Anda di halaman 1dari 40

Visi

Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan yang unggul dalam penguasaan asuhan
keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan

PENDEKATAN NEUROSAINS DALAM KONTEKS


MATERNITAS MELALUI SIKLUS KEHIDUPAN
TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN NEUROSAINS

Disusun oleh : Kelompok V / Kelas II C


1. Fitri Dwi Setya Ningrum
2. Hesti Rahmadati
3. Indah Yuliani
4. Isna Mardiani
Pembimbing : Ns. Deswani,SKp.,MKes.,SP.Mat

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia_Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Maternitas ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang membantu
memberikan semangat dan dorongan demi terwujudnya karya ini, yaitu makalah Pendekatan
Neurosains Dalam Konteks Maternitas Melalui Siklus Kehidupan. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah membantu kami, sehingga kami merasa
lebih ringan dan lebih mudah menulis makalah ini. Atas bimbingan yang telah berikan, kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang juga membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih kurang
sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dengan tujuan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Dan kami berharap, semoga makalah ini dapat di manfaatkan sebaik mungkin, baik itu bagi diri
sendiri maupun yang membaca makalah ini.

                                                                                       

                                            

                                                                                                            Bekasi, 11 Februari 2020

                                                                                                                       

                                                                                                                        Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Neurosain 4

2.2 Intervensi Keperawatan Prakonsepsi Terkait Optimalisasi Perkembangan Otak Janin 7

2.3 Persiapan Pada Calon Ibu Hamil 8

2.4 Optimalisasi Perkembangan Otak Janin Selama Kandungan (Konsepsi dan Prenatal) 11

2.5 Optimalisasi Perkembangan Otak Bayi Selama Intranatal 21

2.6 Optimalisasi Perkembangan Otak Bayi Selama Postnatal 24

2.7 Komplikasi Preeklamsia 28

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 34

ii
3.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA iii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak
manusia.Neurosains juga mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi
biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains,
sistem syaraf dan otak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia.

Pendekatan neurosains berdasarkan siklus kehidupan manusia di mulai dari saat perinatal
(prenatal , intranatal, dan postnatal) , bayi balita, remaja, dewasa, sampai pada masa
lansia. Intervensi keperawatan maternitas dengan pendekatan neurosains dilakukan sejak
prakonsepsi, konsepsi, janin sejak dalam kandungan, saat, persalinan, segera setelah lahir
dan saat nifas. (Deswani, 2018)

Bayi dalam kandungan mendapatkan nutrisi dari aliran darah ibu untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk perkembangan otaknya. Sehingga, apa
yang dimakan oleh ibu tentu juga akan di terima oleh bayi melalui plasenta. Oleh karena
itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memerhatikan asupan makanan yang dimakan
selama masa kehamilan. (Merry, 2019)

Selain itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya pada masa
kehamilan. Penelitian membuktikan bahwa bayi dari ibu yang tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan tiga kali lebih mungkin untuk memiliki berat badan lahir rendah
dan lima kali lebih mungkin untuk meninggal dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang
melakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil. (Arinda, 2020)

Ketika hendak melahirkan, banyak ibu yang berharap agar dapat melahirkan normal,
dibandingkan dengan proses melahirkan lainnya atau Caesar. Melahirkan normal
memang memiliki lebih banyak kelebihan dan manfaat, meskipun tetap saja ada
kelemahannya. Perempuan yang melahirkan secara normal akan membuat kadar protein

1
tertentu pada otak bayi lebih tinggi. Menurut studi yang dilakukan ilmuwan dari Yale
University, Amerika Serikat, dan dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, kadar protein
tersebut akan meningkatkan kecerdasan otak anak.

Pertumbuhan dan perkembangan otak janin sudah terjadi pada trimester I kehamilan.
Sehingga untuk bertumbuh dan berkembang otak memerlukan nutrisi dan oksigenasi,
serta lingkungan tumbuh kembang yang kondusif.Selama prenatal ibu dan pasangan perlu
memahami pentingnya menciptakan lingkungan prenatal yang kondusif tersebut agar
janin dapat tumbuh dan berkembang dnegan baik, sehingga akhirnya melahirkan bayi
yang sehat dan cerdas.

Menurut Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa otak masing masing beratnya hanya
tiga pon, mempunyai 100 miliar neuron, 16 kali lebih banyak dari jumlah penduduk
bumi, atau kira – kira sama banyaknya dengan jumlah bintang di galaksi Bimasakti.
Setiap neuron mempunyai cabang hingga 10 ribu cabang dendrit, yang dapat membangun
sejumlah satu kuadrilion koneksi komunikasi.Jumlah yang dahsyat itu ternyata hanya
setengah dari jumlah neuron yang diberikan Tuhan kepada kita pada empat bulan pertama
kehamilan.

Pasca melahirkan, sangat penting bagi ibu untuk memberikan ASI untuk sang bayi.
Memberikan ASI sama saja dengan memberikan nutrisi optimal untuk bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut penelitian, anak-anak yang tidak diberi
ASI mempunyai IQ (intellectual quoetient) lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan
anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pendekatan neurosain dalam konteks maternitas?
2. Bagaimana intervensi keperawatan prakonsepsi terkait optimalisasi perkembangan
otak janin?
3. Bagaimana optimalisasi perkembangan otak janin selama kandungan (konsepsi dan
prenatal)?
4. Bagaimana optimalisasi perkembangan otak bayi selama intranatal?
5. Bagaimana optimalisasi perkembangan otak bayi selama postnatal?

1.3 Tujuan
1. Memahami konsep pendekatan neurosain dalam konteks maternitas
2. Mengetahui dan memahami intervensi keperawatan prakonsepsi terkait optimalisasi
perkembangan otak janin
3. Mengetahui dan memahami cara mengoptimalisasi perkembangan otak janin selama
kandungan (konsepsi dan prenatal)
4. Mengetahui dan memahami cara mengoptimalisasi perkembangan otak bayi selama
intranatal
5. Mengetahui dan memahami cara mengoptimalisasi perkembangan otak bayi selama
postnatal

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Neurosain


Pendekatan neurosains berdasarkan siklus kehidupan manusia di mulai dari saat
perinatal (prenatal , intranatal, dan postnatal) , bayi balita, remaja, dewasa, sampai pada
masa lansia. Intervensi keperawatan maternitas dengan pendekatan neurosains dilakukan
sejak prakonsepsi, konsepsi, janin sejak dalam kandungan, saat, persalinan, segera setelah
lahir dan saat nifas. (Deswani, 2018).
Pentingnya pendekatan neurosains dalam asuhan keperawatan adalah karena
kebutuhan untuk membentuk perilaku sejak dini serta peningkatan potensi kecerdasan
manusia, kebutuhan untuk membentuk perilaku adalah satu proses continuum dari
perkembangan otak pada siklus kehidupan. Potensi kecerdasan adalah komponen-
komponen fungsional otak yang berkaitan dengan kemampuan-kemampuan spesifik di
otak.
Perilaku terbentuk melalui suatu proses pembelajaran dalam siklus kehidupan
manusia yang berupa informasi-informasi yang terpapar dan terekam di dalam otak
secara terus menerus membentuk hubungan-hubungan (asosiasi dalam skala waktu
sehingga terbentuk yang akan menjadi modal manusia untuk berinteraksi dengan dunia
luar). Perilaku masyarakat modern dibentuk melalui nilai-nilai untuk dapat
mempertahankan kehidupan individu secara spesifik atau kelompok dalam situasi
kekinian. Yang didasarkan pada dua kompetensi yang hanya terdapat pada manusia,
yaitu: penilaian realistic (hemisper kiri) dan penilaian abstrak (hemisper kanan). Revolusi
adalah perubahan tatal dari pola pikir, pengembalian keputusan dan aktivitas secara
linier.

