Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI


REVIEW JURNAL
INFERTILITAS

DI SUSUN OLEH :
ENI ERNA NINGSIH
( 2023.05.021 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WILLIAM BOOTH SURABAYA
PROGRAM RPL 2023
KATA PENGANTAR

Dalam dunia akademik, tugas review jurnal nasional dan internasional merupakan salah
satu komponen penting dalam proses penelitian. Review jurnal memungkinkan para peneliti
untuk mengakses pengetahuan yang telah dikembangkan dan dipublikasikan oleh para ahli dalam
bidang tertentu. Tugas ini memberikan kesempatan kepada kita untuk memahami dan
mengevaluasi kualitas penelitian yang dilakukan oleh para peneliti lain.

Tugas review jurnal nasional dan internasional memiliki peran yang penting dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui tugas ini, kita diajak untuk membaca, menganalisis,
dan mengkritisi artikel-artikel ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal nasional maupun
internasional. Hal ini memberikan kesempatan kepada kita untuk memperluas wawasan,
memahami metode penelitian yang digunakan, dan mengevaluasi kekuatan serta kelemahan dari
sebuah studi.

Review jurnal nasional dan internasional juga membantu kita untuk memahami tren
penelitian terkini dalam bidang tertentu. Dengan mempelajari penelitian yang telah dilakukan
oleh para peneliti lain, kita dapat mengidentifikasi celah pengetahuan yang ada dan merumuskan
penelitian yang lebih relevan dan inovatif. Selain itu, tugas ini juga dapat membantu kita untuk
memperoleh sumber referensi yang kredibel dan terpercaya dalam penulisan karya ilmiah kita
sendiri.

Melalui tugas review jurnal nasional dan internasional ini, kita dapat melatih kemampuan
kritis, analitis, dan pemahaman terhadap metodologi penelitian yang digunakan oleh para peneliti
lain. Kita diajak untuk mengevaluasi validitas, reliabilitas, dan generalisabilitas dari temuan
penelitian yang dilaporkan dalam artikel jurnal. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan
kemampuan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan dalam sebuah penelitian serta
menggali potensi untuk penelitian lebih lanjut.

Tugas review jurnal nasional dan internasional ini juga mengajarkan kita tentang etika
penelitian dan integritas akademik. Kita harus menjaga keberimbangan antara memberikan
apresiasi terhadap penelitian yang baik dan jujur dalam mengidentifikasi keterbatasan dan
perbaikan yang mungkin diperlukan dalam sebuah penelitian.

Semoga tugas ini dapat membantu kita dalam mengembangkan pemahaman dan
keterampilan dalam melakukan review jurnal nasional dan internasional. Dengan kemampuan
ini, kita akan menjadi peneliti yang lebih baik dan dapat memberikan kontribusi yang berarti
dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memecahkan permasalahan di berbagai bidang.
FORMAT REVIEW JURNAL 1

Judul Persepsi Pasangan Infertil Terhadap Masalah Infertilitas di Kecamatan


Langke Rembong

Nama Jurnal JIK ( Jurnal Ilmu Kesehatan )

Volume dan Volume 6 dan 7 halaman

Halaman

Tahun 2022

Penulis 1. Fransiska Nova Nanur


2. Jayanthi P. Janggu
3. Tarsianus Golo
4. Nur Dafiq
5. David Djerubu

Reviewer -

Tanggal -

Tujuan Penelitian Menggali persepsi pasangan infertile terhadap masalah infertilitas yang
dialami, bagaimana strategi pasangan infertile dalam menghadapi
pandangan negative dari lingkungan serta apa dukungan social yang
dibutuhkan.

Subjek Penelitian Semua pasangan infertile di Kecamatan Langke Rembong, jumlah


sampel yang diambil adalah 10 pasangan infertile yang memenuhi
kriteria inklusi dengan Teknik pengambilan sampel secara purposive.

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi

Definisi Definisi Operasional :


Operasional
1. Persepsi Pasangan Infertil: Persepsi pasangan infertil dapat
Variabel Dependent dioperasionalisasikan sebagai penilaian mereka terhadap kondisi
infertilitas mereka sendiri, termasuk pemahaman mereka tentang
penyebab, dampak, dan implikasi psikologis dari infertilitas.
2. Masalah Infertilitas: Masalah infertilitas dapat dioperasionalisasikan
sebagai kesulitan atau tantangan yang dihadapi oleh pasangan infertil
dalam menghadapi infertilitas, termasuk aspek emosional, fisik, dan
sosial.

Variabel Dependent : Persepsi Pasangan Infertil Terhadap Masalah


Infertilitas
Cara & Alat Ukur Teknik pengambil sampel secara purposive, data dikumpulkan dengan
wawancara mendalam dan dianalisis dengan pendekatan thematic
Variable Dependent
analisis.
Definisi Operasional -

Independent

Langkah Penelitian Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pasangan infertile yang
memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan sampel secara
purposive, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan
dianalisis dengan pendekatan thematic analisis.

Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa persepsi pasangan infertile terhadap masalah


infertilitas adalah pasangan memandang masalah infertile sebagai
masalah yang sensitive, menguras pikiran, rentan akan stress dan
mempengaruhi relasi. Banyak pandangan negatif yang ditujukan
terhadap pasangan ini terutama berasal dari keluarga dan kerabat
terdekat. Strategi yang digunakan untuk menghadapinya adalah dengan
menghindari pertemuan yang membahas tentang anak, melakukan hobi,
traveling, berprinsip cuek dan berdamai dengan keadaan. Adapun
dukungan social yang dibutuhkan adalah dukungan spiritual, semangat
dan motivasi untuk terus berupaya mencari pengobatan dan perawatan

Kekuatan Penelitian Pengambilan data dilakukan secara wawancara sehingga informasi yang
diinginkan dapat diperoleh secara cepat dan juga mendalam,

Kelemahan Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini cenderung relatif

Penelitian sedikit, sehingga hasil kurang mewakili persepsi pasangan terhadap


masalah infertilitas.
Kesimpulan Pasangan infertil mempunyai persepsi bahwa masalah infertilitas
merupakan masalah sensitif yang dapat menimbulkan dampak psikologis
dan sosial. Pasangan infertil mendapat banyak tekanan atau pandangan
negatif terutama berasal dari keluarga dan kerabat dekat.
Adapun strategi yang mereka lakukan untuk mengatasi ini adalah dengan
menghindari pertemuan yang membahas tentang anak, menerapkan
prinsip cuek dan berdamai dengan keadaan. Pasangan infertil sangat
membutuhkan dukungan sosial dari keluarga dan orang terdekat. Adapun
jenis dukungan yang dibutuhkan adalah doa, semangat dan motivasi
yang membantu mereka untuk memiliki sikap positif terhadap persoalan
yang dialami.

FORMAT REVIEW JURNAL 2


Judul Hubungan Self-compassion dengan Infertility-related Stress pada
Dewasa Awal yang Mengalami Infertilitas

Nama Jurnal Jurnal Psikogenesis

Volume dan Volume 9

Halaman

Tahun Desember 2021

Penulis Assrid, Diah Widiawati Retnoningtias, I Rai Hardika

Reviewer -

Tanggal -

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan self-compassion dengan infertility-related


stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali

Subjek Penelitian Sampel pada penelitian ini yaitu sudah menikah dengan usia pernikahan
lebih dari satu tahun, tidak sedang menunda kehadiran seorang anak dan
belum pernah memiliki anak sebelumnya.
pria dan wanita yang berusia 18-40 tahun dan berdomisili di Bali.

Metode penelitian Metode kuantitatif dengan tipe korelasional

Definisi Infertility-related Stress


Operasional Infertility-related Stress adalah konsep yang dioperasionalisasikan
sebagai tingkat stres yang dialami oleh pasangan yang menghadapi
Variabel Dependent
masalah infertilitas. Stres ini berkaitan dengan tekanan, kecemasan, dan
ketidaknyamanan yang timbul akibat kesulitan dalam mencapai
kehamilan atau mengalami keguguran berulang.
Cara & Alat Ukur Jumlah partisipan penelitian ini sebanyak 119 orang yang diperoleh
menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive
Variable Dependent
sampling.
Pengukuran infertility-related stress dengan alat ukur yang diadaptasi
dari Copenhagen Multi-Centre Psychosocial Infertility-Fertility Problem
Stress Scale (COMPI-FPSS).
Definisi Operasional Self-compassion
Self compassion merupakan konsep yang dioperasionalisasikan sebagai
Independent
sikap dan pemahaman diri yang positif, terdiri dari tiga komponen
utama: self kindness (kebaikan terhadap diri sendiri), common humanity
(kesadaran bahwa penderitaan adalah pengalaman manusia yang umum),
dan mindfulness (kesadaran penuh terhadap pengalaman saat ini tanpa
menghakimi).

