Anda di halaman 1dari 40

PENCEGAHAN DAN

PENGOBATAN PADA PASIEN


YANG TERKENA CACING

DISUSUN OLEH :
PA PAT PAT I M A H , N S . , M . K E P
PENYEBAB CACINGAN

menyentuh objek yang memiliki telur cacing (terutama jika


tidak mencuci tangan setelahnya)
menyentuh tanah, mengonsumsi makanan atau cairan yang
mengandung telur cacing
berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas tanah yang
mengandung cacing
makan makanan mentah atau kurang matang yang
mengandung cacing
GEJALA CACINGAN SECARA UMUM
 Menemukan cacing dalam feses atau saat buang air besar
 Memiliki ruam kemerahan, gatal, dan berbentuk seperti cacing pada kulit
 Mengalami diare atau sakit perut selama lebih dari dua minggu
 Terkadang juga terdapat keluhan konstipasi/ sembelit
 Perut yang terlihat bengkak atau mengalami perut kembung
 Mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
 Gatal hebat pada area anus, terutama pada malam hari
 Reaksi pada kulit, seperti ruam, biduran, dan reaksi alergi lainnya pada kulit
 Rasa gelisah dan kecemasan,
 Merasa lelah dan kurang tenaga
 Nyeri sendi dan otot
 Pada anak dapat timbul gejala tumbuh kembang yang terhambat dan malnutrisi
 Kaki gajah
PENGOBATAN CACINGAN
SECARA UMUM
 Pengobatan yang dilakukan pada penderita cacingan umumnya
dilakukan dengan mengonsumsi obat cacing yang diminum
selama satu hingga tiga hari.
 Penghuni rumah yang sama dengan penderita cacingan bisa saja
memerlukan konsumsi obat cacing juga.
PENCEGAHAN CACINGAN
SECARA UMUM
 Menjaga kebersihan dan membiasakan diri untuk mencuci tangan. Terutama
setelah menggunakan kamar kecil, sebelum makan, atau mempersiapkan
makanan.
 Bawalah cairan disinfektan yang dapat digunakan sepanjang hari.
 Cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dimasak.
 Masak makanan hingga matang. Perhatikan bahwa berbagai sumber protein
perlu suhu tertentu untuk mencapai kematangan masing-masing.
 Konsumsi air putih dalam kemasan atau air putih yang matang.
 Berikan obat cacing pada hewan peliharaan secara rutin, terutama untuk
anjing dan kucing.
 Buang kotoran hewan peliharaan di tempat sampah secepatnya. Gunakan
masker dan sarung tangan saat melakukan hal ini.
 Selalu gunakan alas kaki.
 Simpan alas kaki yang digunakan untuk aktivitas luar ruangan di luar rumah
JENIS-JENIS CACING

1. Cacing kremi (enterobius vermicularis),


2. Cacing pita (taenia)
3. Cacing gelang (ascaris lumbricouides)
4. Cacing pipih (filum)
5. Cacing tambang (nematoda) (ancylosstoma
duodenale, necator americanus).
1. CACING KREMI
(ENTEROBIUS VERMICULARIS)
PENJELASAN CACING KREMI

 cacing kremi ada 2 jenis


- Enterobius vermicularis,
- enterobiasis yang merupakan jenis cacing gelang.
 Bentuknya tipis, putih, dan sangat kecil, berukuran sekitar 6-13 milimeter.
 Cacing kremi umumnya tidak berbahaya tetapi sangat umum menginfeksi manusia.
 terjadi akibat tidak sengaja menelan atau menghirup telur cacing kremi.
 Karena ukurannya yang sangat kecil, telur cacing dapat dibawa oleh makanan,
minuman, atau tangan yang terkontaminasi tanpa kita sadari.Ketika orang yang
terinfeksi sedang tidur,
 cacing kremi betina akan mengeluarkan ribuan telur di lipatan kulit sekitar anus.
Kebanyakan orang yang terinfeksi cacing kremi tidak mengalami gejala. Namun,
beberapa orang akan mengalami gatal pada anus dan gelisah saat tidur.
 Infeksi cacing kremi lebih sering terjadi pada anak usia sekolah, dan telurnya
dengan mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.
SIKLUS HIDUP CACING KREMI
PENCEGAHAN TERKENA
CACING KREMI
• Bilas dubur hingga bersih pada pagi hari.
• Ganti celana dalam dan sprei tempat tidur setiap hari.
• Cuci sprei, pakaian tidur, pakaian dalam, waslap, dan handuk
dalam air panas untuk membantu membunuh telur cacing
kremi.
• Hindari menggaruk area anus.
• Potong kuku anak, sehingga tidak ada cukup ruang untuk
cacing mengumpulkan telur.
• Cuci tangan pakai sabun sampai bersih setelah buang air besar
atau ganti popok dan sebelum makan.
PENGOBATAN CACING KREMI

