Anda di halaman 1dari 3

RISET TENTANG PENYAKIT BAKTERI ATAU VIRUS DAN

PENCEGAHANNYA

NAMA KELOMPOK:
1. ALDINA AYU MAHARANI (211611018153410)
2. LAILI NUR FADHILAH (211611018153612)
3. NAUFAL AHNAF MUSYAFFAQ AGUSTA (211611018153575)
4. RIDHO INSANI (211611018153344)
5. MIRZA RIZALDI (211611018153513)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN


UNIVERSITAS WIDYAGAMA
MALANG
BAKTERI
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
milik prokariota dan domain yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Bakteri Salmonella adalah jenis bakteri yang paling sering
dilaporkan sebagai penyebab penyakit terkait makanan, di mana bakteri ini tidak dapat
dilihat, dicium, atau dirasakan. Bakteri salmonella dapat menyebabkan penyakit yang
disebut salmonellosis, yakni infeksi penyakit karena bakteri umum yang mempengaruhi
saluran usus risiko Penyakit Akibat Bakteri Salmonella Bakteri salmonella biasanya hidup di
usus hewan dan manusia dan dikeluarkan melalui feses. Manusia paling sering terinfeksi
melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Ini dapat menyebabkan sakit perut, diare,
demam, dan nyeri serta kram di perut penderitanya.
Rata-rata kondisi sakitnya dialami dalam waktu 4 sampai 7 hari. Kebanyakan orang sehat
bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Dalam beberapa kasus, diare
yang terkait dengan infeksi salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan
perhatian medis secepatnya. Komplikasi yang mengancam jiwa juga dapat berkembang jika
infeksi telah menyebar ke luar usus. Risiko terkena infeksi salmonella pun menjadi lebih
tinggi jika Anda bepergian ke negara-negara dengan sanitasi yang buruk. Setiap tahun,
sekitar 40.000 kasus salmonellosis dilaporkan di Amerika Serikat. Karena banyak kasus yang
lebih ringan tidak terdiagnosis atau dilaporkan, jumlah infeksi yang sebenarnya mungkin tiga
puluh kali lipat atau lebih. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi salmonella
termasuk aktivitas yang dapat membuat Anda lebih dekat dengan bakteri salmonella dan
masalah kesehatan yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap infeksi secara
umum. Beberapa faktor risiko lainnya, seperti: 1. Perjalanan internasional. Infeksi
salmonella, termasuk varietas yang menyebabkan demam tifoid, lebih sering terjadi di
negara berkembang dengan sanitasi yang buruk. 2. Memiliki burung peliharaan atau reptil.
Beberapa hewan peliharaan, terutama burung dan reptil, dapat membawa bakteri
salmonella. 3. Gangguan perut atau usus Tubuh Anda memiliki banyak pertahanan alami
terhadap infeksi salmonella. Misalnya, asam lambung yang kuat dapat membunuh banyak
jenis bakteri salmonella. Tetapi beberapa masalah medis atau obat-obatan dapat merusak
pertahanan alami ini.
Contohnya meliputi: Antasida. Menurunkan keasaman perut yang memungkinkan lebih
banyak bakteri salmonella untuk bertahan hidup. Penyakit radang usus. Gangguan ini
merusak lapisan usus Anda, yang membuat bakteri salmonella lebih mudah bertahan.
Penggunaan antibiotik dalam waktu dekat. Ini dapat mengurangi jumlah bakteri "baik" di
usus, yang dapat mengganggu kemampuan Anda untuk melawan infeksi salmonella.

Gejala Salmonella Infeksi Salmonella biasanya disebabkan oleh makan daging mentah atau
setengah matang, unggas, telur atau produk telur. Masa inkubasi berkisar dari beberapa jam
hingga dua hari. Sebagian besar infeksi salmonella dapat diklasifikasikan sebagai flu perut
(gastroenteritis).
Berikut ini beberapa tanda dan gejala dari bakteri salmonella:
Mual Muntah, Kram perut, Diare, Demam Panas dingin, Sakit kepala, Darah dalam tinja.
Tanda dan gejala infeksi salmonella umumnya berlangsung dua sampai tujuh hari. Diare
dapat berlangsung hingga 10 hari, meskipun mungkin diperlukan beberapa bulan sebelum
usus kembali normal.
Beberapa jenis bakteri salmonella menyebabkan demam tifoid, penyakit yang terkadang
mematikan yang lebih sering terjadi di negara berkembang.
Pencegahan Salmonella
Salmonella dapat bersembunyi di berbagai makanan, tetapi Kita dapat melakukan banyak
hal untuk membantu memastikan bakteri menjauh, di antaranya dengan melakukan hal-hal
berikut ini:

 Jangan makan telur atau daging mentah atau hampir matang. Jangan makan atau
minum apa pun dengan susu atau jus yang tidak dipasteurisasi.
 Jangan mencuci unggas mentah, daging, atau telur sebelum dimasak.
 Cuci buah dan sayuran mentah dengan baik, dan kupas jika memungkinkan.
 Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain jika Anda muntah atau diare.
 Dinginkan makanan dengan benar, baik sebelum dimasak maupun setelah disajikan.
 Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah memegang
makanan.
 Jaga kebersihan permukaan dapur sebelum menyiapkan makanan di atasnya.
 Jangan mencampur makanan yang dimasak dengan makanan mentah atau
menggunakan peralatan yang sama untuk menyiapkannya.
Misalnya, jangan gunakan pisau yang sama untuk memotong ayam mentah lalu mengiris
jamur, dan gunakan piring atau talenan yang berbeda untuk mengirisnya. Masak daging
dengan suhu minimum yang benar. Gunakan termometer makanan untuk memastikannya.
Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah menyentuh hewan, mainan mereka, dan
tempat tidur mereka.

Anda mungkin juga menyukai