Anda di halaman 1dari 14

Teori

Kogni
tif
Sosial
Kelompok 4
Kelompok 4 :

Masitha – k011201008
Jefika lisu sarira – k011201014
Dion erikson alfius – k011201026
St. Salwiah ramadani – k011201034
Nur Azizah Aini – k011201048
Apa itu
Teori Kognitif
Sosial?
Teori Kognitif Sosial / Social Cognitive Theory
(SCT) merupakan penamaan baru dari Teori
Belajar Sosial yang dikembangkan oleh Albert
Bandura. SCT berusaha memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang
mengapa dan bagaimana orang mengubah
perilaku kesehatan individu serta lingkungan
sosial dan fisik yang mempengaruhi mereka.
Sejarah Teori Kognitif Sosial

Teori Kognitif Sosial (SCT) pertama kali dikenal sebagai teori pembelajaran
sosial, karena didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang mapan
dalam konteks sosial manusia (Bandura, 1977).

Teori ini kemudian berganti nama menjadi Teori Kognitif Sosial ketika
konsep-konsep dari psikologi kognitif diintegrasikan untuk mengakomodasi
pemahaman yang berkembang tentang kapasitas dan bias pemrosesan
informasi manusia yang mempengaruhi pembelajaran dari pengalaman,
observasi dan komunikasi simbolik (Bandura, 1986)
Sejarah Teori Kognitif Sosial

Dengan perkembangan lebih lanjut, SCT telah merangkul konsep dari


sosiologi dan ilmu politik untuk memajukan pemahaman tentang fungsi dan
kapasitas adaptif kelompok dan masyarakat (Bandura, 1997).

SCT juga telah mengintegrasikan dan mengembangkan konsep-konsep dari


psikologi humanistik dengan menganalisis proses-proses yang mendasari
determinasi diri, altruisme, dan perilaku moral (Bandura, 1999)
Penerapan Teori Kognitif Sosial : Efikasi Diri
Keluarga
Judul Jurnal : Pendekatan Teori Sosial Kognitif Untuk Meningkatkan Efikasi Diri
Keluarga Dalam Pencegahan Infeksi Pada Anak Leukemia

Pendidikan kesehatan keluarga diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan, pemahaman, bahkan efikasi diri yang tinggi bagi penderita
dan keluarganya. Pendidikan kesehatan yang diberikan lebih efektif jika
menggunakan pendekatan teori pembelajaran salah satunya yaitu teori
kognitif sosial. Efikasi diri merupakan kemampuan pengaturan diri
individu untuk membentuk perilaku yang relevan pada tugas atau situasi
khusus.
Telaah Jurnal
Judul Jurnal : Pendekatan Teori Sosial Kognitif Untuk Meningkatkan Efikasi Diri
Keluarga Dalam Pencegahan Infeksi Pada Anak Leukemia
Tujuan : Mengetahui perbedaan efikasi diri keluarga sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan menggunakan pendekatan Teori Kognitif Sosial Bandura.
Metode : Menggunakan design penelitian quasi-experimental dengan rancangan yang
digunakan yaitu pre-test dan post-test non equivalent control group. Peneliti membagi
2 kelompok dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 46 responden yang menjadi
pengasuh utama anak. Instrumen menggunakan kuisioner efikasi diri
Hasil : Didapatkan perbedaan yang signifikan efikasi diri keluarga pada masing-
masing kelompok sehingga pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan pendekatan
teori kognitif sosial Bandura dapat dikembangkan melalui ke-empat sumber efikasi
diri untuk meningkatkan keyakinan diri keluarga dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup anak LLA
I
Penerapan
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan. Pada
kelompok perlakuan, 23 responden yang menjadi pengasuh utama anak
diberikan pendidikan kesehatan menggunakan pendekatan teori kognitif
sosial Badura berupa :
1. Enactive Mastery Experience (ME), didalam aspek ini peneliti
mengeksplorasi pengalaman ibu tentang perawatan anak yang dilakukan
sebelumnya.
2. Vicarious Experience (VE) dimana peneliti I memberikan pendidikan
kesehatan melalui booklet dan vidio pemodelan yang berisi pengalaman
dan motivasi dari keluarga kanker lain yang berujung sembuh
I
Penerapan
3. Verbal Persuasion (VP) dimana penelitian melibatkan anggota keluarga
lain dalam lingkungan anak dalam proses diskusi dan curah pendapat.
4. Somatic and Emotional State (SES) yang berisi tentang sesi evaluasi
pemahaman responden terkait pendidikan kesehatan yang tekah
diberikan.

I
Sedangkan, pada kelompok control 23 responden yang menjadi pengasuh
utama anak diberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan standar
ruangan ditambah booklet yang akan dibaca sendiri oleh responden
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Efikasi
Diri
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang bermakna antar
kedua kelompok setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pada kelompok perlakuan
peneliti melakukan pendekatan dengan melakukan curah pendapat pengalaman masa
lalu, memberikan pendidikan kesehatan melalui booklet mengenai pencegahan
infeksi dan memberikan penguatan melalui vidio dengan durasi 6 menit, serta
pelibatan keluarga lain dalam pendidikan kesehatan, dimana pedekatan tersebut
dapat meningkatkan peran dan efikasi diri keluarga.

Kemudian pada kelompok terkontrol pemberian informasi hanya secara singkat


mengenai tujuan dan manfaat dari pencegahan informasi yang dibaca secara
mandiri oleh responden, penambahan informasi terebut juga meningkatkan
efikasi diri pada kelompok kontrol
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Efikasi
Diri
Media pembelajaran juga merupakan salah satu faktor yang
dapat meningkatkan kemudahan penerimaan informasi.
Pada kelompok perlakuan pemutaran vidio dan demonstrasi
menarik perhatian dan minat responden. Responden merasa
terpacu untuk mengetahui lebih lanjut tentang perawatan
pencegahan infeksi yang dapat dilakukan kepada anaknya
sehingga hasil post-test menjadi meningkat setelah
pendidikan kesehatan.

“Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pikiran sedangkan tujuan seseorang


dipengaruhi oleh pencapaian diri”
-Bandura (2004)
Terkait Efikasi Diri
Seseorang dengan efikasi diri yang
tinggi cenderung pula untuk menentukan tujuan hidup yang
tinggi, menghadapi tantangan, dan berusaha keras mencapai tujuan
yang diinginkan.
Efikasi diri tidak berhubungan dengan keterampilan khusus yang dimiliki
seseorang, akan tetapi lebih kepada penilaian individu terhadap dirinya
sendiri akan apa yang bisa ia lakukan dengan keterampilan khusus
tersebut.
Kunci untuk meningkatkan efikasi diri keluarga adalah dengan membantu
keluarga dan pasien untuk belajar memodifikasi perilaku yang maladaptif
melalui perubahan penguatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
berperilaku sehat. Pada umumnya, perilaku dipelajari melalui
pembelajaran observasional dan melalui pemodelan
Referensi Jurnal

Anggun Pranessia A. (2021). Pendekatan Teori Sosial Kognitif Untuk


Meningkatkan Efikasi Diri Keluarga
Dalam Pencegahan Infeksi Pada Anak Leukemia. Jurnal
Keperawatan, 13(1) : 71-80.
http://
journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/947/662
Thanks!
CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai