DESKRIPSI JURNAL
Tujuan Utama Penelitan:
Untuk mengetahui korelasi antara paritas dan tahap awal pernikahan dengan kejadian
depresi postpartum.
Hasil Penelitian: (narasikan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas dan tahap awal
pernikahan dengan kejadian depresi postpartum
Kesimpulan Penelitian:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Mayoritas
responden: adalah sekundipara (47%); mendapat pernikahan di usia reproduksi sehat
(68%); tidak mengalami gejala depresi popspartum (66%). Ada hubungan yang signifikan
antara paritas dan usia di pernikahan dengan kejadian depresi postpartum di Rumah Sakit
Bersalin Leonisa, Wonosari.
TELAAH JURNAL
Fokus Utama Penelitian:
Tahap Awal Pernikahan dengan Kejadian Depresi Postpartum
ELEMEN YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN SUATU PENELITIAN
1. Gaya Penulisan
Sistematika Sistematika penulisan jurnal menurut kelompok telah sesuai dan jelas,
Penulisan dimana terdiri dari abstark, pendahuluan, metode penelitian, hasil
analisis penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Tata Bahasa Untuk tata bahasa sudah cukup baik. Dimana judul sudah jelas dan
sesuai dengan isi penelitian, dimana judul telah mencakup apa, sasaran
siapa, namum dimana dan kapan nya tidak di tuliskan tetapi di dalam isi
jurnal telah di bahas.
2. Penulis
Kualifikasi Sudah baik, dimana penulis tidak emotif atau tidak melibatkan perasaan
Penulis penulis. penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan
paragraf, dan rasional.
3. Judul
Kelebihan Judulnya jelas dan sesuai dengan isi dari penelitian.
Kekurangan Pada judul tidak di cantumnya dimana dan kapan waktu penelitian
dilakukan.
4. Abstrak
Kelebihan Sistematika penulisan abstrak sudah benar dan sesuai dengan susunan
penulisan yang meliputi latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kata
kunci.
Kekurangan Dalam jurnal tersebut tidak ada kesimpulan penelitian .
Pertimbangan Ethical:
Dalam jurnal tersebut tidak dijelaskan bagaimana proses kaji etiknya.
Definisi Operasional:
Dalam jurnal tersebut tidak terdapat definisi operasional.
METODE
Desain Penelitian:
penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross sectional
Populasi dan Sampel
Populasi populasi yaitu semua ibu postpartum dalam persalinan di
Rumah Sakit Bersalin Leonisa sebesar 61 postpartum
Sampel postpartum dari hari ke-7 sampai hari ke- 14 di Rumah Sakit
Bersalin Leonisa, Wonosari.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling
Penentuan Besar Sampel Untuk penetapan sampel suatu penelitian observasi analitik
dengan tekhnik purposive sampling
Jelaskan Cara Pemilihan, Teknik Pengambilan, dan Penentuan Besar Sampel:
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu postpartum dalam persalinan di Rumah
Sakit Bersalin Leonisa sebesar 61 postpartum.Besar Sampel postpartum dari hari ke-7
sampai hari ke- 14 di Rumah Sakit Bersalin Leonisa, Wonosari. Teknik sampel yang
digunakan adalah purposive sampling.. Penentuan besar sampel dilakukan dengan
perhitungan sesuai rumus sampel penelitian penelitian observasi analitik
Variabel Penelitian:
Variabel dependen : depresi postpartum
Varibel independen : paritas dan usia di pernikahan
Instrumen yang Digunakan:
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Edinburgh Postnatal
Depression Scale (EPDS)
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 38 responden, hasil yang diperoleh adalah bahwa
sebagian besar responden yang sekundipara dan tidak mengalami gejala depresi
postpartum atau normal, yakni sebanyak 12 wanita (32%), sementara mereka yang
mengalami depresi gejala primipara majorly, yakni sebanyak 11 orang (29%).
Setelah analisis data dilakukan, X2 hitung diperoleh dengan nilai 22,864 dan p 0,00 dengan
tingkat signifikansi 2 df dari 5% (0,05) x tabel 5,591. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa nilai p kurang dari 0,05 dan X2 hitung lebih besar dari x tabel, sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada hubungan antara paritas dan postpartum depresi
kejadian di Rumah Sakit Leonisa Bersalin , Wonosari.
Tabel. 3 Hubungan antara usia di pernikahan dan depresi postpartum kejadian
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menikah pada usia reproduksi yang
sehat dan mereka tidak mengalami gejala depresi postpartum (normal), yakni sebanyak 22
responden (58%), sedangkan yang mengalami gejala depresi postpartum adalah mayoritas
menikah pada usia reproduksi sehat, yaitu sebanyak 9 responden (24%).
Setelah dianalisis, x2 diperoleh di 12,965 dan nilai p pada 0.00 dengan tingkat signifikansi
df 1 sebesar 5% dan x meja di 3,481. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai p
kurang dari 0,05 dan X2 hitung lebih besar dari x tabel, dengan demikian, Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti bahwa ada hubungan antara usia di pernikahan dengan depresi
postpartum insiden di Rumah Sakit Bersalin Leonisa, Wonosari.
Kekurangan Hasil penelitian hanya di perkuat dengan hasil penelitian yang sama
sebelumnya namun tidak adanya hasil penelitian sebelumnya yang
menolak dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti.