Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN JURNAL

7
A. Analisis Jurnal Penelitian

The Dual Nature of Early-Life Experience on


Judul Jurnal Somatosensory Processing in the Human Infant

Brain

Nathalie L. Maitre, Alexandra P. Key,

Olena D. Chorna, James C. Slaughter,


Penulis
Pawel J. Matusz, Mark T. Wallace,

Micah M. Murray

No E lemen Kritik R iset Ulasan K r itik Riset


1. Dimensi substansi dan teori
Tingkat kepentingan Masalah y ang diteliti dalam jurnal ini sangat

masalah penting dan menarik k arena meneliti tentang

Perkembangan otak bayi memiliki hubungan

langsung dengan sentuhan yang diterima baik

bayi y ang lahir deng an premature atau yang

normal.

Kekuatan k o ns ep Konsep y ang ada pa d a jurnal s u d a h cukup k uat

menjelaskan dampak dari sentuhan dengan

memonitor gelombang yang dipancarkan oleh

otak.

Kre ati vitas d an kelay ak a Kreativitas dan kelayakan kerangka konsep teori

kerangka konsep teori cukup jelas. Dimana referensi teori yang

digunakan banyak dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Pertanyaan memahami Pertanyaan memahami fenomena sudah baik

fenomena yaitu untuk menganalisis dampak dari sentuhan

yang diberikan terhadap respon dari otak bayi

yang disentuh

8
9
disertai dengan tabel hasil penelitian sehingga

mudah dipahami oleh pembaca.

Penyusunan baik Secara um um penyusunan jurnal belum

memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri


dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil,

pembahasan tetapi dalam jurnal tidak terdapat

kesimpulan dari penelitian.

Gaya tulisan Gaya tulisan dalam jurna l ini sudah baik dan

memenuhi standar ejaan yang baku.

Indikasi bi as Indikasi bias dalam penelitian ini

memungkinkan harus harus lebih dipertajam

dengan penelitian kohort

Akurat, tulisan jelas, Jurnal penelitian ini cukup jelas, akurat dan
meyakinkan meyakinkan serta dapat dipertanggungjawabkan

karena dalam jurnal ini dijelaskan secara rinci

prosedur penelitian.

B. Pembahasan
Otak bayi yang lahir prematur, lebih cepat dari 37 minggu, ternyata
perkembangannya tidak sebaik bayi yang lahir cukup waktu. Pemberian stimulasi
juga dapat tertunda karena ia masih harus dirawat intensif di NICU.

Ayah dan ibu serta keluarga lainnya cenderung jarang kontak langsung dengan si
kecil sehingga perkembangan otak bayi prematur berjalan lebih lambat. Sebuah
riset terbaru menegaskan kelemahan ini. Perkembangan otak bayi memiliki
hubungan langsung dengan sentuhan yang diterima. Tapi pada bayi prematur
sensitivitas otak ditemukan lebih lemah dibanding bayi lainnya ketika mereka
mendapatkan sentuhan lembut yang sama.

Riset ini menganalisa 125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup waktu.
Respon yang lebih lemah pada bayi-bayi prematur juga ditemukan setelah mereka
menjalani prosedur medis yang menyakitkan. Dr. Nathalie Maitre, direktur NICU
follow-up clinic, Nationwide Children’s Hospital,

Columbus, Ohio, USA mengatakan dalam risetnya“Kita semua tahu seberapa


penting pengaruh sentuhan bagi kita, dan untuk bayi sentuhan juga berperan

10
buat pembentukan otak. Sentuhan mempengaruhi saraf berbeda dengan nyeri,
tapi ternyata pengalaman menjalani prosedur medis yang menyakitkan
mempengaruhi respon bayi pada sentuhan”.

Sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya di dunia menurut data
WHO. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi lahir prematur dan lebih dari 500 ribu bayi
lahir prematur setiap tahunnya. Sebagian besar bayi prematur menghabiskan
awal-awal kehidupannya di NICU rumah sakit. Selama itu orangtua biasanya tidak
bisa sering mengadakan kontak fisik langsung dengan si kecil. Bayi juga harus
menjalani beragam prosedur medis dan tidak sedikit yang menyakitkan.

Riset yang dilakukan tim Dr. Nathalie Maitre melibatkan bayi-bayi


prematur yang lahir di usia 24 dan 36 minggu kehamilan. Selain itu, mereka
menganalisa bayi yang lahir cukup waktu, antara 38 dan 42 minggu kehamilan.
Mereka merekam semua pengalaman si kecil yang melibatkan kontak langsung,
seperti saat digendong dan disusui. Mereka juga menempatkan jaring lunak di atas
kepala bayi yang akan mengukur respon si kecil terhadap sentuhan halus yang ia
rasakan. Para bayi prematur ini memiliki respon yang beragam.

Bayi yang selama di NICU lebih sering kontak dengan orangtua atau tenaga medis,
memiliki respon lebih kuat. Sementara semakin dini si kecil lahir, responnya
semakin lemah.

Selanjutnya Dr. Nathalie Maitre, memaparkan dalam penelitiannya


“Sedihnya kami melihat bahwa sebagian besar bayi ini tidak mendapatkan
banyak sentuhan suportif, bahkan ada yang tidak mendapatkannya sama sekali,
Selama dirawat mereka hanya tergantung pada para perawat. Banyak tantangan
yang dihadapi orangtua untuk lebih bisa meluangkan waktu di NICU, melakukan
kontak kulit ke kulit, menyusui dan memberikan sentuhan suportif.” peneliti
menambahkan, ”Jelas tak ada yang bisa menggantikan menyusui langsung dan
kontak kulit ke kulit dari orangtua. Kalaupun orangtua tak bisa datang, sebaiknya
minta kerabat lain datang, seperti neneknya atau

pengasuh. Setiap sentuhan suportif sekecil apapun sangat berarti untuk bayi dalam
kondisi perawatan.”

Maitre dan timnya berharap, riset ini mendorong penanganan bayi yang
lebih baik di NICU, terutama untuk mengatasi rasa sakit mereka. Selain itu, mereka

11
ingin agar bayi dan orangtua memiliki kesempatan lebih besar untuk menguatkan
bonding.

1. Kekuatan
Penelitian ini merupakan penelitian terbaru, mudah untuk diaplikasikan di

semua ruang Nicu. Memberikan masukan untuk praktisi kesehatan untuk adanya
peningkatan bounding antara anak dan orang tua mereka.

2. Kelemahan
Penulisan pada jurnal belum memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri dari
abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan tetapi dalam jurnal tidak
terdapat kesimpulan dari penelitian.

3. Kemungkinan dan Strategi Penerapannya di Indonesia

Sangat memungkinkan untuk diterapkan di NICU di Indonesia dikarenakan tidak


memerlukan biaya untuk pelaksanaannya. Hanya dibutuhkan penyuluhan
kesehatan dan inform concent mengenai prosedur yang akan dilakukan terhadap
orang tua pasien.

Daftar Pustaka :

Maitre, N. L., Key, A. P., Chorna, O. D., Slaughter, J. C., Matusz, P. J., Wallace, M. T., &
Murray, M. M. (2017). The dual nature of early-life experience on somatosensory
processing in the human infant brain. Current Biology, 27(7) , 1048-1054.

12

Anda mungkin juga menyukai