Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan hilangnya kendali perilaku seseorang yang
diarahkan pada diri sendiri (bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri),
orang lain (tindakan agresif yang ditujukan untuk melukai atau membunuh orang lain), atau
lingkungan (perilaku merusak lingkungan seperti melempar kaca, genting, dan semua yg ada
di lingkungan.
B. Rentang respons

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk

Karakteristik Pasif Asertif Amuk


Nada bicara  Negative  Positif  Berlebihan
 Menghina diri  Menghargai diri  Menhina orang
 Dapatkah saya sendiri lain
lakukan?  Saya dapat/akan  Anda
 Dapatkah ia lakukan? lakukan selalu/tidak
 Diam  Diatur pernah?

 Lemah  Tinggi

 Merengek  Menuntut
Sikap tubuh  Melorot  Tegak  Tegang
 Menundukan kepala  Relaks  Bersandar ke
depan
Personal  Orang lain dapat masuk  Menjaga jarak  Memiliki
space pada territorial yang territorial orang
pribadinya menyenangkan lain
 Mempertahankan
hak teritorial
Gerakan  Minimal  Memperlihatkan  Mengancam,
 Lemah gerakan yg sesuai ekspansi gerakan
 Resah
Kontak mata  Sedikit/tidak ada  Sekali-sekali  Melotot
sesuai denga
kebutuhan
interaksi

C. GEJALA
1. Emosi
a. Tidak adekuat
b. Tidak aman
c. Rasa terganggu
d. Marah
e. Jengkel
2. Intelektual
a. Mendominasi
b. Bawel
c. Sarkas
d. Berdebat
e. Meremehkan
3. Fisik
a. Muka merah
b. Pandangan tajam
c. Napas pendek
d. Keringat
e. Sakit fisik
f. Penyalahgunaan zat
g. Tekanan darah meningkat
4. Spiritual
a. Kemahakuasaan
b. Kebijakan
c. Kergauan
d. Tidak bermoral
e. Kebejatan
f. Kreativitas terlambat
5. Social
a. Menarik diri
b. Pengasingan
c. Penolakan
d. Kekerasan
e. Ejekan
f. Humor
D. Factor Predisposisi
1. Psikoanalisis, menyatakan bahwa perilaku agresif merupakan hasil dari dorongan insting.
2. Psikologis, agresivitas timbul sebagai hasil dari peningkatan frustasi tujuan yang tidak
tercapai dapat menyebabkan frustasi berkepanjangan.
3. Biologis
a. System limbic. Organ yang mengatur dorongan dasar dan ekspresi emosi serta
perilaku seperti makan, agresif, dan respons seksual.
b. Lobus temporal. Berfungsi sebagai penyimpan memori dan melakukan interpretasi
pendengaran.
c. Lobus frontal. Berfungsi sebagai bagian pemikiran yang logis, serta pengelolaan
emosi dan alasan berpikir.
d. Neurotransmitter. Beberapa neurotransmitter yang berdampak pada agresivitas adalah
serotonin, dopamine, norepineprin, asetilkolin, dan GABA.
4. Perilaku (behavioral)
a. Kerusakan organ otak, retardasi mental dan gangguan belajar mengakibatkan
kegagalan kemampuan dalam berespons positif terhadap frustasi.
b. Penekanan emosi berlebihan pada anak-anak atau godaan orang tua mempengaruhi
kepercayaan dan percaya diri individu.
c. Perilaku kekerasan di usia muda, baik korban kekerasan pada anak atau
mengobservasi kekerasan dalam keluarga memengaruhi penggunaan kekerasan
sebagai koping.

teori belajar social mengatakan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil belajar dari proses
sosialisasi internal dan eksternal yaitu :
a. Internal : penguatan yang diterima ketika melakukan kekerasan.
b. Eksternal : observasi panutan seperti orang tua, kelompok saudara, figure
olahragawan atau artis erta media elektronik.
5. Social kultural
a. Norma merupakan control masyarakat pada kekerasan. Kadang control social yang
sangat ketat dapat menghambat ekspresi marah yang sehat dan menyebabkan individu
memilih cara yang maladaptif lainnya.
b. Budaya asertif di masyarakat membantu individu untuk berespons terhadap marah
yang sehat.
c. Factor social yang dapat menyebabkan timbulnya agresivitas :
1) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup
2) Status dalam perkawinan
3) Hasil dari orang tua tunggal
4) Pengangguran
5) Ketidakmampuan mempertahankan hubungan interpersonal dan struktur keluarga
dalam sosio kultural.
E. Factor Presipitasi
1. Internal
a. Kelemahan
b. Rasa percaya menurun
c. Takut sakit
d. Hilang kontrol
2. Eksternal
a. Penganiayaan fisik
b. Kehilangan orang yang dicintai
c. kritik
F. diagnosis keperawatan
1. risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
G. rencana intervensi
1. bina hubungan saling percaya
2. diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan masa lalu
3. diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
4. diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah
secara :
5. diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
6. diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan :
7. a. fisik

Anda mungkin juga menyukai