Anda di halaman 1dari 3

Tapeworm Infection

24 Jun 2019 | Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

image Tapeworm Infection

Di Indonesia, tapeworm infection lebih dikenal dengan istilah infeksi cacing pita.

Tapeworm infection adalah suatu kondisi infeksi yang disebabkan oleh cacing pita. Anda bisa terkena
infeksi ini jika mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi oleh telur atau larva
cacing pita.Cacing pita dapat menginfeksi dalam bentuk telur, larva, maupun saat sudah terbentuk
sempurna. Cacing pita dewasa bahkan bisa tinggal hingga 30 tahun di dalam organ makhluk hidup yang
inangnya.Infeksi cacing pita umumnya merupakan gangguan kesehatan yang ringan, jika hanya ada satu
atau dua cacing pita dewasa yang terdapat dalam tubuh Anda. Namun bila infeksi disebabkan oleh larva
dalam jumlah banyak, dapat terjadi gangguan yang bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.

Kebanyakan orang yang mengalami tapeworm infection tidak merasakan gejala yang berarti, sehingga
tidak jarang kondisi ini tidak disadari. Pada orang yang merasakan gejala, kondisi yang dialami umumnya
berupa sakit perut, badan terasa lelah, diare, dan berat badan turun.Gejala yang dialami juga dapat
berbeda, tergantung dari jenis cacing pita yang menginfeksi. Namun secara umum, gejala yang dirasakan
berupa:

Terdapat telur, larva, maupun bagian tubuh cacing pada tinja.

Nyeri di area perut.

Muntah-muntah.

Mual.

Tubuh terasa lemah.

Terjadi peradangan di usus.

Diare.

Penurunan berat badan.

Tidak nafsu makan.

Sulit tidur.

Pusing.
Kejang.

Malanutrisi.

Terjadi defisiensi vitamin B12.

Terdapat enam jenis cacing pita yang diketahui bisa menyebabkan terjadinya infeksi cacing pita. Jenis
tersebut dibedakan dari jenis hewan yang menjadi sumber infeksinya, seperti:

Taenia saginata dari daging sapi.

Taenia solium dari daging babi.

Diphyllobothrium latum dari ikan.

Cacing pita memiliki tiga siklus hidup, yaitu telur, larva, dan cacing pita dewasa. Larva cacing pita dapat
masuk ke otot-otot dari hewan yang ditinggalinya, sehingga Anda bisa terkena infeksi cacing pita jika
makan daging yang tidak dimasak dengan kematangan sempurna.Anda juga mungkin tertular infeksi
yang disebabkan oleh cacing pita yang berasal dari babi jika makanan tersebut disiapkan oleh orang
yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi cacing pita bisa menyebarkan infeksi ini jika ia tidak cuci tangan
setelah buang air, lalu menyiapkan makanan dengan tangan yang sama.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menginstruksikan Anda untuk membawa sampel tinja yang
akan diperiksa di laboratorium. Di sana, akan terlihat jika sampel mengandung cacing pita yang sudah
dewasa maupun telurnya.Dokter juga mungkin akan memeriksa area di sekitar anus untuk melihat
tanda-tanda adanya telur atau larva cacing. Di samping itu, beberapa pemeriksaan di bawah ini juga
dapat dilakukan:

Pemeriksaan darah untuk melihat jenis antibodi yang terbentuk karena infeksi.

Pemeriksaan rontgen, termasuk ronsen dada, pemindaian ultrasonografi (USG), CT scan dan MRI.

Pemeriksaan organ tubuh. Dokter juga akan memeriksa fungsi organ untuk memastikannya tetap
berjalan dengan baik.

Lama perawatan biasanya akan bergantung dari jenis cacing pita yang menginfeksi tubuh Anda. Infeksi
ini umumnya diatasi dengan pemberian obat minum berjenis praziquantel. Obat ini bekerja dengan
membuat cacing tidak bisa bergerak.Cacing yang sudah tidak mampu bergerak tersebut kemudian akan
keluar dari tubuh bersama dengan kotoran. Jika cacing yang menginfeksi berukuran besar, Anda
mungkin akan mengalami sedikit kram saat buang air besar (BAB). Dokter akan kembali melakukan
pemeriksaan sampel tinja, 1-3 bulan setelah perawatan selesai.

Beberapa langkah di bawah ini dapat membantu Anda terlindungi dari tapeworm infection:
Cuci tangan hingga benar-benar bersih, dengan langkah yang tepat. Gunakan air hangat (atau air bersih
yang mengalir) dan sabun, terutama setelah buang air kecil dan BAB, maupun sebelum makan dan
hendak mengolah makanan.

Masak makanan hingga matang sempurna, terutama saat memasak daging.

Saat memasak ikan, masak hingga warna dagingnya berubah menjadi warna pekat dan tidak transparan.

Membekukan daging selama 24 jam sebelum dimasak dapat membantu membunuh telur cacing pita.

Jika Anda tinggal di area yang rawan terkena infeksi ini, langkah berikut juga bisa membantu Anda untuk
mencegahnya:

Cuci dan masak sayur maupun buah dengan air bersih.

Jangan mengonsumsi daging yang kurang matang.

Hindari konsumsi buah dan sayur mentah yang telah dikupas atau dibersihkan langsung dari penjual.

Jangan jajan sembarangan.

Hanya gunakan air yang telah mendidih selama setidaknya satu menit sebagai air minum.

Anda juga bisa mengonsumsi air minum dalam kemasan. Namun sebelumnya, Anda sebaiknya
membersihkan tutup maupun permukaannya terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai