Anda di halaman 1dari 42

Swamedikasi

cacingan
Dosen Pengampu :
Presented by :
Yuni Asyifa
Fahira Putri Wistakama
cacingan
Penyakit cacingan adalah penyakit cacing usus yang
ditularkan melalui tanah atau sering disebut “Soil
Transmitted Helminthes” (STH). Infeksi parasit usus ini
biasa disebabkan oleh cacing dan protozoa yang
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
dan cacing tambang (Kemenkes RI, 2006).
Jenis-Jenis Cacingan yang
Umum Terjadi
• Cacing Gelang (Ascaris
lumbricoides)

Berukuran yang cukup besar (10-35 cm). Jenis


cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui
tanah yang sudah terkontaminasi telurnya.

Cacing gelang jenis Ascaris lumbricoides tumbuh dan


berkembang biak di dalam tubuh manusia melalui
siklus hidup yang berulang. Dalam sehari, cacing
gelang betina dapat bertelur hingga 200.000 buah.
2. Cacing Kremi

Memiliki bentuk yang halus dan berwarna putih dengan panjang sekitar
5-13 milimeter. Infeksi cacing kremi atau enterobiasis terjadi ketika
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing
tersebut atau melalui kontak dengan tangan yang kotor.

Cacing akan bertumbuh dewasa di dalam saluran pencernaan,


lalu berkembang biak dengan cara bertelur. Saat akan
bertelur, cacing kremi biasanya akan keluar melalui anus pada
malam hari untuk meletakkan telur-telurnya pada lipatan kulit
di sekitar anus..
3. Cacing Tambang (golongan
Nematoda)
Cacing tambang masuk ke dalam tubuh
manusia dengan menembus kulit, contohnya
melalui telapak kaki yang tidak dilindungi.

Cacing tambang hidup di usus kecil. Telur cacing tersebut


akan keluar melalui kotoran orang yang terinfeksi.
Bila orang yang terinfeksi buang air besar di luar (dekat
semak, di kebun, atau ladang) atau jika kotoran orang yang
terinfeksi digunakan sebagai pupuk, telur akan berada di
tanah.
4. Cacing Pita (Cestoda atau taeniasis)

Cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia


melalui konsumsi daging yang tidak matang
dengan baik.

Cacing pita memiliki ukuran tubuh yang besar. Beberapa di


antaranya bisa tumbuh hingga 9 meter di dalam tubuh.
Sayangnya, pengidap taeniasis bisa tidak mengetahui
keberadaan cacing di dalam tubuhnya.
Kondisi ini baru pengidapnya sadari ketika mereka melihat
bagian tubuh cacing yang keluar saat buang air besar.
infeksi cacing
secara umum
Dampak cacingan pada kesehatan

Cacingan akan berdampak Penyakit cacingan umumnya diderita oleh


terhadap kualitas hidup kelompok masyarakat menengah ke bawah
penderitanya, para penderita yang dengan sanitasi yang kurang baik
cacingan akan mengalami terutama pada anak-anak usia dibawah 10
ganggguan kesehatan, gizi buruk, tahun. Prilaku hidup yang kurang sehat dan
tingkat kecerdasan menurun, kotor menjadi pemicu terjadinya infeksi
serta produktivitas penderitanya cacingan pada manusia. Anak-anak sangat
yang tetu saja akan berdampak rentan terinveksi cacing, hal ini karena
pada sumber daya manusia, baik interaksi mereka yang gemar bermain dengan
sosial maupun ekonomi. tanah.
pencegahan cacingan

Method 2
Method 1 Kebersihan makanan dan air juga diperlukan
dalam pencegahan cacingan. Ketika memasak
Menjaga kebersihan pribadi
makanan, pastikan makanan sudah matang
dilakukan dengan mencuci
sempurna. Hindari mengonsumsi makanan
tangan secara teratur. Kebiasaan
mentah atau setengah matang yang dapat
mencuci tangan sebelum makan
mengandung telur cacing. Untuk air minum,
dan setelah buang air dapat
pastikan airnya sebaiknya berasal dari sumber
menghilangkan kuman dan telur
yang terjamin kebersihannya, seperti air
cacing yang ada di tangan.
minum yang telah melalui proses penyaringan
atau mendapatkan sertifikasi keamanan.
pencegahan cacingan

Method 3
Untuk anak-anak, lakukanlah imunisasi yang bisa
membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi
cacing tertentu. Ikuti jadwal imunisasi yang
direkomendasikan oleh tenaga medis. Selain itu, pemberian
obat cacing secara berkala juga dianjurkan, terutama pada
kelompok populasi yang berisiko tinggi, seperti anak-anak
dan orang dewasa yang tinggal di area dengan tingkat
infeksi cacing yang tinggi..
TERAPI NON FARMAKOLOGI
CACINGAN
MENGATUR POLA
SELALU MENCUCI
MAKAN
TANGAN SEBELUM
DAN SESUDAH MAKAN

