Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Konsep Diri


Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, serta pendirian yang diketahui
individu tentang diirnya dan memengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri dipelajari melalui pengalaman pribadi setiap individu, hubungan dengan orang
lain, dan interaksi dengan dunia di luar dirinya.
B. Rentang Respons Konsep Diri
Adaptif Maladaptif

Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Kerancauan identitas Depersonalisasi
C. Komponen Konsep Diri
1. Citra tubuh, adalah kumpulan sikap individu baik yang disadari maupun tidak terhadap
tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau skearang mengenai ukuran, fungsi,
keterbatasan, makna, dan objek yang kontak secara terus-menerus baik masa lalu maupun
sekarang. Citra tubuh harus realistis karena semakin seseorang dapat menerima dan
menyukai tubuhnya ia akan lebih bebas dan merasa aman dari kecemasan sehingga harga
dirinya akan meningkat.
2. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang seharusnya berperilaku berdasarkan standar,
aspirasi, tujuan, atau nilai yang diyakininya. Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh
kebudayaan, keluarga, ambisi, keinginan dan kemampuan individu dalam menyesuaikan
diri dengan norma serta prestasi masyarakat setempat. Ideal diri berperan sebagai
pengatur internal dan membantu individu mempertahankan kemampuannya menghadapi
konflik atau kondisi yang membuat bingung.
3. Harga diri, adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan menganalisis
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan
orang lain. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian.
4. Peran, yaitu serangkaian pola sikap, perilaku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat sesuai posisinya di masyarakat/kelompok sosialnya. Peran memberikan
sarana untuk berperan serta dalam kehidupan social dan merupakan cara untuk menguji
identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti.
5. Identitas diri, adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
observai dan penilaian terhaap dirinya, serta menyadari bahwa dirinya berbeda dengan
orang lain. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, hormat
terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri, dan menerima diri.
D. Factor Predisposisi
1. Citra tubuh
a. Kehilangan/kerusakan bagian tubuh.
b. Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh.
c. Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh.
d. Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi.
2. Harga diri
a. Penolakan.
b. Kurang penghargaan.
c. Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut.
d. Persaingan antara keluarga.
e. Kesalahan dan kegagalan berulang.
f. Tidak mampu mencapai standar.
3. Ideal diri
a. Cita-cita yang terlalu tinggi.
b. Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Ideal diri samar tau tidak jelas.
4. Peran
a. Stereotype peran seks.
b. Tuntutan peran kerja.
c. Harapan peran kultural.
5. Identitas diri
a. Ketidakpercayaan orang tua.
b. Tekanan dari teman sebaya.
c. Perubahan struktur social.
E. Factor Presipitasi
1. Trauma.
2. Ketegangan peran.
3. Transisi peran perkembangan.
4. Transisi peran situasi
5. Transisi peran sehat-sakit.
F. Perilaku
1. Citra tubuh
a. Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh tertentu.
b. Menolak bercermin.
c. Tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh.
d. Menolak usaha rehabilitasi.
e. Usaha pengobatan mandiri yang tidak tepat.
f. Menyangkal cacat tubuh.
2. Harga diri rendah
a. Mengkritik diri sendiri/orang lain.
b. Produktivitas menurun.
c. Gangguan berhubungan.
d. Merasa diri paling penting.
e. Destruktif pada orang lain.
f. Merasa tidak mampu.
g. Merasa bersalah dan khawatir.
h. Mudah tersinggung/marah.
i. Perasaan negative terhadap tubuh.
j. Ketegangan peran.
k. Pesimis menghadapi hidup.
l. Keluhan fisik
3. Kerancuan identitas
a. Tidak ada kode moral.
b. Kepribadian yang bertentangan.
c. Hubungan interpersonal yang eksploitatif.
d. Perasaan hampa.
e. Perasaan mengambang tentang diri.
f. Kerancuan gender.
g. Tingkat ansietas tinggi.
h. Tidak mampu empati terhadap orang lain.
i. Masalah estimasi.
4. Depersonalisasi

Afektif Perseptual Kognitif Perilaku


 Kehilangan  Halusinasi  Bingung  Pasif
identitas dengar dan  Disorientasi  Komunikasi
 Perasaan terpisah lihat waktu tidak sesuai
dari diri  Bingung  Gangguan  Kurang
 Perasaan tidak tentang berpikir spontanitas
realistis seksualitas diri  Gangguan  Kehilangan
 Rasa terisolasi  Sulit daya ingat kendali
yang kuat membedakan  Gangguan terhadap
 Kurang rasa diri dari orang penilaian impuls
berkesinambunga lain  Kepribadian  Tidak mampu
n  Gangguan citra ganda memutuskan
 Tidak mampu tubuh  Menarik diri
mencari  Dunia seperti secara social.
kesenangan dalam mimpi

G. Mekanisme Koping
1. Pertahanan jangka pendek :
a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti kerja keras,
nonton, dll.
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, seperti ikut kegiatan
social, politik, agama, dll.
c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri seperti kompetisi
pencapaian akademik.
d. Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan seperti penyalahgunaan obat.
2. Pertahanan jangka panjang :
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu
tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi diri individu.
b. Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai harapan
masyarakat.
3. Mekanisme pertahanan ego :
a. Fantasi
b. Disosiasi
c. Isolasi
d. Proyeksi
e. Displacement
f. Marah/amuk pada diri sendiri.
H. Daftar Diagnosis
1. Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Gangguan konsep diri: citra tubuh berhubungan dengan koping keluarga inefektif.
4. Gangguan konsep diri: berhubungan dengan perubahan penampilan peran
I. Rencana Intervensi
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
a. Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif
seperti kegiatan pasien di rumah, serta adanya keluarga dan lingkungan tedekat
pasien.
b. Beri pujian yang realistic/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien
penilaian yang negative.
2. Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini
setelah mengalami bencana.
b. Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri
yang diungkapkan pasien.
c. Perlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
3. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
b. Bantu pasien menetapkan aktivitas yang dapat pasien lakukan secara mandiri,
aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga, dan aktivitas yang perlu
bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien.
4. Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
a. Mendiskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah dipilih
pasien) yang akan dilatihkan.
b. Bersama pasien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan
pasien.
c. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
5. Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
b. Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dpaat dilakukan pasien setiap hari.
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas.
d. Susun dasar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
e. Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan
f. Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien.
6. M

Anda mungkin juga menyukai