Dosen Pengampu
apt. Lisna Gianti, M.Farm
Disusun oleh:
Listin Setiawati 21442381014
Nu’masary Fathinah S 21442381017
Jihad Maliq Mutaqin 21442381018
Winda Yulia Mursida 21442381019
AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI BANDUNG
2022
PEMBUATAN FORMULA TABLET HISAP VITAMIN C
URAIAN VITAMIN C
Asam Askorbat [Vitamin C] ( Farmakope Indonesia edisi IV
hal 39, Martindale edisi 36 hal 1983)
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning oleh pengaruh
cahaya, lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam
keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat
teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190ºC.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol mutlak, dalam eter,
dalam benzen, dan dalam toluen; larut dalam
dimetilformamida, dalam dimetil sulfoksida dan dalam
propilen glikol; sukar larut dalam metanol.
Dosis : 1. Dosis untuk anak: DL sehari 200-300 mg terbagi dalam 3-4
dosis (cara pakai oral, im dan iv).
1. Dosis untuk dewasa: DL sehari 75 mg-1 gram biasa 500 mg (rute
pemberian oral, im dan iv).
pH : antara 6,0 dan 8,5
Inkompatibilitas :
Vitamin C mudah teroksidasi/ terurai oleh cahaya, sebaiknya digunakan
wadah berupa vial yang gelap.
Harus Isotonis digunakan bahan pengisotonis
Stabilitas :
- terhadap larutan : Dalam larutan cepat teroksidasi
- terhadap cahaya : lambat laun warna menjadi gelap
- terhadap oksigen : dalam keadaan kering mantap di udara
FORMULASI STANDAR
Tablet vitamin C
Komposis Tiap tablet mengandung
Acidum ascorbicum 50 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
FORMULASI TERPILIH
BAHAN Formula
Vitamin C 500 mg
Amilum Manihot 7%
Avicel 7%
Talk 2%
Mg. Stearat 2%
Aspartam 0,8%
Laktosa Spray Dried ad 1000 mg
Bobot tablet 1000 mg
A. PERHITUNGAN BAHAN
1. Vitamin C = 500 mg x 1000 = 500 gram
2. Amylum Manihot 7% = 70 mg x 1000 = 70 gram
3. Avicel 7% = 70 mg x 1000 = 70 gram
4. Talk 2% = 20 mg x 1000 = 20 gram
5. Mg. Stearat 2% = 20 mg x 1000 = 20 gram
6. Aspartam 0,8% = 8 mg x 1000 = 8 gram
7. Laktosa Spray Dried ad 1000 mg = (1000 – (500 + 70 + 70 + 20 + 20 + 8) )
= 312 gram
B. ALASAN PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
Pemilihan bentuk sediaan vitamin C dalam tablet hisap karena vitamin C Tidak stabil
dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Serta penggunaan tablet hisap
lebih mudah bagi pengguna, mengigat bahwa vitamin C harus terpenuhi didalam tubuh,
ketepatan dosis, relatif stabil dibanding sediaan oral cair, secara fisik lebih stabil dibanding
kapsul, serta lebih aman dibnandingkan dengan sediaan parenteral.
4. Mg stearat
Pemerian : serbuk halus, putih dan voluminus, bau khas lemah, mudah
melekat dikulit, bebas dari butiran.
Kelarutan : tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter.
Khasiat : zat tambahan (sebagai antiadheren).
Penggunaan : 0,25-5%.
Alasan : bersifat seperti lemak dan tersedia dalam ukuran partikel kecil. Mg
stearat paling efisien dan lazim digunakan sebagai antiadheren.
5. Aspartam
Khasiat : sebagai bahan pemberi rasa dan pemanis
Penggunaan : 0,8%
Alasan : tidak terdapat interaksi dengan vitamin C dan bahan tambahan
lain serta dilihat dari segi ekonomi aspartam lebih murah.
6. Lactosa spried dried
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
Kelarutan : larut dalam 6 bag.air, larut dalam 1 bag.air mendidih, sukar larut
dalam etanol 96% P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Khasiat : zat tambahan (sebagai bahan pengisi).
Penggunaan : ad 100%.
Alasan : Memiliki rasa yang manis sehingga memperbaiki rasa sediaan. Dan
juga memiliki sifat alir yang baik sehingga dapat memperkuat sifat lubrikan pada
campuran sediaan.
KESIMPULAN
Pembuatan sediaan tablet hisap vitamin C menggunakan vitamin C sebagai zat aktif,
dan zat tambahan yang meliputi Amylum Manihot sebagai bahan pengikat, Avicel
sebagai bahan desintegran, Talk sebagai bahan pelicin, Mg. Stearat sebagai bahan
antiadheren, Aspartam sebagai bahan pemanis, Laktosa Spray Dried sebagai bahan
pengisi. Pembuatan tablet hisap vitamin C dengan bobot 1000 mg atau 1 gram per
tablet menggunakan metode kempa langsung.
REFERENSI