Pendekatan siklus kehidupan manusia adalah sebagai berikut (Deswani, 2018) :


1. Pada janin sejak dalam kandungan dan sampai dengan balita (0-59 bulan) bertujuan
untuk perlindungan social.
2. Pada usia wajib belajar (6-16 tahun) untuk perlindungan social
3. Pada usia produktif (17-55 tahun) untuk pemberdayaan masyarakat
4. Pada usia lanjut (55 tahun ke atas) untu perlindungan social

4
Strategi yang telah ditempuh untuk mengembangkan potensi kecerdasan melalui siklus
kehidupan dilakukan secara continuum/berkelanjutan sesuai dengan perkembangan otak
melalui:

1. Pendidikan masyarakat (learning society)


2. Pengayaan pendidikan formal dan nonformal
3. Profiling dan training tenaga kerja berbasis otak
4. Peningkatan kemampuan kompetensi para remaja: masksudny

Hal yang mendasari pentingnya pendekatan neurosains dalam asuhan keperawatan


prenatal adalah kondisi perempuan Indonesia saat ini (Deswani, 2018) :
1. Usia perkawinan kurang dari 17 tahun
2. Ibu hamil dengan anemia 60%
3. Ibu hamil kurang gizi
4. Infeksi pada kehamilan : infeksi jalan lahir, bakteri jamur virus, penyakit menular
seksual
5. Komplikasi pada kehamilan : perdarahan dan eclampsia
6. Janin dan bayi baru lahir kurang stimulasi
7. Pola asah, asuh dan asih yang salah

Secara umum ruang lingkup intervensi keperawatan dalam pendekatan neurosains adalah
(Deswani ,2018) :
1. Menyelamatkan 1000 hari kehidupan, konsepsi s.d anak usia 2 tahun , maksud dari
kalimat tersebut 1000 hari kehidupan dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari)
hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Sejak saat perkembangan janin di dalam
kandungan, hingga berumur 2 tahun. (Priyatna, 2009)
2. Ibu hamil : Stimulasi janin, nutrisi pengungkit otak pada janin pada ibu hamil
3. Bayi : Stimulasi sensomotorik
4. Promosi kesehatan pada ibu hamil untuk mencegah komplikasi kehamilan :
eclampsia dan anemia
5. Keterblibatan aktif keluarga : Suami dalam stimulasi janin dan bayi melaui
pengasuhan

5
6. Optimalisasi perkembangan otak janin, kecerdasan bayi, anak, remaja, : melalui
brain booster : (Deswani, 2018)
a. Perbaikan Hb, pada calon-calon ibu
b. Perbaikan nutrisi pada remaja
c. Pemberian asam folat sampai dengan 1200 mg pada ibu hamil
d. Stimulasi pada janin
e. Pelaksanaan IMD
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa sesuatu yang dilakukan dan alami oleh
ibu hamil.Selama kehamilan akan mempengaruhi kecerdasan bayi yang dikandung. Otak
bayi tumbuh pada tingkat yang sangat besar sejak dalam kandungan, dan dia menyadari
apa yang terjadi di luar rahim. Orang tua mana yang tidak ingin memiliki anak genius.
Setiap ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, dan persiapan untuk
memiliki anak pintar sudah dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan.
Dahulu, rahim ibu hanya dianggap sebagai ruang tunggu bagi janin, hingga waktu ia
dilahirkan. Kini, rahim didasari bisa menjadi sebuah ruang kelas untuk menstimulus
kecerdasan janin.

Verny T & Kelly J menuangkan penelitiannya dalam buku berjudul Secret Life Of
The Unborn Child. Kedua peneliti ini mengemukakan, bahwa pada usia tertentu, janin
sudah dapat membedakan mana situasi atau kondisi yang menyenangkan dirinya, dan
mana yang membuatnya tidak nyaman. Janin akan memberikan reaksi melalui gerakan-
gerakan. Mereka juga menemukan, kondisi stress yang berlangsung lama pada ibu hamil
akan mempengaruhi janin melalui pengeluaran hormone yang masuk dalam peredaran
darah.

Tubuh seseorang akan memproduksi hormone yang bernama kortisol secara


berlebihan dalam keadaan stress. Yang berakibat tekanan darah menjadi tinggi, dada
terasa sesak, dan emosi yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hormone kortisol akan sampai
ke plasenta dan akhirnya sampai ke janin mellaui pembuluh darah. Akibatnya, janin pun
menjadi strees. Bila selama hamil seorang ibu banyak mengeluarkan hormone kortisol.
Hal ini dapat membawa pengaruh kurang baik tidak saja pada dirinya, tetapi juga pada
janinya, bahkan hingga anak dewasa.

6
Hormone berlebih yang dihasilkan dalam waktu lama dan terus-menerus membuat
hormone tersebut terakumulasi dalam sistem tubuh janin. Akibatnya, janin terkondisi
dengan keadaan hormone berkadar tinggi dalam tubuhnya. Bila suatu saat dia dihadapkan
pada kondisi yang dapat menjadi pemicu meningkatnya produksi hormone kortisol dalam
tubuhnya, ia akan menjadi lebih mudah berada dalam kondisi stress atau menderita
penyakit yang sama seperti yang dialami ibunya dahulu ketika mengandungnya. Agar
hormone kortisol tidak diproduksi secara berlebih, ibu hamil harus mampu menjaga
ketenangan batinnya.

2.2 Intervensi Keperawatan Prakonsepsi Terkait Optimalisasi Perkembangan Otak


Janin
Kasus pemicu
Sepasang calon pengantin datang ke pelayanan kesehatan untuk melakukan imunisasi TT
sebagai persyaratan untuk mengurus akte pernikahan. Pasangan ini bertanya sebagai
calon pengantin apa yang harus dipersiapkan agar bisa segera bisa hamil. Calon
pengantin perempuan bertanya apakah ada makanan atau vitamin tertentu yang harus
dikonsumsi agar peranakannya subur.
Ibu merupakan tokoh penting bagi hadirnya seorang anak dalam keluarga. Kehadiran
anak yang sehat, cerdas, berkualitas, sudah harus ibu persiapkan sejak masih menjadi
calon ibu. Untuk mendapatkan kehamilan sehat, seorang perempuan perlu memastikan
tubuhnya mendapatkan gizi yang seimbang. Terutama gizi yang diperlukan untuk
mendukung terjadinya pembuahan yang sempurna. Pola hidup sehat juga harus
diterapkan dari sejak usia dini dan berlanjut hingga di usia remaja kemudian usia dewasa.
Untuk menghasilkan janin atau kehamilan yang sehat.
Dalam mewujudkan kehamilan yang ideal tubuh serangkaian persiapan. Salah
satu persiapan yang harus disiapkan adalah: pemeriksaan fisik atau pemeriksaan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan khususnya pada wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Beberapa penyakit yang
kemungkinan mengganggu proses kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga
keadaan yang lebih buruk dapat dihindari (Cunningham, 2012).

7
Pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan sesuatu yang sangat penting
agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Namun kesadaran akan hal ini masih sangat
rendah sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat tinggi.

2.3 Persiapan Pada Calon Ibu Hamil


Calon ibu hamil harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan
terjadi. Calon ibu adalah semua wanita dalam masa reproduksif yang akan mengalami
kehamilan, remaja putri, wanita dewasa yang belum menikah, wanita yang sudah
menikah dan sedang mempersiapkan kehamilan.
Pola Hidup Sehat Sejak usia dini dan berlanjut di usia remaja kemudian usia dewasa,
sebetulnya perilaku hidup sehat harus dijalankan. Khususnya bagi remaja putri, sekitar
usia 10-19 tahun, yang merupakan calon ibu, harus lebih memperhatikan perilaku hidup
sehatnya. Untuk menghasilkan janin atau kehamilan yang sehat sebenarnya lebih baik
lagi dipersiapkan sejak usia remaja. Status gizi saat remaja harus sehat dan baik sehingga
nanti saat usia 20-an, kebutuhan gizinya sudah mendukung untuk kehamilan. Calon ibu
harus mengonsumsi makanan secara teratur setiap hari, memerhatikan kecukupan gizinya
yang seimbang dan variasi jenis makanan yang beragam. Juga berperilaku hidup sehat
dengan menghindari kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol dan mengonsumsi
obat-obatan berbahaya. Calon ibu juga harus mengindari lingkungan yang dapat
menyebabkan kesehatan dirinya dan kehamilannya, seperti menghindari dari polusi asap
rokok, dan sebagainya. Tak lupa juga untuk berisitirahat yang cukup.
Pola hidup sehat yang dianjurkan calon ibu sangat penting dalam mempersiapkan diri
ketika memasuki kehamilan. Calon ibu akan terhindar dari kekurangan gizi dan kondisi
anemia, dapat mengendalikan berat badannya tidak kekurangan atau kegemukan. Calon
ibu dapat menjalani kehamilannya dengan sehat, kebutuhan zat gizi untuk janin terpenuhi
sehingga berdampak baik bagi perkembangan janin dalam kandungan. Pola hidup sehat
calon ini dapat melahirkan bayi yang sehta, berat badan yang cukup, tumbuh
kembangnya baik sehingga dapat terhindar dari kondisi pendek. Sumber
1. Konsumsi asam folat sebelum hamil
Folat atau asam folat adalah bentuk sintesis dan vitamin B9 yang diperlukan
wanita sbeelum hamil untuk membantu pertumbuhan janin dan melindungi sel

8
tubuh. Tubuh membutuhkan folat saat sel tumbuh dengan cepat, seperti pada saat
kehamilan. Saat kehamilan ukuran rahim membesar, plasenta berkembang, tubuh
mengalirkan lebih banyak darah, dan pertumbuhan janin snagat cepat.
Mengonsumsi folat sebelum hamil dan selama sedang hamil akan membantu
mengurangi risiko cacat lahir pada bayi. Folat membantu menurunkan resiko cacat
lahir seperti neural tube defect (NTD), cacat pada jantung dan anggota tubuh,
gangguan pada saluran kemih, penyempitan katup lambung dan sumbing oral-
wajah, seperti bibir sumbing dan celah pada langit-langit mulut. Selain untuk
megurangi resiko bayi lahir cacat, folat juga diperlukan untuk membentuk sel
darah merah normal dan mencegah anemia. Folat juga penting untuk
memproduksi, memperbaiki, dan untuk fungsi DNA. Terpenuhinya kebutuhan
folat sangat penting untuk pertumbuhan sel plasenta yang sangat cepat serta untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin.
The centers for disease control anda prevention (CDC) Amerika serikat
merekomendasikan wanita suia subur mengunsumsi 0,4 mg (400 mcg) folat/hr
untuk mecegah cacat lahir, setidkanya sebulan sebelum hamil. Indonesia melalui
angka kecukupan Gizi 2013 merekomendasikan untuk mengonsumsi folat sebesar
400 mcg/hari sebelum hamil dan ditambah 200 mcg/hari selama hamil. Asam folat
sangat penting dari sebelum hamil, tahap awal kehamilan sampai setidaknya 4-6
minggu setelah kelahiran, dan selama menyusui. Folat dapat ditemukan pada
sayuran berdaun hijau, buah jeruk, gandum untuh, dan makanan lain. Bayam, hati
la sapi, asparagus, dan brussels sprouts adalah makanan sumber folat yang paling
tinggi. Di Indonesia, pemerintah telah mewajibkan fortifikasi folat pada semua
terigu yang dipasarkan yang bertujuan untuk perbaikan gizi.
2. Konsumsi vitamin saat merencanakan kehamilan
Suplemen yang mengandung vitamin dan mineral untuk calon ibu hamil sebaiknya
mulai dikonsumsi tiga bulan sebelum hamil. Suplemen ini penting untuk
membantu memenuhi nutrisi. Vitamin yang diperlukan dalam persiapan kehamilan
biasanya mengandung asam folat, kalsium, zat besi. Asam folat membantu
mencegah cacat saraf, kalsium membuat tulang dan gigi lebih kuat bagi ibu dan
bayi, selain itu juga untuk mencegah anemia. Vitamin kehamilan aman dikonsumsi

9
sebelum hamil hingga sepanjang kehamilan, bahkan pada saat menyusui. Pada
beberapa perempuan, vitamin prenatal ini menyebabkan konstipasi. Untuk
mengatasi rasa mual sebaiknya minum vitamin pada malam hari sebelum tidur,
minum vitamin bersama makanan ringan, mengunyah permen karet atau makan
permen yang bertekstur keras usai minum vitamin. Sedangkan untuk mengatasi
konstipasi, minumlah lebih banyak air, pastikan asupan serat cukup pada pola
makan anda, dan berolahraga yang aman secara rutin. Kekurangan vitamin K dapat
menyebabkan perdarahan yang berlebih saat melahirkan. Asupan yodium yang
tidak memadahi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir
mati dan kekurangan vitamin A bisa menyebabkan rabun senja.
3. Konsumsi ikan dan kerang kerangan
Beberapa jenis ikan tertentu yang masa hidupnya cukup panjang biasanya
mengandung mercury tinggi sehingga sangat berbahaya bagi perkembangan janin
dalam kandungan (contohnya: ikan hiu, ikan todak, ikan king mackerel dan
tilefish). Beberapa ikan kecil dengan kadar mercury rendah aman untuk
dikonsumsi untuk calon ibu hamil (contohnya: udang, tuna kecil kalengan, salmon,
ikan pollack dan lele), sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 2x dalam
seminggu.
4. Menghentikan kebiasaan buruk
a. Kafein
Kafein juga dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi
yang sangat diperlukam selama kehamilan. Jadi saat mulai merencanakan
kehamilan lebih baik dikurangi porsinya. Cobalah beralih untuk lebih sering
minum air putih, susu rendah lemak dan 100% jus buah setiap hari 8-12 gelas
sehari.
b. Merokok
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa rokok, alcohol, dan obat-obatan
seperti kokain, morfin dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran
prematur, dan lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Merokok juga
berpengaruh pada kesuburan seseroang dan menurunkan jumlah sperma.

10
c. Gaya Hidup
Ketergantungan remaja pada gadget juga menimbulkan sedentary lifestyle
yaitu pola hidup yang kurang aktif bergerak. Jadi perempuan usia remaja
sebaiknya rutin berolahraga, jauhi paparan asap rokok dan hindari
mengonsumsi fast food beralihlah pada makanan tinggi serat.

2.4 Optimalisasi Perkembangan Otak Janin Selama Kandungan (Konsepsi Dan


Prenatal)
1. Tahapan Perkembangan Otak Janin
a. Perkembangan otak bayi di trimester pertama
Sekitar minggu ke-5 usia kehamilan, sel-sel bayi mulai bertambah dan mulai
membentuk fungsi-fungsi tertentu. Pada usia kehamilan sekitar 5 minggu juga,
otak, sumsum tulang belakang, dan jantung bayi mulai berkembang. Risiko
terjadinya gangguan pertumbuhan bayi pada masa ini sangat tinggi dan bila
terjadi maka bisa menyebabkan bayi cacat lahir.
Pada minggu ke -10, otak bayi sudah mulai berfungsi. Selain itu, organ lain juga
sudah mulai berfungsi pada minggu ini, seperti ginjal, usus, dan hati. Pada
minggu ke-10 usia kehamilan, hasil konsepsi tidak lagi disebut embrio, tetap
sudah menjadi janin.
b. Perkembangan otak bayi di trimester kedua
Pada trimester kedua, di usia kehamilan minggu ke-18, saraf bayi mulai
diselubungi oleh myelin. Myelin akan melindungi saraf bayi dan berfungsi untuk
mempercepat pengantar pesan antar sel-sel saraf.
Pada akhir trimester kedua, batang otak janin yang berperan dalam fungsi dasar
kehidupan, seperti denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan, menunjukkan
perkembangannya yang hampir matang.
c. Perkembangan otak bayi di trimester ketiga
Pada trimester ketiga, otak kecil (yang mengontrol pergerakan) berkembang
lebih cepat. Korteks otak besar yang berperan dalam fungsi berpikir, mengingat,
dan merasakan juga mengalami banyak perkembangan pada masa ini. Pada saat
otak berkembang, baik masih dalam kandungan maupun saat sudah lahir,

11
sebaiknya beri asupan yang bergizi kepada bayi untuk mendukung
perkembangan otaknya.
2. Cegah Distress Prenatal
Gawat janin atau fetal distress adalah kondisi yang menandakan bahwa janin
kekurangan oksigen selama masa kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini dapat
dirasakan ibu hamil dari gerakan janin yang berkurang. Pertumbuhan dan
perkembangan organ tubuh janin normal dan sehat. Jantung berdetak secara teratur.
Stress saat hamil adalah normal. Janin mampu merasakan apa yang ibu alami karena
ibu mentransfer apa yang dirasakannya ke janin melalui zat-zat atau hormone yang
dihasilkan tubuh. Efeknya terhadap janin adalah gangguan pertumbuhan organ
terutama otak.
a. Dampak Stress Terhadap Janin
Emosi yang terjadi berkali-kali, terus-menerus, dan berkepanjangan ternyata
bisa berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Saat stress, tubuh
memproduksi hormone stress yaitu kortisol.
Inflamasi berhubungan dengan menurunnya kesehatan kehamilan dan masalah
perkembangan janin dalam rahim ibu. Saat usia kehamilan 17 minggu atau
lebih, kadar kortisol yang lebih tinggi pada darah ibu saat ibu stress
berhubungan positif denga kadar kortisol yang juga tinggi dalam cairan
ketuban yang mengelilingi janin.
1) Keguguran
Stress juga dapat memicu terjadinya preeklampsia. Preeklampsia adalah
gangguan kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
tinggi dan kadar protein pada urin meningkat, hal ini dapat mengganggu
organ tubuh lainnya seperti ginjal, hati, dan mata sehingga
meningkatkan risiko keguguran.
2) Resiko alergi pada bayi meningkat
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang menyerap hormone
kortisol lebih banyak resiko alergi pada bayi akan meningkat di banding
bayi yang rendah dalam menyerap hormon kortisol.

12
3) Kekebalan tubuh bayi berkurang
Seorang ibu yang mengalami stress saat hamil dapat menurunkan sistem
kekebalan tubuh pada bayi hal itu diperkuat dengan sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Jurnal Brain mengemukakan bahwa ibu hamil yang
sering mengalami panik, cemas dan tegang akan menurunkan sistem
kekebalan tubuh bayi pada umur 6 bulan.
4) Mempengaruhi tumbuh kembang otak bayi
Stress yang berlebihan dapat mengakibatkan mengganggu tumbuh
kembang otak janin dan perkembangan perilakunya.
5) Mengalami bayi lahir premature
Hormone kortisol dalam tubuh yang berfungsi mengatur waktu kelahiran
sehingga ketika ibu hamil mengalami stress berlebihan hormone kortisol
dalam tubuh akan semakin banyak kondisi ini mengakibatkan
mempercepat proses kelahiran pada ibu hamil sebelum waktu yang
seharusnya.
6) Berkurangnya nutrisi yang masuk pada bayi
Ibu hamil yang mengalami stress berlebihan akan mengeluarkan
hormone epinephrine dan hormone norepineohrine hormone tersebut
dapat menghambat kinerja pembuluh darah, sehingga nutrisi yang
seharusnya dapat dipenuhi akan terkendala akibat gangguan tersebut,
nutrisi yang diterima juga akan berkurang. Nutrisi yang rendah pada
bayi mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
7) Oksigen yang masuk pada bayi berkurang
Pembuluh darah yang terganggu dengan hormone epinephrine dan
hormon norepinephrine yang keluar karena ibu hamil yang mengalami
stress berlebihan dapat mengganggu oksigen yang masuk pada bayi
karena pembuluh darah mengerut akibat hormone tersebut.

13
8) Stress pada ibu hamil berdampak pada kelahiran premature dan berat
badan lahir rendah
Ibu yang mengalami tingkat stress psikologis tinggi selama hamil
berhubungan dengan berat lahir bayi yang lebih rendah dan ibu lebih
mungkin untuk melahirkan prematur.
9) Dampak ibu hamil menangis pada bayi dalam kandungan
Bila ibu hamil menangis terus-menerus, janin bisa merasakan dampak
dari emosi yang dirasakan ibu saat hamil.
b. Intervensi Keperawatan Untuk Mencegah Dan Mengatasi Distress
Prenatal Pada Ibu
Bila stress pada ibu hamil tidak dapat diidentifikasi oleh perawat dan tidak
dilakukan intervensi maka perasaan merasa bersalah dan stres akan
membuatnya semakin parah.
1. Mengajarkan manajemen stress pada ibu hamil
a) Eksplorasi apa yang membuat ibu hamil, jelaskan ke ibu sampai ibu
mengerti dan memahami apa yang membuat dia stress, dan dapat
mengetahui bagaimana ia dapat menangani stress tersebut.
b) Anjurkan untuk bergabung dengan sesama ibu hamil. Dengan
menceritakan masalah dan bertukar pikiran dengan sesama ibu hamil
diharapkan rasa khawatir dan cemas akan berkurang.
c) Ajarkan ibu untuk menuliskan masalahnya dalam suatu buku diary
yang dapat menurunkan rasa stress secara ridak langsung.
d) Anjurkan ibu untuk melakukan yoga ringan atau kegiatan fisik ringan
lainnya yang dapat menurunkan rasa stress ibu.
e) Jelaskan ibu untuk menghindari pertengkaran sekecil apapun di
sekelilingnya.
f) Jelaskan pada ibu, betapa pentingnya berpikir positif yang dapat
membuat hatiibu senang.
g) Istirahat cukup. Dengan istirajat yang cukup diharapkan rasa stress
akan hilang dan dapat mencegah keguguran. Selain itu, jangan pernah
menunda waktu untuk tidur, karena ibu hamil mungkin akan merasa

14
sangat lelah sepanjang hari. Tapi hindarilah tidur saat pagi hari, karena
sangat berbahaya bagi ibu hamil.
h) Menyiapkan proses kelahiran. Hal yang menyebabkan ibu hamil
merasa stress adalah kecemasan dengan proses persalinan. Untuk
mengatasi hal ini, ibu bisa berbicara dengan dokter atau bidan yang
merawat, serta bisa bekerjasama dengan pasangan untuk memutuskan
proses persalinan yang akan dipilih.
2. Membantu ibu dalam persiapan menjadi orang tua
Mempersiapkan diri menjadi orang tua tentu sangat penting agar ibu dan
pasnagan tidak terkejut. Untuk mengatasinya, Ibu dapat mengikuti forum
atau seminar tentang parenting, hal ini berguna untuk mengetahui
informasi seputar berumah tangga dan dunia anak.
3. Membantu dalam penuhan kebutuhan istirahat
Banyak istirahat akan sangat bermanfaat untuk mengurangi tingkat stress,
sehingga dapat mencari solusi yang tepat untuk masalah ibu.
4. Mensupport ibu untuk merubah gaya hidup
Gaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh ibu
hamil, dan dapat menurunkan tingkat stress.
5. Anjurkan ibu untuk refreshing.
Dengan mengunjungi tempat yang segar dan indah akan membuat orang
merasa tenang dan bahagia.
c. Ajarkan Ibu Untuk Melakukan Afirmasi Positif
Afirmasi adalah pernyataan pribadi positif yang memodifikasi keyakinan
pribadi negative dan harapan, memotivasi dan mempengaruhi kita ke arah
yang baru. Affirmasi dapat meliputi pola piker ibu perasaan maupun perilaku.
Sedangkan visualisasi adalah membayangkan dengan melibatkan intensitas
emosi yang kuat pada hal-hal yang diinginkan. Visualisasi adalah
menggambarkan kondisi yang diinginkan menjadi kenyataan. Sedangkan
affirmasi adalah kegiatan memberikan motivasi pada diri sendiri bahwa dapat
berhasil.

15
Afirmasi positif adalah suatu pernyataan yang diucapkan dalam struktur yang
positif yang berfungsi menanamkan harapan yang positif, mendorong
keberanian dan ditujukan untuk ditanmkan kepada alam bawah sadar.
Aktivitas yang dapat menurunkan prenatal stress dapat dilakukan denga
afirmasi positif. Afirmasi positif adalah penanaman sugesti positif ke pikiran
bawah sadar ibu hamil sehingga ibu hamil dapagt menjalankan kehamilan dan
persalinan dengan tenang, lancer, dan berkurang rasa nyeri yang dirasakan.
Manfaat kegiatan ini dapat dirasakan selama kehamilan, menjelang, saat, dan
setelah persalinan. Kegiatan bisa ibu lakukan sendiri, waktu yang terbaik
adalah ketika baru bangun tidur karena ibu masih mempunyai sisi gelombang
otak alpha.
d. Relaksasi
Relaksasi berujuan untuk mengistirahatkan seluruh tubuh, pikiran dan
perasaan. Pada kondisi ini, pikiran bawah sadar mudah diprogram untuk
memasukkan sugesti positif. Pelatihan relaksasi di kelas relaksasi biasanya
dilakukan dengan peserta tidur di atas matras dan bantal dengan bimbingan
pelatih yang memberikan kata-kata agar peserta rileks dengan dibantu alunan
music yang membuat peserta rileks.
e. Latihan Visualisasi
Latihan visualisasi dapat dilakukan dengan membayangkan diri berada di
tempat yang nyaman misalnya rumah/tempat tinggal atau membayangkan
mendapat pelukan dari orangtua/suami.
f. Endorphine Massage
Endorphine massage bertujuan untuk merangsang pengeluaran hormone
endorphin yang berfungsi untuk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi
rasa nyeri. Tetapi endorphin massage hanya boleh dilakukan saat kehamilan
berumur 36 minggu karena endorphine massage dapat merangsang keluarnya
hormone oksitosin, yang bisa memicu terjadinya kontraksi dan bagi ibu
dengan riwayat persalinan premature atau riwayat keguguran secara berulang.
Teknik ini harus dilakukan dibawah pengawasan bidan/dokter.

16
g. Ajarkan Ibu Senam Hamil
Senam ibu hamil adalah jenis olahraga ringan untuk ibu hamil. Senam ini
penting untuk ibu yang akan segera menjalani proses persalinan. Dengan
melakukan senam hamil ibu akan lebih rileks peredaran darah menjadi lancer
sehingga nantinya melancarkan persalinan. Selain itu senam hamil juga
membuat otot ibu hamil rileks dan tenang, rasa rileks dan tenang itu bisa
mempengaruhi kondisi psikologis ibu hamil.
Adapun manfaat senam hamil adalah menjaga kesehatan ibu hamil,
menurunkan stress/merilekskan pikiran, melancarkan persalinan, menambah
stamina ibu hamil, meningkatkan kinerja otak ibu hamil, melatih pernapasan,
mengatasi keluhan kehamilan, berlatih posisi melahirkan yang baik dan
menghindarkan ibu hamil dari kegemukan.
h. Makan Yang Bergizi
Ibu hamil juga harus mengkonsumsi makanan ebrgizi untuk ibu hamil agar
tidak terkena stress. Berbagai nutrisi bisa mengurangi tekanan, membuat
kehamilan semakin nyaman dan tentu sangat baik untuk bayi dalam rahim.
Beberapa makanan yang dipercaya bisa mengurangi tingkat stress adalah :
ikan salmon, ikan tuna kaleng,kacang hijau, kalkun, ayam tanpa lemak, yogurt
sehat dan buah-buahan segar. Selain itu ibu juga harus cukup minum agar
tubuh tidak dehidrasi dan kehilangan konsentrasi.
3. Upaya Dalam Mencerdaskan Janin
Para ahli menyarankan agar orang tua melakukan stimulasi terhadap otak bayi
sebelum proses kelahiran, karena hal tersebut membawa dampak yang positif untuk
membentuk sel sel otaknya, sehingga sang bayi bisa memiliki kemampuan yang
mencengangkan pasca lahiran. Intervensi yang dapat dilakukan oleh ibu hamil selama
kehamilan.
a. Menjaga asupan nutrisi saat kehamilan.
Otak bayi mengalami perkembangan yang pesat selama sembilan bulan di
dalam rahim ibu, daripada setelah ia dilahirkan nanti. Baik buruknya
perkembangan sistem saraf janin sangat dipengaruhi oleh apa yang terdapat
dalam darah ibu selama kehamilan. Gizi ibu hamil yang seimbang saat

17
kehamilan akan sangat membantu memelihara tubuh ibu hamil dalam kondisi
sehat, yang nantinya akan berdampak pada perkembangan otak bayi. Jenis
makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung protein, seperti
daging, makanan yang banyak mengandung vitamon A, B, C, seperti buah
buahan dan sayuran, serta beberapa mikronutiran penting lainnya seperti
Omega 3, Asam Folat, DHA, AA, zat besi, vitamin B1 dan B6.
b. Menghindari zat berbahaya bagi tubuh.
Menghirup atau menelan zat nephrotoxins yang terdpaat dalan asap rokok,
konsumsi alkohol yang berlebih, maupun obat obatan terlarang, telah terbukti
dapat.membahayakan perkembangan janin dan otak.
c. Menghindari makanan berpengawet.
Zat - zat pada makanan kaleng sangat berbahaya bagi ibu hamil dan juga
janinnya, seperti zat pengawet makanan, zat perwarna, MSG, pemanis buatan,
dan masih banyak lagi. Zat tersebut dapat berdampak buruk pada
perkembangan otak janin
d. Lakukan komunikasi dengan janin.
Apa yang ada di dalam pikiran ibu, dapat diketahui dan mempengaruhi
perkembangan mental janin dalam kandungan. Beberapa bukti yang
berkembang bahwa otak janin dipengaruhi oleh kejadian luar rahim
diantaranya adalah, orang tua membaca Al - Quran, bernyanyi dan bermain
mozart. Sebuah studi menunjukkan bahwa janin dapat mendengarkan suara
ibunya selama 10 minggu terakhir kehamilan, dan pada saat kelahiran, mereka
dapat menunjukkan apa yang mereka dengar. Komunikasi bertujuan untuk
meningkatkan ikatan bayi dengan krdua orang tuanya. Dengan berkomunikasi,
bayi akan mudah mengerti apa yang ibu dan ayah komunikasikan.
e. Terapi sentuhan.
Tanpa disadari, sentuhan yang dilakukan seorang calon ibu pada perut, seperti
gerakan menepuk maupun mengusap usap dnegan lembut dna berirama
menjadi respon alami, seolah olah ibu sedang melakukan kontak dengan bayi
mereka. Ketika janin sudah cukup besar, ia akan memulai mendorong kaki
atau tangannya ketika terjadi sentuhan pafa perut ibu. Sentuhan adalah slaah

18
satu langkah untuk mrnciptakan ikatan batin dan merangsang perkembangan
otak janin.
f. Pola hidup sehat ibu hamil.
1) Mengurangi makanan yang tidak digoreng
2) Meningkatkan asupan sayuran, kentang dan ketela direbus atau dikukus
3) Banyak mengkonsumsi jus buah kombinasi dengan sayuran
4) Hindari makanan yang mengandung minyak atau berbau tajam
5) Hindari makanan yang setengah matang, misal telur
6) Hindari minuman kopi, alkohol, soda, dan rokok
7) Perbanyak makan ikan
8) Cukup istirahat agar bayi juga merasakan tububnya saoat beristirahat
dengan nyaman
g. Anjurkan ibu hamil untuk makan makanan tambahan :
1) Cokelat
Cokelat banyak mengandung nutrisi untuk kesehatan dan meningkatkan
kualitas sel-sel otak janin dan mencerdaskan otak secara sistemik
2) Kentang rebus/kukus
Kentang dapat menjaga perkembangan otak janin dan melindungi fungsi
otot dan saraf.
3) Ketela/ubi jalar
Nutrisi pada ketela atau ubi dapat melindungi saraf otak dan membentuk
sel sel darah merah pada otak janin.
4) Kacang dan telur
Makanan ringan yang terbuat dari kacang tanah yang dibalut dengan
adonan telur dan minyak zaitun dapat mencegah kecacatan pada otak bayi
dan menjaga perkembangan otak janin selama masa kehamilan.
5) Jus gabungan antara sayuran dan buah
Jus dengan bahan sayuran serta buah dalam satu blender dapat
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
kecerdasan otak janin, ini akibat dari efek vitamin dan antioksidan ganda
yang terdapat pada jus tersebut.

19
6) Kacang-kacangan
Kacang merah, kedelai, dan polong. Khasiatnya dapat meningkatkan
kecerdasan otak dan membentuk struktur otak janin menjadi lebih
sempurna.
7) Jagung kukus/rebus
Nutrisi pada jagung sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan otak
janin sejak usianya 3 sampai masa persalinan ibu.
8) Agar agar rumput laut
Agar agar yang dicampur susu dan kacang merah rebus dapat
menggandakan nutrisi yang mampu melancarkan pencernaan dan buang
air besar pada ibu serta meningkatkan perkembangan otak janin.
9) Makan apel menjelang tidur
Apel mampu memperbaiki daya tahan tubuh dan melancarkan kinerja
enzim lipase sekaligus baik untuk meningkatkan kecerdasan otak bayi.
10) Pepes tempe
Nutrisi dari pepes tempe dapat membantu membentuk struktur sel sel
otak janin agar selalu sehat dan berfungsi dengan baik sampai masa
persalinan ibu.
11) Bubur kacang hijau dan beras merah
Kandungan nutrisinya dapat memperkuat tulang kepala serta
mencerdaskan otak bayi.
4. Libatkan Ayah Untuk Mencerdaskan Bayi Sejak Dalam Kandungan
Peran ayah pada anaknya sangat penting terutama terkait kecerdasan anak. Peran itu
bahkan bisa dilakukan sejak janin masih dalam kandungan. Adapun kegiatan yang
dianjurkan dilakukan oleh ayah :
a. Mengajak janin rutin bicara dengan bayi
Bayi di kandungan dapat mendengar suara dari laur sejak usia 16 minggu. Fakta
membuktikan bahwa janin lebih cepat menangkap suara bass atau yang bernada
rendah.

20
b. Mengusap dengan lembut perut ibu dan rasakan bayi dalam kandungan bergerak,
bicara dan bergumamlah pelan kepada janin, serta cium dan sundul ia melalui
perut Mama.
c. Saat berkomunikasi dengan janin gunakan corong suara dari kertas tebal ukuran
A4 yang digulung agar suara ayah lebih jelas.
d. Ayah bisa ajak janin tentang apapun yang positif.
e. Memanggil calon bayi dengan namanya
Berbicara seperti itu dapat merekatkan hubungan Ayah dengan janin.
f. Komunikasi dengan janin secara konsisten dan rutin
Suara yang menyentuh emosi dapat tersimpan dalam memori anak hingga
sepanjang hidupnya

2.5 Optimalisasi Perkembangan Otak Bayi Selama Intranatal


1. Pengertian Persalinan
Menurut Wiknjosastro (2008) dalam Asrinah, dkk (2010), persalinan merupakan
proses pengeluaran hasil konsepsi yang mampu hidup dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar. Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan
pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan
serviks (JNPK-KR, 2008).

a. Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara


alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan
untuk mengeluarkan bayi. Secara umum, persalinan normal adalah proses
persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim
ibu dan dialui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. (Sutanto, 2019).
Terdapat beberapa dampak yang terjadi apabila seorang ibu melakukan
persalinan normal , diantaranya :

21
1) Dampak positif. Perempuan yang melahirkan secara normal akan
membuat kadar protein tertentu pada otak bayi lebih tinggi. Menurut
studi yang dilakukan ilmuwan dari Yale University, Amerika Serikat,
dan dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, kadar protein tersebut akan
meningkatkan kecerdasan otak anak. Peningkatan kadar protein yang
disebut Uncoupling Proteins 2 (UCP2) pada bayi dengan persalinan
normal dapat membantu meningkatkan memori jangka pendek dan
jangka panjangnya, sehingga berdampak positif pada IQ seseorang.
2) Dampak negative. Salah satu resiko dari persalinan normal adalah
gawat janin. Pada kondisi ini, otak bayi mulai mengalami kekurangan
oksigen (hipoksia). Bila kondisi ini dibiarkan, semakin lama akan
semakin besar pula cedera dan kerusakan pada sel – sel otak bayi. Hal
ini tentunya akan sangat berpotensi membahayakan kemampuan
kognitif, termasuk tumbuh kembang bayi di kemudian hari.
b. Persalinan Caesar atau bedah sesar disebut juga dengan seksio sesarea adalah
proses persalinan dengan melalui pembedahan, dimana irisan dilakukan di
perut ibu (laparotomi) dan rahim (histeretomi) untuk mengeluarkan bayi.
Operasi sesar umumnya dilakukan ketika proses persaliann normal vagina
tidak memungkinkan karena berisiko kepada kompilkasi medis yang lainnya.
(Abot, 2020).
Peneliti terbaru menunjukkan bahwa operasi Caesar dapat mempengaruhi
perkembangan otak bayi. Faktor – faktor seperti berat lahi dan usia ibu saat
mealhirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak. Para peneliti
mengatakan bahwa prosedur melahirkan dengan cara operasi Caesar dapat
mempengaruhi kemampuan bayi untuk berkosentrasi. Kesimpulan ini didapat
setelah Dr Scott dan Dr Audrey Wong-Kee-You yang memmimpin penelitian
di York University di Kanada membandingkan perhatian spasial dari bayi
yang lahir normal dengan bayi yang lahir melalui Caesar. Dr Scott
mengatakan, hasil penelitan menunjukkan bahwa pengalaman kelahiran
mempengaruhi kondisi awal dari fungsi otak.