Langkah Penelitian Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu dengan
nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling.
Kriteria sampel pada penelitian ini yaitu sudah menikah dengan usia
pernikahan lebih dari satu tahun, tidak sedang menunda kehadiran
seorang anak, dan belum pernah memiliki anak sebelumnya. Subjek pada
penelitian ini 90 pria dan wanita yang berusia 18-40 tahun dan
berdomisili di Bali.
Pengukuran infertility-related stress pada penelitian ini menggunakan
Copenhagen Multi-Centre Psychosocial Infertility-Fertility Problem
Stress Scale (COMPI-FPSS) yang dikembangkan oleh Sobral, dkk.
(2017) yang kemudian peneliti melakukan adaptasi ke dalam bahasa
Indonesia. COMPI-FPSS memiliki 9 item yang terdiri dari pertanyaan
dan pernyataan favorable. Jumlah item tersebut berdasarkan pada
domain dari infertility-related stress yaitu tiga item menggambarkan
personal domain, tiga item menggambarkan marital domain, dan tiga
item menggambarkan social domain. Nilai Cronbach’s Alpha pada skala
ini sebesar .915.
Pada penelitian ini untuk mengukur selfcompassion, peneliti
menggunakan Self Compassion Scale (SCS). SCS memiliki 26 item
yang terdiri dari 13 item favorable dan 13 item unfavorable. Jumlah item
dalam SCS dalam penelitian ini sebanyak 26 item. Jumlah item terdiri
dari 13 item favorable dan 13 item unfavorable. Item favorable berasal
dari komponen selfkindness, common humanity dan mindfulness.
Sedangkan untuk item unfavorable berasal dari komponen
selfjudgement, isolation, dan overidentification. Nilai Cronbach’s Alpha.
Peneliti melakukan uji hipotesis untuk melihat hubungan antara self-
compassion dan infertility-related stress dari data yang peneliti miliki
dengan menggunakan teknik korelasi. Peneliti menggunakan bantuan
program IBM SPSS (Statistical Package Service Solution).
Uji hipotesis yang peneliti gunakan pada penelitian ini yaitu statistik
nonparametrik dikarenakan data yang diperoleh tidak berdistribusi secara
normal sehingga menggunakan uji non-parametrik. Uji Spearman’s Rank
Rho digunakan apabila salah satu atau kedua variabel merupakan data
yang tidak normal.

Hasil Penelitian Adanya hubungan antara self-compassion dengan infertility-related


stress pada dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali.
Pada penelitian ini terdapat hubungan negatif antara self-compassion
dan infertility-related stress yaitu hubungan yang saling bertolak
belakang. Artinya adalah semakin tinggi self-compassion yang dirasakan
oleh subjek maka semakin rendah infertility-related stress subjek
ataupun sebaliknya.

Kekuatan Penelitian Jumlah sample yang di pakai dalam penelitian ini 119 orang

Kelemahan Setelah dilakukan penelitin terhadap pasangan infertil, ada beberapa

Penelitian yang menolak dikarenakan tidak bersedia untuk menjadi responden


karena tingkat stress mereka yang berlebihan.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terdapat adanya hubungan negatif yang


signifikan antara self-compassion dengan infertilityrelated stress pada
dewasa awal yang mengalami infertilitas di Bali.
Selfcompassion merupakan bentuk kemampuan individu dalam
mengatasi stres dengan cara yang lebih adaptif. Peristiwa atau kondisi
yang menyakitkan didekati dengan bersikap baik terhadap diri sendiri,
menyadari bahwa tidak sendiri dalam situasi sulit mereka, dan mampu
melihat pengalaman atau kondisi tersebut dari sudut pandang yang
objektif.
Hal ini membuat individu dapat memahami lebih jelas mengenai situasi
tersebut, dan mengadopsi tindakan yang dapat mengubah diri sendiri
dengan cara yang tepat dan efektif.

FORMAT REVIEW JURNAL 3

Judul The Relationship Between Infertility, Stress, and Quality of Life with
Posttraumatic Stress Disorder in Infertile Women
( Hubungan Antara Infertilitas, Stres, dan Kualitas Hidup dengan
Gangguan Stres Pascatrauma pada Wanita Infertil )

Nama Jurnal Journal of Reproduction & Infertility

Volume dan Volume 22

Halaman

Tahun 2021

Penulis 1.Sahar Roozitalab


2.Mitra Rahimzadeh
3.Seyed Roghieh Mirmajidi
4.Mina Ataee
5. Sara Esmaelzadeh Saeieh

Reviewer -

Tanggal -

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
gangguan stres pasca trauma dengan kualitas hidup dan stres pada
wanita infertil ( tidak subur )

Subjek Penelitian Sampel penelitian ini adalah 172 wanita infertil yang dirujuk ke Qafqaz
Infertility Center di Iran
Kriteria inklusi penelitian ini adalah telah menikah, infertilitas dengan
faktor wanita, infertilitas primer, usia antara 24 dan 44, kemampuan
untuk menulis dan membaca dalam bahasa Persia, selang waktu lebih
dari 12 bulan dan kurang dari 36 bulan sejak diagnosis infertilitas dan
memulai pengobatan, dan berpartisipasi dalam lebih dari 6 sesi
penggunaan intervensi psikologis.

Metode penelitian Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik


Dengan meggunakan kuesioner The Fertility Quality of Life (FertiQoL),
dan kuesioner stres infertilitas Newton. Korelasi Pearson, analisis regresi
linier, dan analisis varians dua arah (ANOVA) diterapkan untuk analisis
data dengan tingkat signifikansi 0,05.
Definisi Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) pada wanita infertil adalah kondisi
Operasional psikologis yang terjadi setelah mengalami atau menyaksikan
pengalaman traumatis terkait infertilitas.
Variabel Dependent
Cara & Alat Ukur Gangguan stres pascatrauma (PTSD) : Kuesioner ini (PCL5) yang telah
dirancang oleh American Psychiatric Association adalah skala pelaporan
Variable Dependent
diri. Ini mencakup 17 pertanyaan. Daftar periksa ini didasarkan pada
skor total dalam kisaran 17-85, dan skor batas untuk mendiagnosis
gangguan stres pascatrauma adalah 50 dalam sampel valid yang relevan.
Definisi Operasional 1. Infertilitas: Infertilitas dapat dioperasionalisasikan sebagai
ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah upaya
Independent
yang memadai selama periode waktu tertentu, seperti satu tahun tanpa
menggunakan kontrasepsi.
2. Stres: Stres dapat dioperasionalisasikan sebagai tekanan, kecemasan,
dan ketidaknyamanan yang dialami oleh pasangan yang mengalami
infertilitas.
3. Kualitas Hidup: Kualitas hidup dapat dioperasionalisasikan sebagai
evaluasi subjektif tentang tingkat kepuasan dan kesejahteraan individu
dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk fisik, psikologis, sosial,
dan lingkungan.

Langkah Penelitian Sampel sebanyak 172 dibagi menjadi 4 kelompok


1. Kelompok pertama menerima perawatan bedah dan intervensi
psikologis.
2. Kelompok kedua menerima operasi tetapi tidak mendapatkan
intervensi psikologis
3. Kelompok ketiga menerima perawatan non-bedah (Obat dan IUI) dan
intervensi psikologis
4. Kelompok keempat menerima perawatan non-bedah (Obat dan IUI)
tetapi tidak mendapat intervensi psikologis.
Setelah mengidentifikasi subjek yang memenuhi syarat untuk penelitian,
selanjutnya responden menyelesaikan kuesioner The Fertility Quality of
Life (Fer tiQoL), kuesioner stres infertilitas Newton, dan daftar periksa
gangguan stres pascatrauma (PCL5).
Kuesioner ini (PCL5) yang telah dirancang oleh American Psychiatric
Association adalah skala pelaporan diri ini mencakup 17
pertanyaan.Validitas dan reliabilitas kuesioner ini telah dikonfirmasi di
Universitas Shiraz di Iran pada tahun 2001.
Kuesioner Fertility Quality of Life (FertiQoL) ini dirancang untuk
menilai kualitas hidup wanita infertil. Ini berisi 36 pertanyaan.
Kuesioner stres infertilitas Newton ini adalah instrumen multi-dimensi
yang dirancang oleh Newton et al. pada tahun 1999 di London Health
Sciences Centre. Kuesioner ini terdiri dari 46 item yang menilai
kekhawatiran individu infertil melalui 5 subskala termasuk sosial (10
pertanyaan), seksual (8 pertanyaan), komunikasi (10 pertanyaan), tidak
menerima hidup tanpa anak (8 pertanyaan), membutuhkan orang tua
( 10 pertanyaan), dan jawabannya diberi skor menggunakan skala Likert
mulai dari 1 (Sangat tidak setuju) hingga 6 (Sangat setuju).
Dalam penelitian ini, uji deskriptif, korelasi Pearson, ANOVA satu arah
dan dua arah , dan regresi linier diterapkan untuk menganalisis data dan
perangkat lunak SPSS V16 (IBM, USA) digunakan untuk perhitungan.

Hasil Penelitian Hasil ANOVA menunjukkan adanya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara umur ibu (p=0.12), umur suami (p=0.16), dan lama
menikah (p=0,06) pada 4 kelompok belajar, tetapi tes post-hoc Tukey
mengungkapkan bahwa durasinya pengobatan infertilitas pada
kelompok operasi secara signifikan lebih lama dibandingkan kelompok
non-bedah (p=0,011); perbedaan yang signifikan dapat dikaitkan
dengan fakta bahwa kelompok operasi menerima pengobatan terlebih
dahulu, yang kemudian diikuti dengan operasi. Di dalam Selain itu,
hasil chi-kuadrat mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,07), pekerjaan (p=0,23), dan
kegagalan pengobatan sebelumnya (p=0,92) pada wanita yang
berpartisipasi dalam empat kelompok belajar
Hasil analisis varians dua arah menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara jenis perlakuan (p=0,548) dan intervensi
psikologis yang diterima (p=0,450) dan gangguan stres pasca trauma
dalam empat penelitian kelompok
Hasil korelasi Pearson menunjukkan hal itu ada hubungan terbalik yang
signifikan antara skor total gangguan stres pasca trauma dan semua
aspek kualitas hidup, kecuali untuk domain hubungan interpersonal.
Hasil korelasi Pearson mengungkapkan hal itu ada hubungan langsung
yang signifikan antara gangguan stres pasca trauma dan semua aspek
Kuesioner stres infertilitas Newton. Untuk menentukan variabel terkuat
untuk memprediksi gangguan stres pasca trauma berdasarkan kualitas
hidup dan stres infertilitas, metode regresi linier digunakan dan hasilnya
menunjukkan bahwa dengan peningkatan satu unit stres infertilitas,
tingkat PTSD akan meningkat hingga 0,61 dan dengan peningkatan
kualitas sebesar satu satuan hidup, tingkat PTSD akan dikurangi
menjadi 0,22; apalagi, hasil regresi linier menunjukkan bahwa kualitas
hidup dan stres infertilitas memprediksi 37,3% dari perubahan
gangguan stres pascatrauma.

Kekuatan Penelitian Penelitian ini menggunakan banyak uji dalam menganalisa data
sehingga tingkat akuratnya lebih tinggi

Kelemahan 1. Semua sampel dalam penelitian ini memulai perawatan baik non-

Penelitian bedah (IUI-Obat) atau bedah.


2. Jenis intervensi psikologis untuk semua peserta tidak sama dan
protokolnya tidak jelas
3. Semua subjek penelitian banyak perlakuan yang digunakan baik
perlakuan penggunaan pengobatan atau tindakan bedah maupun
perlakuan psikologisnya, sehingga perlu waktu yang cukup banyak
untuk penelitian tersebut

Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres akibat infertilitas memiliki


pengaruh buruk pada kualitas hidup dan efek negatif ini pada wanita
lebih tinggi daripada pria, infertilitas menyebabkan penurunan
kepercayaan diri yang parah, merusak citra tubuh, dan meningkatkan
tingkat gangguan identitas pada pria dan wanita. Oleh karena itu,
infertilitas merupakan masalah medis yang serius dengan konsekuensi
dampak negatif pada kualitas hidup.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 41,3% wanita mengalami
infertilitas gejala gangguan stres pasca trauma. Karena hubungan
gangguan stres pasca trauma dengan kualitas hidup dan stres infertilitas,
pemberian teratur intervensi psikologis yang dirancang
direkomendasikan untuk individu yang tidak subur.