• Untuk mengobati infeksi cacing kremi,


merekomendasikan obat pyrantel pamoate 
• agar rantai penularan cacing kremi terputus. Obat lain
yang bisa digunakan
adalah mebendazole dan albendazole.
KOMPLIKASI INFEKSI CACING KREMI

• Infeksi cacing kremi jarang menimbulkan masalah serius.


• Dalam kasus yang parah, infeksi cacing kremi menyebabkan
infeksi pada alat kelamin wanita. Komplikasi terjadi akibat
parasit berpindah dari daerah anus ke Miss V, rahim, saluran
tuba, dan di sekitar organ panggul. Komplikasi berupa
peradangan Miss V (vaginitis) dan radang lapisan dalam rahim
(endometritis).
2 CACING PITA (TAENIA)
Cacing pita yang menular melalui daging sapi disebut Taenia
saginata, sedangkan yang melalui daging babi disebut Taenia
solium.
DAUR HIDUP SIKLUS CACING PITA
PENJELASAN CACING PITA

cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air
minum yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing pita.
Cacing pita juga dikenal dengan nama Cestodes. Salah satu spesies
cacing pita yang dapat menginfeksi manusia adalah Taenia saginata.
 Tubuhnya bertekstur rata, menyerupai pita dan memiliki ruas-ruas
pada tubuhnya.
Cacing pita dewasa panjangnya bisa mencapai 25 meter dan hidup
dalam rentang waktu 30 tahun.
Mengonsumsi makanan atau air yang mengandung larva atau telur
cacing pita merupakan penyebab terjadinya infeksi cacing pita.
Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
konsumsi daging sapi, babi, dan ikan yang tidak dimasak sampai
matang.
GEJALA CACING PITA

 mual,
 sakit perut,
 lemas,
 pusing
 kehilangan nafsu makan, diare.
 berat badan turun
 mengalami masalah dalam penyerapan nutrisi makanan.
 Gejala lain apabila ada kerusakan tubuh : saluran pencernaan. (demam, timbulnya
benjolan atau kista, reaksi alergi, sesak napas, gangguan saraf seperti sakit kepala,
kejang, dan koma jika infeksi cacing pita menyebar ke otak.
 Di dalam tubuh penderita infeksi usus akibat cacing pita, bagian kepala cacing pita
akan menempel pada dinding usus, sementara bagian tubuhnya terus bertambah
panjang dan memproduksi telur.Umumnya infeksi usus akibat cacing pita tergolong
ringan. Meski demikian, infeksi cacing yang bermigrasi keluar dari saluran
pencernaan, dapat memicu komplikasi yang lebih berbahaya.
PENCEGAHAN PENYEBARAN
CACING PITA
• Membiasakan mencuci tangan dengan air dan sabun, sebelum memasak
dan sebelum makan,
• Untuk mematikan telur cacing pita, bekukan daging pada suhu minus 35
derajat Celcius selama 24 jam.
• Konsumsi daging dan ikan yang dimasak hingga matang, dengan suhu
dalam daging minimal 65 derajat Celcius.
• Cuci bersih sayur dan buah, Jika perlu, olah sayur dengan merebus dan
memasaknya hingga matang.
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat
• Mengonsumsi obat cacingsetiap tahun untuk mencegah infeksi dan
penyebaran cacing.
• Jika binatang peliharaan menderita infeksi cacing pita, pastikan diobati
dengan baik. hindari kontak langsung selama pengobatan.
PENYEBAB

• Mengonsumsi daging babi, sapi, atau ikan air tawar yang tidak
dimasak hingga matang seluruhnya.
• Mengonsumsi air kotor yang mengandung larva cacing, akibat
terkontaminasi kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi.
• Melakukan kontak yang dekat dengan penderita infeksi cacing
pita, misalnya melalui pakaian yang terkontaminasi kotoran yang
mengandung telur cacing.
PENGOBATAN  TAENIASIS