MENERAPKAN POLA mencuci handuk dengan air


HIDUP BERSIHj panas untuk menghindari infeksi
cacing yang sudah berkembang
biak pada handuk
OBAT HERBAL UNTUK
CACINGAN
Air kelapa bekerja sangat baik membersihkan racun dari sistem
pencernaan dan mengembalikannya ke sistem yang normal. Selain
airnya, minyak kelapa juga mengandung asam kaprilat yang memiliki
sifat antiparasit dan antibakteri. Kamu juga bisa menggunakan kelapa
parut sebagai bahan alami yang aman dikonsumsi untuk obat cacing.
Cara penggunaannya ambil 1 sendok makan kelapa parut saat sarapan,
diikuti dengan minum segelas susu hangat.
Spesialt obat cacing

1. Mebendazol
2. Piperazin
3. Albendazol
4. Dietilkarbamin
5. Pirantel Pamoat
6. Tiabendazol
7. Levamisol
8. Niklosamid
9. Ivermectin
Spesialt obat cacing
1. mebendazol
• Khasiat : mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, cacing
tambang.
• Mekanisme kerja dengan cara mencegah cacing menyerap gula
sehingga cacing akan kehilangan sumber energinya dan mati.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu C “dapat
membahayakan janin dan terserap ke ASI”.
• Mebendazole tidak disarankan untuk anak usia dibawah 2 tahun
• Pengobatan infeksi cacing kremi sehari 1 kali 100 mg ulangi 2 s.d 3
minggu kemudian.Infeksi cacing tambang 2 kali 100 mg selama 3
hari berturut-turut atau 500 mg sebagai dosis tunggal.
Spesialt obat cacing
1. mebendazol
• Interaksi dengan obat lain :
 peningkatan resiko terjadinya sindrom stevens Johnson biladigunakan
bersamaan dengan metronidazole.
 Peningkatan resiko efeksamping jika digunakan brsama cimtidin dan
metronidazole
 Penurunan efektivitas mebendazole jika digunakan bersama penitoin.
• Efek samping :
 Sakit perut
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Ruan kulit
 Pusing dan kantuk
• Contoh nama dagang : Vermox 500 mg tab kunyah.
Spesialt obat cacing
2. piperazin
• Khasiat : mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang.
• Mekanisme kerja dengan cara melumpuhkan cacing didalam saluran
pencernaan sehingga cacing tidak bias berkembang biak dan akan keluar
bersama tinja.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu C “dapat membahayakan
janin dan terserap ke ASI”.
• Dosis dan pengobatan
 Mengatasi infeksi cacing kremi : dewasa dan anak >12 th 2000 mg/hari,
anak 5-12 th 750 mg/hari, anak 2-4 th 500 mg/hari, anak 1-2 th 375
mg/hari.Dikonsumsi 1 kali sehari atau dalam dosis terbagi selama 7 hari
dan diulang setelah 1 minggu.
Spesialt obat cacing
2. piperazin
 Mengatasi infeksi cacing gelang : dewasa dan anak > 12 th 4.000 – 4500
mg.Anak 9-12 th 300 mg.Anak 3-8 th 250-2.666 mg.Anak 1-2 th 125-
1.333 mg.Dikonsumsi sebagai dosis tunggal pada saat makan malam.
Spesialt obat cacing
2. Piperazin
• Interaksi dengan obat lain :
 Peningkatan efeksamping chlorpromazine jika digunakan dengan
piperazin.
 Penurunan aktivitas piperazin jika digunakan dengan pirantel pamoat.
• Efek samping :
 Otot lemas
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Ruam kulit
 Pusing dan kantuk
Contoh nama dagang :ultraxon syr mgd 1gr/5 ml
Spesialt obat cacing
3. albendazole
• Khasiat : mengobati infeksi cacing di usus namun bias juga digunakan
mengatasi infeksi cacing diluar usus seperti hati atau otak.
• Mekanisme kerja dengan cara menghambat penyerapan gula pada tubuh
cacing sehingga cacing kekurangan sumber energy.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu D “dapat membahayakan
janin dan terserap ke ASI”.
• Dosis dan pengobatan
 Sistiserkosis : dewasa dengan BB <60 kg 15mg/kg BB selama 8-30 hari
dosis max 800 mg/hari.Dewasa dengan BB >60 kg 400mg 2 kali sehari
selama 8-30 hari.
Spesialt obat cacing
3. Albendazole
 Echinococcosis (penyakit parasiter dari filum platyhelminthes, sering
disebut sebagai cacing pita. :dewasa < 60 kg 15 mg/kg BB max 800
mg/hari.Dewasa BB >60kg 400 mg 2 kali sehari selama 28 hari.
 Infeksi cacing tambang dan cacing kremi : dewasa dan anak >2 tahun 400
mg sebagai dosis tunggal.Anak 1-2 th 200 mg sebagai dosis tunggal.
 Infeksi cacing hati : dewasa 200 mg 2 kali/hari selama 3 hari, dosis max
800 mg/hr atau 1200mg selama 3hari.
Spesialt obat cacing
3. Albendazole
• Interaksi dengan obat lain :
 Peningkatan efeksamping jika digunakan dengandexamethason dan
cimetidin.
 Penurunan aktivitas albendazole jika digunakan dengan carbamazepine.
• Efek samping :
 Otot lemas
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Ruam kulit
 Pusing dan kantuk
Contoh nama dagang :zentel 400 mg tablet.
Spesialt obat cacing
4. Dietilkarbamazin
• Khasiat : mengobati infeksi cacing yang masuk ke aliran darah dan
mnyerang organ lain selain pencernaan seperti penyakit kaki gajah.
• Mekanisme kerja dengan cara membunuh cacing yang ada di aliran darah.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu X “dapat menyebabkan
janin abnormal dan terserap ke ASI”.
• Dosis dan pengobatan
 Dewasa : hari ke 1 1 mg/kg BB 1 kali/hr.Hari ke 2, 1 mg/kg BB 3 kali
sehari.Hari ke 3, 1-2 mg/kg BB 3 kali/hari.Hari ke 4-14, 2 mg/kg BB 3
kali sehari.
Spesialt obat cacing
4. Dietilkarbamazin
 Anak-anak : Hari ke 1, 50 mg/hr.Hari ke2, 50 mg 3 kali sehari.Hari ke 3,
100 mg 3 kali sehari.Hari ke 4 – 21, 3mg/kg BB 3 kali sehari.
 Untuk pencegahan dosisnya 300 mg perminggu.
 Kodisi filariasis : dewasa dan anak 2-3 mg/kg BB 3 kali sehari selama 7-
14 hari.
Spesialt obat cacing
4. Dietilkarbamazin
• Efek samping :
 Penglihatan kabur
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Nyeri sendi
 Pusing dan kantuk
Spesialt obat cacing
5.Pirantel pamoat
• Khasiat : mengobati infeksi cacing di saluran pencernaan akibat cacing
kremi, cacing gelang, dan cacing tambang.
• Mekanisme kerja dengan cara melumpuhkan cacing didalam saluran
pencernaan.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu C “dapat berefek pada janin
janin dan terserap ke ASI”.
• Dosis dan pengobatan
 Infeksi cacing kremi : 10-11 mg/kg BB sebagai dosis tunggal dan dapat
diulang setelah 2 minggu max 1000 mg/dosis.
 Infeksi cacing tambang : 11 mg/kg BB sebagai dosis tunggal selama 3 hari
berturut-turur.
Spesialt obat cacing
5.Pirantel pamoat
• Interaksi dengan obat lain :
 Peningkatan efeksamping jika digunakanteofilin.
 Penurunan aktivitas pirantel pamoat jika digunakan dengan piperazine.
• Efek samping :
 Otot lemas
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Ruam kulit
 Pusing dan kantuk
Contoh nama dagang :combantrin tab 125 mg dan 250mg
combantrin syr 125mg/5ml.
Spesialt obat cacing
6.Tiabendazole
• Khasiat : mengobati infeksi cacing seperti strongyloidiasis, ascaris,
cutaneous migran.
• Mekanisme kerja dengan cara mwnghambat enzim fumarat reduktase yang
diperlukan cacing untuk tumbuh, serta menghambat pertumbuhan telur
cacing dan produksinya.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu C “dapat berefek pada janin
janin dan terserap ke ASI”.
• Dosis dan pengobatan
 Strongyloidiasis( Strongyloidiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan
oleh cacing gelang jenis Strongyloides stercoralis.):50 mg/kg BB 2 kali
sehari selama 2 hari.
Spesialt obat cacing
6.Tiabendazole
 Cutaneous larva migran (Cutaneous Larva Migrans (CLM) adalah infeksi
yang disebabkan oleh berbagai jenis cacing tambang. )
 : 25 mg/kg BB 2 kali sehari selama 2 hari.
Spesialt obat cacing
6.tiabendazole
• Interaksi dengan obat lain :
 Menghambat metabolism teofilin dan kafein.
 Meningkatkan efek pembekuan darah jika digunakan dengan obat
antikoagulan seperti warfarin.
• Efek samping :
 Telinga berdenging
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Diare
 Pusing dan kantuk
Spesialt obat cacing
7. levamizole
• Khasiat : mengobati infeksi cacing tambang dan cacing gelang.
• Mekanisme kerja dengan cara melumpuhkan cacing didalam saluran
pencernaan.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu belum dikategorikan.Tapi
sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
• Dosis dan pengobatan
 Dewasa: Dosis 120–150 mg sebagai dosis tunggal.
 Anak-anak: Dosis 3 mg/kgBB sebagai dosis tunggal.
Spesialt obat cacing
7. Levamizole
• Interaksi dengan obat lain :
 Meningkatkan efek pendarahan jikaa digunakan dengan obat antikoagulan
seperti warfarin.
• Efek samping :
 Telinga berdenging
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 Diare
Spesialt obat cacing
8. Niklosamid
• Khasiat : mengobati infeksi cacing tambang dan cacing gelang dan cacing
pita
• Mekanisme kerja dengan caramembunuh cacing dalam saluran pencernaan
dan mengeluarkan melalui feses.
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu belum dikategorikan.Tapi
sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
• Dosis dan pengobatan
 dosis dewasa 2 gram 1 kali sehari
 dosis anak dibawah 2 tahun 500 mg perhari
 diats 2 tahun 1 gram perhari
 diberikan selama 6 hari.
Spesialt obat cacing
8. Niklosamid

• Efek samping :
 Telinga berdenging
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
 gatal pada kulit
Spesialt obat cacing
9. Invermectin
• Khasiat :Ivermectin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit
akibat infeksi cacing, seperti strongyloidiasis dan onchocerciasis.
• Mekanisme kerja dengan Ivermectin bekerja mengatasi infeksi parasit
dengan cara melumpuhkan dan membunuh cacing yang ada di dalam
tubuh. Selain itu, ivermectin juga diteliti memiliki antivirus sehingga
diharapkan bisa bermanfaat mengobati penyakit infeks
• Kategori untuk ibu hamil dan menyusui yaitu belum dikategorikan.Tapi
sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
Spesialt obat cacing
9. Invermectin
• dosis
• Kondisi: Strongyloidiasis
• Dewasa dan anak dengan berat badan ≥15 kg: 200 mcg/kgberatbadan
(kgBB) sebagai dosis tunggal untuk 1–2 hari.
• Kondisi: Onchocerciasis (infeksi cacing Ochocerca volvulus)
• Dewasa dan anak dengan berat badan ≥15 kg: 150 mcg/kgBB sebagai
dosis tunggal. Pengobatan diulang tiap 3–12 bulan sampai gejala hilang.
Spesialt obat cacing
9. Invermectin
• Interaksi dengan obat lain :
 Meningkatkan efek pendarahan jikaa digunakan dengan obat antikoagulan
seperti warfarin.
• Peningkatan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan dengan
ethanol, ketoconazole, erythromycin, chloramphenicol, atau
clarithromycin
• Penurunan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan bersama dengan
rufinamide atau somatropin
• Efek samping :
 Mual, muntah, hilang nafsu makan atau diare.
Kasus Cacingan seperti apa yg bisa
swamedikasi??
• Kasus yang bisa ditangani dengan swamedikasi hanya kasus cacingan dan
gejala ringan seperti cavingan pada saluran pencernaan, jika infeksi
cacingan sudah berlanjut seperti sudah masuk di aliran darah dan lain2
harus dengan anjuran dan diagnosis dokter.
Contoh Kasus

• Seorang ibu datang ke apotek mengeluhkan anaknya berusia 4 tahun kurang nafsu
makan, dan meminta diberikan obat penambah nafsu makan.Namun ketika ditanya lebih
spesifik anak sering gatal di sekitar anus, dan ternyata belum pernah meminum obat
cacing.Maka tenaga farmasi menjelaskan bahwa anaknya memiliki beberapa gejala
cacingan dan menyarankan ibu agar anaknya diberikan obat cacing pirantel pamoat
(combantrin syr) diberikan 5 ml sehari 1 kali minum.Selain itu ibu juga diberitahu untuk
anjuran minum lagi obat cacing 6 bulan kedepan untuk mencegah si anak terkena lagi
cacingan.Serta diberi edukasi tentang cara hidup sehat untuk menghindari cacingan pada
anak yaitu dengan sering mencuci tangan, memperhatikan kebersihan makanan, dan
tidak memberi anak jajan sembarangan.
sumber
https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/cegah-cacingan-sekarang-juga/
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/waspada-cacing/
https://medicastore.com/penyakit/1515/infeksi-cacing-secara-umum
https://www.halodoc.com/artikel/5-obat-cacing-dari-bahan-alami-yang-
aman-dikonsumsi
https://www.scribd.com/document/537934634/Tatalaksana-Terapi-
Cacingan

Anda mungkin juga menyukai