FORMAT REVIEW JURNAL 4

Judul The Impact of Infertility on Daily Occupations and Roles


( Dampak Infertilitas terhadap Pekerjaan dan Peran Sehari-hari )
Nama Jurnal J Reprod Infertil

Volume dan Vol 20

Halaman

Tahun 2019

Penulis Megan Edwards Collins

Reviewer -

Tanggal -

Tujuan Penelitian Tujuan dari studi saat ini adalah untuk mengeksplorasi dan
memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana infertilitas
mempengaruhi peran dan pekerjaan sehari-hari (seperti perawatan diri
dan tugas terkait pekerjaan) perempuan.

Subjek Penelitian 21 partisipan wanita dengan rentang usia 20 hingga 46 tahun dan
mengalami infertilitas

Metode penelitian Pendekatan fenomenologi transenden kualitatif.


Studi fenomenologis berusaha untuk memahami bagaimana suatu
fenomena dialami oleh sebagian besar individu, termasuk makna yang
mereka kaitkan dengan pengalaman tersebut.
Definisi Definisi pekerjaan dan peran dari American Occupational Therapy
Operasional Association digunakan untuk penelitian ini.
Mendefinisikan pekerjaan sebagai aktivitas kehidupan sehari-hari di
Variabel Dependent
mana orang terlibat.
Peran didefinisikan sebagai serangkaian perilaku yang diharapkan oleh
masyarakat dan dibentuk oleh budaya dan konteks yang dapat
dikonseptualisasikan dan ditentukan lebih lanjut.
Cara & Alat Ukur Wawancara telepon yang bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana
infertilitas telah memengaruhi peran dan pekerjaan sehari-hari mereka.
Variable Dependent
Analisis data konten induktif digunakan untuk menganalisis data
Definisi Operasional Infertilitas
Pasangan tidak subur didefinisikan sebagai pasangan yang mengalami
Independent kesulitan untuk memiliki anak setelah secara aktif mencoba selama
setidaknya 12 bulan.
Suatu kondisi di mana pasangan tidak dapat mencapai kehamilan
setelah 12 bulan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
metode pencegahan apapun

Langkah Penelitian Seorang individu yang tertarik untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini, penyelidik utama memutuskan bahwa dia memenuhi semua
persyaratan kelayakan dan bersedia untuk melengkapi Daftar Periksa
Peran dan berpartisipasi dalam dua wawancara telepon yang direkam.
Semua peserta potensial yang menghubungi peneliti dan memenuhi
persyaratan kelayakan dimasukkan dalam penelitian ini. Persyaratan
kelayakan termasuk perempuan, antara 18 dan 45 tahun, dan telah
menerima diagnosis kesuburan oleh seorang profesional medis. Daftar
Periksa Peran adalah ukuran yang dikelola sendiri dengan validitas
konstruk yang memuaskan dan validitas tampilan isi serta uji-uji ulang
yang memadai . Daftar Periksa Peran memperoleh informasi tentang
peran pekerjaan seseorang dan nilai yang ditempatkan individu pada
peran tersebut. Misalnya, peran yang tercantum di Daftar Periksa
Peran mencakup Relawan, Teman, dan Pemeliharaan Rumah. Individu
yang mengisi Daftar Periksa Peran menunjukkan apakah ini adalah
sesuatu yang telah mereka lakukan di masa lalu, sekarang, atau
rencanakan untuk dilakukan di masa mendatang. Mereka kemudian
menunjukkan apakah perasaan atau peran itu sama sekali tidak
berharga, agak berharga, atau sangat berharga. Daftar Periksa Peran
dimasukkan dalam penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang
pekerjaan dan peran apa yang dimiliki para peserta. Peserta
menyelesaikan Daftar Periksa Peran dan menandatangani formulir
persetujuan sebelum wawancara mereka. Keduanya diemail ke peneliti
utama dan kemudian ditinjau kembali selama wawancara untuk
memastikan pemahaman peserta dan menjawab pertanyaan apa pun.
Wawancara standar dan terbuka direkam secara audio dan kemudian
ditranskrip.Setelah wawancara ditranskrip, peneliti utama
menganalisis data menggunakan analisis konten induktif.
Setelah wawancara awal peserta dianalisis, wawancara lanjutan diatur.
Wawancara ini dilakukan 1-2 bulan setelah wawancara awal peserta,
dan berlangsung sekitar 30 menit.
Wawancara tindak lanjut direkam secara audio, ditranskrip, dan
dianalisis seperti wawancara awal, dan kemudian digabungkan dengan
wawancara awal partisipan. Setelah data dari semua peserta dianalisis,
tema digabungkan antar peserta untuk mengembangkan tema dan
subtema akhir. Ini termasuk tema yang dialami dan dilaporkan oleh
sebagian besar peserta, dan yang relevan dengan maksud dan tujuan
penelitian.