• Setelah pasien terdiagnosis mengalami taeniasis, maka dokter akan


menanganinya dengan pemberian obat minum. Obat-obatan yang biasa
diberikan untuk taeniasis adalah:
• Obat anthelmintik. Obat ini dapat membunuh cacing pita. Contohnya
adalah pyrantel pamoate atau  . Obat anthelmintik akan diberikan untuk
sekali minum, tetapi dapat juga dikonsumsi dalam waktu beberapa
minggu hingga infeksi bersih. Cacing pita yang mati akan keluar bersama
kotoran. Meski efektif, obat anthelmintik dapat menimbulkan efek
samping, seperti pusing dan sakit maag
• Obat antiinflamasi. Kista cacing pita yang mati dapat membuat jaringan
atau organ menjadi bengkak dan meradang. Untuk mengatasi hal ini dokter
dapat memberikan obat kortikosteroid.
• Obat antikejang. Obat ini diberikan pada penderita teniasis yang
mengalami kejang.
KOMPLIKASI CACING PITA

• Gangguan pencernaan. Jika sudah tumbuh besar, cacing pita


berpotensi menghambat dan menginfeksi usus buntu, serta
mengganggu saluran empedu dan pankreas.
• Gangguan fungsi organ. Hal ini disebabkan larva berpindah
ke organ hati, paru-paru, atau organ lain sehingga membentuk
kista. Seiring waktu, kista tumbuh membesar hingga
menghambat aliran darah dan fungsi organ.
• Gangguan pada otak atau sistem saraf pusat
(neurosistiserkosis). Contohnya adalah
meningitis, hidrosefalus. dan demensia. Jika infeksi terjadi
sangat parah, maka dapat menimbulkan kematian
3. CACING GELANG
(ASCARIS LUMBRICOUIDES)
• Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh Ascaris
lumbricoides atau biasa disebut dengan cacing gelang. Cacing
gelang adalah parasit yang hidup dan berkembang biak di
dalam usus manusia.
• Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari
10 persen populasi dunia terinfeksi cacing, dan paling banyak
disebabkan oleh cacing gelang.
PENYEBAB ASCARIASIS

• Ascariasis terjadi bila telur cacing Ascaris lumbricoides masuk ke dalam


tubuh. Telur cacing tersebut dapat ditemukan di tanah yang
terkontaminasi oleh tinja manusia. Oleh karena itu, bahan makanan yang
tumbuh di tanah tersebut, dapat menjadi penyebab ascariasis.
• Telur yang masuk ke dalam tubuh akan menetas di usus dan menjadi
larva. Kemudian, larva akan masuk ke paru-paru melalui aliran darah
atau aliran getah bening. Setelah berkembang di paru-paru selama satu
minggu, larva akan menuju ke tenggorokan. Pada tahap ini, penderita
akan batuk sehingga larva tersebut keluar, atau bisa juga larva kembali
tertelan dan kembali ke usus.
• Larva yang kembali ke usus akan tumbuh menjadi cacing jantan dan
betina, serta berkembang biak. Cacing betina dapat tumbuh sepanjang 40
cm, dengan diameter 6 mm, dan dapat menghasilkan 200.000 telur cacing
per hari.
FAKTOR RISIKO ASCARIASIS

• Iklim yang hangat. Ascariasis tumbuh di wilayah dengan suhu


yang hangat sepanjang tahun.
• Kondisi lingkungan. Ascariasis banyak berkembang di tempat
yang kebersihannya tidak terjaga, terutama di daerah yang
memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk. Selain itu,
ascariasis juga umum terjadi pada wilayah dengan tingkat
kemiskinan yang tinggi, padat penduduk, minim akses
kebersihan, dan wilayah dengan populasi anak di bawah usia 5
tahun yang tinggi.
• Usia. Pasien usia 10 tahun ke bawah lebih rentan terserang
ascariasis.
PENGOBATAN ASCARIASIS

• Mebendazole. Mebendazole diresepkan pada pasien usia 1 tahun ke atas,


dengan dosis 2 kali sehari untuk 3 hari. Sejumlah efek samping yang
dapat muncul akibat penggunaan obat ini meliputi diare, ruam kulit,
dan sering buang angin.
• Piperazine. Piperazine diresepkan pada bayi usia 3-11 bulan, dengan 1
dosis tunggal. Efek samping obat ini antara lain sakit perut, diare, mual,
muntah, dan kolik.
• Albendazole. Obat ini dianjurkan untuk dikonsumsi 2 kali sehari. Sakit
perut, mual, muntah, pusing, serta ruam kulit adalah beberapa efek
samping yang dapat dialami setelah meminum albendazole
• Pada ascariasis berat, jumlah cacing di usus sampai menyebabkan usus
dan saluran empedu tersumbat. Dalam kondisi tersebut, dokter akan
menjalankan operasi, untuk membuang cacing dari dalam usus, dan
memperbaiki kerusakan usus pasien.
PENCEGAHAN ASCARIASIS

• Infeksi ascariasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan.


Sejumlah cara sederhana untuk mencegah ascariasis adalah:
• Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun tiap sebelum
makan, sebelum memasak dan menyediakan makanan, setelah
buang air besar, dan setelah menyentuh tanah.
• Cuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum dikonsumsi.
• Pastikan masakan benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
• Usahakan hanya minum air dalam kemasan yang masih disegel
ketika bepergian. Jika tidak tersedia, masaklah air hingga
mendidih sebelum meminumnya.
4. CACING PIPIH (FILUM)
DALAM KERAJAAN ANIMALIA (HEWAN)
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia
(hewan).
Cacing ini hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia.
Sebenarnya cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan
daripada manusia. Namun, jika Anda sering mengonsumsi
sayuran mentah, terutama selada air, Anda berisiko terinfeksi
cacing ini.
Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia
melalui air minum yang terkontaminsi telur cacing.
PENYAKIT AKIBAT CACING PIPIH

• Skistosomiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing


pipih bernama schistosoma. Cacing ini hidup di dalam air
tawar pada area tropis dan subtropis.

• Penderita yang baru terinfeksi cacing pipih biasanya tidak


mengalami gejala, Tapi parasit ini bisa tinggal dalam tubuh
penderita selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan
kerusakan pada organ seperti kandung kemih, ginjal, dan hati.
PENGOBATAN SKISTOSOMIASIS

Antiparasit bernama praziquantel


• Praziquantel akan membunuh cacing-cacing yang ada dalam
tubuh penderita. Obat ini sangat efektif untuk memberantas
cacing yang telah dewasa.Karena itu, pengobatan ini bisa saja
ditunda sampai beberapa minggu setelah terinfeksi, atau
kembali diulang pada beberapa minggu setelah Anda
mendapatkan dosis pertama.
Obat steroid
• Obat ini dapat digunakan untuk menghilangkan gejala
skistosomiasis akut, serta skistosomiasis yang telah
berdampak pada otak atau sistem saraf
TANDA DAN GEJALA SKISTOSOMIASIS

• Pada beberapa minggu setelah infeksi terjadi, sebagian besar


gejala skistosomiasis bisa meliputi:Ruam pada kulit, berupa
bentol-bentol merah yang terasa gatal.
• Demam dan menggigil.
• Nyeri otot dan sendi.
• Batuk-batuk.
• Diare.
• Darah pada urine atau tinja.
• Sakit perut.
• Sakit saat buang air kecil.
• Pembengkakan pada kelenjar getah bening, hati, atau limpa.
5 CACING TAMBANG (NEMATODA)
PENULARAN

cacing parasit (nematoda) yang hidup pada usus kecil inangnya,


manusia. Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang
manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Infeksi cacing tambang pada kulit disebut dengan cutaneus larva


migran.

Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia


melalui pori-pori kulit. Jka berjalan tanpa alas kaki di atas tanah
atau media yang menjadi habitat larva cacing tambang,
kesempatan cacing untuk masuk ke dalam tubuh Anda dengan
menembus kulit sangat besar.
TANDA DAN GEJALA

• Jika larva cacing tambang masuk ke tubuh dan berkembang


dalam saluran pencernaan, akan muncul gejala berupa:
• Sakit perut
• Diare
• Nafsu makan menurun
• Berat badan menurun
• Mual
• Demam
• BAB berdarah
• Anemia
RISIKO INFEKSI CACING TAMBANG:

• Tinggal di lingkungan yang memiliki sistem sanitasi yang


buruk.
• Mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki risiko
terkontaminasi telur atau larva cacing tambang, seperti daging
mentah atau setengah matang.
• Melakukan aktivitas yang sering bersentuhan langsung dengan
tanah tanpa penggunaan pelindung yang cukup.
PENGOBATAN

Infeksi cacing tambang dapat diatasi dengan pemberian obat-


obatan
• anthelmintik (anticacing), seperti albendazole, mebendazole,
dan pirantel pamoate.
• Pada pasien yang anemia, diberikan suplemen zat besi dan
asam folat untuk membantu pembentukan sel darah merah.

Anda mungkin juga menyukai