22
2. Nutrisi dalam Persalinan
Penelitian Mengenai Gizi Selama Proses Persalinan
Tim Investigasi Walter Reed Army Medical Center, mengamati bahwa kebutuhan
metabolism saat persalinan sama dengan olah rag aerobic yang terus menerus.
American College of Nurse Midewife menerima analogi ini, dan menganjurkan
kepada ibu bersalin untuk minum cairan karbohidrat, relevan dengan American
College of Sport Medicine yang menganjurkan minum cairan karbohidrat selama olah
raga untuk Ibu bersalin (Nancy 2010).
World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa dikarenakan
kebutuhan energy yang begitu besar pada Ibu melahirkan dan untuk memastikan
kesejahteraan ibu dan anak, tenaga kesehatan tidak boleh menghalangi keinginan Ibu
yang melahirkan untuk makan atau minum selama persalinan (WHO, 1997 dalam
William L, and Wilkins, 2010).

Makanan dan Minuman yang Dianjurkan Selama Persalinan


Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah roti, biskuit, sayuran, dan buah –
buahan (O,Sullivan et al, 2009). Jenis makanan dan cairan yang dianjurkan pada Ibu
bersalin adalah sebagai berikut (Champion dalam Elias, 2009) :
1) Makan dalam porsi kecil atau menegmil setiap jam sekali saat ibu masih dalam
tahap awal persalinan (KALA 1).
2) Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti crackers, agar – agar, atau sup. Saat
persalinan proses pencernaan jadi lebih lambat sehingga ibu perlu menghindari
makanan yang butuh waktu lama untuk dicerna.
3) Pilih makanan yang berenergi. Buah, sup, dan madu memberikan energy cepat.
4) Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, goreng – gorengan atau
makanan yang menimbulkan gas, seperti sarapan sarapan sereal, nasi tim, biscuit,
yogurt rendah lemak, dan buah segar ataun buah kaleng.
Selama proses persalinan jaga tubuh agar tidak kekurangan cairan. Jika asupan cairan
Ibu tidak adekuat atau mengalami muntah dia akan menjadi dehidrasi, terutama ketika
melahirkan menjadikannya berkeringat (Micklewirght & Champion, 2002 dalam

23
Thorpe et al, 2009). Dehidrasi bisa mengakibatkan ibu menjadi lemah, tidak berenergi
dan bisa memperhambat persalinan. Pilihan minumannya adalah :
1) Minuman yang rendah lemak.
2) Kaldu jernih.
3) Air mineral.
4) Minuman isotonic. Ibu bisa membuat sendiri dengan mencampurkan air putih
dengan perasan lemon.
5) Jus buah atau smoothie buah, campurkan dengan yogurt atau pisang ke dalam
smoothie untuk menambah energi.
6) Hindari minuman bersoda, karena bisa membuat ibu mual.

2.6 Optimalisasi Perkembangan Otak Bayi Selama Postnatal


ASI berkaitan langsung dengan perkembangan otak bayi. Pada waktu lahir, pembentukan
otak sebenarnya sudah sempurna. Penambahan jumlah sel syaraf telah selesai pada saat
kelahiran dan tidak bertambah lagi. Yang kemudian terjadi setelah kelahiran adalah
hanya pematangan fungsi sel syaraf dan berkembangnya selubung syaraf atau myelin
yang disebut mielinisasi.
1. Persiapan ibu menyusui
Dua kunci utama keberhasilan memberikan ASI dan menyusui adalah kepercayaan
diri dan komitmen (dikutip dari buku The Nursing Mother’s Companion karangan
Kathleen Huggins). Para pakar laktasi dunia sangat menyarankan agar persiapan
menyusui dilakukan jauh sebelum bayi lahir karena ibu yang telah memiliki
pengetahuan laktasi sebelum melahirkan akan lebih siap dan percaya diri saat mulai
menyusui. Persiapan tersebut sebagai berikut (Monika, 2014):
a. Menguasai ilmu pengetahuan mengenai ASI, menyusui, dan manajemen laktasi
dengan mempelajarinya dari buku-buku, situs-situs terpercaya di internet, dan
berdiskusi sekaligus berbagi informasi dengan sesama ibu hamil dan menyusui
yang dipandu oleh konselur menyusui. Bergabung dengan grup-grup yang
mendukung pemberian ASI dan mengikuti kelas edukasi dan seminar mengenai
persiapan eklahiran dan menyusui juga dapat menambah ilmu pengetahuan ibu
mengenai ASI dan menyusui.

24
b. Bicarakan dengan suami dan anggota keluarga lainnya tentang pembagian tugas
saat ibu melahirkan dan waktu awal kepulangan ibu dari tempat bersalin. Meski
sepele dan sering terabaikan sebenarnya hal ini sangat penting agar beban ibu
berkurang dan dapat focus menyusui serta mengurus bayi baru lahir.
c. Bernegosiasi dengan atasan dan rekan kerja. Mengenai kapan dan berapa lama
cuti melahirkan dan waktu memerah ASI selama ibu bekerja.
d. Pilihlah tempat bersalin yang mendukung pemberian ASI eksklusif. Sebelum
memasuki trimester ketiga kehamilan, mulailah mencari informasi mengenai
tempat bersalin yang mendukung pelaksanaan IMD, mendukung pemberian ASI
eksklusif, menyediakan rawat gabung dengan bayi pasca melahirkan.
2. Manfaat ASI untuk perkembangan otak bayi
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, sekaligus memberikan
manfaat yang tak terhingga pada angka. Manfaat yang dimaksud tersebut, antara lain
(Nurheti, 2010) :
a. Bayi yang mendapatkan nutrisi dan enzim terbaik yang dibutuhkan.
b. Bayi mendapatkan zat-zat imun, serta perlindungan dan kehangatan melalui
kontak dari kulit ke kulit dengan ibunya.
c. Meningkatkan sensitivitas ibu akan kebutuhan bayinya.
d. Mengurangi perdarahan, serta konservasi zat besi, protein dan zat lainnya.
e. Penghematan karena tidak perlu membeli susu.
f. ASI eksklusif dapat menurunkan angka kejadian alergi, terganggunya pernapasan,
diare, dan obesitas pada anak.
ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.
Menurut penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (intellectual
quoetient) lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI
secara eksklusif. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, mudah dicerna
dan diserap karena mengandung enzim pencernaan, dapat mencegah terjadinya
penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit (misalnya,
immunoglobulin), praktis dan mudah memberikannya, serta murah dan bersih. Selain
itu, ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan otak anak. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat,

25
tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi, dan dapat
mengoptimalkan perkembangan bayi.
Menyusui juga mempunyai kontribusi dalam menjaga kesehatan anak seumur
hidupnya. Orang dewasa yang mendapatkan ASI eksklusif semasa bayi mempunyai
risiko rendah terkena hipertensi, kolesterol, overweight, obesitas, dan diabetes tipe 2,
serta mempunyai kecerdasan lebih tinggi. Anak-anak yang tidak diberi ASI secara
eksklusif sangat rentan terkena penyakit kronis, seperti kanker, jantung, hipertensi,
dan diabetes setelah ia dewasa nanti. Tidak hanya itu, anak juga dapat menderita
kekurangan gizi dan mengalami obesitas.
3. Dukungan ayah
AAP (American Acedemy of Pediatrics) pada 2005 mengeluarkan hasil penelitian
mengenai peran penting ayah dalam menyukseskan pemberian ASI. Hasil penelitian
tersebut menyatakan bahwa tingkat keberhasilan menyusui eksklusif dan melanjutkan
menyusui sampai 12 bulan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ayah yang
mempelajari manajemen laktasi dan mendukung serta membantu ibu dalam
menyusui. Dukungan ayah dapat meningkatkan kepuasan dan lama waktu ibu dalam
menyusui dan meningkatkan adaptasi ayah dan ibu dalam hal pengasuhan anak.
Manfaat yang bisa didapatkan dari partisipasi ayah dalam merawat anak dan
mendukung pemberian ASI :
a. Mendorong masa pemberian ASI yang lebih lama
Hasil penelitian dalam jurnal Pediatrics pada 2013 mengungkapkan bahwa 60%
wanita berhenti menyusui lebih awal dari yang mereka inginkan. Untungnya, hal
ini bisa dilawan dengan dukungan dari ayah.
b. Meningkatkan ikatan emosional antara ayah dan bayi
Dr dr Ali Sungkar Sp OG-FKM menyatakan bahwa kontribusi ayah dalam
merawat dan membesarkan anak merupakan hal yang sangat baik untuk
mempererat ikatan antara ayah dan anak sejak dini, juga perkembangan emosional
sang ibu.
c. Kesehatan bayi dan ibu yang lebih baik
Peran aktif ayah dalam proses menyusui juga mengurangi kemungkinan
terjadinya cognitive delay (keterbatasan fungsi mental) pada bayi, serta

26
mendorong penambahan berat badan pada bayi premature. Ibu yang baru
melahirkan juga akan turun risikonya mengalami baby blues dan postpartum
depression bila mendapat dukungan penuh dari ayah.
Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat ayah lakukan untuk mendukung ASI dan
menyusui :
a. Menolong pekerjaan rumah tangga, mengurangi stress ibu dan memastikan ibu
mendapat istirahat yang cukup.
b. Sendawakan bayi pasca menyusui.
c. Merawat bayi seperti memandikan bayi, mengganti popok, membawa bayi jalan-
jalan.
4. Kebutuhan gizi ibu menyusui
a. Kebutuhan kalori
Menurut berbagai sumber, wanita berusia 19-50 tahun yang tidak dalam kondisi
hamil dan meyusui dan hanya melakukan aktivitas sedang/normal memerlukan
1.800-2.200 kkal setiap hari. Saat proses menyusui sudah berjalan lancer (sekitar
14-28 hari pasca melahirkan), menyusui secara eksklusif setiap hari
menghabiskan sekitar 500 kkal. Jadi secara umum, ibu yang menyusui secara
eksklusif memerlukan tambahan 300-500 kkal setiap harinya dan dapat dicapai
dengan hanya menambahkan 1 atau 2 porsi makanan ringan sehat dalam sehari.
Ketika bayi sudah mulai menerima MPASI atau selesai menjalani masa ASI
eksklusif selama 6 bulan, kebutuhan kalori ibu menyusui secara bertahap akan
berkurang. Ibu menyusui disarankan untuk mempertahankan 2.200 kkal setiap
harinya, dimana jumlah kalori yang ideal adalah 2.700 kkal dan jumlah kalori
minimal adalah 1.800 kkal.
b. Kebutuhan cairan
Ibu menyusui membutuhkan 3,1-3,8 liter cairan setiap hari dan cairan ini tidak
hanya didapat dari minuman, tetapi juga makanan seperti sup, buah-buahan, dan
sayur-sayuran. Bila ibu mengalami sembelit/konstipasi, bibir kering, atau kulit
kering, warna urin kuning pekat bahkan cenderung cokelat maka segera
tingkatkan asupan cairan ibu.
c. Suplemen vitamin dan mineral untuk ibu menyusui

27
Bila ibu mengonsumsi makanan bergizi yang bervariasi dan mendapatkan sinar
matahari pagi yang cukur (sumber vitamin D), iu tidak perlu mengonsumsi
supelemen vitamin D. bila sejak hamil ibu menderita Anemia Defisiensi Besi
(ADB) dan pasca kelahiran juga masih menderita ADB, diskusikan dengan dokter
mengenai suplemen zat besi. Selain itu ibu hamil perlu meningkatkan konsumsi
makanan tinggi zat besi yang dikombinasikan dengan sayur/buah kaya vitamin C
agar penyerapan zat besi menjadi optimal. Kurangi mengonsumsi
makanan/minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi seperti teh dan
kopi. Ibu menyusui yang secara kronis kekurangan nutrisi atau sedang dalam
masa pembatasan asupan yang sangat ketat dapat mengalami penurunan vitamin
dan mineral yang terdapat di dalam ASI. Begitu pula dengan ibu menyusui yang
menjalani diet murni vegetarian, memiliki riwayat gastric bypass/operasi bariatric,
menderita penyakit Chron’s, dan mengidap kelainan malabsorpsi, akan berisiko
kekurangan vitamin dan mineral. Dalam kasus tersebut, suplemen vitamin dan
mineral dapat disarankan oleh dokter.
2.7 Komplikasi Preeklamsia
1. Definisi Preeklamsia
Preeklampsia adalah penyakit yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria
dan edema yang timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum. Umumnya
terjadi pada trimester III kehamilan. Preeklampsia dikenal juga dengan sebutan
Pregnancy Incduced Hipertension (PIH) gestosis atau toksemia kehamilan
(Maryunani, dkk, 2012).
Menurut Chapman (2006) preeklampsia adalah merupakan kondisi khusus dalam
kehamilan ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinuria. Bisa
berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu, sementara
komplikasi pada janin meliputi restriksi pertumbuhan dan abrapsio plasenta.
Menurut Skenna dan Kappel (2001) dalam Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Kelahiran (2006), preeklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai
dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Bisa berhubung atau berlanjut
menjadi kejang (eklampsia), sementara komplikasi pada janin meliputi restriksi
pertumbuhan dan abrapsio plasenta / solusio plasenta (Maryunani, dkk, 2012).

28
Preeklampsia didefenisikan sebagai gangguan yang terjadi pada trimester kedua
kehamilan dan mengalami regresi setelah kelahiran, ditandai dengan kemunculan
sedikitnya dua dari tiga tanda utama, yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria (Mary
dan Mandy, 2010).
Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal
yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria). Preeklamsia
juga sering dikenal dengan nama toksemia atau hipertensi yang diinduksi kehamilan.
2. Etiologi
Penyebab Preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti, bukan hanya
satu faktor dan besarnya kemungkinan preeklampsia akan menimbulkan komplikasi
yang dapat berakhir dengan kematian. Akan tetapi untuk mendeteksi preeklampsia
sedini mungkin dengan melalui antenatals secara teratur mulai trimester I sampai
dengan trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia menjadi lebih berat
(Manuaba, 2007). Adapun teori-teori tersebut antara lain:
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pengeluaran hormon ini memunculkan efek “perlawanan” pada tubuh. Pembuluh-
pembuluh darah menciut, terutama pembuluh darah kecil, akibatnya tekanan darah
meningkat. Organ-organ pun akan kekurangan zat asam. Pada keadaan yang lebih
parah, bisa terjadi penimbunan zat pembeku darah yang menyambut pembuluh darah
pada jaringan-jaringan vital.
b. Peran Faktor Immunologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada
kehamilan berikutnya. Hal ini terdapat pada kehamilan pertama pembentuk blocking
antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada
kehamilan berikutnya.
c. Peran Faktor Genetik
Beberapa bukti yang menunjukkan peran factor genetic pada kejadian preeklampsia-
eklampsia antara lain:
1) Preeklampsia hanya terjadi pada manusia

29
2) Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia-eklampsia
pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsia-eklampsia.
3) Kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia-eklampsia pada anak dan
cucu ibu hamil dengan riwayat preeklampsia-eklampsia dan bukan pada saudara
mereka.
Peran Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS).
3. Factor risiko
Factor-faktor risiko yang berhubungan dengan preeclampsia antara lain (Mignini et
al., 2005; Mutter & Karumanchi, 2007; Lyall & Belfort. 2007; Angsar, 2009,
Cunningham et al., 2010):
a. Obesitas dan dyslipidemia.
b. Terpapar oleh vili korionik untuk pertama kalinya, yaitu pada primigravida dan
primipaternitas.
c. Terpapar oleh vili korionik yang berlebihan atau hiperplasentosis, misalnya pada
mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes mellitus, hidrops fetalis,
makrosomia.
d. Umur yang ekstrim (terlalu tua atau terlalu muda).
e. Riwayat keluarga pernah preeclampsia/eklampsia maupun hipertensi.
f. Penyakit-penyakit ginjal dan kardiovaskuler termasuk hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil.
4. Patofisiologi

30
Easterling dan Benedetti (1989) menyatakan bahwa preeklampsia ialah suatu keadaan
hiperdinamik dimana temuan khas hipertensi dan proteinuria merupakan akibat
hiperfungsi ginjal. Untuk mengendalikan sejumlah besar darah yang hiperfungsi di
ginjal, timbul reaksi vasospasme ginjal sebagai suatu mekanisme protektif, tetapi hal
ini akhirnya akan mengakibatkan proteinuria dan hipertensi yang khas untuk
preeklampsia.
Hubungan sistem imun dengan preeklampsia menunjukkan bahwa factor-faktor
imunologi memainkan peran penting dalam perkembangan preeklampsia (Sibai
1991). Keberadaan protein asing, plasenta, atau janin bisa membangkitkan respons
imunologis lanjut. Teori ini didukung oleh peningkatan insiden preeklampsia-
eklampsia pada ibu baru (pertama kali terpapar jaringan janin) dan apada ibu hamil
dari pasangan yang baru (materi genetic yang berbeda)
Presdiposisi genetic dapat merupakan factor imunologis lain (Cheshey, 1984). Sibai
(1991) menemukan adanya frekuensi preeklampsia dan eklampsia pada anak dan
cucu wanita yang memiliki riwayat eklampsia yang menunjukkan suatu gen resesif
autosom yang mengatur respon imun maternal. Factor paternal juga sedang diteliti.
(Klonoff,Cohen,dkk.1989).

