7
2. Dimensi metodologi
Desain Kualitatif
Sampel 125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup
waktu
Metode Observasi
Analisis statistik Deskriftif
Instrumen Alat untuk merekam aktivitas otak
3. Dimensi Etik
Subjek penelitian 125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup
waktu.
Dilema etik Tidak terdapat dilema etik pada penelitian ini.
Pencegahan pelanggaran Dalam penelitian antara penelitian orang tua
etik dari bayi dengan yang masuk kategori sudah
diberikan inform consent terlebih dahulu
4. Dimensi Interpretasi
Pembahasan Dalam pembahasan cukup mendalam karena
disertai teori yang mendukung dengan hasil
penelitian dan terdapat perbandingan dengan
hasil penelitian lain.
Simpulan Kesimpulan bahwa Perkembangan otak bayi
memiliki hubungan langsung dengan sentuhan
yang diterima. Tapi pada bayi prematur
sensitivitas otak ditemukan lebih lemah
dibanding bayi lainnya ketika mereka
mendapatkan sentuhan lembut yang sama.
8
disertai dengan tabel hasil penelitian sehingga
mudah dipahami oleh pembaca.
Penyusunan baik Secara umum penyusunan jurnal belum
memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri
dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan tetapi dalam jurnal tidak terdapat
kesimpulan dari penelitian.
Gaya tulisan Gaya tulisan dalam jurnal ini sudah baik dan
memenuhi standar ejaan yang baku.
Indikasi bias Indikasi bias dalam penelitian ini
memungkinkan harus harus lebih dipertajam
dengan penelitian kohort
Akurat, tulisan jelas, Jurnal penelitian ini cukup jelas, akurat dan
meyakinkan meyakinkan serta dapat dipertanggungjawabkan
karena dalam jurnal ini dijelaskan secara rinci
prosedur penelitian.
B. Pembahasan
Otak bayi yang lahir prematur, lebih cepat dari 37 minggu, ternyata
perkembangannya tidak sebaik bayi yang lahir cukup waktu. Pemberian
stimulasi juga dapat tertunda karena ia masih harus dirawat intensif di NICU.
Ayah dan ibu serta keluarga lainnya cenderung jarang kontak langsung dengan
si kecil sehingga perkembangan otak bayi prematur berjalan lebih lambat.
Sebuah riset terbaru menegaskan kelemahan ini. Perkembangan otak bayi
memiliki hubungan langsung dengan sentuhan yang diterima. Tapi pada bayi
prematur sensitivitas otak ditemukan lebih lemah dibanding bayi lainnya ketika
mereka mendapatkan sentuhan lembut yang sama.
Riset ini menganalisa 125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup
waktu. Respon yang lebih lemah pada bayi-bayi prematur juga ditemukan
setelah mereka menjalani prosedur medis yang menyakitkan. Dr. Nathalie
9
Maitre, direktur NICU follow-up clinic, Nationwide Childrens Hospital,
Columbus, Ohio, USA mengatakan dalam risetnyaKita semua tahu seberapa
penting pengaruh sentuhan bagi kita, dan untuk bayi sentuhan juga berperan
buat pembentukan otak. Sentuhan mempengaruhi saraf berbeda dengan nyeri,
tapi ternyata pengalaman menjalani prosedur medis yang menyakitkan
mempengaruhi respon bayi pada sentuhan.
Sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya di dunia menurut data
WHO. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi lahir prematur dan lebih dari 500
ribu bayi lahir prematur setiap tahunnya. Sebagian besar bayi prematur
menghabiskan awal-awal kehidupannya di NICU rumah sakit. Selama itu
orangtua biasanya tidak bisa sering mengadakan kontak fisik langsung dengan
si kecil. Bayi juga harus menjalani beragam prosedur medis dan tidak sedikit
yang menyakitkan.
10
suportif. peneliti menambahkan, Jelas tak ada yang bisa menggantikan
menyusui langsung dan kontak kulit ke kulit dari orangtua. Kalaupun orangtua
tak bisa datang, sebaiknya minta kerabat lain datang, seperti neneknya atau
pengasuh. Setiap sentuhan suportif sekecil apapun sangat berarti untuk bayi
dalam kondisi perawatan.
Maitre dan timnya berharap, riset ini mendorong penanganan bayi yang
lebih baik di NICU, terutama untuk mengatasi rasa sakit mereka. Selain itu,
mereka ingin agar bayi dan orangtua memiliki kesempatan lebih besar untuk
menguatkan bonding.
1. Kekuatan
Penelitian ini merupakan penelitian terbaru, mudah untuk diaplikasikan di
semua ruang Nicu. Memberikan masukan untuk praktisi kesehatan untuk
adanya peningkatan bounding antara anak dan orang tua mereka.
2. Kelemahan
Penulisan pada jurnal belum memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri
dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan tetapi dalam jurnal tidak
terdapat kesimpulan dari penelitian.
Daftar Pustaka :
Maitre, N. L., Key, A. P., Chorna, O. D., Slaughter, J. C., Matusz, P. J., Wallace,
M. T., & Murray, M. M. (2017). The dual nature of early-life experience on
somatosensory processing in the human infant brain. Current Biology, 27(7),
1048-1054.
11