Anda di halaman 1dari 12

Visi

Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan yang unggul dalam penguasaan
asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologikeperawatan

SISTEM INFORMASI PELAYANAN FARMASI

Disusun oleh :

1. Citra Syafitri (P3.73.201.18.)


2. Dwi Rahayu (P3.73.201.18.)
3. Hesti Rahmadati (P3.73.20.1.18.098)
4. Thalita Nabila Yusni (P3.73.20.1.18.)
5. Nandita (P3.73.201.18.)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2019
A. Pengertian Sistem Informasi Farmasi

Sistem informasi farmasi adalah sebuah sistem yang diorganisir untuk


pengumpulan, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk pengambilan
keputusan. Informasi diperoleh dari pengumpulan dokumen atau catatan farmasi.
Formulir pelaporan dan laporan umpan balik atau laporan analisisa. Sistem informasi
farmasi dapat merupakan alat yang berguna untuk pengawasan, menyediakan data
untuk memonitoring. Sistem informasi manajemen farmasi yang baik, efektif
digunakan untuk pengolahan data, yang meliputi:

a. Pengolahan data dengan meringkas data.


b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah-
masalah potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negatif.
e. Penerapan Sistem Informasi Farmasi di apotek

B. Fungsi Sistem Informasi Farmasi

Sistem Informasi Farmasi bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada


pihak farmasi dan pasien dalam mengelola data seputar obat dan farmasi. Sistem ini
mencakup berbagai aspek dari operasional farmasi, baik dari pendataan resep,
pengecekan stok, pengadaan obat sampai kepada tagihan dan pembayaran. Juga dapat
meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan pengasuh lainnya, dan pasien.
Informatika farmasi juga mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa
interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi.

Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik
dari obat-obatan yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset
penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri. Apoteker juga mungkin dapat
membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi
tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke kantor dokter
untuk menerima diagnosa yang tepat dan pengobatan. Hal ini, dikombinasikan dengan
biaya rendah obat generik, dapat sangat mengurangi biaya bagi pasien.
C. Cara Kerja Sistem Informasi Farmasi

Adapun informasi yang dihasilkan dalam Sistem Informasi Farmasi adalah :

a) Buku Register
Buku Register adalah buku yang digunakan oleh apoteker sebagai bukti dalam
melayani obat atau alat kesehatan di Unit Farmasi.
Ciri-ciri Buku Register :
1. Terdapat tanggal dilayaninya obat
2. Terdapat no urut dilayaninya obat
3. Nama Pasien yang dilayani
4. Umur pasien
5. Nama obat yang diberikan kepada pasien
6. Diagnosa / Gejala pasien
7. Keterangan, dapat berisi : misal : ketidakrasionalan pengobatan, medication
error, atau lain-lain yang termasuk dalam pengobatan.
Informasi yang didapat dalam buku register adalah :
1. Jumlah pasien dalam satu bulan atau satu periode.
2. Jumlah obat yang dilayani dalam satu bulan atau satu periode.
3. Pengobatan yang berkelanjutan.
4. Mengetahui efek samping penggunaan obat, pengobatan yang rasional/ tidak
rasional, dll.
5. Sebagai bukti bahwa informasi sudah disampaikan dengan jelas.
Contoh Format

b) Stok Poli dan Gudang

Stok Poli adalah stok yang digunakan oleh bagian Poli untuk mengeluarkan atau
menambahkan obat. Poli adalah bagian dari Unit Farmasi yang berperan dalam
melayani perbekalan kesehatan yang dapat dilayani secara langsung.

Ciri-ciri Stok Poli :


1. Terdapat nama barang yang bersangkutan
2. Terdapat tanggal keluar atau masuknya obat / alat kesehatan
3. Terdapat kolom masuk, keluar dan sisa jumlah obat / alat kesehatan
4. Terdapat kolom asal yang berisi mengenai nama dokter yang
memerintahkan pengambilan perbekalan kesehatan.

Informasi yang didapat dalam Stok Poli adalah :


1. Total obat yang masuk dalam satu periode
2. Total obat yang keluar dalam satu periode
3. Total obat yang sisa dalam satu periode
4. Dokter siapa saja yang meresepkan obat tersebut

Stok Gudang adalah stok yang digunakan oleh bagian Gudang untuk mengeluarkan
atau menambahkan perbekalan kesehatan. Gudang adalah bagian dari Unit Farmasi
yang berperan dalam melayani perbekalan yang dapat dilayani secara tidak
langsung.

Ciri-ciri Stok Gudang :

1. Terdapat nama barang yang bersangkutan


2. Terdapat tanggal masuk atau keluarnya perbekalan kesehatan
3. Terdapat Nama Distributor yang merupakan distributor yang mengirim
barang tersebut
4. Terdapat No Faktur yang merupakan no urut faktur yang diberikan oleh
distributor
5. Terdapat kolom ED yang merupakan kepanjangan dari "Expired Date"
artinya tanggal kadaluarsa.
6. Ada kolom masuk, keluar dan sisa jumlah perbekalan kesehatan
7. Ada kolom "Ke" merupakan tempat tujuan perbekalan kesehatan
tersebut keluar ( untuk Rumah Sakit ).
8. Ada kolom Diskon diisi berapa bersen diskon ( bila ada )
9. Ada kolom Keterangan diisi misal : Nama dokter, atau yang lainnya.

Informasi yang didapat :


1. Mengetahui tanggal kadaluarsa
2. Mengetahui jumlah penjualan dan jumlah pemasukan perbekalan
kesehatan.

Contoh Format
c. Buku Faktur

Buku Faktur adalah buku yang digunakan sebagai tanda bukti penerimaan atau retur
pembelian perbekalan kesehatan

Ciri-ciri buku Faktur :

a. Terdapat nama barang yang bersangkutan


b. Terdapat tanggal masuk perbekalan kesehatan
c. Terdapat Nama Distributor yang merupakan distributor yang mengirim barang
tersebut
d. Terdapat kolom Nomor Faktur yang no urut faktur yang diberikan oleh distributor.
e. Ada kolom Nama Barang yang merupakan barang yang tercatat dalam Faktur
tersebut.
f. Ada kolom No Batch Nama Barang
g. Ada kolom jumlah perbekalan kesehatan
h. Ada kolom Netto yang merupakan nominal harga bersih perbekalan kesehatan
i. Ada kolom "Total" yang merupakan hasil dari perkalian antara jumlah dengan
Netto.
j. Ada kolom "Keterangan" yang berisi : diskon ( bila ada ) atau PPN ( Pajak
Pertambahan Nilai ).

Informasi yang didapat dari Buku Faktur :

a. Mengetahui tanggal transaksi penerimaan.


b. mengetahui total nilai pembelian perbekalan kesehatan selama satu
periode.
c. Mengetahui Nama barang apa saja yang dibeli.

Contoh Format
d. Laporan Semester

Laporan Semester adalah laporan yang berisi mengenai rekapitulasi selama satu periode
yang digunakan untuk evaluasi, analisa, perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi.

1. Ciri-ciri Laporan Semester adalah :


1. Terdapat "Bulan" yang merupakan bulan transaksi. Dalam hal ini bulan
Juni/ Desember
2. Terdapat kolom No urut perbekalan kesehatan.
3. Terdapat Nama obat / alkes.
4. Terdapat kolom jumlah Sisa Awal, Masuk, Kelar dan Sisa setiap
perbekalan kesehatan.
5. Terdapat kolom Netto yang merupakan nominal harga bersih perbekalan
kesehatan.
6. Terdapat "Total" yang merupakan hasil dari perkalian antara jumlah
dengan Netto.
2. Informasi yang didapat dari Laporan Semester :
1. Jumlah total pemasukan, pengeluaran dan sisa di akhir periode.
2. Perubahan nominal asset setiap periode.
3. Contoh Format

e. Index dokter

Index dokter adalah laporan jumlah peresepan dokter selama satu periode yang
direkap dari Stok Poli dan Stok Gudang, yang disusun berdasarkan nama dokter.

Ciri-ciri Index dokter adalah :

a. Terdapat "Bulan" yang merupakan bulan transaksi


b. Terdapat No Urut dokter yang memberikan resep.
c. Terdapat kolom Nama Dokter yang memberikan resep.
d. Terdapat kolom Nama Obat yang diresepkan selama satu periode.
e. Terdapat kolom jumlah obat dalam satu periode.

Informasi yang didapat dari Index Dokter adalah :


a. Nama dokter yang memberikan obat yang paling banyak.
b. Nama obat yang diberikan dokter untuk satu periode.

Contoh Format
f. Rekapitulasi Pengadaan Perbekalan Kesehatan

Rekapitulasi Pengadaan Perbekalan Kesehatan atau yang disebut dengan RLPK


adalah suatu ringkasan yang dibuat dalam satu periode yang berisi mengenai
jumlah total pengadaan obat dan alat kesehatan yang disusun berdasarkan nama
distributor. Informasi rekapitulasi ini bersumber dari Buku Faktur. Bisa juga
untuk memeprmudah biasanya Instalasi Farmasi di Rumah Sakit langsung
meminta informasi ini kepada bagian Akuntansi.

Ciri-ciri Rekapitulasi Pengadaan Perbekalan Kesehatan, yaitu :


a. Terdapat kolom no urut Distributor
b. Terdapat kolom Nama Distributor
c. Terdapat jumlah nominal pengadaan obat dan alkes dari distributor
tersebut
d. Terdapat grafik "pie diagram" yang membantu untuk memudahkan
manajer dalam mengambil keputusan.

Informasi yang didapat dari RLPK :


1. Mengetahui distributor mana yang menguasai atau mendominasi
pengadaan obat dan alat kesehatan di rumah sakit.
2. Mengetahui total pengeluaran selama satu periode.
3. Meminimalisir atau memotong anggaran belanja perbekalan kesehatan.

Contoh Format

g. Rekapitulasi Penjualan Perbekalan Kesehatan

Rekapitulasi Penjualan Perbekalan Kesehatan atau yang biasa disebut RLP


adalah suatu ringkasan yang dibuat dalam suatu periode yang berisi mengenai
jumlah total penjualan obat dalam satu periode. Rekapitulasi ini bermanfaat
dalam mengetahui jumlah perbekalan kesehatan yang dijual kepada konsumen.

Ciri-ciri Rekapitulasi Penjualan Perbekalan Kesehatan, yaitu :


a. Terdapat kolom No urut.
b. Terdapat kolom nama barang, berisi obat dan alat kesehatan.
c. Terdapat kolom jumlah sisa awal, masuk, sisa akhir, dan keluar.
d. Terdapat kolom Netto obat dan alat kesehatan.
e. Terdapat kolom Total yang merupakan hasil kali dari jumlah perbekalan
kesehatan yang keluar dan netto.

Informasi yang diperoleh dari RLP :


a. Mengetahui jumlah nominal obat yang memiliki penjualan yang tinggi.
b. Mengetahui total penghasilan ( revenue ) dalam satu periode.

Contoh Format

D. Cakupan Layanan
Cakupan layanan farmasi merupakan indikator penting mutu layanan dan
mempengaruhi pendapatan rumah sakit. Ruang lingkup pelayanan sistem informasi
farmasi meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan. Perbekalan
yang dikelola farmasi meliputi obat, bahan kimia, bahan radiologi, alat kesehatan habis
pakai, alat kedokteran, dan gas medik.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadewi, Sri., dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

FTI UII. 2011 Peranan ICT di Bidang Kedokteran dan Farmasi dalam Mendukung Keselamatan Pasien

Andrian, R dan A. Pratama. 2010. Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Pada Apotek
Diana Farma Kabupaten Klaten. Skripsi

Handoyo, Eko dkk. 2008. Aplikasi sistem informasi rumah sakit berbasis web Pada sub-sistem farmasi
menggunakan framework prado. Jurnal Teknik Elektro. Univeraits Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai