Correa) dengan Metode Granulasi Basah. Dosen
Tetap Program Studi DIII Farmasi STIKES nani hasanudin
Makassar: Journal of Pharmaceutical Sciencce and Herbal
Technology vol.1 No. 1
Sukaina Adibi,dkk. (2017). Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak
Daun Strobilanthes cripus BI (Keji Beling) Terhadap Staphylococuc
aureus dan Escherichia coli. Pendidikan kimia Jurusan PMIPA,
FKIP, Universitas Bengkulu : Jurnal pendidikan dan ilmu kimia.
Vol.1 (2). 148-154

Anda mungkin juga menyukai