31
Patofisiologi preeklampsia setidaknya berkaitan dengan perubahan fisiologis
kehamilan. Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan meliputi peningkatan volume
plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi vascular sistemik (Systemic Vascular
Resistance (SVR)), peningkatan curah jantung, penurunan tekanan osmotic koloid.
Pada preeklampsia volume plasma yang beredar menurun sehingga terjadi
hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Perubahan ini membuat
perfusi organ maternal menurun, termasuk perfusi ke unit janin uteroplasenta.
Vasospasme siklik lebih lanjut menurunkan perfusi organ dengan menghancurkan
sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal menurun.
Vasospasme merupakan sebagian mekanisme dasar tanda dan gejala yang menyertai
preeklamsia. Vasospasme merupakan akibat peningkatan sensivitas terhadap tekanan
peredaran darah, seperti angiotensin II dan kemungkinan suatu ketidakseimbangan
antara prostasiklin prostaglandin dan tromboksan A2.
5. Dampak Pada Anak Dan Ibu
a. Dampak Preeklampsia pada Janin
Rukiyah dan Yulianti (2010) mengatakan bahwa janin yang dikandung ibu hamil
pengidap preeklampsia akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen
dibawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang
menyalurkan darah ke plasenta menyempit. Karena buruknya nutrisi,
pertumbuhan janin akan terhambat sehingga akan terjadi bayi dengan berat lahir
rendah. Bisa juga janin dilahirkan kurang bulan (prematur).
b. Dampak Preeklampsia pada Ibu
Jika preeklampsi terus berulang, akan mengakibatkan hati sang ibu gagal
berkembang. Selain itu, jika sang ibu terus mengalami hipertensi, maka ibu juga
akan mengalami cerebral hemorrhage.
6. Penanganan Preeklamsia
Pengobatan pada preeklampsia hanya dapat dilakukan secara simtomatis karena
etiologic preeklampsia dan faktor-faktor apa dalam kehamilan yang
menyebabkannya, belum diketahui. Tujuan utama penanganan adalah (Wibowo,
2006):
a. Mencegah terjadinya preeklampsia berat dan eklampsia

32
b. Melahirkan janin hidup
c. Melahirkan janin hidup dengan trauma sekecil-kecilnya

Wibowo (2006) mengklasifikasikan penanganan preeklampsia menjadi dua sebagai


berikut:

a. Penanganan Preeklampsia Ringan


Istirahat di tempat tidur karena dengan berbaring pada sisi tubuh dapat menyebabkan
pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih banyak, tekanan
vena pada ekstrimitas bawah turun dan resorbsi cairan dari daerah tersebut bertambah
selain itu juga mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Pemberian
Fenobarbital 3x30 mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga menurunkan
tekanan darah.
b. Penanganan preeklampsia berat
Pada penderita yang masuk rumah sakit sudah dnegan tanda-tanda dan gejala-gejala
preeklampsia berat segera harus diberi sedatif yang kuat untuk mencegah timbulnya
kejang-kejang. Apabila sesudah 12-24 jam bahaya akut dapat diatasi, dapat dipikirkan
cara yang terbaik untuk menghentikan kehamilan. Tindakan ini perlu untuk mencegah
seterusnya bahaya eklampsia. Sebagai pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang-
kejang dapat diberikan:
a. Larutan sulfas magnesikus 40% dengan kegunaan selain menenangkan, juga
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan diuresis
b. Klorpomazin 50 mg
c. Diazepam 20 mg intramuscular
7. Peran Perawat
a. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan dan
persalinan.
b. Perawat mampu melakukan pengawasan pada kunjungan ke pelayanan kesehatan
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
c. Perawat harus mampu memberikan pelayanan kesehatan selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas.
d. Perawat harus mampu memberikan perawatan yang komprehensif,
berkesinambungan, teliti dan penuh kesabaran.

33
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendekatan neurosains berdasarkan siklus kehidupan manusia di mulai dari saat perinatal
(prenatal , intranatal, dan postnatal) , bayi balita, remaja, dewasa, sampai pada masa lansia.
Intervensi keperawatan maternitas dengan pendekatan neurosains dilakukan sejak
prakonsepsi, konsepsi, janin sejak dalam kandungan, saat, persalinan, segera setelah lahir dan
saat nifas.
Pentingnya pendekatan neurosains dalam asuhan keperawatan adalah karena kebutuhan
untuk membentuk perilaku sejak dini serta peningkatan potensi kecerdasan manusia,
kebutuhan untuk membentuk perilaku adalah satu proses continuum dari perkembangan otak
pada siklus kehidupan. Potensi kecerdasan adalah komponen-komponen fungsional otak
yang berkaitan dengan kemampuan-kemampuan spesifik di otak.
Selama kehamilan akan mempengaruhi kecerdasan bayi yang dikandung. Otak bayi tumbuh
pada tingkat yang sangat besar sejak dalam kandungan, dan dia menyadari apa yang terjadi di
luar rahim. Orang tua mana yang tidak ingin memiliki anak genius. Setiap ibu tentu ingin
memberikan yang terbaik untuk anaknya, dan persiapan untuk memiliki anak pintar sudah
dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan. Dahulu, rahim ibu hanya dianggap
sebagai ruang tunggu bagi janin, hingga waktu ia dilahirkan. Kini, rahim didasari bisa
menjadi sebuah ruang kelas untuk menstimulus kecerdasan janin.

3.2 Saran
Berbagai penelitian memaparkan dalam siklus kehidupan manusia, bahwa dalam siklus
kehidupan pada pendekatan neurosains sangatlah penting dalam peningkatan pola dan
potensi berfikir makhluk hidup atau manusia berkaitan dengan bayi dan ibu dalam
mestimuluskan kecerdasan janin. Untuk mendapatkan kehamilan sehat, seorang perempuan
perlu memastikan tubuhnya mendapatkan gizi yang seimbang. Untuk itu, dalam terciptanya
hubungan antara pasien dan perawat , kita sebagai perawat harus mampu memberikan
Pendidikan yang sebagaimana harus dilakukan seorang perawat dengan pasien serta dapat
menguasai dan menerapkan ilmu dalam keperawatan itu sendiri.

34
Daftar Pustaka
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Deswani, dkk. 2018. Asuhan Keperawatan Prenatal dengan Pendekatan Neurosain. Jakarta :
Wineka Media
Monika. 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: PT Mizan Publika.
Priyatna, Andi & Uray B. Asnol. 2009. Seribu Hari Pertama Kehidupan. Jakarta: Deepublish

Reeder, Martin, dan Koniak Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi,
dan Keluarga. Jakarta:EGC
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan
Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: Andi Offset
Keman, Kusnarman. 2014. Patomekanisme Preeklamsia Terkini. Malang: UB Press.

Sutanto, Raymond. 2019. Persalinan Normal. 10 Agustus 2019. Diunduh dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persalinan_normal /15/02/2020
Anggritaningsih, Isma. 2016. Persalinan Normal Membuat Bayi Lebih Sehat dan Pintar. 6 Juni
2016. Diunduh dari
https://nakita.grid.id/amp/022927/persalinan-normal-membuat-bayi-lebih-sehat-dan-pintar
/15/02/2020
Maula, Fina. 2015. Perkembangan Kognitif: Bayi Lahir Normal dan Lahir Caesar. 17 Juni 2015.
Diunduh dari
https://www.kompasiana.com/amp/finamaula/perkembangan-kognitif-bayi-lahir-normal-dan-
lahir-cesar_55292d536ea834a7778b4594 /15/02/2020
Destriyana . 2015. Operasi Caesar bisa Mempengaruhi Perkembangan Otak Bayi?. 13 Agustus
2015. Diunduh dari
https://m.merdeka.com/sehat/operasi-caesar-bisa-mempengaruhi-perkembangan-otak-
bayi.htm /15/02/2020
Rahmadani, Anisa. 2019. Tahapan Pertumbuhan Otak Janin. 08 April 2019. Diunduh dari
https://generasimaju.co.id/tahapan-pertumbuhan-otak-janin?gclid=CjwKCAiAvonyBRB7Ei
wAadauqX48Nqa7QVfw0LWJVpuxH0J9oM0H82aRmUrgysKEIRWrpObpSNr8xoCEzMQ
AvD_BwE /11/02/2020
Veracious. 2019. Otak. 09 Agustus 2019. Diunduh dari

iii
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Otak /11/02/2020
Veratamala, Arinda. 2020. Perkembangan Otak Bayi Dalam Kandungan dari Minggu ke
Minggu. 06 Februari. Diunduh dari
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-
janin/perkembangan-otak-bayi-dalam-kandungan/amp/ 11/02/2020

iv

Anda mungkin juga menyukai