Hasil Penelitian Secara keseluruhan, 21 wanita berusia antara 20 dan 46 tahun


mengalami infertilitas, atau pernah mengalami infertilitas di masa lalu,
berpartisipasi dalam studi saat ini. Terletak di seluruh Amerika
Serikat, termasuk, California, Florida, Carolina Selatan, Wisconsin,
Montana, Washington, Colorado, New York, dan Pennsylvania, usia
rata-rata mereka adalah 29,8 tahun. Seorang peserta berusia 46 tahun
dimasukkan karena dia mengalami infertilitas ketika dia masih muda.
Salah satu peserta juga berasal dari Ontario, Kanada. Informasi lebih
lanjut tentang masing-masing peserta. Alasan ketidaksuburan meliputi
Sindrom Turner, Polip Rahim, Sindrom Ovarium Polikistik,
Endometriosis, dan Kegagalan Ovarium. Enam peserta mengalami
infertilitas karena komplikasi medis yang dialami rekan pria mereka.
Temuan menghasilkan tiga tema utama, kutipan dari peserta
digunakan untuk judul tema. Mereka.

1. "ketika Anda berurusan dengan ketidaksuburan, setiap aspek dari


hidup Anda dipengaruhi olehnya",
2. "ketidaksuburan memengaruhi bidang minat saya dalam hidup"
3. "Ketidaksuburan sangat sepi".
Kekuatan Penelitian Wawancara dan analisa data dilakukan berulang oleh peneliti, ini sangat
akurat dalam menggali responden. Sehingga hasil penelitian sangat
relevan dan akurat sesuai dengan pengalaman pribadi dari responden

Kelemahan Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini relatif cukup lama,

Penelitian mengingat langkah yang dilakukan oleh peneliti membutuhkan waktu 1-


2 bulan untuk melakukan wawancara responden yang kedua kalinya.
Sehingga dalam melakukan penelitian ini cukup membutuhkan waktu
yang lama

Kesimpulan Infertilitas berpotensi mempengaruhi setiap area kehidupan wanita. Itu


infertilitas dampak emosional mungkin pada wanita, selain fisik dan
kendala waktu yang terkait dengan mengejar perawatan kesuburan,
sering mengakibatkan penurunan keterlibatan kerja dan pemenuhan
peran sebagai pasangan atau teman. Itu mengalami infertilitas
membutuhkan lebih banyak sumber daya dan dukungan untuk
menavigasi perjalanan mereka.

FORMAT REVIEW JURNAL 5

Judul Comparison of the Infertility-Related Stress Among Couples and its


Relationship With Infertility Factors
( Perbandingan Stres Terkait Infertilitas Diantaranya Pasangan dan
Hubungannya Dengan Faktor Infertilitas )
Nama Jurnal Jurnal Internasional Ilmu Kesehatan dan Reproduksi Wanita

Volume dan Vol. 7, No. 3


Halaman
Tahun 2019

Penulis 1. Razhan Chehreh


2. Giti Ozgoli
3. Khadijah Abolmaali
4. Malihe Nasiri
5. Elahe Mazaheri

Reviewer -

Tanggal -

Tujuan Penelitian Untuk membandingkan stres terkait infertilitas di antara pasangan dan
mengevaluasi hubungannya dengan faktor infertilitas.

