Nim :711335120016
Tugas
1. Cari jenis penyakit yang disebabkan oleh sampah jika sampah tidak dikelola dengan
baik.
Sampah yang dibuang secara sembarangan dapat mengundang berbagai jenis bakteri,
virus dan parasit. Penyakit yang disebabkan bakteri dari sampah
contohnya, salmonellosis, shigellosis, keracunan makanan stafilokokus, infeksi kulit,
dan tetanus.
2. Jelaskan 5 penyakit saja yang ditularkan melalui sampah dan dijelaskan secara
terperinci dan cari juga gambar sumber penyakitnya misalnya
(bakteri,virus,kuman,amoeba,dll).
1. Salmonellosis
- Pengertian Salmonellosis
Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella pada saluran
usus. Penyakit Salmonellosis ini merupakan penyakit yang umum terjadi.
Penyakit ini dapat menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
bakteri Salmonella. Penyakit ini sangat terkait dengan kondisi higienitas
perorangan dan lingkungan.
- Penyebab Salmonellosis
- Gejala Salmonellosis
Diare;
Mual dan muntah;
Demam dan menggigil;
Keram perut;
Sakit kepala
Terdapat darah dalam tinja.
- Diagnosis Salmonellosis
Komplikasi
- Pengobatan Salmonellosis
- Pencegahan Salmonellosis
bakteri salmonella
- Penyebab Shigellosis
Penyebab infeksi shigella atau Shigellosis adalah bakteri Shigella yang
masuk ke dalam mulut secara tidak sengaja. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa kondisi berikut: Menyentuh mulut tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu setelah berkontak langsung dengan permukaan atau benda yang
terinfeksi bakteri Shigella, misalnya popok anak yang mengidap shigellosis
atau benda yang disentuh oleh pengidap infeksi Shigella. Mengonsumsi
makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri Shigella, misalnya
makanan yang tidak higienis atau dibuat dari bahan yang telah terkontaminasi
oleh kotoran manusia. Mengonsumsi air yang telah terkontaminasi bakteri
Shigella, misalnya berenang di air yang telah tercemari oleh pengidap infeksi
Shigella dan tidak sengaja menelan airnya. Melakukan hubungan seks secara
oral yang mengakibatkan mulut bersentuhan dengan anus atau area di sekitar
anus.
- Pengobatan Shigellosis
Shigellosis ringan biasanya bisa membaik dengan sendirinya sekitar 5
hingga 7 hari. Namun, selama pengidap mengalami diare, sebaiknya
perbanyak asupan cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Dokter biasanya juga
meresepkan zinc untuk membantu mempercepat penyembuhan diare.
Sementara itu, perlu diperhatikan bahwa pengidap tidak dianjurkan
untuk mengonsumsi obat penghenti diare selama masih diare. Sebab, obat
tersebut dapat membuat bakteri tinggal di saluran cerna lebih lama dan
membuat infeksi menjadi semakin buruk.
Pemberian obat antibiotik untuk mengobati diare umumnya diberikan
untuk pengidap Shigellosis berat atau memiliki imunitas tubuh lemak, seperti
bayi dan lansia. Shigellosis jarang membutuhkan penanganan di rumah sakit,
kecuali pengidap yang mengalami mual dan muntah hebat yang membuatnya
tidak dapat menerima makanan maupun minuman. Jika ini terjadi, dokter akan
memberikan pengganti cairan tubuh dan obat melalui infus.
- Komplikasi Shigellosis
Shigellosis biasanya membaik tanpa memicu terjadinya komplikasi.
Meski demikian, beberapa kasus menunjukkan terjadinya komplikasi berupa:
Dehidrasi karena diare berkepanjangan.
Arthritis reaktif karena reaksi infeksi. Gejalanya berupa nyeri pada sendi
lutut, panggul, dan bagian pergelangan kaki.
Prolaps rektum, keluarnya sebagian rektum karena terlalu mengejan
berlebihan atau mengalami peradangan berat pada usus besar.
Kejang yang terjadi karena demam atau disebabkan karena bakteri
Shigella itu sendiri. Sindrom hemolitik uremik.
Megakolon toksik yang terjadi saat usus mengalami kelumpuhan, sehingga
pengidap tidak dapat buang air besar maupun buang angin.
Perforasi usus atau rusaknya dinding usus.
Infeksi darah (bakteremia) yang terjadi saat bakteri Shigella memasuki
aliran darah melalui lapisan usus yang rusak.
- Pencegahan Shigellosis
Beberapa hal yang dapat dilakukan guna mencegah Shigellosis antara lain:
Mencuci tangan dengan air dan sabun secara berkala, terutama
sebelum dan setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok
bayi, dan sebelum makan.
Mengawasi anak ketika mereka mencuci tangan.
Menjauhkan anak yang sedang terserang diare dari anak sehat lain.
Membuang popok bekas ke dalam kantong plastik yang tertutup rapat.
Tidak mengolah dan menyajikan makanan apabila sedang mengalami
diare.
Sebisa mungkin tidak menelan air saat berenang di kolam renang
umum.
Menghindari melakukan hubungan seks dengan orang yang sedang
mengalami diare atau baru saja sembuh dari masalah kesehatan
tersebut.
Tidak melakukan seks oral atau seks anal.
bakteri Shigellosis
3. Keracunan Makanan Stafilokokus
- Pengertian Keracunan Makanan Stafilokokus
Staph Food Poisoning (SFP) atau yang dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Keracunan Makanan Stafilokokus adalah penyakit pencernaan yang
disebabkan karena memakan makanan yang terkontaminasi dengan racun yang
dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (Staph). SFP adalah penyakit
umum yang kejadian sebenarnya mungkin diremehkan karena beberapa
alasan, yang meliputi kesalahan diagnosis, wabah kecil yang tidak dilaporkan,
pengumpulan sampel yang tidak tepat, dan pemeriksaan laboratorium yang
tidak tepat.[1] Staph Food Poisoning (SFP) biasanya tidak mengancam jiwa.
Sebagian besar kasus SFP tidak memerlukan pengobatan karena kondisinya
akan hilang dengan sendirinya. Kebanyakan orang mengatasi keracunan
makanan dalam waktu sekitar dua hari.
Evaluasi dokter
Terkadang tes laboratorium terhadap makanan
Gejala-gejala tersebut biasanya semua dokter perlukan untuk
mendiagnosis gastroenteritis (radang selaput perut dan usus kecil dan
besar).
Diagnosis keracunan makanan stafilokokus yang lebih
spesifik dapat dicurigai ketika orang lain yang makan makanan yang
sama terkena dampak yang sama dan ketika gangguan tersebut dapat
ditelusuri ke satu sumber kontaminasi. Untuk memastikan diagnosis,
laboratorium harus mengidentifikasi staphylococci pada makanan
yang dicurigai, namun pengujian ini biasanya tidak dilakukan karena
hasilnya tidak mengubah pengobatan.
Bacteria Streptococcus
5. Tetanus
- Pengertian Tetanus
Tetanus adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang menyebabkan otot
menjadi kaku dan tegang. Tetanus merupakan kondisi gawat darurat, yang jika
tidak segera diobati dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan
jiwa.Meski tergolong berbahaya, tetanus tidak menular dan dapat dicegah
melalui pemberian vaksin tetanus. Namun, perlu diketahui bahwa orang yang
pernah terkena tetanus tidak memiliki kekebalan alami sehingga bisa terinfeksi
lagi di kemudian hari. Tetanus juga dikenal dengan nama lockjaw, karena
menyebabkan otot rahang dan leher menjadi tegang.
Tetanus