Subjek Penelitian 150 pasangan infertil (300 individu) yang mengunjungi pusat
infertilitas Teheran, subjek dipilih melalui metode convenience
sampling

Metode penelitian Studi cross-sectional


Definisi Stres terkait infertilitas
Operasional
Adalah respons emosional dan psikologis yang dialami oleh individu
Variabel Dependent atau pasangan yang mengalami masalah ketidaksuburan atau kesulitan
untuk hamil.
Cara & Alat Ukur Studi cross-sectional ini dilakukan pada 150 pasangan infertil (300

Variable Dependent individu) yang mengunjungi pusat infertilitas Teheran, subjek dipilih
melalui teknik convenience sampling. Para peneliti merujuk ke pusat
yang dimaksud dan memilih pasangan tidak subur sesuai dengan
kriteria inklusi. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, informed
consent tertulis diperoleh dari semua peserta. Selanjutnya, para
relawan diberikan kuesioner untuk menjawab.
Pengumpulan data dilakukan melalui formulir karakteristik demografi
dan infertilitas dan Fertility Problem Inventory (FPI).
Selain itu, FPI digunakan untuk mengukur stres terkait infertilitas.
FPI terdiri dari 46 item yang dinilai pada skala Likert 6 poin (mulai
dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju). Skor yang lebih tinggi
dalam inventaris ini menunjukkan stres yang lebih besar
Newton et al menegaskan validitas kuesioner dan subskala
menggunakan analisis faktor. Selain itu, reliabilitas instrumen ini
dievaluasi dan koefisien alfa Cronbach adalah 0,87, 0,77, 0,82, 0,8,
0,84, dan 0,93 untuk kepedulian sosial, kepedulian seksual, kepedulian
hubungan, gaya hidup tanpa anak, kebutuhan menjadi orang tua, dan
kuesioner secara keseluruhan.
Mereka melaporkan koefisien alfa Cronbach masing-masing sebesar
0,91, 0,79, 0,86, 0,95, 0,83, dan 0,86 untuk perhatian sosial, perhatian
seksual, perhatian hubungan, gaya hidup tanpa anak, kebutuhan
menjadi orang tua, dan seluruh kuesioner. Selain itu, mereka juga
menegaskan validitas instrumen ini melalui analisis faktor
Definisi Operasional Pasangan dan faktor infertilitas

Independent
Pasangan adalah dua individu yang sedang mengalami masalah
infertilitas atau mencari bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.

Faktor infertilitas adalah masalah ketidaksuburan atau


ketidakmampuan untuk hamil secara alami. Faktor-faktor ini dapat
meliputi kondisi kesehatan fisik, masalah hormonal, gangguan
reproduksi, masalah genetik, paparan lingkungan yang merugikan,
atau faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk hamil.

Langkah Penelitian Studi cross-sectional ini dilakukan pada 150 pasangan infertil
(300individu) yang mengunjungi pusat infertilitas Teheran.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Fertility Problem
Inventory (FPI) dan formulir karakteristik fertilitas dan demografi.
Subjek dipilih melalui metode convenience sampling. Data dianalisis
melalui statistik inferensial, meliputi uji t sampel berpasangan, uji t
sampel independen, ANOVA dan regresi linier.

Hasil Penelitian Menurut hasil, rata-rata skor stres perempuan secara signifikan lebih
tinggi daripada laki-laki (P=0,007). Ada perbedaan yang signifikan
antara laki-laki dan perempuan mengenai skor rata-rata kepedulian
sosial dan kebutuhan menjadi orang tua (P=0,005).
Skor rata-rata stres terkait infertilitas juga secara signifikan lebih
tinggi pada wanita dengan kegagalan pengobatan dibandingkan pria
(P=0,01).

Kekuatan Penelitian Kekuatan dari penelitian ini adalh penyelidikan simultan dari
pasangan, pemanfaatan instrumen standar untuk mengukur stress
terkait infertilitas, penilaian faktor infertilitas dan adanya pasangan
dengan infertilitas primer. Kuisoner yang digunakan dalam penelitian
ini untuk menilai stress adalah alat multidimensi yang andal dan valid
yang dapat mengukur stres khusus infertilitas. Selain itu, evaluasi
terhadap pasangan merupakan kekuatan lain dari penelitian ini karena
kebanyakan penelitian hanya mempelajari wanita infertil.

Kelemahan Keterbatasan penelitian ini meliputi desain penelitian cross sectional,


Penelitian jumlah pusat pemilihan sampel yang terbatas dan kemungkinan
tanggapan yang tidak jujur terhadap kuisioner oleh para peserta.

Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian ini, wanita infertil mengalami stres


yang lebih besar dibandingkan pria. Selanjutnya, stres terkait
infertilitas meningkat pada wanita karena kegagalan pengobatan. Oleh
karena itu, disarankan bagi wanita yang mengalami kegagalan
pengobatan untuk menjalani evaluasi psikologis yang tepat sebelum
menjalani proses pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai